Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial e-ISSN 2540-7694 http://ejournal.upi.edu/index.

php/jpis
JPIS Volume 26, Nomor 2, Desember 2017 p-ISSN 0854-5251 jurnaljpis@upi.edu

Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS


Terpadu di MTsN Malang 1
Silvi Nur Afifah
silvinurafifah@student.upi.edu
Jurusan Pendidikan IPS, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

ABSTRACT
This study aims to determine the implementation of curriculum 2013 on subjects
integrated Social Science in Malang 1 Islamic Public Junior High School. The research
method used in this study is a qualitative approach with descriptive method. Collecting
data has done through observation, interview and documentation study. The results
showed that in general the implementation of Curriculum 2013 on Social Science subjects
in Malang 1 Islamic Public Junior High School using an integrated scientific approach.
Social Science teachers are still experiencing some obstacles and adjust to the real
conditions in the field. This is evidenced in implementing learning Social Science teachers
already using a scientific approach, but most of the integrated Social Science only occurs
in the classroom so do not provide concrete learning experiences for students.
Keywords: Curriculum 2013, integrated social science

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasu Kurikulum 20013 pada mata
pelajaran IPS Terpadu di MTsN Malang 1. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara umum implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
IPS di MTsN Malang 1 menggunakan pendekatan saintifik yang terintegrasi antara
mata pelajaran IPS Terpadu. Guru IPS masih mengalami beberapa kendala dan
menyesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan. Hal ini dibuktikan dalam pelaksanaan
pembelajaran guru IPS yang sudah menggunakan pendekatan saintifik, namun belum
sepenuhnya terintegrasi sehingga kurang memberikan pengalaman belajar secara
konkret bagi peserta didik.
Kata Kunci : Kurikulum 2013, IPS Terpadu

PENDAHULUAN menunjukkan bahwa pendidikan belum


Pendidikan merupakan unsur maksimal dalam membentuk karakter
penting dalam suatu bangsa dalam bangsa.
mewariskan nilai agar dapat menjalani Berkaitan dengan hal tersebut,
kehidupan di masyarakat dengan baik. terdapat persegeran nilai di tengah
Pendidikan bisa didapatkan melalui masyarakat kita yang intinya menuju
lembaga formal, non formal, maupun kehancuran dan pembentukan nilai-nilai
informal. Pendidikan merupakan satu baru yang didasarkan atas pragmatisme,
pilar pokok untuk membangun negara materialisme, hedonisme, sekularisme,
agar kokoh dan berkualitas serta dan atheisme [1]. Persoalan lain dalam
menyelamatkan dari keterbelakangan. dunia pendidikan nasional adalah
Namun dalam kenyataan di masyarakat kurangnya ketepatan kurikulum bagi
sejumlah permasalahan sering terjadi peningkatan perkembangan siswa.
seperti korupsi, kekerasan, bullying, dan Dalam pendidikan, kurikulum
sederet kasus lainnya. Hal ini menjadi hal utama dalam menunjang

