Anda di halaman 1dari 117

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa

yang akan datang. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Hasil studi menyebutkan bahwa meski

adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun

pembelajaran dan pemahaman siswa pada beberapa materi pelajaran

menunjukkan hasil yang kurang memuaskan khususnya pada materi pelajaran

matematika. Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan matematika

yaitu proses pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru dan

metode yang digunakan guru tidak bervariatif. Adapun beberapa penyebab

lainnya, dari segi lain pembelajaran matematika ditentukan oleh keragaman

masalah antara lain: (1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

masih belum nampak, (2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan

walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang

belum jelas atau kurang paham, (3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal

1
2

latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, dan (4)

kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika SMK Yos

Sudarso Ende, Ibu Agustina Asi, S. Pd., M. Pd bahwa hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika khususnya materi trigonometri masih rendah, hal

tersebut ditandai dengan hasil ulangan harian siswa yang masih rendah,

bahkan respon siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar matematika

terutama materi trigonometri kurang. Adapun materi trigonometri dianggap

sukar dikuasai oleh siswa adalah ketika siswa menentukan nilai sinus,

cosinus, tangen, cotangen, secan dan cosecan suatu sudut dan aplikasinya.

Dalam mengantisipasi masalah tersebut, maka guru memerlukan

adanya suatu pembenahan model pembelajaran di kelas. Salah satu usaha

yang harus dilakukan guru matematika adalah mengoptimalkan peran siswa

dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi tigonometri yaitu

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama

siswa dalam tugas-tugas. Menurut Slavin (Rusman, 2012 : 201),

pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan

positif dalam kelompok. Dengan kata lain pembelajaran kooperatif dikenal

dengan pembelajaran berkelompok.

Dalam penelitian ini akan diterapkan pembelajaran kooperatif tipe

STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi


3

trigonometri. Peneliti menerapkan tipe ini dengan pertimbangan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Alasan lain menggunakan tipe STAD

karena tipe ini sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Tipe STAD

(Taniredja, 2012 : 64) yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah

satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di

antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai

materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Lebih jauh Slavin

(Rusman, 2012 : 214) memaparkan bahwa: “ Gagasan utama di belakang

STAD yaitu memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama

lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”. Adapun tahap

pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah tahap presentasi kelas, tahap

pembagian dan kerja kelompok, tahap kuis/tes secara individu, tahap

evaluasi, dan tahap pemberian penghargaan apabila skor rata-rata mereka

mencapai kriteria tertentu.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Materi Trigonometri pada Siswa Kelas X

SMK Yos Sudarso Ende Tahun 2017/2018”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti perlu membatasi

masalah penelitian agar pembahasannya terfokus pada permasalahan yang

diangkat peneliti yaitu pada Penerapan Pembelajajaran Kooperatif Tipe


4

Student Teams Achievement Division (STAD) khusus sub materi

perbandingan trigonometri (segitiga siku-siku dan sudut istimewa) pada siswa

kelas X Akuntansi SMK Yos Sudarso Ende tahun 2017/2018.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD materi trigonometri pada siswa kelas X SMK Yos

Sudarso Ende?

2. Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil

belajar matematika materi trigonometri pada siswa kelas X SMK Yos

Sudarso Ende?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe STAD materi trigonometri pada siswa kelas

X SMK Yos Sudarso Ende.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika melalui

pembelajaran kooperatif tipe STAD materi trigonometri pada siswa kelas

X SMK Yos Sudarso Ende.


5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru,

dan peneliti lanjutan.

1. Bagi siswa

a. Siswa semakin termotivasi untuk belajar, partisipasi aktif dalam

pembelajaran dan suasana pembelajaran semakin bervariasi dan tidak

monoton.

b. Dapat memperoleh pembelajaran matematika yang lebih menarik dan

menyenangkan, dengan demikian hasil belajar matematika siswa

khususnya pada materi trigonometri dapat meningkat.

2. Bagi guru

Sebagai bahan referensi bagi guru matematika untuk memperbaiki

pelaksanaan pembelajaran matematika.

3. Bagi peneliti lanjutan

Dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan, perbandingan atau sebagai

referensi bagi peneliti yang melakukan penelitian yang sejenis ataupun

dengan subyek penelitian berbeda.

F. Definisi Operasional Judul

Definisi operasional judul penelitian ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap objek pilihan penelitian dan

untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai judul penelitian ini, maka

diperlukan gambaran atau batasan-batasan sebagai berikut:


6

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan perubahan kemampuan siswa yang dapat

diamati dan diukur melalui perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menekankan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu satu sama lain dalam menguasai materi sehingga dapat tercapai

hasil belajar yang maksimal.

3. Trigonometri

Kata trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu trigono artinya

“tiga sudut” dan metro artinya “mengukur”. Trigonometri merupakan nilai

perbandingan yang didefinisikan pada koordinat kartesius atau segitiga

siku-siku. Jadi, trigonometri merupakan sebuah cabang matematika yang

berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus,

cosinus, dan tangen.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran

Pembelajaran (Huda, 2013 : 2) dapat dikatakan sebagai hasil dari

memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman.

Lebih lanjut para behavoris mengganggap pembelajaran sebagai perubahan

dalam tindakan dan perilaku seseorang. Gagne ( Huda, 2013 : 3),

pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam kapasitas

manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya. Pembelajaran

(Tampubolon, 2014 : 87-88) didefinisikan sebagai pengorganisasian atau

penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan dengan sebaik-baiknya

sehingga menimbulkan keinginan belajar pada siswa.

Jadi, pembelajaran dapat disimpulkan sebagai proses interaksi antara

siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin (Taniredja, 2012:56), pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas

dijadikan kelompok-kelompok kecil secara heterogen yang terdiri dari 4

sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.

Sedangkan, Tom V. Savage (Rusman, 2012:203) mengemukakan bahwa


8

cooperative learning adalah suatu pendekatan yang menekankan kerja

sama antar siswa dalam kelompok.

Menurut peneliti, pembelajaran kooperatif merupakan bentuk

pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa dalam

kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi,

pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang

teratur pada kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Arends (Tampubolon, 2014:89), ada tiga tujuan yang dapat

dicapai dari pembelajaran kooperatif, yaitu (1) peningkatan kinerja prestasi

akademik, (2) penerimaan terhadap keberagaman (hubungan sosial), dan

(3) keterampilan bekerja sama atau berkolaborasi dalam pemecahan

masalah.

3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim, et al (Taniredja, 2013 : 100) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Siswa bekerja dalam kelompoknya secara kooperatif untuk

menuntaskan materi belajarnya.

b) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.


9

c) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang berbeda-beda.

d) Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

4. Sintaks atau Tahapan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Arends ( Tampubolon, 2014:89-90), terdapat enam fase atau

tahapan pembelajaran kooperatif yaitu: fase 1: menyediakan objek dan

perangkat, fase 2: menghadirkan/menyajikan informasi, fase 3:

mengorganisasi peserta didik dalam belajar kelompok, fase 4:

membimbing bekerja dan belajar, fase 5: evaluasi, dan fase 6: mengenali

prestasi.

Sejalan dengan itu, Amri Sofan (2013 : 8-9) menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran kooperatif yaitu :

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Peran guru : guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar

dengan aktif dan kreatif.

2) Menyajikan informasi

Peran guru : guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara

demonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok

Peran guru : guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar dan membantu setiap

kelompok agar melakukan transisi secara efisien.


10

4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Peran guru : guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas-tugas.

5) Evaluasi

Peran guru : guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang

dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja

masing-masing kelompok.

6) Memberi penghargaan

Peran guru : guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau

hasil belajar individu maupun kelompok.

5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

a. Keunggulan model pembelajaran kooperatif (Ghae, 2017 : 19), adalah

sebagai berikut :

1) Saling ketergantungan yang positif

2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.

3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.

5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antar siswa dan

guru.

6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan.


11

b. Kelemahan model pembelajaran kooperatif

Menurut Sumantri (Ghae : 2017 : 19-20) kelemahan model

pembelajaran kooperatif bersumber dari dua faktor, yaitu faktor dari

dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Kelemahan model

pembelajaran kooperatif yaitu :

1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, di

samping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan

waktu.

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka

dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup

memadai.

3) Topik permasalahan semakin meluas sehingga banyak yang tidak

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Diskusi dalam kelas didominasi oleh seorang saja. Hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

6. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

a. Teams Games Tournament (TGT)

b. Numbered Head Together (NHT)

c. Jigsaw

d. Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)

e. Student Teams Achievement Division (STAD)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis pembelajaran kooperatif

tipe STAD.
12

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD)

1. Pengertian pembelajaran kooperatif tipe STAD

Tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah satu

tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di

antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran guna mancapai prestasi yang maksimal

(Taniredja, 2012:64).Tidak hanya secara akademis, siswa juga

dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Dalam

STAD, siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok heterogen

yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota (Huda M, 2013:202).

Berdasarkan kajian teoritis tersebut dapat disimpulkan bahwa STAD

merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya

terdapat beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan

akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan

tujuan pembelajaran.

2. Strategi Pelaksanaan/siklus Aktivitas Model STAD adalah sebagai

berikut (Taniredja, dkk, 2012:64) :

a) Siswa dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang

beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya.

b) Guru memberikan pelajaran.

c) Siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggotanya bisa

menguasai pelajaran tersebut.


13

d) Semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut

tanpa saling membantu satu sama lain.

e) Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata

mereka sendiri yang sebelumnya.

f) Nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi

peningkatan yang bisa mereka capai atau jika melampaui nilai mereka

sebelumnya.

g) Nilai-nilai itu dijumlah untuk mendapat nilai kelompok.

h) Kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan

sertifikat atau hadiah-hadiah lainnya.

STAD terdiri atas lima komponen utama ( Taniredja, 2012 : 65) yaitu :

a. Presentasi kelas

b. Tim/tahap kerja kelompok.

c. Kuis/tahap tes individu

d. Tahap perhitungan skor

e. Tahap pemberian penghargaan atau rekognisi Tim.

Menurut Slavin (Rusman, 2012 : 216), untuk menghitung

perkembangan skor individu di hitung sebagaimana dapat dilihat pada

tabel 2.1 berikut.


14

Tabel 2.1
Perhitungan Perkembangan Skor Individu
No. Nilai Tes Skor
Perkembangan
1. Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin
2. 10 sampai 1 poin dibawah skor dasar 10 poin
3. Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin
4. Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 poin

5. Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan 30 poin


skor dasar)

Sumber : Slavin (Rusman, 2012 : 216)

Sedangkan skor kelompok dapat dihitung dengan membuat rata-rata

skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan

semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi

sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor

perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam

tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2
Perhitungan Skor Kelompok
No. Rata-rata Skor Kualifikasi
1. 0≤N≤5 _
2. 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang Baik

3. 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang baik sekali

4. 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istimewa/super

Sumber : Slavin ( Rusman, 2012 : 216)

Amri Sofan (2013 : 9) mengemukan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe STAD sebagai berikut :


15

a. Langkah 1 : guru menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara

klasikal.

b. Langkah 2 : guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap

kelompok terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen, baik dari

segi kemampuan, jenis kelamin, agama, atau lainnya).

c. Langkah 3 : dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi

(saling bantu membantu untuk memperdalam materi

yang sudah diberikan).

d. Langkah 4 : guru memberikan tes individual, masing-masing

mengerjakan tes tanpa boleh saling bantu di antara

anggota kelompok.

e. Langkah 5 : guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan

pemerolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar

ke skor kuis.

3. Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD.

a) Teori belajar konstruktivisme

Teori belajar ini lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Konsep

belajar menurut teori belajar konstruktivisme (Husamah, 2013 : 55)

yaitu pengetahuan baru dikonstruksi sendiri oleh siswa secara aktif

berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Pandangan

konstruktivis tentang pembelajaran adalah siswa diberi kesempatan


16

berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk

mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan uraian teori diatas, maka dapat dikaitkan dengan

pembelajaran kooperatif tipe STAD, dimana dalam STAD terdapat

tahapan pembelajaran kelompok/tim yang menggalakkan siswa secara

aktif dan positif mengkonstruksi pengetahuannya yang dibentuk

berdasarkan interaksi antar individu dan pengalaman-pengalaman

sebelumnya. Dalam pembelajaran tim siswa dituntut adanya interaksi

yang seimbang yaitu adanya komunikasi antara guru dan siswa, siswa

dengan siswa, dan siswa dengan guru. Peran guru dalam pembelajaran

STAD ini sebagai motivator dan fasilitator yang berfungsi sebagai

jembatan penghubung kearah pemahaman yang lebih tinggi. Guru tidak

hanya memberi pengetahuan kepada siswa, tetapi juga harus

memnbangun pengetahuan dalam pikirannya.

b) Teori belajar Piaget

Piaget (Huda, 2013 : 42) berfokus pada bagaimana perkembangan

bahasa berpengaruh terhadap proses berpikir. Teorinya menekankan

pada kedewasaan dan perkembangan kognitif berdasarkan tahapan usia.

