Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

Disusun Oleh :
KELOMPOK 22

Maria Septiani Saku lengari PN 200850


Maria Yasintha Dewi PN 200851
Kaidi PN 200848

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) NYERI
DI RUANG SADEWA RS MATA DR. YAP

Satuan acara penyuluhan ini telah dibaca dan diperiksa pada


Hari/Tanggal : …………………………………………….

Pembimbing Klinik Mengetahui,


Pembimbing Akademik

(……………………………………………)
(………………………………………………)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Manusia


Sub Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Sasaran : Pasien Dan Keluarga
Tempat : Ruang Dewasa Rs. Mata Yap
Hari/tanggal : Selasa, 17 November 2020

A. Latar Belakang
Relaksasi merupakan teknik untuk mengurangi sensasi nyeri dengan cara
merelaksasikan otot (Ghassani, Z 2016). saat seseorang berusaha untuk mengendalikan
sensasi nyeri yang dialami dengan melakukan relaksasi nafas dalam, maka tubuh akan
menstimulassi syaraf parasimpatik yang menyebabkan penurunan kadar hormone kortisol
dan aderenalin dalam tubuh. Hal ini akan menurunkan tingkat stress, kecemasan membuat
seseorang lebih tenang untuk mengatur ritme pernafasan menjadi lebih teratur,
meningkatkan kadar pHsehingga terjadi peningkatan kadar oksigen (O2) dalam darah.

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 20 menit pasien dan keluarga dalam
memahami tentang Teknik relaksasi nafas dalam

C. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 20 menit pasien dan keluarga
diharapkan dapat mengetahui :
1. Menjelaskan pengertian relaksasi napas dalam
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat relaksasi napas dalam
3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi tekhnik relaksasi napas dalam
4. Menjelaskan langkah-langkah tekhnik relaksasi napas dalam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Media yang digunakan adalah leaflet

F. Rencana Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens


1 2 menit Pembukaan : - pasien dan keluarga
- membuka kegiatan dengan menjawab salam
mengucapkan salam - mendengarkan dan
- menjelaskan tujuan dari memperhatikan
penyuluhan
- menyebutkan materi yang
akan diberikan
2 10 menit Pelaksanan : - Memperhatikan dan
- Menjelaskan pengertian menjawab pertanyaan
relaksasi napas dalam yang diajukan
- Menjelaskan tujuan dan penyuluh
manfaat relaksasi napas - Bertanya kepada
dalam penyuluh bila ada
- Menjelaskan faktor yang yang kurang jelas
mempengaruhi tekhnik dalam penjelasan
relaksasi napas dalam
- Menjelaskan langkah-
langkah tekhnik relaksasi
napas dalam
3 8 menit Evaluasi : - Menjawab pertanyaan
- Menanyakan ulang kepada dari penyuluh
audiens tentang materi
yang di jelaskan

G. Materi Teknik Relaksasi Napas Dalam


1. Pengertian
Teknik relaksasi merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal
ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas
secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas
dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah.
Latihan nafas dalam adalah cara bernafas yang efektif melalui menarik dan
menghembuskan napas untuk memperoleh nafas yang lambat, dalam dan rileks.
Teknik nafas dalam adalah Teknik yang digunakan untuk menghilangkan nyeri
dengan cara menarik nafas melalui hidung, dan menghembuskan nafas secara
perlahan melalui mulut (Smeltzer dan Bare, 2009).

2. Tujuan dan Manfaat


Menurut Smeltzer dan Bare (2009) menyatakan bahwa tujuan dari teknik
relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk mengurangi
stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan oleh klien setelah
melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan nyeri,
ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas.

3. Faktor yang Mempengaruhi Relaksasi dan Persiapan Melakukan Teknik Napas


Dalam
Relaksasi ini menimbulkan respon emosi dan efek menenangkan, sehingga
fisiologi dominan simpatis berubah menjadi dominan sistem parasimpatis. Sensasi
tenang, ringan dan hangat yang menyebar keseluruh tubuh merupakan efek yang bisa
dirasakan dari relaksasi autogenik. Sensai ringan yang muncul adalah merupakan
efek dari ketegangan otot tubuh yang menurun. Perasaan hangat diekstermitas dapat
dijelaskan secara fisiologis sebagai vasodilatasi pembuluh darah karena aktivasi
sistem parasimpatis (Ismarina,dkk, 2015).
Persiapan untuk melakukan Teknik napas dalam dengan memastikan anda dalam
keadaan tenang dan santai (rileks), pilih waktu yang sesuai dan tempat yang sesuai,
boleh melakukan teknik relaksasi ini sambil membaca doa, berzhikir atau berdoa.

4. Langkah-langkah Tekhnik Relaksasi Napas Dalam


a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Posisi duduk, setengah duduk atau berbaring.
d. Letakkan kedua telapak tangan berhadapan satu sama lain, dibawah dan
sepanjang batas bawah tulang rusuk depan. Letakkan ujung jari tengah kedua
telapak tangan saling bersentuhan.
e. Ambil nafas dalam secara lambat, menghirup melalui hidung. Rasakan bahwa
kedua jari tengah tangan terpisah selama menarik nafas (inspirasi). Tahan napas
sampai hitungan ketiga (1, 2, 3).
f. Perlahan-lahan menghembuskan nafas melalui mulut (seperti meniup). Kedua
ujung jari tengah akan bersentuhan kembali.
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
l. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

DAFTAR PUSTAKA
Ghassani, Z & Firmawati, E. (2016). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Dan Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Ekstremitas Di RS PKU Muhammadiyah Gamping.Naskah Publikasi Agustus
2016.
Ismarina, D., Herliawati., dan Putri, W. M. 2015. Perbandingan Perubahan Tekanan Darah
Lansia Penderita Hipertensi Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik dan
Relaksasi Autogenik di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang. Jurnal
Keperawatan Sriwijaya, Vol. 2, No. 2, Hlm. 124-129
Smeltzer & Bare. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai