Disusun oleh:
Lukas Loghe Tanggu 1904090003
Gidion Kaleka 1904090006
Moh. Fanif Ario Frasandi 1904090013
Dosen Pengampu:
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik”
(mendidik), yaitu memasukkan dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran.
Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan
adalah usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia , serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Hakikat pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan eksistensi peserta didik
yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional dan
global.
Redja Mudyaharjo, dalam bukunya Pengantar Pendidikan ”Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-dasar Pendidikan pada Ujian dan Pendidikan di Indonesia” pernyataan tentang asumsi
pokok pendidikan yaitu:
1. Pendidikan adalah aktual, yaitu pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu
yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2. Pendidikan adalah formatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik atau
norma-norma yang baik; dan
3. Pendidikan adalah suatu proses yang memakan tujuan, yaitu berupa mengisi kegiatan yang
diharapkan dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar, tertuju pada individu yang
diharapkan.
Pembahasan tentang hakikat pendidikan diartikan secara konseptual terhadap
kelangsungan hidup manusia baik disadari maupun tidak disadari , manusia telah melaksanakan
pendidikan mulai dari keberadaan manusia pada zaman primitif sampai zaman modern (masa
kini), bahkan selama masih ada kehidupan manusia didunia pendidikan akan tetap berlangsung.
Melalui penerapan pendekatan humanistik maka pendidikan ini benar-benar akan
merupakan upaya upaya bagi anak untuk berkembang dan mengembangkan potensi diri serta
dunia kehidupan dari segala liku dan seginya. Menurut Ki Hadjar Dewantara terdapat lima asas
dalam pendidikan yaitu:
1. Asas kemerdekaan; Memberikan kemerdekaan kepada anak didik, tetapi bukan kebebasan
yang leluasa, terbuka (semau gue), melainkan kebebasan yang dituntun oleh kodrat alam,
baik dalam kehidupan individu maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Asas kodrat Alam; Pada kenyataannya manusia itu sebagai makhluk yang menjadi satu
dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari aturan utama (Sunatullah), tiap orang diberi
keleluasaan, dibiarkan, dibimbing untuk berkembang secara wajar menurut kodratnya.
3. Asas kebudayaan; Berakar dari kebudayaan bangsa, namun mengikuti kebudyaan luar yang
telah maju sesuai dengan jaman. Kemajuan dunia terus diikuti, namun kebudayaan sendiri
tetap menjadi acauan utama (jati diri).
4. Asas kebangsaan; Membina kesatuan kebangsaan, perasaan satu kesatuan dalam suka dan
duka, perjuangan bangsa, dengan tetap menghargai bangsa lain, menciptakan keserasian
dengan bangsa lain.
5. Asas kemanusiaan; Mendidik anak menjadi manusia yang sesuai dengan kodratnya sebagai
makhluk Tuhan.