Faktor utama yang mendorong perkembangan kognitif seseorang adalah

motivasi atau daya dari individu sendiri untuk mau belajar dan

berinteraksi dengan lingkungannya. Piaget menekankan bahwa

pentingnya interaksi dengan teman sebaya melalui pembentukan

kelompok belajar sehingga setiap anak memiliki rasa tanggung jawab


17

dan merasa adanya saling ketergantungan secara positif karena setiap

anggota memiliki peran serta dalam mencapai keberhasilan

kelompoknya.

Berdasarkan uraian pendapat Piaget diatas, terdapat hubungan

dengan pembelajaran kooperatif STAD, dimana dalam STAD

ditekankan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi dan pencapaian prestasi secara

maksimal yang digalakkan dalam pembelajaran kelompok secara

kolaboratif. Dengan adanya kerja tim siswa dapat saling mendukung

dan saling membantu satu sama lain dalam membangun dan menguasai

pengetahuan dengan bantuan guru sebagai fasilitator dan motivator

dalam mencapai pengetahuan yang lebih tinggi. Pembelajaran

kelompok pada tipe STAD dapat memberikan kesempatan kepada siswa

untuk secara aktif mengungkapkan pengetahuan yang dipikirkannya

dan siswa lainnya membantu untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas,

bahkan melihat ketidaksesuaian pandangan mereka sendiri.

4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe STAD, Salo (Ghae, 2017: 26-

27).

1) Didalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa memperoleh

pengetahuan, dimana siswa dengan sendirinya membangun

interaksi dengan nama kelompok dan orang lain.


18

2) Dengan belajar kelompok diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan siswa.

3) Pada pembukaan guru mengemukakan tujuan pembelajaran pada

siswa, agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

4) Dengan memberikan kuis diharapkan dapat memotivasi siswa

untuk dirinya maupun untuk timnya.

b. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD, Salo (Ghae, 2017:27).

1) Penggunaan waktu relatif banyak.

2) Apabila kemampuan guru kurang memadai, atau sarana prasarana

tidak cukup, maka pembelajaran kooperatif tipe STAD sulit

dilaksanakan secara maksimal.

3) Siswa tidak dapat bekerja sama dengan teman secara efektif dalam

kelompok.

4) Siswa yang rajin dan pandai merasa pembagian tugas dan nilainya

tidak adil.

5) Siswa yang kurang pandai dan kurang rajin akan merasa minder

bekerja sama dengan teman-temannya yang lebih mampu.

6) Terjadinya situasi kelas yang gaduh.

D. Hakikat Matematika

1. Pengertian Matematika

Jhonson dan Myklebust (Sundayana, 2013:2), mengemukakan bahwa

matematika merupakan bahasa simbolis yang mempunyai fungsi praktis

untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan.


19

Sedangkan fungsi toritisnya untuk memudahkan berpikir. Dengan kata lain

matematika adalah bekal bagi peserta didik untuk berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis, dan kreatif.

2. Karakteristik Matematika

Sa’o Sofia (2017 : 5-7) memaparkan ada enam karakteristik

matematika yaitu :

a. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak (hanya ada dalam

pikiran, namun matematika sekolah sebaiknya dimulai dengan kajian

kongkrit menuju abstrak). Adapun uraian tentang matematika yang

memiliki objek kajian yang abstrak meliputi :

1) Fakta. Berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan simbol

tertentu.

2) Konsep. Adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk

menggolongkan atau mengklasifikasi sekumpulan objek.

3) Operasi. (sering kali disebut skill) adalah pengerjaan hitung aljabar

dan lainnya. Operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen

tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui.

4) Prinsip. Adalah objek matematika yang kompleks yang terdiri dari

beberapa fakta dan beberapa konsep yang dikaitkan oleh operasi.

b. Bertumpu pada kesepakatan (lebih bertumpu pada aksioma formal)

kesepakatan dalam banyak hal secara internasional seperti simbol-

simbol dan istilah-istilah.

c. Berpola pikir deduktif (matematika sekolah induktif menuju deduktif).


20

d. Konsisten dalam sistemnya.

e. Simbol yang kosong dari arti.

f. Memperhatikan semesta pembicaraan.

Lebih lanjut Theresia M.H.Tirta Seputro (Jannah, 2011:26)

mengemukakan beberapa karakteristik matematika sebagai berikut.

1. Objek yang dipelajari bersifat abstrak

2. Kebenarannya berdasarkan logika

3. Pembelajarannya secara bertingkat dan berkontinu

4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.

5. Menggunakan bahasa simbol

6. Diaplikasikan dalam bidang ilmu lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan karakteristik matematika adalah:

(1) memiliki objek kajian yang abstrak, (2) mengacu pada kesepakatan, (3)

berpola pikir deduktif, (4) konsisten dalam sistemnya, (5) memiliki simbol

yang kosong dari arti, (6) memperhatikan semesta pembicara.

3. Fungsi dan Tujuan Matematika

Menurut Dikmenum (Taniredja, 2013 : 93) matematika berfungsi

mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan

menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-

hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan

statistika, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi

mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model


21

matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika,

diagram, grafik atau tabel.

Tujuan pembelajaran matematika menurut Dikmenum (Taniredja,

2013: 93-94) adalah :

a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,

menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.

b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi,

dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil,

rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,

grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

E. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar berasal dari dua kata yaitu aktivitas dan belajar.

Aktivitas merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud adalah kegiatan yang

mengarah pada proses pembelajaran seperti bertanya, mengajukan pendapat,

mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja

sama dengan siswa lain, serta bertanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan. Sedangkan belajar, menurut Nasution (Uno, 2013 : 141)

merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang


22

belajar, baik aktual maupun potensial. Selanjutnya, Cronbach (Djamarah,

2011 :13) berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan

oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar

merupakan segala kegiatan atau perilaku baik secara jasmani maupun rohani

yang mengarah pada proses pembelajaran sehingga menghasilkan perubahan

tingkah laku baik menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

F. Hasil Belajar Matematika

Tujuan belajar meliputi bertambahnya pengetahuan, dan keterampilan,

sehingga pencapaian tujuan belajar adalah memperoleh hasil belajar yang

baik. Oemar Hamalik (Tampubolon, 2014:140), mengemukakan hasil

belajar sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang

dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap,

serta keterampilan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana

Sudjhana, 2011:22). Menurut, Erman S. ( Taniredja : 2013 : 106) hasil

belajar mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan dan

kemampuan yang telah dimiliki siswa pada ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar

matematika merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

terhadap pelajaran matematika yang diperoleh dari pengalaman-

pengalaman dan latihan-latihan selama proses belajar mengajar yang


23

menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika

yang dapat dilihat dari nilai matematika dan kemampuannya dalam

memecahkan masalah-masalah matematika.

G. Materi Trigonometri

1. Pengertian Trigonometri

Kata trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu trigono artinya

“tiga sudut” dan metro artinya “mengukur”. Jadi, trigonometri merupakan

sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan

fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen (Kariadinata, 2013 :

13). Trigonometri adalah cabang ilmu matematika yang berhubungan

dengan pengukuran sisi-sisi dan sudut-sudut segitiga, serta hubungannya

satu sama lain. Trigonometri merupakan nilai perbandingan yang

didefinisikan pada koordinat kartesius atau segitiga siku-siku. Segitiga

siku-siku didefinisikan sebagai segitiga yang memiliki satu sudut siku-siku

dan dua sudut lancip pelengkap. Selanjutnya sisi dihadapan sudut siku-siku

merupakan sisi terpanjang yang disebut dengan sisi miring (hypotenusa),

sedangkan sisi-sisi dihadapan sudut lancip disebut kaki segitiga itu.

Teorema Pythagoras menyatakan: “pada segitiga siku-siku, kuadrat dari

sisi miring sama dengan jumlah dari kuadrat kedua sisi lainnya” (Bird,

2012:135).
24

2. Pengertian dan Macam-macam Segitiga

a. Pengertian Segitiga

Segitiga merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh tiga garis lurus

dengan jumlah ketiga sudut segitiga sama dengan 1800 (Bird, John,

2012:127). Rumus untuk menghitung keliling dan luas segitiga

adalah:

K=sisi +sisi + sisi=∑ s

1
Luas Segitiga dapat dihitung dengan rumus dasarnya yaitu: L= at ,
2

at
atau L= ,dimana a adalah alasnya dan t adalah tinggi segitiga
2

tersebut.

b. Macam-macam segitiga

1) Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya adalah sudut

lancip, yaitu semua sudutnya kurang dari 90 0 .

2) Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah

siku-siku dengan besar salah satu sudutnya 90 0 .

3) Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah

sudut tumpul, yaitu sudut yang berada antara 90 0 dan 1800 .

4) Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisi dan sudutnya

adalah sama besar (yaitu tiap sudutnya 600 ).

5) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang

sama panjang dan dua sudut yang sama besar.


25

6) Segitiga sembarang adalah segitiga yang sudut-sudutnya tidak

sama besar sehingga memiliki sisi-sisi yang tidak sama besar pula.

3. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku

Istilah perbandingan trigonometri dapat diartikan sebagai

perbandingan panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku ( Kariadinata, 2013 :

35).

Gambar 2.1Segitiga siku-siku

Gambar di atas merupakan bangun segitiga ABC dengan siku-siku berada

di B dan memiliki sisi berturut-turut AB , BCdan AC. Selain itu segitiga

diatas juga memiliki tiga buah sudut yang berada di titik A , B dan C.

Adapun definisi dari perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

berdasarkan gambar di atas sebagai berikut.

a. Sinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di

depan sudut dengan sisi miring. Dari gambar diatas dapat di tulis

sisi di depan sudut BC a


sin α =¿ = = .¿
sisi miring segitiga AC b
26

b. Cosinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi

di samping sudut dengan sisi miring.

sisi di samping sudut AB c


Di tulis cos α ¿ = = .
sisi miring segitiga AC b

c. Tangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di

depan sudut dengan sisi di samping sudut.

sisi di depan sudut BC a


Di tulis tan α=¿ = = .¿
sisi di samping sudut AB c

d. Cosecan suatu sudut didefinisikan sebagai panjang sisi miring dengan

sisi di depan sudut.

sisi miring segitiga AC b


Di tulis cosecan α = = = .
sisi di depan sudut BC a

e. Secan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi

miring segitiga dengan sisi di samping sudut.

sisi miring segitiga AC b


Di tulis secan α = = = .
sisi di samping sudut AB c

f. Cotangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan sisi di

samping sudut dengan sisi di depan sudut.

sisi di samping sudut AB c


Di tulis cotangen α = = = .
sisi di depan sudut BC a

Contoh :

Diberikan segitiga siku-siku ABC, siku-siku di B. Jika panjang sisi

AB=3 cm , BC =4 cm. tentukan sin A , cos A , dan tan A .


27

Penyelesaian :

Gambar 2.2

Mencari panjang sisi miring AC terlebih dahulu dengan menggunakan

teorema Phitagoras yakni :

AC= √( AB 2 +BC 2 )

AC= √( 3 2+ 42 ) cm

AC= √( 9+ 16 ) cm

AC= √ 25 cm

AC=5 cm

sisi depan
a. sin A=
sisi miring

BC
sin A=
AC

4 cm
sin A=
5 cm

4
sin A= =0,8 .
5

sisi samping
b. cos A=
sisi miring
28

AB
cos A=
AC

3 cm
cos A=
5 cm

3
cos A= =0,6
5

sisi depan
c. tan A=
sisi samping

BC
tan A=
AB

4
tan A= .
3

4. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Khusus (Istimewa).

Istilah sudut khusus, sering disebut sudut istimewa yang merupakan

suatu sudut dimana nilai perbandingan trigonometrinya dapat ditentukan

tanpa menggunakan daftar/tabel matematika atau kalkulator. Sudut-sudut

istimewa yang dimaksud adalah sudut yang besarnya

00 , 300 , 450 , 600 , dan 900( Kariadinata, 2013 : 44-50).

Tabel 2.3
Fungsi Trigonometri Sudut Istimewa

Fungsi Besar Sudut


Trigonometri
00 300 45 0 600 90 0
Sin 0 1 1 1 1
√2 √3
2 2 2
Cos 1 1 1 1 0
√3 √2
2 2 2
Tangen 0 1 1 √3 Tidak
√3
3 terdefinisi
Cotangen Tidak √3 1 1 0
√3
terdefinisi 2
29

Secan 1 2 √2 2 Tidak
√3
3 terdefinisi
Cosecan Tidak 2 √2 2 1
√3
terdefinisi 3
Sumber: ( Kariadinata, 2013 : 50)
Contoh:

Hitunglah :

a. sin 45 0+ cos 300

b. sin 600 cos 450 +sin 300 cos 600

Penyelesaian :

1 1
a. sin 45 0+ cos 300= √ 2+ √ 3
2 2

1
sin 45 0+ cos 300= ( √ 2¿+ √3)¿
2

b. sin 600 cos 450 +sin 300 cos 600= ( 12 √ 3)( 12 √2)+( 12 )( 12 )
sin 600 cos 450 +sin 300 cos 600= ( 14 √ 6 )+( 14 )
1
sin 600 cos 450 +sin 300 cos 600= ( √ 6+1 ) .
4

5. Perhitungan dalam Segitiga Siku-siku yang Melibatkan Perbandingan

Trigonometri.

Dalam beberapa permasalahan matematika yang berkaitan dengan

segitiga siku-siku, diantaranya mencari panjang sisi-sisinya atau mencari

besar dua sudut lainnya, kadang tidak terlepas dari peran perbandingan

trigonometri sebagai alat yang ampuh dalam proses penyelesaian

permasalahan tersebut.
30

Contoh :

Pada sebuah segitiga ABC, siku-siku di C, diketahui ¿ A=600dan

CA =6 cm. Hitunglah panjang sisi AB !

Penyelesaian :

Gambar :

600

C 6 cm A
Gambar 2.3

Diketahui :¿ A=600, CA=6 cm

Ditanya: sisi AB!

Jawab:

CA
cos ¿ A=
AB

0 6
cos 60 =
AB

 AB. cos 60 0=6

1
 AB. =6
2

 AB=12 cm
31

Jadi, panjang sisi AB=12 cm.

H. Kerangka Berpikir

Adapun alur pikir penelitian tersebut digambarkan pada bagan berikut ini:

Rendahnya Hasil Belajar


Matematika

Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD

Perangkat Pembelajaran :
RPP
LKS
THB

PTK

Trigonometri

Observasi dan
Tes

Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil
Belajar siswa kelas
X SMK Yos
Sudarso
32

Proses pembelajaran matematika perlu dilakukan dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik

siswa sehingga dapat tercapai hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu

peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi

trigonometri yang dikembangkan melalui RPP, LKS, dan THB. Proses

pembelajaran dikaji melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan empat tahap tindakan

yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap

obsevasi (observation), dan tahap refleksi (reflection). Tujuan utama PTK ini

adalah meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui

hasil tes, dan hasil observasi sesuai judul penelitian “Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi

Trigonometri pada Siswa Kelas X SMK Yos Sudarso Ende Tahun

2017/2018”.

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih

bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan

rumusan masalah maka dapat dikemukakan hipotesis pada penelitian ini

sebagai berikut:

1. Aktivitas guru dan siswa dapat meningkat melalui penerapan pembelajaran

kooperatif tipe STAD materi trigonometri pada siswa kelas X SMK Yos

Sudarso Ende.
33

2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar

matematika materi trigonometri pada siswa kelas X SMK Yos Sudarso

Ende.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas (Taniredja, dkk,

2013 : 16-17) adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang

aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan

belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik

pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sedangkan, Tampubolon

(2014 : 19) menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian

yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara

kolaboratif/partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut

kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar siswa, baik dari

aspek akademik maupun non akademik, melalui tindakan reflektif dalam

bentuk siklus (daur ulang).

Pada penelitian ini menggunakan model gabungan Sanford dan Kemmis

yang pada hakikatnya menggambarkan aktivitas dalam penelitian tindakan

kelas yang diawali dengan perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan

tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

34
35

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Yos Sudarso yang berlokasi di Jln.

Udayana, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa SMK Yos Sudarso Ende kelas X

Akuntansi dengan jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari 26 siswa

perempuan dan 7 siswa laki-laki.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Andriani, dkk (Mbupu, 2017 : 27), Instumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengumpul data dan informasi yang

diinginkan/dibutuhkan oleh peneliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1) Nilai Tes Hasil Belajar (THB)

Nilai THB dilaksanakan pada akhir siklus. Nilai tersebut bertujuan

untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa setelah

pemberian tindakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilaksanakan peneliti dan

kolaborator selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan

3 cara, yakni:
36

a. Tes

Teknik tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar

siswa. Tes dilakukan setelah perlakuan tindakan diberikan untuk

mengetahui perubahan tingkat kemampuan siswa secara akademik.

b. Observasi

Observasi dilakukan secara menyeluruh dalam kelas untuk mengamati

aktivitas siswa maupun guru selama kegiatan pembelajaran, sebagai upaya

untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan

tindakan. Aspek-aspek yang diobservasi pada siswa antara lain: tingkah

laku siswa selama belajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa pada

waktu belajar dan saat presentasi. Sedangkan pada guru yang di observasi

antara lain kegiatan guru selama proses pembelajaran sebagaimana yang

ada dalam RPP. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung yang dilakukan setiap siklus. Selengkapnya ada di pedoman

observasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian yang sedang diteliti.

Dokumentasi dimaksud untuk memperkuat hasil observasi yang telah

dilaksanakan terkait maksud, tujuan, dan manfaat penelitian. Pada

penelitian ini dokumentasi yang dapat dikumpulkan berupa foto-foto

selama penelitian berlangsung.


37

F. Analisis Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh adalah dari hasil tes dan

observasi dianalisis sebagai berikut:

a. Data hasil tes

Kriteria keberhasilan untuk tes adalah patokan nilai KKM per individu

yang ditetapkan oleh peneliti sebagai target yang diharapkan. Untuk KKM

yang ditargetkan oleh peneliti adalah 70. Perhitungan nilai Hasil Belajar

siswa menggunakan rumus sebagai berikut.

R
NP= x 100→ (Mbupu, 2017 :31)
SM

Keterangan:

NP=¿ Nilai yang dicari atau diharapkan

R=¿ skor mentah yang diperoleh siswa

SM =¿ skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100=¿ bilangan tetap

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menghitung Nilai Rata-rata Tes Hasil Belajar

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes hasil belajar dapat

dirumuskan:
38

X́ =
∑ X → (Mbupu, 2017 : 31)
∑N
Dengan: X́ =¿ Nilai rata-rata

∑ X=¿ Jumlah semua nilai siswa


∑ N =¿ Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu ketuntasan belajar

individual dan klasikal.

a. Ketuntasan belajar individual

Seorang siswa dikatakan mencapai ketuntasan dalam belajar

matematika apabila nilai yang diperoleh siswa mencapai atau

lebih dari nilai yang ditetapkan sebagai KKM pada mata

pelajaran matematika yakni ≥ 70.

b. Ketuntasan belajar klasikal

Ketuntasan belajar klasikal, penilaian ini dilihat dari jumlah

siswa yang ada dalam kelas.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal

menggunakan rumus sebagai berikut:

P=
∑ siswa yang tuntas belajar x 100 %
∑ siswa

Sumber: Abdullah (Mbupu, 2017 : 32)


39

Tabel 3.1 interval ketuntasan hasil belajar siswa

Interval Nilai Kategori Makna


81-100 A Sangat baik
61-80 B Baik
41-60 C Cukup baik
21-40 D Kurang Baik
0-20 E Jelek/sangat tidak baik
Sumber: Saur M. Tampubolon (2014 :55). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Erlangga.

b. Data Hasil Observasi

Ananlisis Pengamatan/observasi Keterlaksanaan Pembelajaran.

Untuk menilai keterlaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dilakukan pengamatan saat proses pembelajaran yang

mengacuh pada RPP. Instrumen yang digunakan berbentuk lembar

observasi. Penilaian menggunakan rumus berikut: Dhiki (Dae, 2016 : 64).

% Nilai keterlaksanaan tindakan

¿
∑ Skor indikator keterlaksanaan x 100 %
∑ Skor maksimal
40

Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
(%) keterlaksanaan Kategori
80−100 Sangat baik
60−79 Baik
55−59 Cukup baik
50−54 Kurang baik
≤ 49 Sangat kurang
Sumber : Dhiki (Dae, 2016 : 64)

G. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan

menggunakan model gabungan dari Sanford dan Kemmis. Setiap siklus

terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan tindakan (planning),

pelaksanaan tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi

(reflecting). Model PTK Kemmis dan Sanford disajikan pada bagan 3.1

berikut ini.
41

SIKLUS I

Perencanaan Tindakan I

REFLEKSI

Observasi I

Pelaksanaan Tindakan I

SIKLUS II

Perencanaan Tindakan II

REFLEKSI

Observasi II

Pelaksanaan Tindakan II

SIKLUS III

Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Sanford
42

Keterangan :

1) Perencanaan tindakan (planning)

Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan

diteliti. Kemudian merencanakan tindakan yang akan dilakukan,

termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan dan lain-

lain.

2) Pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan

menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan

inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

3) Observasi (observing)

Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator dan atau observer secara

simultan ( bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung)

4) Refleksi (reflecting)

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama

kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan

yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh

aspek/indikator yang ditentukan. Hasil refleksi kemudian digunakan

untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.


43

Tahap-tahap yang ditempuh pada penelitian ini mencakup tahap pendahuluan

(pra tindakan) dan tahap tindakan. Rincian kegiatan tahap-tahap tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Tahap pendahuluan (pra tindakan)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyampaikan kepada siswa bahwa:

a) Pembelajaran trigonometri (perbandingan trigonometri pada segitiga

siku-siku) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

b) Semua aktivitas saat pembelajaran akan diamati dan dinilai.

c) Masing-masing siswa akan dilibatkan dalam proses penilaian diri

dalam kegiatan pembelajaran.

2. Tahap tindakan

a. Siklus I

1) Perencanaan tindakan

Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi komponen berikut:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP sesuai model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

b) Bahan Ajar (materi pembelajaran)

c) Lembar observasi.

d) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan kuis.

e) Lembar Tes Hasil Belajar

f) Media/alat/sumber belajar.
44

2) Pelaksanaan Tindakan

a. Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan peneliti.

b. Peneliti melaksanakan pembelajaran dan/atau penelitian dengan

menggunakan perangkat pembelajaran sesuai skenario

pembelajaran dalam RPP, meliputi:

1) Siswa di beri penjelasan tentang pembelajaran kooperatif

STAD.

2) Siswa di bagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-

6 orang secara heterogen.

3) Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran

dan garis besar materi yang akan dipelajari.

4) Siswa ditugaskan untuk bergabung ke dalam kelompoknya

masing-masing.

5) Peneliti memulai kegiatannya yaitu memberikan masalah

yang berhubungan dengan konsep yang telah dimiliki dan

sebagai dasar untuk masuk pada konsep yang akan dipelajari.

6) Peneliti membagi LKS kepada setiap kelompok.

7) Peneliti melakukan observasi dan membimbing kegiatan

kelompok.

8) Setelah kegiatan kelompok selesai, dilanjutkan dengan

diskusi kelas yang dipandu oleh peneliti untuk membahas

hal-hal yang belum dipahami/ yang tidak terselesaikan.


45

9) Peneliti memberi kuis untuk mengetahui penguasaan konsep

yang dipelajari secara individu.

3) Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung oleh

observer baik terhadap siswa maupun gurunya.

