Anda di halaman 1dari 2

Terhitung sejak 7 September 2004, di mana Munir menjadi korban pembunuhan di dalam pesawat.

Hingga 15 tahun, kasus itu masih belum menemukan titik terang.Bahkan, pria yang semasa
hidupnya menjadi pejuang HAM di Indonesia itu kini mungkin telah dilupakan.Dilansir dari
Tribunnews Wiki, Munir Said Thalib merupakan pria asal Malang yang lahir pada 8 Desember
1965.Ayahnya meninggal sejak ia duduk di bangku kelas 6 SD.Sejak saat itu, Munir membantu
kakanya, Muhfid Said Thalib, berjualan sepatu dan sandal di Pasar Batu, Malang, Jawa Timur.Usai
menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat SMA, Munir melanjutkan sekolahnya di Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya. Ia lantas menjadi seorang aktivis semasa berkuliah.Pengalamannya
di kampus ini lah yang mendorongnya menjadi pembela HAM. Namun sayangnya, tindakannya itu
pula yang membawanya pada kematian. Untuk mengenang peristiwa tersebut, berikut fakta-fakta
mengenai pembunuhan Munir yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Dibunuh saat hendak pergi belajar

Dilansir dari Kompasiana, Munir meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor
GA-974. Tepatnya pada 7 September 2004 di usianya yang ke-39 tahun. Ia meninggal dalam
perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Setelah sebelumnya pesawat itu transit di Bandara Changi
Singapura. Adapun, tujuannya pergi adalah untuk melanjutkan studinya di Universitas Utrecht.
Munir dimakamkan pada 12 September 2004 di TPU Sisir, Batu, Jawa Timur.

2. Diracun

Dilansir dari Kompas.com, hasil autopsi menunjukkan adanya racun arsenik. Adapun dosis arsenik
yang ditemukan pada jasad Munir memiliki dosis yang sangat fatal. Sejumlah fakta dalam
persidangan menyebutkan kemungkinan Munir diracun dalam penerbangan Jakarta-Singapura.
Tetapi ada juga kemungkinan ia diracun saat transit. Munir mulai merasakan sakit di perutnya usai
transit. Hingga akhirnya ia tewas dua jam sebelum pesawat mendarat di Amsterdam.

3. Pihak yang terjerat hukum


Dilansir dari Kompas.com, ada tiga orang yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Munir.
Pollycarpus Budihari Priyanto yang saat kejadian menjadi pilot pesawat kemudian dituduh sebagai
pelaku pembunuhan. Dengan tuduhan telah memasukkan racun arsenik pada tubuh Munir. Ia pun
mendapat hukuman penjara 14 tahun, namun telah dibebaskan pada 28 November 2014 lalu.
Mantan Dirut Garuda Indoneisa Indra Setiawan, dihukum 1 tahun penjara karena didakwa telah
menempatkan Pollycarpus dalam penerbangan.

4. Keterlibatan BIN

Selama persidangan kasus ini, sejumlah fakta menyebutkan adanya keterlibatan Badan Intelegen
Negara (BIN). Deputi V BIN Mayjen Purn Muchdi Purwoprandojo, bahkan didakwaterlibat dalam
pembunuhan. Ia didakwa telah menempatkan Pollycarpus. Namun, ia tidak dihukum. Sebab,
dakwaan terhadapnya tak dapat dibuktikan.

5. Kejanggalan

Ada banyak kejanggalan dalam kasus pembunuhan ini. Pollycarpus yang saat itu menjadi pilot
ternyata sedang dalam masa cuti. Namun, Indra Setiawan memberikan surat tugas padanya. Tiga
hari sebelum keberangkatan, Munir diketahui menerima telepon dari seseorang bernama
Pollycarpus. Dalam telepon itu Pollycarpus memastikan Munir untuk naik penerbangan GA 974.
Sementara, Indra mengaku mendapat permintaan dari BIN, namun ia membantah telah terlibat
dalam konspirasi pembunuhan Munir tersebut. Di tengah persidangan, sempat terungkap adanya
rekaman telepon antara Muchdi dengan Pollycarpus. Namun, rekaman itu tak pernah dibawa ke
pengadilan. Di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, sempat dibentuk tim pencari fakta
untuk mencari kebenaran kasus ini. Namun, hingga akhir masa kepemimpinannya, bahkan hingga
sekarang, hasil investigasi itu tak pernah ditunjukkan pada publik. Hingga pada 10 Oktober 2016,
Komisi Informasi Pusat membuat putusan agar pemerintahan di era Presiden Joko Widodo untuk
mengumumkan hasil investigasi tersebut. Namun, hingga kasus itu dibawa ke Mahkamah Agung
pada 2017, kasus itu masih terkesan ditutupi. Hingga kini, otak dari pembunuhan Munir masih
belum diketahui. Diduga, ia masih berkeliaran dengan bebas. Namun, masyarakat masih setia
memperingatinya setiap tahun pada tanggal 7 September.

Anda mungkin juga menyukai