OLEH KELOMPOK 3 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rheumatoid
Arthritis” ini dengan sebaik baiknya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas. Makalah ini
terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis yang menyebabkan nyeri, kekakuan,
pembengkakan dan keterbatasan gerak serta fungsi dari banyak sendi. Rheumatoid
arthritis dapat mempengaruhi sendi apapun, sendi-sendi kecil di tangan dan kaki
cenderung paling sering terlibat. Pada rheumatoid arthritis kekakuan terburuk paling
sering di pagi hari. Hal ini dapat berlangsung satu sampai dua jam atau bahkan sepanjang
hari. Kekakuan untuk waktu yang lama di pagi hari tersebut merupakan petunjuk bahwa
seseorang mungkin memiliki rheumatoid arthritis, karena sedikit penyakit arthritis
lainnya berperilaku seperti ini. Misalnya, osteoarthritis paling sering tidak menyebabkan
kekakuan pagi yang berkepanjangan (American College of Rheumatology, 2012).
Penyakit arthritis bukan penyakit yang mendapat sorotan seperti penyakit hipertensi,
diabetes atau AIDS, namun penyakit ini menjadi masalah kesehatan yang cukup
mengganggu dan terjadi dimana-mana. Rheumatoid arthritis adalah bentuk paling umum
dari arthritis autoimun, yang mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang Amerika. Dari
jumlah tersebut, sekitar 75% adalah perempuan. Bahkan, 1-3% wanita mungkin
mengalami rheumatoid arthritis dalam hidupnya. Penyakit ini paling sering dimulai
antara dekade keempat dan keenam dari kehidupan. Namun, rheumatoid arthritis dapat
mulai pada usia berapa pun (American College of Rheumatology, 2012).
Gangguan yang terjadi pada pasien rheumatoid arthritis lebih besar
kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien.
Kebanyakan penyakit rheumatoid arthritis berlangsung kronis yaitu sembuh dan kambuh
kembali secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap.
Rheumatoid arthritis dapat mengancam jiwa pasien atau hanya menimbulkan gangguan
kenyamanan. Masalah yang disebabkan oleh penyakit rheumatoid arthritis tidak hanya
berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari
tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas yang dapat menimbulkan kegagalan organ.
Rheumatoid arthritis dapat mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah
lelah, perubahan citra diri serta gangguan tidur. Dengan demikian hal yang paling buruk
pada penderitan rheumatoid arthritis adalah pengaruh negatifnya terhadap kualitas hidup.
Bahkan kasus rheumatoid arthritis yang tidak begitu parah pun dapat mengurangi bahkan
menghilangkan kemampuan seseorang untuk produktif dan melakukan kegiatan
fungsional sepenuhnya. Rheumatoid arthritis dapat mengakibatkan tidak mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seutuhnya (Gordon et al., 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud denganrheumatoid arthritis?
2. Bagaimanakah konsep teori rheumatoid arthritis?
3. Bagaimanakah konsep proses keperawatan pada rheumatoid arthritis?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan konsep dan proses keperawatan pada rheumatoid arthritis 2.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memahami apa itu rheumatoid arthritis
b. Mahasiswa mengetahui penyebab rheumatoid arthritis
c. Mahasiswa mengetahui patofisiologi rheumatoid arthritis
d. Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala rheumatoid arthritis
e. Mahasiswa mengetahui komplikasi rheumatoid arthritis
f. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan dan penatalaksanaan rheumatoid arthritis
g. Mahasiswa mampu memahami proses keperawatan pada rheumatoid arthritis
D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa memahami konsep dan proses keperawatan pada klien dengan penyakit
rheumatoid arthritis sehingga menunjang pembelajaran mata kuliah Sistem
Muskuloskeletal.
2. Mahasiswa mengetahui proses keperawatan yang benar sehingga dapat menjadi bekal
dalam persiapan praktek di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Fisiologi
Muskuloskeletal terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligament, tendon, fasia, bursae dan
persendian.
1. Tulang
Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada bagian intra-seluler. Tulang berasal dari
embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses “osteogenesis” menjadi tulang.
Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut Osteoblast. Proses mengerasnya tulang
akibat menimbunya garam kalsium.
Fungsi tulang adalah sebagai berikut :
a. Mendukung jaringan tubuh dan menbuntuk tubuh.
b. Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru) dan jaringan lunak.
c. Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan
pergerakan)
d. Membuat sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hema topoiesis).
e. Menyimpan garam-garam mineral. Misalnya kalsium, fosfor.
a. Tulang panjang (femur, humerus ) terdiri dari satu batang dan dua epifisis. Batang
dibentuk oleh jaringan tulang yang padat.epifisis dibentuk oleh spongi bone
(Cacellous atau trabecular ).
b. Tulang pendek (carpalas) bentuknya tidak teratur dan cancellous (spongy) dengan
suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
c. Tulang pendek datar (tengkorak) terdiri dari dua lapisan tulang padat dengan
lapisan luar adalah tulang cancellous.
d. Tulang yang tidak beraturan (vertebra) sama seperti tulang pendek.
e. Tulang sesamoid merupakan tulang kecil, yang terletak di sekitar tulang yang
berdekatan dengan persendian dan didukung oleh tendon danjaringan fasial,missal
patella (kap lutut)
2. Otot
Otot dibagi dalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi dan untuk
menghasilkan pergerakan dari bagian tubuh atau seluruh tubuh. Kelompok otot terdiri
dari :
a. Otot rangka (otot lurik) didapatkan pada system skeletal dan berfungsi untuk
memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan sikap dan
menghasilkan panas.
b. Otot Viseral (otot polos) didapatkan pada saluran pencernaan, saluran
perkemihan dan pembuluh darah. Dipengaruhi oleh sisten saraf otonom dan
kontraksinya tidak dibawah control keinginan.
c. Otot jantung didapatkan hanya pada jantung dan kontraksinya tidak dibawah
control keinginan.
