Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Pendidikan

Filsafat Esensialisme dalam Pendidikan


07/11/2013 Afid Burhanuddin 1 Komentar

Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakat. Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial-
budaya dan perkembangan iptek. Pemikiran-pemikiran aliran pendidikan berlangsung seperti
suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu yang selalu ditanggapi
dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, karena dialog tersebut akan mmelahirkan
pemikiran-pemikiran baru. Agar diskusi dapat diikuti dan dipahami maka ada berbagai aspek
yang harus dipahami terlebih dahulu, karena setiap calon tenaga pendidik harus memahami
aliran-aliran pendidikan agar dapat menangkap makna setiap gerak dinamika pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan itu.

1. A.    FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME

Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada
sejak awal peradaban umat manusia, yang muncul pada zaman renaissance dengan ciri-ciri
utama yang berbeda dengan progresifisme. Perbedaannya yang utama adalah memberikan dasar
berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, dimana serta terbuka untuk perubahan,
toleran, dan tidak ada keterkaitan denga doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa
pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang
memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunya tata yang jelas. Idealisme dan
realisme sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak
melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.

1. 1.    Pandangan dan penerapannya dibidang pendidikan


1. Pandangan esensialisme mengenai belajar

Idealisme sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan
menitikberatkan pada individu tersebut. Menurut idealisme, bila seorang itu belajar pada taraf
permulaan adalah memahami dirinya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia
obyektif. Dengan mengambil landasan fikir, belajar  dapat didefinisikan sebagai jiwa yang
berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual yang jiwanya membina dan menciptakan
diri sendiri. Belajar adalah menerima dan mengenal secara sungguh-sungguh nilai-nilai sosial
angkatan baru yang timbul untuk ditambah dan dikurangi dan diteruskan kepada angkatan
berikutnya. Dengan demikian pandangan-pandangan realisme mencerminkan adanya dua jenis,
yaitu determinasi mutlak dan determinasi terbatas.

1. Pandangan Esensialisme Mengenai Kurikulum

Sebab jika manusia mampu      Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu
hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Kegiatan dalam pendidikan
perlu disesuaikan dan ditujukan kepada yang serba baik. Sehingga kegiatan dan keaktifan anak
didik tidak terkekang, asalkan sejajar dengan fundamen-fundamen yang telah ditentukan.

1. 2.    Pandangan dan Sikap Tentang Aliran Esensialisme


1. Pandangan secara Ontologi

Sifat yang menonjol dari ontology esensialisme adalah suatu konsep bahwa dunia ini dikusai
oleh tata yang tiada cela, yang mengatur isinya dengan tiada ada pula. Tujuan umum aliran ini
adalah membentuk pribadi bahagia di dunia dan di akhirat yang isi pendidikannya mencakup 
ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu menggerakkan kehendak manusia.

1. Pandangan secara Epistimologi

Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti epistimologi
esensialisme. Sebab jika manusia mampu menyadari realita sebagai mikrokosmos dan
makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat atau kualitas apa rasionya mampu
memikirkan kesemestinya.

1. Pandangan secara Axiologi

Pandangan ontologi dan epistimologi sangan mempengaruhi pandangan axiologi. Bagi aliran ini,
nilai-nilai berasal, tergantung pada pandangan-pandangan idealisme dan realisme sebab
esensialisme terbina oleh kedua syarat tersebut.

1. Teori nilai menurut idealisme

Penganut idealisme berpegang bahwa hukum-hukum etika adalah hukum kosmos, karena itu
seseorang dikatakan baik jika banyak interaktif berada di dalam dan melaksanakan hukum-
hukum itu. Menurut idealisme bahwa sikap, tingkah laku dan ekspresi perasaan juga mempunyai
hubungan dengan kualitas baik dan buruk

1. Teori nilai menurut realisme

Prinsip sederhana realisme tentang etika adalah melalui asas ontologi bahwa sumber semua
pengetahuan manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Esensialisme menerapkan
prinsip idealisme dan realisme secara eklektis, filsafat ini berpendapat bahwa alam semesta dan
isinya diatur oleh hukum yang mencakup semuanya sehingga tugas manusia hanya memahami
agar bisa menghargai dan menyesuaikan diri dengan tatanan tersebut.

1. B.     Ciri-ciri Aliran Esensialisme


 

Menurut William C. Bagley ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme adalah sebagai berikut :

1. Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering timbul dari upaya-upaya belajar awal yang
memikkat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam diri siswa.
2. Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa melekat dalam masa balita yang
panjang atau ketergantungan yang khusus pada spesies mansia.
3. Oleh karena kamampuan untunk kedisiplinan diri harus menjad tujuan pendidikan.
4. Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat tentang pedidikan,
sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan sebuah teri lemah.

c.       Prinsip – prinsip pendidikan aliran Esensialisme

Prinsip – prinsip pendidikan aliran Esensialisme antara lain :

1. Belajar pada dasarnya melibatkan kerja keras dan dapat menimbulkan keseganan dan
menekankan pentingnya prinsip disiplin.
2. Inisiatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak didik.
3. Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek materi yang telah ditentukan.
4. Sekolah harus mempertahankan metode-metode tradisional yang bertautan dengan
disiplin mental.
5. Tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum, karena
dianggap tuntunan demokrasi yang nyata.

PENUTUP

1. A.    KESIMPULAN

Aliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama.
Dasar dari aliran Esensialisme ini adalah pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap
hidup yang mengarah pada keduniawian yang ilmiah dan materialistik.tujuan dari pada
pendidikan yang hendak dicapai oleh para ahli adalah untuk mewujudkan agar anak didik dapat
hidup bahagia demi kebaikan hidupnya sendiri.

Tujuan umum alitran Esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia dumia dan akhirat, dan isi
penndidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian, dan segala hal yang mengrah pada
kehendak manusia.

1. B.     SARAN
Di zaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis diberbagai bidang kehidupan
manusia,terutama dalam bidang pendidikan. Untuk itu kita harus memajukan sistem pendidikan,
karena pendidikan merupakan suatu modal penerapan dalam pengembangan ilmu bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari baik formal maupun informal,yang berperan aktif menjadikan mutu
pendidikan lebih maju.

DAFTAR PUSTAKA

http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran-esensialisme

http://khaerulhuda.wordpress.com/2012/02/07/aliran-esensialisme

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/07/filsafat-esensialisme-dalam-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai