Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

REPRODUKSI SEL HEWAN

NAMA KELOMPOK 5 KELAS E KEPERAWATAN S1 :

1. MILA AGESTINA
2. AZIZAH DIAN LESTARI
3. SYAHRIZAL LISTYANTO
4. FITRIYA CHOIRUNNISA
5. TASYA GUSTIYANA
6. NITA DWI LINDA FERIANY
7. NOVELIA ERMULAN
8. EGIS PAMUNGKAS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
---------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
ISI----------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------
A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------------------
B. Rumusan
Masalah------------------------------------------------------------------------
C.
Tujuan---------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------
A. REPRODUKSI SEL---------------------------------------------------------------------
B. MORFOLOGI
SEL----------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------
A. Kesimpulan
--------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru melalui proses
pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut
merupakan cara untuk berkembang biak. Misalnya pada bakteri atau protozoa,
terjadi proses pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, empat, delapan dan
seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan bertambah
banyaknya sel-sel tubuh, dan dengan demikian terjadilah pertumbuhan tubuh
makhluk hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh anak kucing membelah diri
mengakibatkan tubuh anak kucing bertambah besar. Selain itu, reproduksi sel juga
menyebabkan dihasilkannya sel-sel gamet(sel kelamin). Kucing jantan
menghasilkan sperma dan kucing betina menghasilkan ovum.
Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara
langsung tidak melalui tahapan, disebut pula amitosis. Sedangkan pembelahan sel
secara tak langsung melalui tahapan dan dibedakan menjadi pembelahan mitosis
dan pembelahan meiosis. Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik satu
sama lain dan identik pula dengan induknya dalam hal jumlah kromosom dan
komposisi genetik. Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing-masing memiliki
setengan jumlah kromosom induk, dan dengan komposisi genetik berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan reproduksi sel dan uraikan !
2. Apa yang dimaksud dengan morfologi sel dan uraikan !
C. Tujuan
1. Menguraikan reproduksi sel
2. Menguraikan morfologi sel
BAB II