3. Kartilago
Kartilago terdiri dari serat-serat yang dilakukan pada gelatin yang kuat. Kartilago
sangat kuat tapi fleksibel dan tidak bervascular. Nutrisi mencapai kesel-sel kartilago
dengan proses difusi melalui gelatin dari kapiler-kapiler yang berada di
perichondrium (fibros yang menutupi kartilago) atau sejumlah serat-serat kolagen
didapatkan pada kartilago.
4. Ligament
Ligament adalah sekumpulan dari jaringan fibros yang tebal dimana merupakan
ahir dari suatu otot dan dan berfungsi mengikat suatu tulang.
5. Tendon
Tendon adalah suatu perpanjangan dari pembungkus fibrous yang membungkus
setiap otot dan berkaitan dengan periosteum jaringan penyambung yang mengelilingi
tendon tertentu, khususnya pada pergelangan tangan dan tumit. Pembungkus ini
dibatasi oleh membrane synofial yang memberikan lumbrikasi untuk memudahkan
pergerakan tendon.
6. Fasia
Fasia adalah suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan
langsung dibawah kulit sebagai fasia supervisial atau sebagai pembungkus tebal,
jaringan penyambung yang membungkus fibrous yang membungkus otot, saraf dan
pembuluh darah.bagian ahair diketahui sebagai fasia dalam.
7. Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dari jaringan penyambung dari suatu tempat,
dimana digunakan diatas bagian yang bergerak, misalnya terjadi pada kulit dan
tulang, antara tendon dan tulang antara otot. Bursae bertindak sebagai penampang
antara bagian yang bergerak sepaerti pada olecranon bursae, terletak antara presesus
dan kulit.
8. Persendian
Pergerakan tidak akan mungkin terjadi bila kelenturan dalam rangka tulang tidak
ada. Kelenturan dimungkinkan karena adanya persendian, tatu letah dimana tulang
berada bersama-sama. Bentuk dari persendian akan ditetapkan berdasarkan jumlah
dan tipe pergerakan yang memungkinkan dan klasifikasi didasarkan pada jumlah
pergerakan yang dilakukan. Berdasarkan klasifikasinya terdapat 3 kelas utama
persendian yaitu:
a. Sendi synarthroses (sendi yang tidak bergerak)
b. Sendi amphiartroses (sendi yang sedikit pergerakannya)
c. Sendi diarthoses (sendi yang banyak pergerakannya) Perubahan fisiologis
pada proses menjadi tua ada jangka periode waktu tertentu dimana individu
paling mudah mengalami perubahan musculoskeletal. Perubahan ini terjadi
pada masa kanak-kanak atau remaja karena pertumbuhan atau perkembangan
yang cepat atau timbulnya terjadi pada usia tua. Perubahan struktur system
muskuloskeletal dan fungsinya sangat bervariasi diantara individu selama
proses menjadi tua. Perubahan yang terjadi pada proses menjadi tua
merupakan suatu kelanjutan dari kemunduran yang dimulai dari usia
pertengahan. Jumlah total dari sel-sel bertumbuh berkurang akibat perubahan
jaringan prnyambung, penurunan pada jumlah dan elasitas dari jaringan
subkutan dan hilangnya serat otot, tonus dan kekuatan. Perubahan fisiologis
yang umum adalah:
d. Adanya penurunan yang umum pada tinggi badan sekitar 6-10 cm. pada
maturasi usia tua.
e. Lebar bahu menurun.
f. Fleksi terjadi pada lutut dan pangkal paha
F. PATWAY
Reaksi factor rheumatoid (RF) dengan antibody, factor metabolism, genetic, pekerjaan
Reaksi peradangan
Synovial menebal
Kartilago nekrosis
Erosi kartilago
Kerusakan kartilago & tulang
Resiko cedera
Ganggaun mobilitas fisik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rheumatoid artritis (RA) adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan
proses inflamasi pada sendi yang terutama mengenai-mengenai membrane synovial dari
persendia dan umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan
mobilitas, dan keletihan.
Hingga kini penyebab rheumatoid artritis (RA) tidak di ketahui, tetapi beberapa
hipotesa menunjukkan bahwa RA di pengaruhi oleh beberapa factor-faktor : mekanisme
imun (antigen, antibody) seperti interaksi antara IGC dan factor rheumatoid, gangguan
metabolisme, genetic, factor lain : nutrisi dan factor lingkungan (pekerjaan dan
psikososial).
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesempurnaan. Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan saran yang
membangun dan mengembangan makalah ini.