4) Refleksi

Merefleksi hasil evaluasi analisis data penelitian siklus I tentang

penilaian kualitas proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar

secara individu dan kelompok. Hasil refleksi pada siklus I ini akan

dilihat apakah kriteria yang telah ditentukan untuk berhasilnya

penelitian sudah tercapai ataukah belum. Jika sudah berhasil maka

siklus tindakan berhenti. Namun demikian bila yang terjadi

sebaliknya, maka peneliti harus mengulang siklus tindakan dengan

memperbaiki kinerja pembelajaran pada tindakan berikutnya sampai

berhasil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Siklus II

Siklus II dilaksanakan seperti halnya siklus I mencakup perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan dan refleksi. Pada

siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti siklus I tetapi didahului

dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada

siklus I, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak

terulang kembali pada siklus II.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Hasil Penelitian

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

persiapan-persiapan sebagaimana tertera pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1.
Persiapan Pra Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan
24 April 2018 1. Menyampaikan surat ijin penelitian dan proposal
kepada pihak sekolah.
2. Bertemu guru mata pelajaran dan meminta
kesediaan beliau untuk menjadi observer selama
penelitian dan merencanakan jadwal penelitian.
3. Meminta biodata siswa kelas X Akuntansi dan
Nilai Akhir Semester I mata pelajaran
matematika pada guru mata pelajaran untuk
digunakan sebagai pedoman dalam membentuk
kelompok siswa yang terdiri dari 5-6 anggota
secara heterogen.
26 April 2018 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I
03 Mei 2018 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

1. Siklus I
47

Siklus I dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan tindakan

Kegiatan peneliti pada tahap ini adalah mempersiapkan hal-hal

yang berkaitan dengan tindakan pelaksanaan penelitian. Berikut ini

perencanaan yang disiapkan yakni mempersiapkan perangkat

pembelajaran. Perencanaan kegiatan pada siklus I ( Kamis, 26 April

2018) adalah sebagai berikut.

a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I

yaitu tentang menentukan nilai perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku (terlampir).

b) Menuliskan anggota kelompok diskusi secara heterogen.

c) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru (terlampir).

d) Menyiapkan lembar kegiatan siswa berupa latihan soal untuk

dikerjakan secara berkelompok (terlampir).

e) Menyiapkan soal kuis untuk dikerjakan secara individu dalam

setiap kelompok (terlampir).

f) Menyusun soal tes hasil belajar siklus I untuk mengetahui

ketuntasan hasil belajar siswa (terlampir).

g) Menyerahkan lembar observasi dan perangkat pembelajaran

kepada observer.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan


48

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, jam ketiga dan keempat

berlangsung pada hari Kamis, 26 April 2018. Peneliti bertindak

sebagai guru mata pelajaran. Seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai

rancangan yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), sebagai berikut:

a. Pada kegiatan pendahuluan, diawali dengan siswa memberi salam

kepada guru dan guru menjawab salam siswa dan menanyakan

kabar siswa kemudian dipersilakan duduk. Guru mengecek

kehadiran siswa dengan membacakan presensi.

b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan model

pembelajaran yang akan digunakan yakni materi trigonometri

dengan pokok bahasan adalah perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku dengan menggunakan model STAD.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

d. Guru menyajikan materi tentang perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku dan siswa mengamati penjelasan guru.

e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami berkaitan dengan materi yang

dibahas.

f. Guru membagi siswa ke dalam kelompok diskusi yang terdiri dari

6 kelompok dengan jumlah anggota masing-masing kelompok

berkisar 5-6 anggota. Pembagian kelompok dilakukan secara


49

heterogen berdasarkan jenis kelamin dan juga berpedoman pada

nilai akhir semester ganjil mata pelajaran matematika siswa kelas

X Akuntansi (terlampir). Tujuan pengelompokkan secara

heterogen ini adalah untuk saling membantu satu sama lain dalam

proses pembelajaran. Siswa yang berkemampuan tinggi dapat

membantu siswa yang berkemampuan sedang dan rendah.

Berdasarkan hasil analisis nilai akhir Semester ganjil mata

pelajaran matematika, maka tingkat kemampuan siswa

dikelompokkan seperti yang ada pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2
50

Tingkat Kemampuan Siswa


Tingkat Kemampuan Siswa
Tinggi (81-100) Sedang (61-80) Rendah (0-60)
1. Maria M. Bheli 1. Adelia S. Arel 1. Elviana N. Mbelo
2. Sebastianus Jenga 2. Afrida S. Raja 2. Felixius N. Laga
3. Maria D. Suri 3. Fransiska N. Wenggo 3. Fransiska Y. Sisi
4. Maria L. Sina 4. Maria O. Sela 4. Karolus Mana Se
5. Maria B. Ere 5. Fransiska A. Koli 5. Maria E. Ma’u
6. Maria J. Putri 6. Kresensiana Dhenda 6. Petrus M. Ndutu
7. Kornelia Kila 7. Yeremias Tenda
8. Margaretha Runu 8. Marianus G. Raja
9. Yulinda V. Wonga 9. Betrix Bha
10.Natalia M. Mira 10. Guesela B. Netu
11.Marianus G. Mite 11. Resiana Misa
12.Patrisia M. Rero 12. Maria K. Ogo
13.Maria R. Wula 13. Priska W. Meme
14.Maria S. Beni

Berdasarkan tingkat kemampuan siswa pada tabel 4.2 di atas, dapat

di bentuk kelompok pembelajaran kooperatif STAD seperti yang terlihat

pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3
51

Pembagian Kelompok Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Siklus I
No Nama Kelompok Nama Anggota
1 Maria Magdalena Bheli
2 Felixius Nuga Laga
3 Kresensiana Dhenda
4 MELATI Kornelia Kila
5 Yulinda Veronika Wonga
6 Rensiana Misa
1 Sebastianus Jenga
2 Fransiska Natalia Wenggo
3 MATAHARI Guesela Belandina Netu
4 Karolus Mana Se
5 Patrisia Maria Rero
6 Natalia Mersiana Mira
1 Maria Densiana Suri
2 Yeremias Tenda
3 MAWAR Elviana Natalia Mbelo
4 Margaretha Runu
5 Maria Kristina Ogo
6 Afrida Sado Raja
1 Maria Lestiana Sina
2 Petrus Mosa Ndutu
3 KAMBOJA Fransiska Anita Koli
4 Maria Elisabeth Ma'u
5 Maria Selviana Beni
1 Maria Bergita Ere
2 Marianus Goa Mite
3 KAKTUS Beatrix Bha
4 Maria Odilia Sela
5 Priska Wea Meme
1 Maridetha Jesika Putri
2 Marianus Gesi Raja
3 DAHLIA Adelidia Saputri Arel
4 Maria Reineldis Wula
5 Fransiska Yernita Sisi

g. Guru membagi LKS kepada setiap kelompok untuk dikerjakan

secara bersama oleh anggota kelompok.


52

h. Guru membimbing kelompok siswa yang mengalami kesulitan

dalam memecahkan soal. Secara simultan observer mengamati dan

menilai kegiatan guru dan siswa.

i. Salah satu kelompok mewakili untuk mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. Hasil

kegiatan kelompok ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4
Hasil Diskusi Kelompok Siklus I
No Nama Kelompok Nilai
1 MELATI 100
2 MATAHARI 95
3 MAWAR 100
4 KAMBOJA 100
5 KAKTUS 95
6 DAHLIA 95

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil yang diperoleh setiap

kelompok sangat baik dimana kelompok MELATI, MAWAR, dan

KAMBOJA memperoleh nilai 100, sedangkan kelompok

MATAHARI, KAKTUS, dan DAHLIA memperoleh nilai 95. Hasil

ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa meningkat pada proses

pembelajaran secara bersama dalam kelompok.

j. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Untuk menentukan skor

dasar pada kuis siklus I ini diperoleh dari nilai ulangan harian

siswa materi trigonometri kompetensi dasar menentukan nilai

perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Nilai ulangan

harian matematika dan nilai kuis siklus I (terlampir).


53

Berdasarkan hasil kuis siklus I, diperoleh skor perkembangan

masing-masing kelompok. Skor perkembangan anggota kelompok

siklus I (terlampir).

k. Siswa melaksanakan Tes siklus I. Hasil tes (terlampir).

Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Belajar Siklus I
Keterangan Perolehan Data
Jumlah siswa yang mengikuti tes 33 siswa
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 45
Jumlah siswa yang tuntas 13
Jumlah siswa yang tidak tuntas 20
Nilai rata-rata kelas 64,70
Persentase ketuntasan belajar 39.39%

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan oleh ibu Agustina Asi, S. Pd., M. Pd.

Aktivitas yang dilakukan adalah mengamati aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Observer hadir dalam kelas

sejak proses pembelajaran di mulai sampai akhir pembelajaran.

1) Kegiatan obsevasi guru

Pengamatan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses

pembelajaran tentang menentukan nilai perbandingan


54

trigonometri pada segitiga siku-siku dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD). Secara lengkap isi lembar kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat di lihat pada tabel

4.6 berikut:

Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Berilah tanda cek ¿) dalam kolom penilaian yang sesuai

menurut pendapat anda!

Keterangan:
1. Berarti “Sangat Kurang”

2. Berarti “ Kurang Baik”

3. Berarti “Cukup Baik”

4. Berarti “ Baik”

5. Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5
1. Doa dan salam pembuka √
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran √
siswa
3. Menyampaikan KI, KD, indikator dan √
tujuan pembelajaran
4. Memberi motivasi kepada siswa √
5. Menyampaikan model dan cara belajar √
6. Kemampuan dalam menguasai dan √
menyajikan materi
7. Kemampuan membagi peserta didik ke √
dalam bentuk kelompok dan membagikan
LKS
8. Kemampuan mengawasi peserta didik √
dalam diskusi.
55

9. Kemampuan dalam membimbing kelompok √


yang mengalami kesulitan.
10. Kemampuan mengaktifkan peserta didik √
kelompok lain dalam menanggapi hasil
diskusi.
11. Menuntun peserta didik untuk memberikan √
jawaban yang benar dan tepat
12. Kemampuan untuk memberi penghargaan √
kepada peserta didik yang mendapat nilai
baik.
13. Kemampuan memberikan rangkuman. √
Jumlah 4 6 24 15
Jumlah seluruh skor perolehan 49
Skor maksimum 65
Persentase Nilai akhir 75 , 38 %
Kategori Baik

Dari tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa hasil observasi terhadap

aktivitas guru diperoleh dengan persentase 75,38% dengan kriteria

baik. Hasil ini menggambarkan bahwa guru belum secara maksimal

melaksanakan proses pembelajaran maka perlu adanya perbaikan-

perbaikan untuk menyempurnakan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun kekurangan-

kekurangan tersebut sebagai berikut:

1. Guru belum maksimal memberikan motivasi kepada siswa,

menggali pengetahuan siswa dan menyampaikan tujuan

pembelajaran pada awal pembelajaran.

2. Kemampuan guru dalam mengaktifkan siswa dalam kelompok

masih kurang.

3. Guru belum memberikan rangkuman materi dengan baik.


56

4. Guru belum memberikan penghargaan dengan baik kepada

anggota kelompok yang berprestasi.

2) Observasi kegiatan siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa juga dilakukan selama

proses pembelajaran berlangsung untuk melihat seluruh aktivitas

siswa selama pembelajaran. Adapun hasil observasi aktivitas

siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Berilah tanda cek (√ ) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut


pendapat anda!
Keterangan:
1. Berarti “Sangat Kurang”

2. Berarti “Kurang Baik”

3. Berarti “Cukup Baik”

4. Berarti “Baik”

5. Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor


1 2 3 4 5
1. Memberi salam kepada guru dan berdoa √
bersama-sama
2. Mendengarkan presensi dan motivasi dari √
guru
3. Menyimak penjelasan guru tentang KI, KD, √
indikator, tujuan pembelajaran dan materi
yang diajarkan.
4. Mendengarkan penjelasan materi yang √
disampaikan oleh guru.
5. Aktif bertanya dan menjawab berkaitan √
dengan materi yang dibahas.
6. Mendengarkan dan megikuti arahan guru √
saat membagi kelompok.
57

7. Mengerjakan LKS dalam kelompok secara √


tertib dan bertanggung jawab.
8. Mempresentasikan hasil diskusi. √
9. Kemampuan dalam menyimak dan √
memahami penjelasan guru tentang
jawaban-jawaban yang benar.
10. Kemampuan dalam menyelesaikan THB √
Jumlah 2 6 20 10
Jumlah seluruh skor perolehan 38
Skor maksimum 50
Persentase Nilai akhir 76 %
Kategori Baik

Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui persentase hasil observasi

aktivitas siswa selama proses pembelajaran sebesar 76% dengan kriteria

baik.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes siklus I maka perlu

dilakukan refleksi untuk melihat kelemahan dan keberhasilan

pelaksanaan tindakan siklus I. Hasil refleksi siklus I antara lain:

1. Beberapa siswa yang masih bingung dengan pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

2. Siswa sangat susah untuk diatur.

3. Guru belum melaksanakan proses pembelajaran kooperatif tipe

STAD dengan baik.

4. Dalam menyampaikan materi, guru belum secara mendetail

menjelaskan materi tentang perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku, hal ini disebabkan karena alokasi waktu yang


58

sangat minim. Guru hanya menjelaskan secara garis besar materi

tersebut.

5. Beberapa siswa belum fokus dengan pembelajaran. Mereka sibuk

dengan hal-hal lain daripada menyelesaikan soal dalam LKS.

6. Hasil tes siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 64,70. Persentase

Ketuntasan klasikal sebesar 39,39% dan tidak tuntas sebesar

60,61%.

7. Persentase keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa pada

siklus I berturut-turut sebesar 75,38% dan 76%.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

pada siklus I belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan,

maka penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II.

