Jaringan Jaringan
pitalebar pitalebar
Amateur Radio
WinLink 2000, EchoLink,
IRLP, D-Star, e-QSO
Tren Pengembangan S/W aplikasi di
Indonesia (**)
• Jumlah unduhan apps memang relatif kecil dibanding
negara lain.
• Tapi angka pertumbuhan 1,7 tertinggi bersama Brasil
2.0
• Angka petumbuhan tinggi ini disebabkan oleh
gelaran intensif jaringan 3G (bahkan akhir 2015
jaringan 4G-LTE akan tergelar di Indoensia), serta
harga smartphone semakin murah
• Sayangnya masih belum banyak melibatkan
pengembang lokal
(**)Grafik perbandingan jumlah unduhan aplikasi Android dan iOS di kuartal tiga 2013
dan 2014 menurut firma analitik App Annie.
Industri Digital Lokal Perlu Akselerasi
Dari Arah Kampus
Perlu
pitalebar
Teknologi
semakin
tinggi maka
semakin
efisien
16
Sumber : Spectrum Demand in Indonesia
Tantangan Pengembangan Broadband
• Prediksi pemerintah Tambahan 2x45MHz spektrum pada 2016
akan menghemat pembangunan infrastruktur BTS hingga
Rp. 147 Trilyun
• Pembebasan spektrum masih banyak hambatan, yang
merupakan PR bagi dunia IT
• Peningkatan trafik data tidak serta merta meningkatkan
pendapatan, karena tarif per satuan data sangat kompetitif,
disisi lain perlu investasi untuk peningkatan kapasitas lazim
disebut Effek gunting (Scissor effect)
Tantangan Efek Gunting (scissor effect)
• Layanan aplikasi OTT (Over the Top) global seperti WhatsApp,
Skype, dll memangkas pendapatan operator dari SLJJ, SLI,
Roaming, interkoneksi dsb.
• Tarif layanan data yang flat, dibanding layanan panggilan
suara yang dihitung per satuan waktu.
• Posisi OTT semakin lama semakin kuat, kreatifitas yang tinggi
yang terus berinovasi menciptakan layanan nilai tambah
“ Saat ini yang ingin mereka (OTT) lakukan adalah melewatkan trafik
digitalnya melalui jaringan kami dengan gratis, kami tidak akan
membolehkannya karena untuk itu kami harus menghabiskan modal untuk
bangun jaringan dan kami berpikir bagaimana mengembalikannya, karena itu
harus ada suatu mekanisme bagi hasil (CEO AT&T, 2005)”
• Jaringan netral tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini,
karena tidak bisa mengabaikan konten yang dilewatkan
Tantangan OTT
• Pemain kunci dalam dunia telekomunikasi adalah produsen
CPE(Customer-Premise Equipment) dan Server yang
dikuasai OTT global
• Operator jaringan sebagai pemain pasif tidak mendapat
bagian dalam bisnis OTT
• Operator harus menjadi “SMART PIPE” yang mampu
mengendalikan konten melalui gerbang-gerbang
QOS(Quality of Services)
• Perlu adanya aliansi strategis operator dengan produsen
CPE atau OTT global dengan saling menghormat dan saling
menguntungkan
• Perlu adanya kekompakan untuk meredam faham netralitas
jaringan
• Perlu OTT domestik yang bergandengan erat operator
jaringan
Kesimpulan
Adalah tanggung jawab dunia pendidikan untuk
menghasilkan tenaga-tenaga inovatif yang mampu
menciptakan aplikasi-aplikasi digital lokal namun
berkualitas global, sedangkan PEMERINTAH akan
membuat regulasi-regulasi telekomunikasi yang
mendorong tergelarnya jaringan pita lebar lebih
luas. Dengan demikian diharapkan aplikasi-aplikasi
bernilai tambah buatan lokal bisa lebih teruji
terlebih dahulu sebelum bersaing dipasar global.