Anda di halaman 1dari 27

FREKUENSI UNTUK TELEKOMUNIKASI

Frekuensi Radio bisa dipakai


untuk:
• Pengobatan dengan teknik
penyinaran (fisioterapi)
• Memasak (kompor gelombang mikro)
• Penginderaan jarak jauh
• Telekomunikasi
• dll
UU 36/1999 TENTANG
TELEKOMUNIKASI Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan
(1)Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio,
atau sistem elektromagnetik Iainnya;

• Jaringan Telekomunikasi dapat terdiri dari jaringan-kabel (wireline) dan jaringan-


nirkabel (wireless).
• Jaringan-kabel bekerja atas dasar rambatan spektrum frekwensi didalam kabel
logam, bumbung gelombang (wave guide) dan/atau optika serat (fiber optic)
• Jaringan-nirkabel bekerja atas dasar rambatan spektrum frekwensi di ruang
terbuka.
ISP Menyewa Jaringan Telekomunikasi
“End to End” Seluler

Diagram operator Jasa Telekomunikasi ISP sedang menyewa


jaringan telekomunikasi milik operator Jaringan Telekomunikasi
Seluler
Modulasi dan Demodulasi dalam
Jaringan Telekomunikasi
Sisi Pemancar Media Transmisi Sisi Penerima

Nirkabel/Radio frekwensi

SPEKTRUM FREKWENSI
Pembangkit gelombang KANAL FREKWENSI LOKAL OSILATOR
Pembawa KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
MOD KANAL FREKWENSI DEM
KANAL FREKWENSI
Pengolah Sinyal Informasi
Pengolah sinyal Informasi

Kabel dan serat optik

KONTEN/ KONTEN/
JASA JASA
TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
Mengapa perlu proses modulasi
→ Pemilihan kanal spektrum yang sesuai dengan tujuan pengiriman informasi

Proses
modulasi Proses
Lokal osilator
demodulasi

Replika sinyal informasi

Media transmisi gelombang elektromagentik


Pemilihan spektrum kanal
berdasarkan:
• Karakteristik rambatan gelombang (line-of -sight atau
skip) → semakin tinggi frekwensi maka sifat line-of-sight
semakin dominan
• Redaman ruang bebas (berbanding dgn kwadrat
frekwensi gelombang pembawa)
• Lebar bidang frekwensi (bandwidth) yang
optimum(maksimum 10% dari frekwensi gelombang
pembawa)
• Tingkat kompleksitas peranti (semakin tinggi frekwensi
maka semakin kompleks pengelolaan komponenen
elektroniknya)
Siklus 5 tahunan
proses penetapan ITU
Radio Regulation yang
rumit, panjang dan
berkesinabungan,
sebagai acuan untuk
penataan spektrum
frekwensi di
Indonesia.

Menjadi acuan penataan


spektrum frekwensi di
Indonesia
6 Grup Regional Regional Commonwealth in the Field of
Communication (RCC- kelompok negara
European Conference of Postal and
bekas Uni Sovyet
Telecommunication Administration
(CEPT)

Inter American Telecommuication


Commission (Kelompok negara benua
Amerika) Asia Pacific Telecommunity
African Telecommunication Union
(Kelompok negara Afika
ATU)
Arab Spectrum Managemen Grup
PERLU WAKTU PANJANG UNTUK MENGAWAL SUATU USULAN

CPM1-15 CPM2-15 RA-15 CPM1-19


20-21 Peb 2012 23 Mar-2 Apr 2015 26-30 Okt 2015

Study Group (SG) WRC-15 WRC-19

4 - 5 Des 2013 2 - 27 Nop 2015


23
Workshop on preperation WRC-15 TARGET
Spektrum Frekwensi (berdasarkan Radio Regulasi ITU dan
TAFI→ Permen KOMINFO 29/PER/M.KOMINFO/07/2009)