2. Siklus II

Pada dasarnya pelaksanaan siklus II sama dengan pelaksanaan siklus I,

yakni mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi,

dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Hasil refleksi siklus I digunakan untuk merencanakan tindakan

siklus II. Kegiatan-kegiatan dalam merencanakan tindakan siklus II

antara lain:
59

a) Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP siklus II

dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa siklus II

(Terlampir)

b) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS), Kuis, dan THB siklus

II (Terlampir).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, jam ketiga dan

keempat sesuai jadwal berlangsung pada hari Kamis, 03 Mei 2018.

Peneliti bertindak sebagai guru mata pelajaran. Seluruh kegiatan

dilaksanakan sesuai rancangan yang tertulis dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai berikut:

1. Pada kegiatan pendahuluan, diawali dengan siswa memberi salam

kepada guru dan guru menjawab salam siswa dan menanyakan

kabar siswa kemudian dipersilakan duduk. Guru mengecek

kehadiran siswa dengan membacakan presensi.

2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan model

pembelajaran yang akan digunakan yakni materi trigonometri

dengan pokok bahasan yaitu menyelesaikan masalah perbandingan

trigonometri pada segitiga siku-siku menggunakan sudut-sudut

istimewa dengan menggunakan model STAD.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


60

4. Guru menyajikan materi tentang nilai perbandingan trigonometri

pada sudut istimewa dan siswa mengamati penjelasan guru.

5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami berkaitan dengan materi yang

dibahas.

6. Guru membagi siswa ke dalam kelompok diskusi yang terdiri dari

6 kelompok dengan jumlah anggota masing-masing kelompok

berkisar 5-6 anggota. Pembagian kelompok diskusi pada siklus II

tetap sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Pembagian

kelompok dilakukan secara heterogen berdasarkan jenis kelamin

dan juga berpedoman pada nilai akhir semester ganjil mata

pelajaran matematika. Tujuan pengelompokkan secara heterogen

ini adalah untuk saling membantu satu sama lain dalam proses

pembelajaran. Siswa yang berkemampuan tinggi dapat membantu

siswa yang berkemampuan sedang dan rendah.

7. Guru membagi LKS kepada setiap kelompok untuk dikerjakan

secara bersama oleh anggota kelompok.

8. Guru membimbing kelompok siswa yang mengalami kesulitan

dalam memecahkan soal. Secara simultan observer mengamati dan

menilai kegiatan guru dan siswa.

9. Salah satu kelompok mewakili untuk mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. Hasil

kegiatan kelompok ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut ini:


61

Tabel 4.8
Hasil Diskusi Kelompok Siklus II
No Nama Kelompok Nilai
1 MELATI 100
2 MATAHARI 100
3 MAWAR 100
4 KAMBOJA 100
5 KAKTUS 100
6 DAHLIA 100
Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa hasil diskusi yang diperoleh

setiap kelompok sangat memuaskan dimana keenam kelompok

tersebut memperoleh nilai 100.

10. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Nilai kuis pada siklus I

dijadikan skor dasar pada siklus II. Hasil kuis siklus II (terlampir).

Berdasarkan hasil kuis siklus II, diperoleh skor perkembangan

masing-masing kelompok. Skor perkembangan anggota kelompok

siklus II (terlampir).

11. Siswa melaksanakan Tes siklus II. Hasil tes siklus II (terlampir).

Tabel 4.9
Rangkuman Hasil Belajar Siklus II
Keterangan Perolehan Data
Jumlah siswa yang mengikuti tes 33 siswa
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 70
Jumlah siswa yang tuntas 33
Jumlah siswa yang tidak tuntas 0
Nilai rata-rata kelas 83,18
Persentase ketuntasan belajar 100%

c. Tahap Observasi (pengamatan)

Observasi pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan oleh ibu

Agustina Asi, S. Pd., M. Pd sebagai observer. Aktivitas yang


62

dilakukan adalah mengamati aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Observer hadir dalam kelas

sejak proses pembelajaran dimulai sampai akhir pembelajaran.

1. Observasi Aktivitas Guru

Pengamatan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses

pembelajaran tentang menentukan nilai perbandingan

trigonometri pada segitiga siku-siku dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD). Secara lengkap isi lembar kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat di lihat pada tabel

4.10 berikut:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Petunjuk!
Berilah tanda cek ¿) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat anda!
Keterangan :
1. Berarti “Sangat Kurang”

2. Berarti “ Kurang Baik”

3. Berarti “Cukup Baik”

4. Berarti “ Baik”

5. Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor


63

1 2 3 4 5
1. Doa dan salam pembuka √
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran √
siswa
3. Menyampaikan KI, KD, indikator dan tujuan √
pembelajaran
4. Memberi motivasi kepada siswa √
5. Menyampaikan model dan cara belajar √
6. Kemampuan dalam menguasai dan √
menyajikan materi
7. Kemampuan membagi siswa ke dalam bentuk √
kelompok dan membagikan LKS
8. Kemampuan mengawasi siswa dalam √
diskusi.
9. Kemampuan dalam membimbing kelompok √
yang mengalami kesulitan.

10. Kemampuan mengaktifkan siswa kelompok √


lain dalam menanggapi hasil diskusi.
11. Menuntun siswa untuk memberikan jawaban √
yang benar dan tepat
12. Kemampuan untuk memberi penghargaan √
kepada siswa yang mendapat nilai baik.
13. Kemampuan memberikan rangkuman. √
Jumlah 16 45
Jumlah seluruh skor perolehan 61
Skor maksimum 65
% Nilai akhir 93,84 %
Kategori Sangat Baik

2. Observasi Aktivitas Siswa

Pengatan terhadap aktivitas siswa dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung untuk melihat seluruh aktivitas siswa

selama pembelajaran. Adapun hasil observasi aktivitas siswa

siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11
64

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Petunjuk!
Berilah tanda cek (√ ) dalam kolom penilaian yang sesuai
menurut pendapat anda!
Keterangan:
1. Berarti “Sangat Kurang”

2. Berarti “Kurang Baik”

3. Berarti “Cukup Baik”

4. Berarti : “Baik”

5. Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor


1 2 3 4 5
1. Memberi salam kepada guru dan berdoa √
bersama-sama
2. Mendengarkan presensi dan motivasi dari √
guru
3. Menyimak penjelasan guru tentang KI, √
KD, indikator, tujuan pembelajaran dan
materi yang diajarkan.
4. Mendengarkan penjelasan materi yang √
disampaikan oleh guru.
5. Aktif bertanya dan menjawab berkaitan √
dengan materi yang dibahas.
6. Mendengarkan dan megikuti arahan guru √
saat membagi kelompok.
7. Mengerjakan LKS dalam kelompok secara √
tertib dan bertanggung jawab.
8. Mempresentasikan hasil diskusi. √
9. Kemampuan dalam menyimak dan √
memahami penjelasan guru tentang
jawaban-jawaban yang benar.
10. Kemampuan dalam menyelesaikan THB √
Jumlah 12 35
Jumlah seluruh skor perolehan 47
65

Skor maksimum 50
% Nilai akhir 94 %
Kategori Sangat Baik

Dari tabel 4.10 dan 4.11 di atas, dapat diperoleh persentase hasil

observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II berturut-turut sebesar

93,84% dan 94% dengan kategori sangat baik.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes siklus II maka perlu

dilakukan refleksi untuk melihat kelemahan dan keberhasilan

pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil refleksi sikulus II antara lain:

1) Hasil tes siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 83,18% dan

persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%.

2) Aktivitas pembelajaran oleh guru pada siklus II sebesar

93,84% dengan kategori sangat baik. Hasil ini telah memenuhi

indikator keberhasilan yang ditetapkan.

3) Aktivitas siswa pada siklus II mencapai 94% dengan kategori

sangat baik. Hasil ini telah memenuhi indikator keberhasilan

yang ditetapkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

pada siklus II telah mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan, maka

penelitian ini tidak perlu dilanjutkan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas peneliti

menemukan bahwa aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar matematika
66

materi trigonometri pada siswa kelas X SMK Yos Sudarso Ende mengalami

peningkatan melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD). Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh

pada siklus I dan siklus II.

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil analisis diperoleh persentase aktivitas guru selama

proses pembelajaran pada siklus I sebesar 75,38% dan siklus II sebesar

93,84%. Terlihat bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran mengalami peningkatan. Kemampuan-kemampuan tersebut

antara lain: (a) persiapan, memotivasi siswa, mempresentasikan materi,

mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing anggota

kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS,

mengumumkan penghargaan serta kemampuan merangkum materi

pelajaran dengan baik. Sedangkan persentase aktivitas siswa pada siklus I

sebesar 76% dan siklus II sebesar 94%. Hasil ini menunjukkan adanya

peningkatan.

2. Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD.

Pada siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa belum memenuhi

kriteria keberhasilan. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa

yaitu: nilai tertinggi 95, nilai terendah 45, nilai rata-rata 64,70, persentase

ketuntasan belajar klasikal 39,39%.


67

Pada siklus II, nilai yang diperoleh siswa sebagai berikut: nilai

tertinggi 100, nilai terendah 70, nilai rata-rata 83,18, persentase ketuntasan

klasikal 100%. Terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika

siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD materi

trigonometri kompetensi dasar menentukan nilai perbandingan

trigonometri pada segitiga siku-siku.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Aktivitas guru pada siklus I sebesar 75,38% dan siklus II sebesar 93,84%.

Untuk aktivitas siswa pada siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 94%.

2. Hasil belajar matematika dapat meningkat dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X Akuntansi SMK

Yos Sudarso Ende materi trigonometri. Pada siklus I nilai hasil belajar

sebagai berikut: nilai tertinggi 95, nilai terendah 45, nilai rata-rata 64,39,

persentase ketuntasan belajar secara klasikal siklus I sebesar 45,45% , dan

pada siklus II nilai hasil belajar sebagai berikut: nilai tertinggi 100, nilai

terendah 70, nilai rata-rata 83,18, persentase ketuntasan belajar klasikal

siklus II 100%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas

sebagaimana diuraikan diatas, maka diajukan beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan sebagai berikut:

1. Bagi guru yang tertarik menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD sebaiknya mempertimbangkan hal-hal seperti: kesiapan guru,

kesiapan siswa, tersedianya waktu menyusun bahan pembelajaran,

konsep dan subkonsep yang akan dipelajari.


DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum


2013. Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Bird, John. 2012. Matematika Dasar Teori dan Aplikasi Praktis. Jakarta: Erlangga

Dae, Martina. 2016. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament


(TGT) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMPS
Madani Ndondo Materi Bilangan Bulat. Skripsi. Ende: Universitas Flores.

Djamarah, B. S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Ghae, Florentina. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Materi Trigonometri. Skripsi. Ende :
Universitas Flores.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar

Husamah, Yanur Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis


Pencapaian Kompetensi: Panduan Merancang Pembelajaran untuk
Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustaka

Janah, Raodatul. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya.
Jogjakarta : Diva Pers

Kariadinata, R. Hj. 2013. Trigonometri Dasar. Bandung : Pustaka Setia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika : Buku Guru Edisi


Revisi untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta

Mbupu, S. H. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Logika Matematika Melalui


Model STAD Terhadap Siswa Kelas X B SMA Islam Muthmainnah.
Skripsi. Ende: Universitas Flores.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta : Rajawali Pers

Sa’o Sofia. 2017. Dasar-dasar Matematika Pendidikan. Salatiga : Widya Sari

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :


Remaja Rosdakarya

69
Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta

Tampubolon, M. S. 2014. Penelitian Tindakan Kelas: sebagai Pengembangan


Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta : Erlangga

Taniredja, T. H., dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung :


Alfabeta

Taniredja, T. H.,dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Pengembangan


Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

Uno,B. H.,Mohamad, N. 2013. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta:


Bumi Aksara

70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

Nilai Akhir Semester Ganjil Kelas X Akuntansi SMK Yos Sudarso Ende
pada Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2017/2018
Ket.
No Nama Siswa Nilai KKM Kemampuan
1 Adelia Saputri Arel 80 70 Sedang
2 Afrida Sado Raja 65 70 Sedang
3 Beatrix Bha 55 70 Rendah
4 Elviana Natalia Mbelo 58 70 Rendah
5 Felixius Nuga Laga 60 70 Rendah
6 Fransiska Anita Koli 75 70 Sedang
7 Fransiska Natalia Wenggo 80 70 Sedang
8 Fransiska Yernita Sisi 60 70 Rendah
9 Guesela Belandina Netu 55 70 Rendah
10 Karolus Mana Se 58 70 Rendah
11 Kornelia Kila 78 70 Sedang
12 Kresensiana Dhenda 75 70 Sedang
13 Margaretha Runu 65 70 Sedang
14 Maria Bergita Ere 85 70 Tinggi
15 Maria Densiana Suri 85 70 Tinggi
16 Maria Elisabeth Ma'u 60 70 Rendah
17 Maria Kristina Ogo 55 70 Rendah
18 Maria Lestiana Sina 85 70 Tinggi
19 Maria Magdalena Bheli 85 70 Tinggi
20 Maria Odilia Sela 80 70 Sedang
21 Maria Reineldis Wula 65 70 Sedang
22 Maria Selviana Beni 70 70 Sedang
23 Marianus Gesi Raja 60 70 Rendah
24 Marianus Goa Mite 70 70 Sedang
25 Maridetha Jesika Putri 85 70 Tinggi