169 Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu…
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
keberhasilan pendidikan Nasional. sekaligus membangun sikap siswa. Salah
Pendidikan menjadi kebutuhan di era satu pendekatan tersebut adalah
modern ini, namun pergeseran nilai pendekatan pembelajaran integratif.
ditengah masyarakat yang menjadi Pendekatan belajar ini awalnya hanya
pembentukan nilai-nilai baru yang di diterapkan pada pembelajaran di kelas
terapkan dalam masyarakat itu sendiri. awal sekolah dasar. Namun seiring
Memasuki abad ke-21 banyak sekali dengan semakin diyakininya pendekatan
perubahan yang terjadi dalam dunia ini dalam membentuk berbagai
pendidikan. kompetensi para siswa, pendekatan
Perubahan terbesar adalah pada pembelajaran integratif harus diterapkan
berubahnya fokus pendidikan di dunia pada seluruh jenjang kelas di sekolah
dari menciptakan tenaga kerja pabrikan dasar. Perlu ditekankan bahwa esensi
menjadi tenaga kerja yang memiliki kurikulum 2013 adalah penyederhanaan
keterampilan berpikir. Pendidikan abad dan tematik integratif [2].
ke-21 tidak lagi diarahkan untuk Pemaduan mata pelajaran IPS
menghasilkan lulusan yang sekadar khususnya ke dalam beberapa mata
mampu memahami konsep pengetahuan pelajaran di atas tentu saja masih
melainkan menghasilkan lulusan yang menyisakan sejumlah kekhawatiran dan
mampu berinovasi, berkreasi, dan pada pertanyaan besar. Kekhawatiran
ujungnya mampu menganalisis situasi, dangkalnya pengetahuan yang diajarkan
mengkritisi informasi, dan kreatif dalam merupakan kekhawatiran yang paling
berkarya dan memecahkan masalah. banyak muncul. Kekhawatiran ini
Perubahan pendidikan dalam selanjutnya diikuti dengan pertanyaan
konteks global ini berimbas pula pada tentang bagaimana cara
pendidikan di Indonesia. Tujuan akhir mengintegrasikan mata pelajaran IPS ke
pendidikan di Indonesia pun berubah dalam mata pelajaran lain. Sehubungan
sesuai dengan tuntutan zaman tersebut. dengan hal ini pertanyaan yang kerap
Perubahan tujuan akhir pendidikan di muncul adalah apakah sebenarnya
Indonesia ini pun diwadahi dengan pembelajaran integratif? Apa yang
diberlakukannya kurikulum baru. diintegrasikan? Bagaimana
Kurikulum baru tersebut dikenal dengan pelaksanaannya? Ketiga pertanyaan ini
istilah kurikulum 2013. merupakan pertanyaan yang sering
Berdasarkan kurikulum ini standar muncul ketika membicarakan konsep
kompetensi lulusan siswa yang selama ini pembelajaran integratif atau
hanya ditekankan pada aspek pembelajaran yang terintegrasi antara
pengetahuan dikembangkan hingga satu mata pelajaran dengan mata
menjadi tiga yakni aspek pengetahuan, pelajaran lain. Sejalan dengan kenyataan
aspek sikap, dan aspek keterampilan. Hal ini artikel ini akan memaparkan tentang
ini berarti bahwa siswa di Indonesia implementasi kurikulum 2013 pada mata
dapat menyelesaikan satu jenjang pelajaran IPS Terpadu.
pendidikan tertentu jika ia telah memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan KAJIAN LITERATUR
yang dipersyaratkan oleh kurikulum. Konsep Dasar Kurikulum 2013
Pemberlakuan Kurikulum 2013 Secara normatif (UU nomor 20
menuntut diaplikasikannya sejumlah tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005)
pendekatan pembelajaran yang Kurikulum diartikan sebagai seperangkat
dipandang mampu digunakan untuk rencana dan pengaturan mengenai
membentuk kemampuan siswa, tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
meningkatkan keterampilan, dan yang digunakan sebagai pedoman

Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu… 170
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pendidikan yang menetapkan standar
untuk mencapai tujuan tertentu. nasional sebagai kualitas minimal warga
Sedangkan Kurikulum 2013 merupakan negara untuk suatu jenjang pendidikan.
pengembangan atas Kurikulum Standar bukan kurikulum dan kurikulum
sebelumnya, yaitu KTSP [1]. Dalam dikembangkan agar peserta didik
Kurikulum 2013, pendidikan ditekankan mampu mencapai kualitas standar
untuk membentuk manusia yang nasional atau di atasnya. Standar kualitas
produktif, kreatif, dan inovatif. Dalam nasional dinyatakan sebagai Standar
mengembangkan tersebut terdapat Kompetensi Lulusan.
sejumlah keunggulan esessial, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan
1. Kurikulum 2013 menggunakan mencakup sikap, pengetahuan, dan
pendekatan yang bersifat alamiah keterampilan. Standar Kompetensi
(kontekstual), karena berpusat Lulusan dikembangkan menjadi Standar
pada peserta didik. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
2. Kurikulum 2013 berbasis karakter yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
dan kompetensi yang mendasari SMK/MAK [3]
pengembangan kemampuan Sejalan dengan landasan
siswa. pengembangan kurikulum 2013 di atas,
3. Terdapat bidang studi dan mata kurikulum 2013 memiliki karakteristik
pelajaran tertentu yang dalam khusus sebagai berikut.
pengembangannya lebih tepat 1. Mengembangkan keseimbangan
menggunakan pendekatan antara pengembangan sikap spiritual
kompetensi, terutama yang dan sosial, rasa ingin tahu,
berkaitan dengan keterampilan. kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan
Kurikulum 2013 dikembangkan psikomotorik.
berdasarkan ketentuan yuridis yang 2. Sekolah merupakan bagian dari
mewajibkan adanya pengembangan masyarakat yang memberikan
kurikulum baru, landasan filosofis, dan pengalaman belajar terencana
landasan empirik [2]. Landasan yuridis tempat peserta didik menerapkan
merupakan ketentuan hukum yang apa yang dipelajari di sekolah ke
dijadikan dasar untuk pengembangan masyarakat dan memanfaatkan
kurikulum dan yang mengharuskan masyarakat sebagai sumber belajar.
adanya pengembangan kurikulum baru. 3. Mengembangkan sikap,
Landasan filosofis adalah landasan yang pengetahuan, dan keterampilan
mengarahkan kurikulum kepada manusia serta menerapkannya dalam
apa yang akan dihasilkan kurikulum. berbagai situasi di sekolah dan
Landasan teoritik memberikan dasar- masyarakat.
dasar teoritik pengembangan kurikulum 4. Memberi waktu yang cukup leluasa
sebagai dokumen dan proses. Landasan untuk mengembangkan berbagai
empirik memberikan arahan berdasarkan sikap, pengetahuan, dan
pelaksanaan kurikulum yang sedang keterampilan.
berlaku di lapangan. 5. Kompetensi dinyatakan dalam
Secara teoretis kurikulum 2013 bentuk kompetensi inti kelas yang
dikembangkan atas dasar teori dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
“pendidikan berdasarkan standar” dasar mata pelajaran.
(standard- based education), dan teori 6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur
kurikulum berbasis kompetensi. pengorganisasi (organizing
Pendidikan berdasarkan standar adalah elements) kompetensi dasar, tempat

