PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa. Dan sekarang kita telah memasuki
walaupun saat ini Indonesia masih berada pada ranking 108 dari 187 negara
di dunia. Adapun upaya yang dapat ditempuh harus dipusatkan pada seluruh
proses kehidupan manusia itu sendiri, mulai dari bayi dengan pemberian ASI
tahap kehidupan harus terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih
bermartabat.
maupun buatan manusia. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa
1
2
masalah yang cukup menjadi perhatian para ahli belakangan ini adalah
peralihan bentuk penyakit yang harus dihadapi, yaitu dari penyakit menular
dan infeksi menjadi penyakit tidak menular dan kronis. Proses tersebutlah
menjadi penyakit utama rawat inap di berbagai fasilitas kesehatan, karena itu
ini terjadi secara cepat dan memberikan dampak yang sangat signifikan pada
sekitar 80% dari penyakit tidak menular ini jutru terjadi pada negara-negara
dengan pendapatan rendah atau yang sering disebut sebagai low and middle
ini terus bertambah terutama di negara sedang berkembang dan negara yang
Dalam Diabetes Atlas edisi ke enam tahun 2014 yang dikeluarkan oleh
bertambah.
diabetes melitus, prevalensi ini meningkat dari tahun 2011 yaitu 7,0% dan
terdiagnosis adalah sebesar 46,3%. Satu dari dua penderita diabetes tidak
wilayah Mediterania Timur (14%) dan terendah di Eropa dan wilayah Pasifik
terbanyak pada Negara Qatar (23%), disusul Negara Kuwait (20,1%) dan
pada Negara Taj Ikistan (12,1%) disusul Negara Gambia dan Chad yaitu
masing-masing 9,9%.
tahun 2010 yaitu sebanyak 25,8 juta jiwa, dimana 8,1 juta orang penderita
tersebut tidak terdiagnosa. Insidens diabetes melitus pada tahun 2012 adalah
sebanyak 1,7 juta jiwa. Penyakit ini merupakan ke tujuh penyebab utama
akibat diabetes melitus pada penderita yang berusia dibawah 60 tahun adalah
dan perempuan) naik dari 67,8 % pada tahun periode 2000-2005 menjadi
73,6 % pada tahun periode 2020-2025. Dan khusus untuk provinsi Sulawesi
tahun periode 2005-2010 dan meningkat menjadi 70,9 % tahun pada periode
2010-2015. (http://wwwdatastatistik-indonesia.com/content/view/922/938).
diatasnya India, China Dan Amerika Serikat. Pada tahun 2000 terdapat 8,4
juta pengidap diabetes mellitus dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat
2001 sebesar 7,5% menjadi 10,4% pada tahun 2004. Sementara itu hasil
survei Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2003 menyatakan prevalensi diabetes
adalah sebanyak 1 56,7 juta jiwa Menurut IDF (2014). Prevalensi penderita
diabetes melitus di Indonesia pada usia 20-79 tahun adalah sebesar 5,8%
dengan jumlah kematian sebanyak 176 ribu orang. Peningkatan angka kasus
2013, kasus diabetes melitus yang diderita oleh penduduk Indonesia, dengan
ada gejala) mengalami peningkatan dari 1,1% (tahun 2007) menjadi 2,1%
(tahun 2013). Prevalensi diabetes melitus yang terdiagnosis dokter dan atau
1,7% menjadi 3,8%, provinsi Sulawesi Utara meningkat dari 1,7% menjadi
3,6%, dan provinsi Sulawesi Selatan dari 0,8% menjadi 3,4%. namun
ada pengaruh budaya ketiga masyarakat Sulawesi yang masih serumpun ini.
dan pinrang 3,4%.. Kasus terendah adalah di pangkajene, enrekang dan luwu
sesuai bertambahnya umur namun mulai umur ≥65 tahun prevalensi Diabetes
tertinggi berada pada kelompok umur 55-64 tahun yaitu 5,5%. Prevalensi
pada masyarakat dengan kuintil indeks penghasilan tinggi atau teratas (3,0%),
Melitus lebih banyak pada daerah perkotaan (2,5%) dari pada pedesaan
(1,7%) (Balitbangkes, 2013). Disini terlihat ada perbedaan antara urban dan
mata, gunjal, jantung, pembuluh darah, saraf dan lain-lain. Mengingat resiko
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Enrekang”
C. Tujuan Penelitian
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
diabetes melitus
D. Manfaat Penelitian
melitus.
keseha
BAB 1I
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
a. Diabetes melitus
b. Diabetes melitus
c. Diabetes melitus
d. Diabetes melitus
10
11
a. Anatomi Pankreas
Bagian-bagian pankreas
Pankreas dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu kepala, leher, badan, dan
ekor :
1) Kepala pankreas
2) Leher pankreas
3) Badan pankreas
Bagian pankreas yang terletak diantara leher dan ekor, disebut juga
4) Ekor pankreas
1) Sel-sel A (alfa)
2) Sel-sel B (beta)
hati. Jika hormone ini tidak ada atau kurang maka orang itu
3) Sel-sel D (delta)
: 2009)
14
b. Fisiologi Pankreas
Eksokrin
Dua hormon penting yang dihasilkan oleh pankreas adalah insulin dan
glukagon :
1) Insulin
sekresi insulin dan bila kadar glukosa darah normal atau rendah
kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa usus halus dan sel darah
2) Glukagon
3. Klasifikasi
glukosa ke fetus.
4. Etiologi
1) Faktor-faktor genetik
lainnya.