26 Natalia Mersiana Mira 75 70 Sedang


Sedang
27 Patrisia Maria Rero 70 70
28 Petrus Mosa Ndutu 58 70 Rendah
29 Priska Wea Meme 60 70 Rendah
30 Rensianan Misa 58 70 Rendah
31 Sebastianus Jenga 85 70 Tinggi
32 Yeremias Tenda 60 70 Rendah
33 Yulinda Veronika Wonga 75 70 Sedang

72
   Skor Total 2290    
  Rata-rata 69,4    

Lampiran 2

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA SISWA KELAS X


AKUNTANSI SMK YOS SUDARSO ENDE TAHUN PELAJARAN
2017/2018

No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan


1 Adelia Saputri Arel 80 70 Tuntas
2 Afrida Sado Raja 50 70 Tidak Tuntas
3 Beatrix Bha 55 70 Tidak Tuntas
4 Elviana Natalia Mbelo 45 70 Tidak Tuntas
5 Felixius Nuga Laga 60 70 Tidak Tuntas

73
6 Fransiska Anita Koli 75 70 Tuntas
7 Fransiska Natalia Wenggo 80 70 Tuntas
8 Fransiska Yernita Sisi 55 70 Tidak Tuntas
9 Guesela Belandina Netu 55 70 Tidak Tuntas
10 Karolus Mana Se 58 70 Tidak Tuntas
11 Kornelia Kila 58 70 Tidak Tuntas
12 Kresensiana Dhenda 75 70 Tuntas
13 Margaretha Runu 50 70 Tidak Tuntas
14 Maria Bergita Ere 85 70 Tuntas
15 Maria Densiana Suri 85 70 Tuntas
16 Maria Elisabeth Ma'u 58 70 Tidak Tuntas
17 Maria Kristina Ogo 50 70 Tidak Tuntas
18 Maria Lestiana Sina 85 70 Tuntas
19 Maria Magdalena Bheli 85 70 Tuntas
20 Maria Odilia Sela 80 70 Tuntas
21 Maria Reineldis Wula 50 70 Tidak Tuntas
22 Maria Selviana Beni 70 70 Tuntas
23 Marianus Gesi Raja 45 70 Tidak Tuntas
24 Marianus Goa Mite 58 70 Tidak Tuntas

25 Maridetha Jesika Putri 80 70 Tuntas


26 Natalia Mersiana Mira 75 70 Tuntas
27 Patrisia Maria Rero 50 70 Tidak Tuntas
28 Petrus Mosa Ndutu 55 70 Tidak Tuntas
29 Priska Wea Meme 48 70 Tidak Tuntas
30 Rensianan Misa 45 70 Tidak Tuntas
31 Sebastianus Jenga 85 70 Tuntas
32 Yeremias Tenda 58 70 Tidak Tuntas
33 Yulinda Veronika Wonga 75 70 Tuntas
  Skor Total 2118    
  Rata-rata 64,18    
  % Ketuntasan 42%    
  % Tidak Tuntas 58%    

74
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Siklus I)

Nama Sekolah : SMK Yos Sudarso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X B (Akuntansi) / 2

Materi Pokok : Trigonometri

Pertemuan ke :1

Alokasi Waktu : 2 jam @ 45 menit.

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab,

responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,

75
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan

serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.8 Menentukan Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku.

C. Indikator

1. Memahami perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

2. Menjelaskan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

4. Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri pada segitiga siku-

siku menggunakan sudut-sudut istimewa.

D. Tujuan Pembelajaran

76
Melalui diskusi dan menggali informasi, siswa dapat:
1. Memahami perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dengan

teliti.

2. Menjelaskan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan

trigonometri menggunakan sudut-sudut istimewa.

E. Materi Pembelajaran

1. Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

F. Metode / model Pembelajaran

1. Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.

2. Model : kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

G. Alat / Media / Sumber Belajar

1. Alat : papan tulis dan spidol

2. Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Sumber : buku Matematika kelas X semester 2

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu
Pendahuluan :

1. Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.

77
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 10 menit

siswa.

4. Guru memberi motivasi kepada siswa.

5. Guru menginformasikan model dan cara belajar yang akan

ditempuh.

6. Guru memberi gambaran umum tentang pentingnya memahami

perbandingan trigonometri.

Kegiatan Inti :

1. Guru membagi peserta didik dalam kelompok diskusi 5-6 orang

secara heterogen menurut jenis kelamin, prestasi, suku atau ras.

2. Guru menyajikan materi tentang perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku dan siswa mengamati penjelasan guru.

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal- hal yang

belum dipahami berkaitan dengan materi yang di bahas. 70 menit

4. Siswa menempati kelompok yang telah dibagikan pada awal

pelajaran.

5. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok siswa untuk

dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok (anggota kelompok

yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lain

sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti).

6. Guru mengamati jalannya diskusi, membimbing, dan menilai

sikap, keaktifan siswa dan hasil diskusi.

78
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

dan kelompok lainmemperhatikan serta memberi tanggapan.

8. Siswa menyelesaikan soal secara individu (kuis).

9. Guru merekap hasil kuis dan menghitung skor kemajuan setiap

siswa dan menetapkan predikat penghargaan kelompok.

10. Memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

berdasarkan hasil kuis dan poin kemajuan.

Penutup

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas

yang berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada segitiga 10 menit

siku-siku.

2. Guru memberikan beberapa soal sebagai tugas rumah.

3. Guru menyampaikan kegiatan pertemuan berikutnya yaitu

menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku menggunakan sudut-sudut istimewa.

4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi salam.

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Waktu Penilaian

Penilaian
Sikap Pengamatan Selama

79
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran

pembelajaran trigonometri berlangsung dan saat

berkaitan dengan diskusi.

perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku.

b. Bekerjasama dalam

kegiatan kelompok

diskusi.

c. Bertanggungjawab dalam

kegiatan kelompok.
Pengetahuan Tes tertulis Penyelesaian kuis

(uraian Test) secara individu.


Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas

Terampil menerapkan konsep baik secara individu

perbandingan trigonometri maupun kelompok

pada segitiga siku-siku dalam dan saat diskusi.

menyelesaikan soal.

2. Instrumen penilaian

a. Pengetahuan (Tes)

b. Sikap (Lembar observasi penilaian sikap)

c. Keterampilan (Lembar observasi penilaian keterampilan)

80
Ende, 26 April 2018

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Agustina Asi, S.Pd., M. Pd. Yasinta Hendramin


NIP: 197304202005022001 NIM : 2014230643

Mengesahkan,

Kepala Sekolah

Mathilde Y. Kota, S. Pd
NIP : 196803142003122004

81
Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Siklus II)

Nama Sekolah : SMK Yos Sudarso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X B (Akuntansi) / 2

Materi Pokok : Trigonometri

Pertemuan ke :2

Alokasi Waktu : 2 jam @ 45 menit.

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,

dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

82
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.9 Menentukan Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku.

C. Indikator

1. Memahami perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

2. Menjelaskan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

4. Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

menggunakan sudut-sudut istimewa.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi dan menggali informasi, siswa dapat:

1. Memahami perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dengan

teliti

2. Menjelaskan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

83
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan trigonometri

menggunakan sudut-sudut istimewa.

E. Materi Pembelajaran

1. Nilai perbandingan trigonometri pada sudut istimewa (sudut khusus)

2. Perhitungan dalam segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan

trigonometri dan sudut istimewa.

F. Metode / model Pembelajaran

Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.

Model : kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

G. Alat / Media / Sumber Belajar

Alat : papan tulis dan spidol

Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)

Sumber : Buku Matematika kelas X semester 2

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu
Pendahuluan :

1. Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 10 menit

siswa.

4. Guru memberi motivasi kepada siswa.

5. Guru menginformasikan model dan cara belajar yang akan

ditempuh.

84
6. Guru memberi gambaran umum tentang pentingnya memahami

perbandingan trigonometri.

Kegiatan Inti :

1. Guru membagi peserta didik dalam kelompok diskusi 5-6 orang

secara heterogen menurut jenis kelamin, prestasi, suku atau ras.

2. Guru menyajikan materi tentang perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku menggunakan nilai sudut-sudut istimewa dan

siswa mengamati penjelasan guru.

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal- hal yang

belum dipahami berkaitan dengan materi yang di bahas. 70 menit

4. Siswa menempati kelompok yang telah dibagikan pada awal

pelajaran.

5. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok siswa untuk

dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok (anggota kelompok

yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lain

sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti).

6. Guru mengamati jalannya diskusi, membimbing, dan menilai

sikap, keaktifan siswa dan hasil diskusi.

7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

dan kelompok lain memperhatikan serta memberi tanggapan.

8. Siswa menyelesaikan soal secara individu (kuis).

9. Guru merekap hasil kuis dan menghitung skor kemajuan setiap

siswa dan menetapkan predikat penghargaan kelompok.

85
10. Memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok

berdasarkan hasil kuis dan poin kemajuan.

Penutup

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas

yang berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada segitiga 10 menit

siku-siku dengan menggunakan nilai sudut-sudut istimewa.

2. Guru memberikan beberapa soal sebagai tugas rumah.

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan memberi salam.

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Waktu Penilaian

Penilaian
Sikap Pengamatan Selama

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran

pembelajaran trigonometri berlangsung dan

berkaitan dengan perhitungan saat diskusi.

dalam segitiga siku-sikubyang

melibatkan perbandingan

trigonometri dan sudut

istimewa.

b. Bekerjasama dalam kegiatan

kelompok diskusi.

c. Bertanggungjawab dalam

86
kegiatan kelompok.
Pengetahuan Tes tertulis Penyelesaian kuis

(uraian secara individu.

Test)
Keterampilan Pengamatan Penyelesaian

Terampil menyelesaikan masalah tugas baik secara

perbandingan trigonometri pada individu maupun

segitiga siku-siku menggunakan kelompok dan

sudut istimewa saat diskusi.

2. Instrumen penilaian

a. Pengetahuan (Tes)

b. Sikap (lembar observasi penilaian sikap)

c. Keterampilan (lembar observasi penilaian keterampilan)

Ende, 03 Mei 2018

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Agustina Asi, S.Pd., M. Pd. Yasinta Hendramin


NIP: 197304202005022001 NIM : 2014230643

Mengesahkan,

Kepala Sekolah

Mathilde Y. Kota, S. Pd
NIP : 196803142003122004

87
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Siklus I

Kelompok:....
Nama siswa :
1. ..................
2. ..................
3. ..................
4. ..................
5. ..................
6. ..................

Indikator: Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-

siku.

Petunjuk!!
1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok
3. Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab
4. Bertanyalah kepada guru jika kalian mengalami kesulitan

KEGIATAN 1:

Tentukan perbandingan trigonometri untuk segitiga siku-siku berikut ini:

a c

A b

88
KEGIATAN 2:

Diketahui sin A=0,6 dan A sudut lancip. Tentukan nilai dari:

a. sin B

b. tan A

89
Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Siklus II

Kelompok:....
Nama siswa :
1. ..................
2. ..................
3. ..................
4. ..................
5. ..................
6. ..................

Petunjuk!!
1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok
3. Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab
4. Bertanyalah kepada guru jika kalian mengalami kesulitan

KEGIATAN 1:

Dengan menggunakan nilai dari sudut istimewa, tentukan nilai dari:

a. sin 300 +cos 60 0=…

b. cos 900 . sin 300 + tan 450 . sin60 0=…

KEGIATAN 2:

Diketahui segitiga ABC siku-siku di C ,< A=300 ,dan panjang BC=10 cm .

Tentukan panjang sisi AB dan AC !

90
Lampiran 7

SOAL KUIS SIKLUS I

PETUNJUK!!
1. Tulis Nama, Kelas, dan Kelompok pada lembar
jawaban anda
2. Kerjakan soal kuis berikut dengan benar.
3. Kerjakan soal

1. Tentukan nilai perbandingan trigonometri sudut D yang lainnya, jika

2
sin ¿ D= . D sudut lancip ( 0 0< D< 900 ) pada gambar di bawah!
5

5 2

D F

2. Diketahui suatu segitiga siku-siku, dengan nilai sinus salah satu sudut

lancipnya adalah
√3 . tentukanlah nilai cosinus dan tangen sudut tersebut.
2

Jawaban:

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

91
..............................................................................................................................