• ELF(Extremly Low Frequency) → 3 – 300Hz biasa untuk


telekomunikasi bawah air
• SLF(Super Low Frequency) → 30 – 300Hz biasa untuk
telekomunikasi kapal selam
• ULF(Ultra Low Frequency) → 300 – 3Khz biasa dipakai untuk radar
eksplorasi kebumian
• VLF(Very Low Frequency) → 3 -30Khz biasa dipakai untuk
komunikasi data kecepatan rendah untuk navigasi
• LF(Low Frequency) → 30 – 300KHz biasa dipakai untuk navigasi
udara
Lanjutan...
• MF(Medium Frequency) → 300Khz – 3MHz mempunyai sifat
deflektif karena pantulan ionosfer (100-300km diatas bumi) biasa
dipakai untuk broadcasting AM, Radio Pantai, beacon
• HF(High Frequency) → 3 – 30MHz mempunyai sifat deflektif karena
pantulan ionosfer, biasa dipakai untuk komunkasi antar benua,
Broadcasting AM, Komunikasi Udara, Amatir Radio
• VHF(Very High Frequency) → 30-300MHz mempunyai sifat sedikit
line of sight untuk beberapa puluh kilometer, biasa dipakai untuk
Broacasting FM, TV, Komunikasi bergerak darat, Navigasi Udara,
Amatir Radio
• UHF(Ultra High Frequency) → 300MHz – 3GHz karena sifatnya yang
line of sight beberapa puluh kilometer, maka hanya bisa dipakai
untuk TV, Cordless phone, telepon seluler, Komunikasi Satelit
Lanjutan...
• SHF(Super High Frequency) → 3 – 30GHz
karena sifatnya yang sangat line of sight maka
hanya dipakai untuk telepon seluler, radar udara,
microwave link, komunikasi satelit, peranti jarak
pendek(SRD), waveLAN, dll
• EHF(Extremly High Frequency) → 30-300GHz
karena sifatnya yang sangat line of sight dan
redaman atmosfer sangat tinggi maka hanya
dipakai sebagai komunikasi jarak pendek.
• THF(Tremendously High Frequency) 300GHz –
3THz masih dipakai dalam taraf penelitian.
• Cahaya(Serat Optik) 100THz, 10000THz untuk
komunikasi data kecepatan tinggi, jaringan
tulang punggung-backbone.
UU 36/1999 TENTANG
TELEKOMUNIKASI Pasal 7
(1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :
a. penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;
b. penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
c. penyelenggaraan telekomunikasi khusus.
UU 36/1999 TENTANG
TELEKOMUNIKASI Pasal 8
(1) Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan atau
penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dan huruf b
dapat dilakukan oleh badan hukum yang didirikan
untuk maksud tersebut berdasarkan peraturan
perundang- undangan yang berlaku, yaitu :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN);
b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);
c. Badan Usaha Swasta, atau
d. koperasi.
UU 36/1999 TENTANG
TELEKOMUNIKASI Pasal 9
(1)Penyelenggara jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1) dapat menyelenggarakan jasa
telekomunikasi.
(2) Penyelengara jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1) dalam menyelenggarakan jasa
telekomunikasi, menggunakan dan atau menyewa jaringan
telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi.
UU 36/1999 TENTANG
TELEKOMUNIKASI Pasal 9
(3)Penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2) dapat menyelenggarakan telekomunikasi
untuk :
a. keperluan sendiri;
b. keperluan pertahanan keamanan negara;
c. keperluan penyiaran.
Modulasi dan Demodulasi dalam
Jaringan Telekomunikasi
Sisi Pemancar Media Transmisi Sisi Penerima

Nirkabel/Radio frekwensi

SPEKTRUM FREKWENSI
Pembangkit gelombang KANAL FREKWENSI LOKAL OSILATOR
Pembawa KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
MOD KANAL FREKWENSI DEM
KANAL FREKWENSI
Pengolah Sinyal Informasi
Pengolah sinyal Informasi

Kabel dan serat optik

KONTEN/ KONTEN/
JASA JASA
TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
MENGUKUR SPEKTRUM FREKWENSI

PEMANCAR PENERIMA

Mengukur gelombang dengan Mengukur spektrum dengan


alat ukur OSILOSKOP alat ukur SPECTRUM ANALIZER

Di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta


pemancar yang menduduki spektrum
frekwensi antara 300 kHz s/d 300GHz
Mengapa Interferensi Harus
Dihindari
Interferensi adalah preses penjumlahan antara sinyal asli dengan sinyal pengganggu yang
mempunyai frekwensi yang sama

Sinyal asli

Sinyal pengganggu

Sinyal akibat
interferensi
UU 36/1999 TENTANG
TELEKOMUNIKASI Pasal 33
(1)Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib mendapatkan
izin Pemerintah.
(2)Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit harus sesuai
dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.
(3)Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan
spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.
(4)Ketentuan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit yang
digunakan dalam penyelenggaraan telekomunikasi diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Boleh dipakai (bersama)
dengan sistem perjanjian
Tidak boleh dipakai (bersama)
kerjasama sewa jaringan
GUDANG IZIN SISTEM
FREKUENSI PEMERINTAH JARINGAN MILIK
OPERATOR

Pasal 33 vs Pasal 9
Cara Menghindari Interferensi
(PP 53/2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekwensi dan Orbit Satelit)

Pasal 15
Penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal
frekuensi radio dapat berbentuk pembedaan waktu,
wilayah, atau teknologi .