171 Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu…
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
semua kompetensi dasar dan proses terdiri dari lima pengalaman belajar
pembelajaran dikembangkan untuk pokok yaitu mengamati (observing),
mencapai kompetensi yang menanya (questoining), mengumpulkan
dinyatakan dalam kompetensi inti. informasi, mengasosiasi, dan
7. Kompetensi dasar dikembangkan mengomunikasikan.
didasarkan pada prinsip akumulatif, Hal lain yang paling penting
saling memperkuat (reinforced) dan dipahami dalam konteks pembelajaran di
memperkaya (enriched) sekolah adalah diberlakukannya
antarmatapelajaran dan jenjang pendekatan integratif pada seluruh
pendidikan (organisasi horizontal jenjang kelas. Hal ini berarti
dan vertikal) [3]. pembelajaran di sekolah dasar tidak lagi
dilakukan secara mata pelajaran
Sejalan dengan kenyataan bahwa melainkan terpadu yang artinya
pada dasarnya kurikulum 2013 adalah pembelajaran dilaksanakan melalui
kurikulum berbasis kompetensi yang pemaduan berbagai mata pelajaran.
berbasis pada konsep outcomes-based Kondisi ini menuntut pemahaman yang
curriculum, pengembangan kurikulum kuat atas pendekatan integratif dalam
2013 diarahkan pada pencapaian konteks pembelajaran.
kompetensi yang dirumuskan dari SKL.
Demikian pula penilaian hasil belajar dan Pembelajaran IPS Terpadu
hasil kurikulum diukur dari pencapaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
kompetensi. Keberhasilan kurikulum Sosial adalah pembelajaran terintegrasi
diartikan sebagai pencapaian terhadap ilmu-ilmu sosial dan hitmanitas
kompetensi yang dirancang dalam dalam pendidik kompetensi warga
dokumen kurikulum oleh seluruh peserta negara. Sejalan dengan program sekolah
didik. (pendidikan). IPS berkoordinasi serta
Pengembangan kurikulum 2013 di secara sistematik ditarik dari berbagai
desain untuk menciptakan proses disiplin ilmu sosial seperti antropologi,
pembelajaran dengan menggunakan sosiologi. arkeologi, ekonomi. geografi,
konsep pendekatan saintifik sejarah, hukum. psikologi. Ilmu politik.
(pendekatan Ilmiah). Pendekatan filsafat. agama, dan sosiologi. dan juga
Saintifik ini sengaja digunakan karena memperhatikan humaniora. matematika.
dianggap relevan dalam proses dan ilmu pengetahuan alam.
pengembangan sikap, keterampilan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
pengetahuan peserta didik. Dalam merupakan integrasi dari berbagai
pendekatan atau proses kerja yang cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi,
memenuhi kriteria ilmiah berarti sejarah, geografi, ekonomi. politik.
mengedepankan proses penalaran hukum. dan budaya. Ilmu Pengetahuan
induktif (Inductive reasoning) sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
dibandingkan dengan penalaran deduktif fenomena sosial yang mewujudkan satu
(deductive reasoning).Penalaran induktif pendekatan interdisipliner dari aspek dan
melihat fenomena umum kemudian cabang-cabang ilmu-ilmu sosial sosiologi.
menarik simpulan yang bersifat spesifik, sejarah. geografi. ekonomi. politik.
penalaran induktif memandang hukum. dan budaya) lps atau studi sosial
fenomena atau situasi spesifik untuk itu merupakan bagian dari kurikulum
kemudian menarik simpulan secara sekolah yang diturunkan dari isi cabang-
keseluruhan. Adapun langkah-langkah cabang ilmu-ilmu sosial sosiologi. sejarah.
pembelajaran dengan pendekatan geografi ekonomi, politik. antropologi.
saintifik menurut Kemendikbud [4] filsafat, dan psikologi sosial.

Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu… 172
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
Pembelajaran terpadu adalah bahasa data empiris [7]. Penelitian
pembelajaran yang dirancang dengan kualitatif adalah adalah sebuah proses
memadukan beberapa mata pelajaran inquiri yang menyelidiki masalah-masalah
berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam sosial dan kemanusiaan dengan tradisi
pembahasannya tema itu ditinjau dari metodologi yang berbeda. Maka dari itu
berbagai mata pelajaran. Sebagai penelitian kualitatif ini sangatlah cocok
contoh, tema “jenis pekerjaan” dapat digunakan oleh peneliti karena
ditinjau dari mata pelajaran IPS, digunakan dalam meneliti masalah sosial
matematika, IPA, bahasa, dan seni. berupa karakter yang berkenaan dengan
Pembelajaran terpadu menyediakan kemanusiaan.
keleluasan dan kedalaman implementasi Penelitian ini difokuskan pada
kurikulum, menawarkan kesempatan masalah implementasi kurikulum 2013
yang sangat banyak pada siswa untuk pada mata pelajaran IPS Terpadu yang
memunculkan dinamika dalam meliputi proses perencanaan, pelaksaan
pendidikan. Unit terpadu adalah epitome dan evaluasi dengan teknik observasi,
dari seluruh bahasan pembelajaran yang wawancara dan dokumentasi.
memfasilitasi siswa untuk secara
produktif menjawab pertanyaan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dimunculkan sendiri dan memuaskan Hasil kajian menunjukan bahwa
rasa ingin tahu dengan penghayatan implementasi Kurikulum 2013 dalam
secara alamiah tentang dunia di sekitar konteks; perencanaan, pelaksanaan dan
mereka. evaluasi yang dilakukan guru IPS yang
Pendekatan pembelajaran masih mengalami beberapa kendala dan
terpadu dalam IPS sering disebut dengan menyesuaikan dengan kondisi riil
pendekatan interdisipliner [5]. Di sisi lain, dilapangan. Secara lebih rinci akan
Depdiknas menjelaskan model dijelaskan sebagai berikut.
pembelajaran terpadu pada hakikatnya
merupakan suatu sistem pembelajaran Proses Perencanaan Pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik baik Proses perencanaan
secara individual maupun kelompok aktif pembelajaran dalam Kurikulum 2013
mencari, menggali, dan menemukan hanya menekankan pada penyusunan
konsep serta prinsip-prinsip secara RPP yang mencakup: pengintegrasian KI
holistik dan otentik [6]. dan KD, tujuan pembelajaran,
Salah satu di antaranya adalah pengembangan materi ajar, rancangan
memadukan Kompetensi Dasar. Melalui proses aktifitas belajar (pendekatan dan
pembelajaran terpadu peserta didik model pembelajaran), sumber belajar,
dapat memperoleh pengalaman media dan evaluasi. Dalam melakukan
langsung, sehingga dapat menambah perencanaan pembelajaran guru IPS di
kekuatan untuk menerima, menyimpan, MTsN Malang 1 sudah menggunakan
dan memproduksi kesan-kesan tentang pedoman dalam Kurikulum 2013, hanya
hal-hal yang dipelajarinya. Dengan saja memang masih terdapat beberapa
demikian, peserta didik terlatih untuk kendala seperti pengembangan materi
dapat menemukan sendiri berbagai ajarnya yang belum terpadu. Fakta ini
konsep yang dipelajari. peneliti dapat ketika mencoba
membandingkan data wawancara
METODE PENELITIAN dengan data dokumentasi di lapangan.
Penelitian kualitatif adalah Bedasar data wawancara, guru IPS di
penelitian yang memecahkan MTsN Malang 1 masih mengalami
masalahnya dengan menggunakan

173 Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu…
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
kendala dalam mengembangkan materi pembelajaran IPS hanya terjadi di dalam
IPS secara terpadu. kelas sehingga kurang memberikan
Hal ini dikarenakan guru IPS pengalam belajar secara konkrit pada
dalam memahami IPS sebagai mata peserta didik. Sedangkan model
pelajaran masih terpisah-pisah, yaitu IPS pembelajaran yang banyak dipakai guru
ekonomi, IPS geografi, dan IPS sejarah, adalah dengan pembelajaran berbasis
yang pembelajarannya dilaksanakan masalah. Hasil kajian menunjukan bahwa
secara terpisah. Fakta lain juga guru IPS di MTsN Malang 1 sebenarnya
menunjukan sebagian besar guru-guru sudah memiliki pemahaman mengenai
IPS berlatar pendidikan bukan dari IPS pendekatan saintifik.
murni, namun dari beberapa disiplin ilmu Para guru juga sudah mengetahui
sosial (seperti sejarah, geografi dan bahwa model pembelajaran berbasis
ekonomi). Data dokumentasi juga masalah merupakan model pembelajaran
menunjukan bahwa meteri ajar yang yang dianjurkan Kurikulum 2013. Alasan
dikembangkan dalam RPP memang para guru melaksanakan pembelajaran
masih parsial (berdiri sendiri) atau belum IPS hanya di dalam kelas antara lain
menunjukkan keterpaduan sebuah tema. adalah (1) alasan terbatasnya waktu,
Kementrian Pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan diluar kelas
kebudayaan dalam Kerangka dasar dan dengan memanfaatkan lingkungan
Struktur Kurikulum 2013 membutuhkan waktu yang lebih lama;
mengamanatkan mata pelajaran IPS di (2) Pandangan bahwa siswa tidak siap
SMP/MTs materinya harus disajikan mengikuti pembelajaran di luar kelas,
secara terpadu, tidak dipisah dalam meng-ingat siswa yang diajar kebanyakan
kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, masih berada pada kelas VII; (3)
Sosiologi [8]. Dengan pembelajaran Banyaknya peralatan yang harus
secara terpadu, diharapkan disediakan.
pembelajaran IPS menjadi lebih Perlu dilakukan upaya yang berani
bermakna bagi peserta didik dalam dan inovatif dari guru IPS di MTsN
konteks kehidupan sehari-hari. Malang 1 dalam melaksanakan
Perlu upaya-upaya pembelajaran dengan pendekatan
mengembangkan bahan kajian yang ada saintifk secara lebih nyata, misalkan
dalam kompetensi dasar menjadi tema- dengan memanfaatkan lingkungan
tema materi yang dibelajarkan secara sekitar sekolah dan lingkungan tem-
terpadu. Pengembangan tema-tema tinggal peserta didik sebagai media dan
pembelajaran IPS yang dilaksanakan sumber belajar, hal ini bisa dilakukan
secara terpadu diharapkan mampu dengan metode karyawisata, membawa
memberikan peserta didik pemahaman narasumber asli atau tiruan dari
yang lebih luas dan utuh, mampu lingkungan ke sekolah (kelas).
mengembangkan kompetensi peserta Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
didik ke arah kehidupan bermasyarakat dan media belajar diharapkan mam-pu
dengan baik, memiliki kepekaan sosial, mengembangkan sikap, keterampilan
mampu berpartisipasi dalam mengatasi dan pengetahuan dalam diri siswa,
masalah-masalah sosial yang terjadi. antara lain ke-mampuan untuk
mengamati, merumuskan pertanyaan,
Pelaksanaan Pembelajaran mengumpulkan informasi, men-ganalisis,
Secara umum guru-guru IPS di dan mengkomunikasikan pengala-man
MTsN Malang 1 sudah menggunakan belajar secara lebih nyata dan bermakna.
pendekatan ilmiah dalam proses
pembelajaran, namun sebagian besar

Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu… 174
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
Proses Penilaian Hasil Belajar sosialisasi ini terjadi karena memang
Guru-guru IPS di MTsN Malang 1 pengembangan Kurikulum 2013 ini yang
mengalami beberapa kendala dalam terkesan tergesa-gesa untuk
proses penilaian secara autentik. Kendala diimplementasikan.Untuk itu diperlukan
tersebut antara lain adalah: (1) Penilaian sosialisasi dan pelatihan dari dinas
autentik memerlukan waktu yang lama pendidikan kota secara rutin, agar guru-
karena guru harus mengamati semua guru IPS sebagai pribadi yang memiliki
anak didiknya yang bervariasi; (2) tanggung jawab lang-sung terhadap
Penilaian si-kap cenderung subjektif (3) kemajuan belajar siswanya mampu
Terlalu banyak format yang melelahkan mengimplementasikan Kurikulum 2013
guru. dengan maksimal.
Dalam kurikulum 2013
mempertegas adanya pergeseran dalam Strategi yang Digunakan Guru IPS dalam
melakukan penilaian, yakni dari penilaian Implementasi Kurikulum 2013
melalui tes (mengukur kompetensi Berdasarkan hasil penelitian, guru
pengetahuan berdasarkan hasil saja), IPS di MTsN Malang 1 menggunakan 3
menuju penilaian autentik (mengukur strategi dalam mengimplementasikan
kompetensi sikap, keterampilan dan Kurikulum 2013 antara lain:
pengetahuan berdasrkan proses dan 1) Menggunakan strategi implementasi
hasil). yang berorientasi pada guru. Strategi
Kendala-Kendala yang Dihadapi khusus berorientasi guru yang
Guru IPS dalam Implementasi Kurikulum digunakan, antara lain:
2013 berdasarkan hasil penelitian a. Merubah Mindset Guru
ditemukan adanya beberapa kendala b. Membentuk budaya baru di
yang dihadapi guru IPS di MTsN Malang 1 Lingkungan Sekolah
selama proses implementasi Kurikulum c. Guru Sebagai Pengembang
2013 antara lain: Kurikulum.
d. Menjadi Pribadi yang Terbuka
Kendala Terbatasnya Waktu dengan Perubahan. Selain tiga
Dari hasil wawancara yang dikuat- strategi yang digu-nakan diatas,
kan oleh dokumentasi yang peneliti hasil kajian menunjukan bahwa
lakukan terhadap responden ternyata strategi baru yang digunakan
guru IPS di di MTsN Malang 1 masih guru IPS di di MTsN Malang 1
terkendala oleh terbatasnya waktu adalah dengan men-jadi pribadi
dalam mengembangkan pembelajaran yang terbuka dengan perubahan.
dan terutama ketika melakukan 2) Strategi aktualisasi implementasi
evaluasi, hal ini dipengaruhi oleh, tradisi kurikulum sebagai sistem
mengajar, banyaknya jumlah siswa yang pembelajaran. Dari hasil
beragam, serta tingkat pemahaman pengumpulan data terlihat bahwa
yang berbeda-beda diantara siswa. guru IPS sudah sudah
mengaktualisasikan implementasi
Kendala kuranya sosialisasi dan Pelatihan kurikulum sebagai sistem
Kurikulum 2013 pembelajaran, hanya saja kurang
Kurangnya sosialisasi dan optimal dalam memanfaatkan
pelatihan mengenai pengembangan komponen hubungan antara
Kurikulum 2013 dari dinas pendidikan lingkungan dengan sistem
membuat guru IPS di MTsN Malang 1 pembelajaran.
mengalami kendala dalam proses 3) Strategi evaluasi kurikulum berbasis
implementasi Kurikulum 2013. Kurangnya pada kinerja sekolah. Hasil kajian