Lampiran 8

SOAL KUIS SIKLUS II

PETUNJUK!!
1. Tulis Nama, Kelas, dan Kelompok pada
lembar jawaban anda
2. Kerjakan soal kuis berikut dengan benar.
3. Kerjakan soal

Soal:

1. Diketahui segitiga ABC siku-siku di C , dengan panjang sisi BC=3 cm dan

besar sudut A=300 , berapa panjang sisi AB dan AC ?

2. sin 45 0 . cos 300 + cos 600=…

Jawaban:

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

92
Lampiran 9

TES HASIL BELAJAR (THB)

Siklus I

Soal:

1. Diketahui segitiga siku-siku ABC dengan sudut siku-siku di A. Jika panjang

BC = 5 cm, AB = 4 cm, tentukan panjang sisi AC dengan menggunakan

teorema phytagoras!

2. Perhatikan gambar di bawah!

l k

K m L

Jika diketahui panjang sisi KL=8 cm , LM =10 cm, KM =6 cm.

Tentukan nilai dari keenam perbandingan trigonometri sudut KLM!

93
Lampiran 10

TES HASIL BELAJAR (THB)

Siklus II

Soal:

1. Pada sebuah segitiga ABC , siku-siku di C , diketahui ¿ A=450 dan panjang

CA=5 cm. Hitunglah panjang sisi AB!

2. Dengan menggunakan nilai dari sudut istimewa, tentukan nilai dari:

a. tan30 0−sin 600=…

b. sec 300 . cos 600 +sin 90 0 tan 00=…

94
Lampiran 11
REKAPITULASI NILAI KUIS SIKLUS I DAN II

A. Nilai Kuis Siklus I


Hari/Tanggal: Kamis, 26 April 2018

Pokok Bahasan : Menentukan Nilai Perbandingan Tigonometri pada


Segitiga Siku-siku.

Skor
N Dasa Skor Skor
o Nama Siswa r Kuis I Perkembangan
1 Adelidia Saputri Arel 80 75 10
2 Afrida Sado Raja 50 55 20
3 Beatrix Bha 55 50 10
4 Elviana Natalia Mbelo 45 65 30
5 Felixius Nuga Laga 60 80 30
6 Fransiska Anita Koli 75 70 10
7 Fransiska Natalia Wenggo 80 70 10
8 Fransiska Yernita Sisi 55 55 20
9 Guesela Belandina Netu 55 60 20
10 Karolus Mana Se 58 50 10
11 Kornelia Kila 58 45 0
12 Kresensiana Dendha 75 70 10
13 Margaretha Runu 50 70 30
14 Maria Bergita Ere 85 90 20
15 Maria Densiana Suri 85 90 20
16 Maria Elisabeth Ma'u 58 60 20
17 Maria Kristina Ogo 50 70 30
18 Maria Lestiana Sina 85 90 20
19 Maria Magdalena Bheli 85 95 20
20 Maria Odilia Sela 80 80 20
21 Maria Reineldis Wula 50 65 20
22 Maria Selviana Beni 70 65 10

95
23 Marianus Gesi Raja 45 50 20
24 Marianus Goa Mite 58 65 20
25 Maridheta Jesika Putri 80 85 20
26 Natalia Mersiana Mira 75 80 20
27 Patrisia Maria rero 50 70 30
28 Petrus Mosa Ndutu 55 50 10
29 Priska Wea Meme 48 55 20
30 Rensiana Misa 45 55 20
31 Sebastianus Jenga 85 95 20
32 Yeremias Tenda 58 55 10
33 Yulinda Veronika Wonga 75 65 10
  Skor Total 2118 2245
  Rata-rata 64,18 68,03
Sumber: Hasil Penelitian Siswa Kelas X Akuntansi SMK Yos
Sudarso Ende

B. Nilai Kuis Siklus II

Hari/Tanggal : 03 Mei 2018


Pokok Bahasan : Menyelesaikan masalah perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku menggunakan sudut-sudut
istimewa.

Skor Kuis I Skor Skor


No Nama Siswa (Skor Dasar) Kuis II Perkembangan
1 Adelidia Saputri Arel 75 70 10
2 Afrida Sado Raja 55 75 30
3 Beatrix Bha 50 70 30
4 Elviana Natalia Mbelo 65 70 20
5 Felixius Nuga Laga 80 85 20
6 Fransiska Anita Koli 70 80 20
7 Fransiska Natalia Wenggo 70 80 20
8 Fransiska Yernita Sisi 55 75 30
9 Guesela Belandina Netu 60 75 20
10 Karolus Mana Se 50 75 30
11 Kornelia Kila 45 75 30
12 Kresensiana Dendha 70 80 20
13 Margaretha Runu 70 80 20
14 Maria Bergita Ere 90 95 20
15 Maria Densiana Suri 90 95 20

96
16 Maria Elisabeth Ma'u 60 70 20
17 Maria Kristina Ogo 70 75 20
18 Maria Lestiana Sina 90 85 10
19 Maria Magdalena Bheli 95 95 20
20 Maria Odilia Sela 80 70 10
21 Maria Reineldis Wula 65 70 20
22 Maria Selviana Beni 65 70 20
23 Marianus Gesi Raja 50 75 30
24 Marianus Goa Mite 65 85 20
25 Maridheta Jesika Putri 85 90 20
26 Natalia Mersiana Mira 80 85 20
27 Patrisia Maria rero 70 75 30
28 Petrus Mosa Ndutu 50 70 10
29 Priska Wea Meme 55 80 20
30 Rensiana Misa 55 70 20
31 Sebastianus Jenga 95 95 20
32 Yeremias Tenda 55 75 10
33 Yulinda Veronika Wonga 65 70 10
  Skor Total 2245 2585
  Rata-rata 68,03 78,33
Sumber: Hasil Penelitian Siswa Kelas X Akuntansi SMK Yos Sudarso
Ende

Lampiran 12
REKAPITULASI SKOR PERKEMBANGAN ANGGOTA KELOMPOK

SIKLUS I DAN II

A. Skor Perkembangan Kuis I Setiap Individu Anggota Kelompok

Nama Skor Total Skor


Kelompok No Nama Anggota Perkembangan Kelompok
  1 Maria Magdalena Bheli 20  
  2 Felixius Nuga Laga 30  
  3 Maria Kristina Ogo 30  
MELATI 4 Kornelia Kila 0 120
  5 Yulinda Veronika Wonga 10  
  6 Patrisia Maria Rero 30  
    Rata-rata 20  

97
    Penghargaan Tim Tim Hebat 1  
1 Sebastianus Jenga 20  
  2 Fransiska Natalia Wenggo 10  
  3 Margaretha Runu 30 110
MATAHARI 4 Karolus Mana Se 10  
  5 Rensiana Misa 20  
  6 Natalia Mersiana Mira 20  
    Rata-rata 18,33  
    Penghargaan Tim Tim Hebat 2  
  1 Maria Densiana Suri 20  
  2 Yeremias Tenda 10  
  3 Maria Selviana Beni 10 90
MAWAR 4 Guesela Beladina Netu 20  
  5 Kresensia Dhenda 10  
  6 Afrida Sado Raja 20  
    Rata-rata 15  
    Penghargaan Tim Tim Baik 1  
  1 Maria Lestiana Sina 20  
  2 Petrus Mosa Ndutu 10  
  3 Fransiska Anita Koli 10 80
KAMBOJA 4 Maria Elisabeth Ma'u 20  
  5 Priska Wea Meme 20  
  Rata-rata 16  
    Penghargaan Tim Baik 2  
  1 Maria Bergita Ere 20  
  2 Marianus Goa Mite 20  
  3 Beatrix Bha 10 100
KAKTUS 4 Maria Odilia Sela 20  
  5 Elviana Natalia Mbelo 30  
    Rata-rata 20  
    Penghargaan Tim Tim Hebat 3  
  1 Maridetha Jesika Putri 20  
  2 Marianus Gesi Raja 20  
  3 Adelidia Saputri Arel 10 90
DAHLIA 4 Maria Reineldis Wula 20  
  5 Fransiska Yernita Sisi 20  
    Rata-rata 18  
    Penghargaan Tim Tim Hebat 4  

98
B. Skor Perkembangan Kuis II Setiap Individu Anggota Kelompok

Nama Skor Total Skor


Kelompok No Nama Siswa Perkembangan Kelompok

  1 Maria Magdalena Bheli 20  


  2 Felixius Nuga Laga 20  

  3 Maria Kristina Ogo 20  


MELATI 4 Kornelia Kila 30 130

  5 Yulinda Veronika Wonga 10  


  6 Patrisia Maria Rero 30  

    Rata-rata 21,67  
    Penghargaan Tim Super 1  

1 Sebastianus Jenga 20  
  2 Fransiska Natalia Wenggo 20  

  3 Margaretha Runu 20 140


MATAHAR
I 4 Karolus Mana Se 30  
  5 Rensiana Misa 30  

  6 Natalia Mersiana Mira 20  


    Rata-rata 23,33  

    Penghargaan Tim Super 2  


  1 Maria Densiana Suri 20  

  2 Yeremias Tenda 30  
  3 Maria Selviana Beni 20 140

MAWAR 4 Guesela Beladina Netu 20  


  5 Kresensia Dhenda 20  

  6 Afrida Sado Raja 30  


    Rata-rata 23,33  

    Penghargaan Tim Super 3  

99
  1 Maria Lestiana Sina 10  
  2 Petrus Mosa Ndutu 30  

  3 Fransiska Anita Koli 20 110


KAMBOJA 4 Maria Elisabeth Ma'u 20  

  5 Priska Wea Meme 30  


    Rata-rata 22  

    Penghargaan Tim Super 4  


  1 Maria Bergita Ere 20  

  2 Marianus Goa Mite 20  


  3 Beatrix Bha 30 100

KAKTUS 4 Maria Odilia Sela 10  


  5 Elviana Natalia Mbelo 20  

    Rata-rata 20  
    Penghargaan Tim Hebat 1  

  1 Maridetha Jesika Putri 20  


  2 Marianus Gesi Raja 30  

  3 Adelidia Saputri Arel 10 110


DAHLIA 4 Maria Reineldis Wula 20  

  5 Fransiska Yernita Sisi 30


    Rata-rata 22  

    Penghargaan Tim Super 5  


Sumber: Hasil Penelitian Siswa Kelas X Akuntansi SMK Yos Sudarso Ende

100
Lampiran 13

REKAPITULASI NILAI THB SIKLUS I DAN II

1. Rekapitulasi Nilai THB Siklus I


No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 Adelidia Saputri Arel 85 70 Tuntas
2 Afrida Sado Raja 55 70 Tidak Tuntas
3 Beatrix Bha 45 70 Tidak Tuntas
4 Elviana Natalia Mbelo 50 70 Tidak Tuntas
5 Felixius Nuga Laga 50 70 Tidak Tuntas
6 Fransiska Anita Koli 75 70 Tuntas
7 Fransiska Natalia Wenggo 80 70 Tuntas
8 Fransiska Yernita Sisi 55 70 Tidak Tuntas
9 Guesela Belandina Netu 70 70 Tuntas
10 Karolus Mana Se 45 70 Tidak Tuntas
11 Kornelia Kila 70 70 Tuntas
12 Kresensiana Dendha 75 70 Tuntas
13 Margaretha Runu 65 70 Tidak Tuntas
14 Maria Bergita Ere 90 70 Tuntas
15 Maria Densiana Suri 90 70 Tuntas
16 Maria Elisabeth Ma'u 55 70 Tidak Tuntas
17 Maria Kristina Ogo 50 70 Tidak Tuntas
18 Maria Lestiana Sina 90 70 Tuntas
19 Maria Magdalena Bheli 95 70 Tuntas
20 Maria Odilia Sela 75 70 Tuntas
21 Maria Reineldis Wula 55 70 Tidak Tuntas
22 Maria Selviana Beni 45 70 Tidak Tuntas
23 Marianus Gesi Raja 60 70 Tidak Tuntas
24 Marianus Goa Mite 65 70 Tidak Tuntas
25 Maridheta Jesika Putri 80 70 Tuntas
26 Natalia Mersiana Mira 50 70 Tidak Tuntas
27 Patrisia Maria rero 55 70 Tidak Tuntas
28 Petrus Mosa Ndutu 50 70 Tidak Tuntas
29 Priska Wea Meme 60 70 Tidak Tuntas
30 Rensiana Misa 50 70 Tidak Tuntas
31 Sebastianus Jenga 80 70 Tuntas