Penjelasan pasal 15:


Yang dimaksud dengan pembedaan waktu (time separation)
untuk penggunaan bersama antara lain adalah pembedaan
waktu pengoperasian perangkat radio. Dan pembedaan
wilayah (spatial separation) antara lain adalah pembedan
lokasi dan pembedaan arah pola radiasi antena. Serta
pembedaan teknologi (technology separation) antara lain
adalah pembedaan polarisasi dan pembedaan kode akses
(Code Division Multiple Acces/CDMA).
Contoh Penggunaan Bersama di
Band 2300MHz

Yang dimaksud dengan :


• Band 2300 MHz adalah pada frekuensi 2300 – 2400 MHz;

Operator BWA 2.3GHz Indonesia


ZONA AREA BLOK 13 BLOK 14
1 Sumbagut First media Berca
2 Sumbagteng Berca Berca
3 Sumbagsel Berca Berca
4 Banten & Jabotabek First media Internux
NOMOR RENTANG 5 Jabar minus Botabek Comtronics IM2
LAYANAN
BLOK FREKUENSI (MHz) 6 Jabagteng Telkom Comtronics
1 2300 - 2305 BWA 7 Jabagtim Comtronics Telkom
2 2305 - 2310 BWA 8 Balinusra Berca Berca
3 2310 - 2315 BWA 9 Papua Telkom WiMAX Ind
4 2315 - 2320 BWA 10 Maluku & Malut Telkom WiMAX Ind
5 2320 - 2325 BWA 11 Sulbagsel Berca Berca
6 2325 - 2330 BWA 12 Sulbagut Telkom Telekomindo
7 2330 - 2335 BWA 13 Kalbagbar Berca Berca
8 2335 - 2340 BWA 14 Kalbagtim Berca Berca
9 2340 - 2345 BWA
15 Rikep Berca WiMAX Ind
10 2345 - 2350 BWA
11 2350 - 2355 BWA 23
12 2355 - 2360 BWA
13 2360 - 2375 Fixed BWA
14 2375 - 2390 Fixed BWA
15 2390 - 2400 USO
Modulasi dan Demodulasi dalam Jaringan
Telekomunikasi Tulang-punggung(backbone)

Sisi Pemancar Media Transmisi Sisi Penerima

Nirkabel/Radio frekwensi

SPEKTRUM FREKWENSI
Pembangkit gelombang KANAL FREKWENSI LOKAL OSILATOR
Pembawa KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
MOD KANAL FREKWENSI DEM
KANAL FREKWENSI
MULTIPLEXING
DEMULTIPLEXING

Kabel dan serat optik

KONTEN/ KONTEN/
JASA JASA
TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
Modulasi dan Demodulasi dalam
Jaringan Telekomunikasi Akses
Sisi Pemancar Media Transmisi Sisi Penerima

Nirkabel/Radio frekwensi

SPEKTRUM FREKWENSI
Pembangkit gelombang KANAL FREKWENSI LOKAL OSILATOR
Pembawa KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
KANAL FREKWENSI
MOD KANAL FREKWENSI DEM
KANAL FREKWENSI
CODING DECODING

KONTEN/ KONTEN/
JASA JASA
TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
Contoh Penggunaan Pita Frekuensi Radio : Seluler
MHz 890 892.5 895 897.5 900 902.5 905 907.5 910 912.5 915

GSM ISAT TSEL XL


900 MHz
Uplink (top)
ISAT TSEL XL
Downlink (bottom)

MHz 935 937.5 940 942.5 945 947.5 950 952.5 955 957.5 960

MHz 1710 1715 1720 1725 1730 1735 1740 1745 1750 1755 1760 1765 1770 1775 1780 1785
DCS
1800 MHz XL ISAT TSEL AXIS TSEL ISAT TSEL HCPT
Uplink
MHz 1712.5 1717.5 1722.5 1727.5 1732.5 1737.5 1742.5 1747.5 1752.5 1757.5 1762.5 1767.5 1772.5 1777.5 1782.5

MHz 1805 1810 1815 1820 1825 1830 1835 1840 1845 1850 1855 1860 1865 1870 1875 1880
DCS
1800 MHz XL ISAT TSEL AXIS TSEL ISAT TSEL HCPT
Downlink
MHz 1807.5 1812.5 1817.5 1822.5 1827.5 1832.5 1837.5 1842.5 1847.5 1852.5 1857.5 1862.5 1867.5 1872.5 1877.5

MHz 1915 1920 1925 1930 1935 1940 1945 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980
1903.125 1910 1983.125 1990
IMT-2000
SMART HCPT AXIS AXIS TSEL TSEL HCPT ISAT ISAT XL XL idle idle SMART
2100 MHz
Uplink (top) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Downlink (bottom) HCPT AXIS AXIS TSEL TSEL HCPT ISAT ISAT XL XL idle idle

MHz 2110 2115 2120 2125 2130 2135 2140 2145 2150 2155 2160 2165 2170

Anda mungkin juga menyukai