175 Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu…
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
menunjukan bahwa di MTsN Malang 1 sumber dan media belajar diharapkan
sudah menggunakan strategi evaluasi mampu mengembangkan sikap,
kurikulum berbasis kinerja sekolah. keterampilan dan pengetahuan dalam
Konsep strategi evaluasi kurikulum diri siswa, antara lain kemampuan untuk
berbasis kinerja sekolah yang mengamati, merumuskan pertanyaan,
digunakan adalah manajemen mengum-pulkan informasi, menganalisis,
berbasis sekolah (MBS). dan mengkomunikasikan pengalaman
belajar secara lebih nyata dan bermakna;
KESIMPULAN (2) Guru IPS dapat menga-tasi kendala
Hasil penelitian menunjukkan terbatasnya waktu dengan menerapkan
bahwa Se-cara umum implementasi budaya mengoptimalkan waktu pada
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPS jam-jam kerja di sekolah dengan penuh
di MTsN Malang 1 menggunakan kesadaran dan tetap mau berfikir kritis,
pendekatan implementasi kurikulum berkreatifitas dalam mengembangkan
Mutual Adaptation, guru IPS masih kurikulum; (3) Perlu dilakukan
mengalami beberapa kendala dan peningkatan SDM untuk guru IPS melalui
menyesuaikan dengan kondisi riil sosialisasi dan pelatihan dari dinas yang
dilapangan. Hal ini dibuktikan dalam di-lakukan secara rutin agar guru IPS
melaksanakan pembelajaran guru IPS mampu mengimplementasikan
memang sudah menggunakan Kurikulum 2013 dengan maksimal.
pendekatan saintifik, namun sebagian
besar pembelajaran IPS hanya terjadi di DAFTAR PUSTAKA
dalam kelas sehingga kurang [1] Mulyasa, E. (2013). Pengembangan
memberikan pengalam belajar secara dan Implementasi Kurikulum 2013.
konkret bagi peserta didik. Kendala yang Bandung: Remaja Rosdakarya.
dihadapi guru IPS dalam implementasi [2] Kemendikbud (2012). Uji Publik
Kurikulum 2013 adalah terbatasnya Kurikulum 2013: Penyederhanaan
waktu dan kuranya sosialisasi dan dan Tematik Integratif.
pelatihan Kurikulum 2013. Startegi yang
[3] Kemendikbud (2013). Permendikbud
digunakan guru IPS dalam implementasi
Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kurikulum 2013 adalah strategi
implementasi yang berorientasi pada Kerangka Dasar dan Struktur
guru, startegi aktualisasi implementasi Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
kurikulum sebagai sistem pembelajaran, Ibtidaiyah. Jakarta: Kemendikbud.
strategi evaluasi kurikulum berbasis pada [4] Kemendikbud. (2013).
kinerja sekolah. Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013 tentang Implementasi
REKOMENDASI Kurikulum 2013. Jakarta:
Berdasarkan simpulan tersebut, Kemendikbud.
maka penulis memberikan rekomendasi [5] Winataputra, dkk. (2007). Materi
sebagai berikut: (1) Perlu dilakukan dan Pembelajaran IPS di SD. Jakarta:
upaya yang berani dan inovatif dari guru
Pusat Penerbitan Universitas
IPS dalam melaksanakan pembelajaran
Terbuka.
dengan pendekatan saintifk secara lebih
[6] Depdiknas, (2007). Model
konkret, misalkan dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta:
sekolah dan lingkungan tempat tinggal Depdiknas.
peserta didik sebagai media dan sumber [7] Masyuri. & Zainuddin, M. (2009).
belajar. Pemanfaatan lingkungan sebagai Metodologi Penelitian Pendekatan

Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu… 176
JPIS | Volume 26, Nomor 2, Desember 2017
Praktis dan Aplikatif. Bandung: Kurikulum 2013. Jakarta:
Refika Aditama. Kemendikbud.
[8] Kemendikbud. (2013). Materi
Pelatihan Guru Implementasi

177 Silvi Nur Afifah | Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran IPS Terpadu…

Anda mungkin juga menyukai

  • Elin Media Pembelajara1
    Elin Media Pembelajara1
    Dokumen1 halaman
    Elin Media Pembelajara1
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Rubrik Penilaian
    Rubrik Penilaian
    Dokumen11 halaman
    Rubrik Penilaian
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • LKPD
    LKPD
    Dokumen3 halaman
    LKPD
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • LKPD 1
    LKPD 1
    Dokumen6 halaman
    LKPD 1
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi
    Evaluasi
    Dokumen3 halaman
    Evaluasi
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • LKPD
    LKPD
    Dokumen6 halaman
    LKPD
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Rubrik Penilaia1
    Rubrik Penilaia1
    Dokumen3 halaman
    Rubrik Penilaia1
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Media Pembelajaran
    Media Pembelajaran
    Dokumen1 halaman
    Media Pembelajaran
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar
    Bahan Ajar
    Dokumen3 halaman
    Bahan Ajar
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • DCJNCJ
    DCJNCJ
    Dokumen3 halaman
    DCJNCJ
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Kisi Kisi
    Kisi Kisi
    Dokumen2 halaman
    Kisi Kisi
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Bahan Aja1
    Bahan Aja1
    Dokumen5 halaman
    Bahan Aja1
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • 93 170 1 SM
    93 170 1 SM
    Dokumen8 halaman
    93 170 1 SM
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen11 halaman
    1 PB
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • 3.4.2.5 - RPP Revisi 2020
    3.4.2.5 - RPP Revisi 2020
    Dokumen4 halaman
    3.4.2.5 - RPP Revisi 2020
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar
    Bahan Ajar
    Dokumen8 halaman
    Bahan Ajar
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Mengembangkan Bisnis Dengan Pemasaran Digital Dan Teknologi Modern
    Mengembangkan Bisnis Dengan Pemasaran Digital Dan Teknologi Modern
    Dokumen24 halaman
    Mengembangkan Bisnis Dengan Pemasaran Digital Dan Teknologi Modern
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Lembar PBS Kemendikbud
    Lembar PBS Kemendikbud
    Dokumen2 halaman
    Lembar PBS Kemendikbud
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Rps KLP 4
    Rps KLP 4
    Dokumen20 halaman
    Rps KLP 4
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat
  • Samawa
    Samawa
    Dokumen19 halaman
    Samawa
    Alif Imam Fadhlurrahman
    Belum ada peringkat