2) Faktor-faktor imunologi
(produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal
resistensi insulin.
besar terkena diabetes tipe II. Kebanyakan orang dari ras-ras tersebut
b. Obesitas
dan otot akan makin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila
atau perut (central obesity). Lemak ini akan memblokir kerja insulin
lebih baik. Dan resiko terjadinya diabetes tipe II akan turun sampai
50%.
d. Penyakit Lain
e. Usia
20
5. Patofisiologi
muncul glukosuria (glukosa dalam urine) dan eskresi ini akan disertai
berikatan pada reseptor khusus pada permukaan sel tapi dalam hal ini
reseptor kurang meskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja
glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga sel akan kekurangan
glukosa.
21
6. Manifestasi klinis
osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit
banyak minum.
terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan
tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan
ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga
e. Mata kabur
katarak.
f. Kulit bermasalah
Kulit gatal dan kering bias menjadi tanda diabetes. Contoh lain
g. Infeksi jamur
keputihan.
23
h. Kesemutan
Kesemutan dan mati rasa ditangan dan kaki bersama dengan rasa
Kadar gula darah pradiabetes adalah antara 100 sampai 126 mg/dl.
Kadar gula darah orang yang menderita diabetes adalah lebih dari
126 mg/dl.
Kadar gula darah paradiabetes adalah antara 140 sampai 200 mg/dl.
Kadar gula darah bagi penderita diabetes adalah lebih dari 200
mg/dl.
b. Tes darah
24
makan. bila hasilnya diatas 140 mg/dl dapat berarti anda menderita
diabetes.
c. Tes urine
tidak.
8. penatalaksanaan
a. Perencanaan Diet
25
seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak yang sesuai dengan
didaptkan :
kalori basal yaitu untuk laki-laki 30 kkal/kg BB dan wanita kkal/kg BB,
pekerja berat, koreksi atau status gizi (gemuk dikurangi dan kurus
kebutuhan.
b. Latihan jasmani
26
kondisi penyakit.
cepat setengah jam setiap hari mengurangi risiko terkena diabetes sebesar
ringan dengan berjalan kaki biasa selama 30 menit dan oloraga sedang
diperhatikan :
melakukan latihan.
Jika kadar gula belum normal lalu melakukan olaraga bias berakibat
terjadi hipoglikemia.
27
atau minum bekal itu secukupnya. Jika bila keringat dingin sudah
diabetes melitus.
1) Non farmakologis
alcohol.
2) Farmakologis
28
Sulfonylurea
Biguanid
Acarbose
Penyuntikan Insulin
Pemberian intramuscular
Pemberian subkutan
human.
9. Komplilasi
a. Akut
b. Kronik
Makroangiopati
Mikroangiopati
30
diabetik.
Neuropati diabetic
1. Pengetahuan
a. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
antara lain:
32
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Informasi
(Notoadmodjo, 2010).
Minat
obyek tersebut.
Pengalaman
Lingkungan
dihadapi.
Kebetulan
Pengalaman pribadi
pengetahuan.
1. Diabetes melitus
multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai
adalah kadar gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. Kadar gula darah tersebut merupakan sumber energi utama bagi
kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl dan kadar gula
kadar gula darah secara baik dan tepat mendekati nilai normal dpat
pencapaian control glikemik yang baik dan penurunan kadar HbA1c akan
2010).
glukosa secara enzimatik. Hal ini dapat dimengerti jika kadar glukosa yang
berlebihan akan selalu terikat didalam hemoglobin, jika dengan kadar yang
tinggi.
yang meliputi pemeriksaan kadar gula darah puasa, kadar gula darah 2 jam
Konsentrasi glukosa darah juga perlu dijaga agar tidak meningkat terlalu
elektrolit.
tidak boleh lebih tinggi dari 180 mg/dl dan tidak lebih rendah dari 60
a) Diet
kenaikan kadar gula darah yang tajam dan cepat setelah makan. Diet
untuk pasien DM adalah menu yang sehat dan seimbang (healthy and
b) Olaraga
kadar kolesterol total serta trigliserida. Olahraga yang rutin dan benar
dengan bahan yang halus juga perlu diperhatikan agar tidak melukai
kaki.
jaringan tubuh dan otot akan semakin resisten terhadap kerja insulin
d) Obat
dilakukan secara teratur pada pasien diabetes melitus. Hal ini penting
BAB III
METODE PENELITIAN
proses pengambilan data dalam satu kali pengamatan, dimana akan dilakukan
mengontrol kadar gula darah pada saat yang bersamaan (sastroakmoro, 2012).
Tahu
g
Analisis
Sintesis
Evaluasi
Gambar 3.1 kerangka konsep penelitian
Keterangan :
C. Definisi operasional
1. Tingkat pengetahuan
a. Tingakt pengetahuan
b. Tahu
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau
c. Memahami
secara benar.
d. Aplikasi
e. Analisis
f. Sintesis
g. Evaluasi
h. Alat ukur
i. Kategori
b. Cara ukur
tanggapan,informasi,jawaban.
c. Alat ukur
sastroasmoro 2012).
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
apabila ada pertanyaan yang tidak dipahami. Responden yang tidak mampu
1. Editing
2. Coding
kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan
program computer.
3. Entry data
computer yang.
4. Cleaning data
5. Saving
Data-data yang telah melewati tahapan yang diatas akan disimpan untuk
G. Etika penelitian
dilakukan serta dampak yang mungkin akan terjadi selama dan sesudah
responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak boleh memaksa dan
3. Kerahasian (Confidentiality)
hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan
DAFTAR PUSTAKA
Nutrition Lifestyle/Nutrition,Jps.
Melitus,Available From:Http:/Ahmadyozi.Blogspot.Com/2010/01/Askep-
Klien-Dengan-Gangguan-Sistem,Html.
Cipta.
Cipta.
Penyakit.Edisi Ke-5,Jakarta:EGC