PEMBAHASAN

A. REPRODUKSI SEL
1. Pengertian Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah
diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada
organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk
melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada
manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi
besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga
menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif
(reproduksi organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan
proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus.
Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.
Tujuan sel bereproduksi adalah:
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
4. Pembentukan Jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu baru dan lain-lain
Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel anak.
Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel anak.
Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui tahapan
(mitosis/miosis) Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel induk
harus melipat gandakan informasi genetik yang dimilikinya (DNA) melalui
replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel,
replikasi itu terjadi pada waktu Interfase ( istirahat sel tidak membelah) tepatnya
pada fase Sintesa (S).
2. Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel
Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel dibedakan atas
a. Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel satu,
terjadi proses pembelahan secara langsung, yang artinya proses pembelahan itu
tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga dengan
pembelahan amitosis. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua,
dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnyadi dua, dua menjadi
empat, empat menjadi delapan dan seterusnya hingga sel itu bertambah banyak.
Setiap sel membelah menjadi dua sel yang sama (identik) sehingga disebut juga
pembelahan biner. Pembelahan biner terjadi misalnya pada perkembangbiakan
amoeba.
http://1.bp.blogspot.com/-2O7zvJQ6-
G8/T0WpA3H3UmI/AAAAAAAAAC0/QWb8TQCV-uI/s1600/2.jpg
Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya.
Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang
identik. Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh
pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
Perhatikan pembehalan amitosis pembelahan sel amoeba pada gambar berikut.
b. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan. Dilakukan oleh
organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia, yang tentu
mereka semuanya punya lebih dari satu sel ( multicelluler).
c. Pembelahan Mitosis
Pembelahan yang bertujuan untuk
1. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
2. Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya
bertambah).
3. Membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat
induk sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk jaringan baik sel
baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu:
1. Berlangsung pada sel somatic
2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
3. Melakukan pembelahannya sekali
4. Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase
( istirahat tidak membelah )
5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk
sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak
terjadi pada anakan hasil miosis
6. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua ,
yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada
organisme yang usianya muda
7. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi berikut uraiannya
Tahapan Pembelahan Mitosis adalah :
· Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak
beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan penting untuk
mempersiapkan pembelahan.
Terbagi atas tiga fase, yaitu:
1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran
dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel
siap untuk mengadakan pembelahan
http://3.bp.blogspot.com/-0JkzIzMVvys/T0WpI4-
iVhI/AAAAAAAAAC8/PXVkLJAtG9E/s1600/3.jpgSekali lagi bahwa fase
Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena Interfase
merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah.
Sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi .
· Fase Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang
ditandai dengan:
1. Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom , kemudian
kromosom mengganda membentuk kromatida.
2. Membran nukleus dan nukleolus (anak inti) menghilang
3. Sentriol memisah diri menuju kutub yang berlawanan.
4. Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub
berbeda mengatur diri memegang masing kromatid yang tidak teratur itu.
5. Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur
menuju ke bidang equator.
· Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1. Kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang
pembelahan berhadap hadapan .
2. Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh
benang spindle
3. Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang
sama karena memang visinya membentuk 2 sel yang sama.
· Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
1. Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2. Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir
anaphase
3. Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari
tetrad kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing
masing 2n (diploid)
· Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
1. Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
2. Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan
masing masing 1 inti
3. Membran nukleus terbentuk membungkus kromosom dan nukleolus
mulai tampak
4. Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak
terlihat lagi
5. Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh
Karyokinesis (inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2
Gambar Mitosis
http://3.bp.blogspot.com/-sBSsy7DFx-
4/T0WpQkxHeBI/AAAAAAAAADE/yIkpOasv37E/s1600/4.jpg
d. Proses Pembentukan Gamet (Gametosis)
Gametogenesis adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi secara
meiosis di dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme
dewasa. Pada hewan dan manusia gametogenesis terjadi di testis dan ovarium.
1. Spermatogenesis
Merupakan proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis. Sel kelamin
jantan atau spermatozoid (sperma) berbentuk kecil, lonjong, dan berflagela dan
secara keseluruhan bentuknya menyerupai kecebong. Flagela tersebut digunakan
sebagai alat gerak di dalam medium cair. Organ penghasil sperma disebut testis.
Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah
zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.
Didalam testis terdapat saluran-saluran kecil (tubulus seminiferus) dan pada
dinding saluran sebelah dalam itulah terjadi proses spermatogenesis. Pada bagian
tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang disebut spermatogonium.
Spermatogonium mengalami mitosis menjadi spermatoist primer (sel sperma
primer). Selanjutnya, satu spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua sel
spermatosit sekunder (haploid). Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis II sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar, yang haploid.
Mula-mula spermatid berbentuk bulat, kemudian tumbuh menjadi sel sperma yang
berflagela dan dapat bergerak aktif. Jadi, dari satu spermatosit primer akan
dihasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya berbentuk 4 sel sperma.
Tahapan spermatogenesis adalah:
http://1.bp.blogspot.com/-
eu4cHFN9hxg/T0Wppv8bXkI/AAAAAAAAADc/6ZDCues4Hj0/s1600/6.jpg
2. Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari pada
sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh sepasang
ovarium atau kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan testis yang berada di
luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh, di sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan
mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah oosit primer. Pada
proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang tidak sama, yaitu
satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder dan satu sel lagi berukuran kecil,
disebut badan kutub pertama.
B. MORFOLOGI SEL
1. Pengertian Biologi Sel
Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan
structural dan fungsional makhluk hidup
2. Teori-teori tentang sel
1) Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop.
Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
2) Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat
yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
3) Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
4) Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode
menjadi Protoplasma
5) Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi)
tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan
tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri
atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan
structural makhluk hidup.
3. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
1) Sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar
dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membrane). Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
2) Sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh
satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah
semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.
Perbedaan sel prokarion dan sel eukariotik
1. Sel Prokariotik
a. Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
b. Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
c. Diameter sel antara 1-10mm
d. Mengandung 4 subunit RNA polymerase
e. Susunan kromosomnya sirkuler
2. Sel Eukariotik
a) Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
b) Organel-organelnya dibatasi membrane
c) Membran selnya tersusun atas fosfolipid
d) Diameter selnya antara 10-100mm
e) Mengandung banyak subunit RNA polymerase
f) Susunan kromosomnya linier.
4. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
1) Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
2) Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat
haploid.
5. Bagian-bagian Sel
1) Bagian hidup (komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma
termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dl
2) Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
1. Dinding sel Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel
terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan,
perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel
untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.Dinding
sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu Dinding sel
terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
2. Membran Plasma Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel
dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran
sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya
zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua
lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua
molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik
fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori
mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan
molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran.
Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak.
Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai
bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain
adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. Salah satu
fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik
(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam
sel Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya
lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu
dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa
mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan
mekanisme khusus a) Transpor pasif Transpor pasif merupakan suatu perpindahan
molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan.
Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.
Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan
sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama
respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut
melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda
konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga
masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut
gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif
ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif
glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein
transport b) Transpor aktif Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif
dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh
protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein,
serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven
pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers
dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein
yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer
kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus
transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel
bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada
Bakteriorhodopsin.
3. Mitokondria Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada
makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau
katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses
hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi
dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung.
Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria
berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur
mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam,
ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membrane
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini,
membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain
itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid
dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani
β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA. Membran dalam yang kurang permeabel
dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini
merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat
sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks,
disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan
membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi
ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi
oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria,
serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam Ruang antar membran yang terletak diantara membran
luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang
penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-
oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik,
yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat
inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
4. Lisosom Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang
berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler
pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de
Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki
40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase,
fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH
5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. a)
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak
dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama
kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar
6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan
dan membentuk lisosom. b) Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan
degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula,
bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk
autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna
pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia. c)
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
7. Badan Golgi Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau
diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur
ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini
terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh
yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10
hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan
Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi
ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi. Beberapa fungsi badan golgi antara lain: a) Membentuk
kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung
kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. b) Membentuk membran plasma.
Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang
dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. c) Membentuk dinding sel
tumbuhan d) Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang
berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. e)
Tempat untuk memodifikasi protein f) Untuk menyortir dan memaket molekul-
molekul untuk sekresi sel g) Untuk membentuk lisosom
8. Retikulum Endoplasma RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel
yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik. Retikulum endoplasma
memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak
sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam
sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum
diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”). Ada tiga jenis retikulum
endoplasma: a) RE kasar. Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang
merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi
utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. b) RE halus. Berbeda dari
RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE
halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan
tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. c) RE sarkoplasmik RE
sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan
pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus
adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE
sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan
dalam pemicuan kontraksi otot.
9. Nukleus Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga
integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi
gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi
pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat
sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta
mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
10. Plastida Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel
tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu : a) leukoplast : plastida yang berbentuk
amilum(tepung) b) kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri
dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten c) kromoplast :
plastida yang banyak mengandung karoten 9. Sentriol (sentrosom) Sentorom
merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian
kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase,
terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson,
dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi
sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh
beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan
mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2
merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang.
Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan
berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindle. 10.
Vakuola Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel
hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. fungsi vakuola
adalah : a) memelihara tekanan osmotik sel b) penyimpanan hasil sintesa berupa
glikogen, fenol, dll c) mengadakan sirkulasi zat dalam sel 6. Perbedaan Sel Hewan
dan Tumbuhan 1) Sel Hewan : 1. Tidak memiliki dinding sel 2. Tidak memiliki
butir plastid 3. Bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang
keadaannya tidak kaku 4. Jumlah mitokondria relatif banyak 5. Vakuolanya
banyak dengan ukuran yang relatif kecil 6. Sentrosom dan sentriol tampak jelas 2)
Sel Tumbuhan 1. memiliki dinding sel 2. memiliki butir plastid 3. bentuk tetap
karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulose 4. jumlah mitokondria
relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida 5. vakuola sedikit tapi
ukurannya besar 6. sentrosom dan sentriolnya tidak jelas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-
masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat bagian-bagian yang terdiri dari
bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola dan bagian yang hidup seperti,
plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam
melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada
sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara
Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada
sel meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel
manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://biologi-news.blogspot.com/2011/01/teori-reproduksi-
sel.html#ixzz1hoVtIYkk
http://samudra-fox.blogspot.com/2011/11/makalah-biologi-pembelahan-
meiosis.html
http://norrapissa.blogspot.com/2011/06/definsi-dan-penjelasan-mengenai.html
http://rasyidacid.wordpress.com/2009/12/08/makalah-biologi-%E2%80%9Csel
%E2%80%9D/
Syamsuri, Istamar; Biologi SMA untuk Kelas XII: Jakarta: Erlangga, 2004

Anda mungkin juga menyukai