101
32 Yeremias Tenda 55 70 Tidak Tuntas
33 Yulinda Veronika Wonga 65 70 Tidak Tuntas
  Skor Total 2135    
  Rata-rata 64,70    
39,39
  % Ketuntasan %    
60,61
  % Tidak Tuntas %    
Keterangan: Tuntas = 13 0rang, Tidak Tuntas = 20 orang

2. Rekapitulasi Nilai THB Siklus II


No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 Adelidia Saputri Arel 95 70 Tuntas
2 Afrida Sado Raja 75 70 Tuntas
3 Beatrix Bha 70 70 Tuntas
4 Elviana Natalia Mbelo 95 70 Tuntas
5 Felixius Nuga Laga 80 70 Tuntas
6 Fransiska Anita Koli 85 70 Tuntas
7 Fransiska Natalia Wenggo 95 70 Tuntas
8 Fransiska Yernita Sisi 80 70 Tuntas
9 Guesela Belandina Netu 85 70 Tuntas
10 Karolus Mana Se 75 70 Tuntas
11 Kornelia Kila 85 70 Tuntas
12 Kresensiana Dendha 85 70 Tuntas
13 Margaretha Runu 80 70 Tuntas
14 Maria Bergita Ere 100 70 Tuntas
15 Maria Densiana Suri 100 70 Tuntas
16 Maria Elisabeth Ma'u 80 70 Tuntas
17 Maria Kristina Ogo 75 70 Tuntas
18 Maria Lestiana Sina 95 70 Tuntas
19 Maria Magdalena Bheli 100 70 Tuntas
20 Maria Odilia Sela 95 70 Tuntas
21 Maria Reineldis Wula 75 70 Tuntas
22 Maria Selviana Beni 70 70 Tuntas
23 Marianus Gesi Raja 80 70 Tuntas
24 Marianus Goa Mite 85 70 Tuntas
25 Maridheta Jesika Putri 90 70 Tuntas
26 Natalia Mersiana Mira 70 70 Tuntas

102
27 Patrisia Maria rero 80 70 Tuntas
28 Petrus Mosa Ndutu 75 70 Tuntas
29 Priska Wea Meme 75 70 Tuntas
30 Rensiana Misa 70 70 Tuntas
31 Sebastianus Jenga 85 70 Tuntas
32 Yeremias Tenda 75 70 Tuntas
33 Yulinda Veronika Wonga 85 70 Tuntas
  Skor Total 2745    
  Rata-rata 83,18    
  % Ketuntasan 100%    

Lampiran 14

LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I DAN II

A. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Hari/Tanggal: Kamis, 26 April 2018


Petunjuk!
Berilah tanda cek ¿) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat anda!
Keterangan :
1. : Berarti “Sangat Kurang”
2. : Berarti “ Kurang Baik”
3. : Berarti “Cukup Baik”
4. : Berarti “ Baik”
5. : Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5
1. Doa dan salam pembuka √

103
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran √
siswa
3. Menyampaikan KI, KD, indikator dan tujuan √
pembelajaran
4. Memberi motivasi kepada siswa √
5. Menyampaikan model dan cara belajar √
6. Kemampuan dalam menguasai dan √
menyajikan materi
7. Kemampuan membagi peserta didik ke dalam √
bentuk kelompok dan membagikan LKS
8. Kemampuan mengawasi peserta didik dalam √
diskusi.
9. Kemampuan dalam membimbing kelompok √
yang mengalami kesulitan.
10. Kemampuan mengaktifkan peserta didik √
kelompok lain dalam menanggapi hasil
diskusi.
11. Menuntun peserta didik untuk memberikan √
jawaban yang benar dan tepat
12. Kemampuan untuk memberi penghargaan √
kepada peserta didik yang mendapat nilai
baik.
13. Kemampuan memberikan rangkuman. √
Jumlah 4 6 24 15
Jumlah seluruh skor perolehan 49
Skor maksimum 65
% Nilai akhir 75 , 38 %
Kategori Baik

Nilai akhir¿
∑ Skor indikator keterlaksanaan x 100 %
∑ Skor maximal
Rentangan penilaian:
80−100=¿Sangat baik
60−79=¿ Baik
55−59=¿ Cukup baik
50−54=¿ Kurang baik
≤ 49=¿Sangat kurang

104
Ende, 26 April 2018

Observer

Agustina Asi, S. Pd., M. Pd


NIP:197304202005022001

B. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Hari/Tanggal: Kamis, 03 Mei 2018


Petunjuk!
Berilah tanda cek ¿) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat anda!
Keterangan :
1. : Berarti “Sangat Kurang”
2. : Berarti “ Kurang Baik”
3. : Berarti “Cukup Baik”
4. : Berarti “ Baik”
5. : Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 5
1. Doa dan salam pembuka √
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran √
siswa
3. Menyampaikan KI, KD, indikator dan tujuan √
pembelajaran

105
4. Memberi motivasi kepada siswa √
5. Menyampaikan model dan cara belajar √
6. Kemampuan dalam menguasai dan √
menyajikan materi
7. Kemampuan membagi peserta didik ke dalam √
bentuk kelompok dan membagikan LKS
8. Kemampuan mengawasi peserta didik dalam √
diskusi.
9. Kemampuan dalam membimbing kelompok √
yang mengalami kesulitan.
10. Kemampuan mengaktifkan peserta didik √
kelompok lain dalam menanggapi hasil
diskusi.
11. Menuntun peserta didik untuk memberikan √
jawaban yang benar dan tepat
12. Kemampuan untuk memberi penghargaan √
kepada peserta didik yang mendapat nilai
baik.
13. Kemampuan memberikan rangkuman. √
Jumlah 16 45
Jumlah seluruh skor perolehan 61
Skor maksimum 65
% Nilai akhir 93,84 %
Kategori Sangat Baik

Nilai akhir¿
∑ Skor indikator keterlaksanaan x 100 %
∑ Skor maximal
Rentangan penilaian:
80−100=¿Sangat baik
60−79=¿ Baik
55−59=¿ Cukup baik
50−54=¿ Kurang baik
≤ 49=¿Sangat kurang

Ende, 03 Mei 2018

Observer

106
Agustina Asi, S. Pd., M. Pd
NIP:197304202005022001

Lampiran 15

LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I DAN II

A. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Petunjuk!
Berilah tanda cek (√ ) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat anda!
Keterangan:
1. : Berarti “Sangat Kurang”
2. : Berarti “Kurang Baik”
3. : Berarti “Cukup Baik”
4. : Berarti : “Baik”
5. : Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor


1 2 3 4 5
1. Memberi salam kepada guru dan berdoa √
bersama-sama
2. Mendengarkan presensi dan motivasi dari √
guru

107
3. Menyimak penjelasan guru tentang KI, KD, √
indikator, tujuan pembelajaran dan materi
yang diajarkan.
4. Mendengarkan penjelasan materi yang √
disampaikan oleh guru.
5. Aktif bertanya dan menjawab berkaitan √
dengan materi yang dibahas.
6. Mendengarkan dan megikuti arahan guru √
saat membagi kelompok.
7. Mengerjakan LKS dalam kelompok secara √
tertib dan bertanggung jawab.
8. Mempresentasikan hasil diskusi. √
9. Kemampuan dalam menyimak dan √
memahami penjelasan guru tentang
jawaban-jawaban yang benar.
10. Kemampuan dalam menyelesaikan THB √
Jumlah 2 6 20 10
Jumlah seluruh skor perolehan 38
Skor maksimum 50
% Nilai akhir 76 %
Kategori Baik

Nilai akhir¿
∑ Skor indikator keterlaksanaan x 100 %
∑ Skor maximal
Rentangan penilaian:
80−100=¿Sangat baik
60−79=¿ baik
55−59=¿ cukup baik
50−54=¿ kurang baik
≤ 49=¿ Sangat kurang

Ende, 26 April 2018

Observer

Agustina Asi, S. Pd., M. Pd


NIP:197304202005022001

108
B. Hasl Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Petunjuk!
Berilah tanda cek (√ ) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat anda!
Keterangan:
1. : Berarti “Sangat Kurang”
2. : Berarti “Kurang Baik”
3. : Berar ti “Cukup Baik”
4. : Berarti : “Baik”
5. : Berarti “Sangat Baik”

No. Aspek yang Diamati Skor


1 2 3 4 5
1. Memberi salam kepada guru dan berdoa √
bersama-sama
2. Mendengarkan presensi dan motivasi dari √
guru
3. Menyimak penjelasan guru tentang KI, KD, √
indikator, tujuan pembelajaran dan materi
yang diajarkan.
4. Mendengarkan penjelasan materi yang √
disampaikan oleh guru.

109
5. Aktif bertanya dan menjawab berkaitan √
dengan materi yang dibahas.
6. Mendengarkan dan megikuti arahan guru √
saat membagi kelompok.
7. Mengerjakan LKS dalam kelompok secara √
tertib dan bertanggung jawab.
8. Mempresentasikan hasil diskusi. √
9. Kemampuan dalam menyimak dan √
memahami penjelasan guru tentang
jawaban-jawaban yang benar.
10. Kemampuan dalam menyelesaikan THB √
Jumlah 12 35
Jumlah seluruh skor perolehan 47
Skor maksimum 50
% Nilai akhir 94 %
Kategori Sangat Baik

Nilai akhir¿
∑ Skor indikator keterlaksanaan x 100 %
∑ Skor maximal

Rentangan penilaian:
80−100=¿Sangat baik
60−79=¿ baik
55−59=¿ cukup baik
50−54=¿ kurang baik
≤ 49=¿ Sangat kurang

Ende, 03 Mei 2018

Observer

Agustina Asi, S. Pd., M. Pd


NIP:197304202005022001

110
Lampiran 16
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I
KD: Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku
No Bentuk Soal Jawaban Bobot
Soal
1 Diketahui segitiga siku-siku Gambar:
ABC dengan sudut siku-siku C
di A. Jika panjang BC = 5
cm, AB = 4 cm, tentukan
panjang sisi AC dengan
menggunakan teorema A B
Phytagoras! Dengan menggunakan
teorema Pytagoras, maka
panjang sisi AC sebagai 100
berikut.
AC= √ BC 2− AB 2
AC=( √ 52−42 )cm
AC=( √ 25−16)cm
AC=( √ 9)cm
AC=3 cm
Jadi, panjang sisi AC=3 cm.

111
2 Perhatikan gambar di bawah! KM 6 3
a. sin ¿ KLM = = =
M LM 10 5
KL 8 4
b. cos ¿ KLM = = =
LM 10 5
KM 6 3
c. tan¿ KLM = = =
l k KL 8 4 100
KL 8 4
d. cot ¿ KLM = = =
KM 6 3
LM 10 5
e. sec ¿ KLM = = =
KL 8 4
KL LM 10 5
m f. csc ¿ KLM = = =
KM 6 3
Jika diketahui panjang
sisi
KL=8 cm , LM =10 cm, KM =6 cm.
Tentukan nilai dari
keenam perbandingan
trigonometri sudut KLM!
Skor Total 200

Lampiran 17
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II

KD: Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku


No Bentuk Soal Jawaban Bobot
Soal
1 Pada sebuah segitiga ABC , Gambar: 100
siku-siku di C , diketahui B
¿ A=450 dan panjang
CA=5 cm.
Hitunglah panjang sisi AB !
C A

Panjang sisi AB sebagai berikut:


CA
cos ¿ A=
AB
5 cm
cos 450=
AB
1
cos 450. . AB=5 cm √ 2. AB=5 cm
2
√ 2 . AB=10 cm
10
AB= cm
√2

112
AB=5 √ 2 cm.
Jadi,panjang
AB=5 √ 2 cm.

2 Dengan menggunakan nilai 0 0 1 1 100


a. tan30 −sin 60 = √3− √ 3
dari sudut istimewa, tentukan 3 2
nilai dari: 0 0 1 1
tan30 −sin 60 =( ¿ ¿− ) √ 3 ¿ ¿
a. tan30 0−sin 600=… 3 2
b. 0 0 −1
tan30 −sin 60 = √3 .
sec 300 . cos 600 +sin 90 0 tan 00=… 6

b.
2 1
sec 300 . cos 600 +sin 90 0 tan 00= √ 3 . +1.0
3 2
2 1
¿ √ 3= √3 .
6 3

Skor Total 200

Lampiran 18
FOTO-FOTO PENELITIAN

Guru Menyapa Siswa dan Memberi Motivasi Siswa

Guru Menyampaikan Materi Pelajaran kepada Siswa

113
Observer Mengisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

114
Siswa Mengerjakan LKS dalam Kelompok

Guru Membimbing Siswa dalam Menyelesaikan LKS

115
Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok di Depan Kelas

Guru Memberikan Penghargaan kepada Kelompok yang Berprestasi

Siswa Melaksanakan Tes

116
117

Anda mungkin juga menyukai