PENATAAN FREKUENSI
DASAR-DASAR MELAKSANAKAN PENATAAN
FREKUENSI
• RPJMN
• MP3EI
• IBP
• TASFRI
• REGULASI RADIO ITU
• EKOSISTEM PERANGKAT
• TREND TEKNOLOGI
• MASUKAN DARI FIHAK TERKAIT
Rencana Kebijakan Broadband (2009-2014)
❖TARGET KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR :
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) : 30% cakupan
populasi memiliki akses broadband. access.
• Definisi akses Broadband :
• > 256 kbps (OECD, White Paper BWA 2008).
• > 512 kbps (ASEAN ICT Masterplan) .
• 88% Ibu Kota Kecamatan dari 33 Provinsi di Indonesia
• 50% Kabupaten/Kota untuk 7 koridor wilayah perkembangan (MP3EI) sebelum
tahun 2014.
• (MP3EI Peraturan Presiden No. 32 Th.2011)
3
Usulan Target Bitrate QoS versi MP3EI
Pengklasifikasian Area :
• AREA-1 : > 5 juta penduduk, antara lain: Jakarta dan sekitarnya, Bandung,
Surabaya, Semarang, Medan, Makassar, dll.
• AREA-2 : 1 – 5 juta penduduk, antara lain: Denpasar, Palembang,
Balikpapan, Batam, Cirebon, Jogjakarta, Solo, etc.
• AREA-3: 200.000 – 1 juta penduduk
• AREA-4: Kurang dari 200.000 penduduk meliputi pedesaan dan area
terpencil.
TARGET DAN KEBIJAKAN UMUM
PEMBANGUNAN BROADBAND NASIONAL
2019
Infrastruktur Perkotaan
Fixed broadband : 71% rumah tangga (20Mbps)
dan 30% populasi;
2013 Mobile broadband : 100% populasi (1 Mbps)
Infrastruktur
Fixed broadband : 15% rumah tangga Infrastruktur Perdesaan
(1Mbps) , 30% gedung (100 Mbps), dan 5% Fixed broadband : 49% rumah tangga (10Mbps)
populasi; dan 6% populasi;
Mobile broadband : 12% populasi (512 kbps) Mobile broadband : 52% populasi (1 Mbps)
Prioritas Utilisasi:
e-Government; e-pendidikan; e-kesehatan; e-logistik, e-procurement
5
PITA-CAKUPAN vs PITA-KAPASITAS
Ekosistem LTE
• Perangkat di pita 1800 dan 2600 MHz
merupakan yang paling populer.
7
PETA SEBARAN PEMBANGUNAN BTS UNTUK PITA
SUB-1GHz SAMPAI TAHUN 2013 (data dari LKO
2013)
Jumlah Provinsi Jumlah Provinsi
OPERATOR 2G BTS 3G BTS
tercakup tercakup
GSM
TELKOMSEL 42,368 34 27,168 34
INDOSAT 18,871 34 5,409 23
XL 36,498 34 18,883 32
H3I 15,916 25 14,074 25
FWA
SMARTFREN 325 17
CDMA (seluler)
SMARTFREN 473 16
(850 MHz)
1009
Target MHz Defisit
398 337 735 274 MHz
Supply MHz MHz MHz
Menjadi lebih
efisien setelah
penataan
800 MHz 40 MHz (minimum GB) 40 MHz
✗
alokasi Smart jadi
Band 39
1900 MHz 13MHz 13MHz 30 MHz 30 MHz
+ Pelepasan
2300 MHz 30 MHz 60 MHz 90 MHz
60MHZ pita
2300MHz
2600 MHz 150 MHz 150 MHz
Pelepasan 2,6GHz,
masa laku ISR
700 MHz selesai/ mengikuti Digital 90 MHz 90 MHz
masa laku satelit? Dividend
TV Analog
Free To Air (FTA)
Indonesia sudah mengakui adopsi APT 700 MHz Band Plan yang akan digunakan
sebagai rencana Band dividen digital, seperti yang ditunjukkan di atas. 14
Alokasi Spektrum IMT
850MHz 900MHz 1800MHz 2100MHz TOTAL
Telkom
Group 0 7.5 22.5 15 45
XL Axiata 0 7.5 22.5 15 45
Indosat 0 10 20 10 40
H3I 0 0 10 10 20
Ex CDMA 20 0 0 0 20
15
Market share dan data Jumlah BTS di Jakarta
Asumsi :
Semua BTS eksisting (2G & 3G) diupgrade ke LTE
Efisiensi spektrum untuk Setiap Teknologi
Teknologi Efisiensi spektrum
2G - GSM 0.06
2.5G - GPRS/EDGE 0.11
3G - WCDMA (UMTS) 0.55 GSM
3,5G - HSPA 0.82
HSPA Rel 7 1.1
HSPA+ Rel 7 1.29
4G - LTE 1.3
LTE
LTE 2x2 MIMO Rel8 1.5
Kebutuhan Bandwidth: Apakah rata-rata nasional
atau per zona wilayah
layanan
Source : Pemodelan Akselerasi Implementasi Digital Dividend di Indonesia (Denny Setiawan, 2013) 19
Usulan Target Bitrate QoS
Pengklasifikasian Area :
• AREA-1 : > 5 juta penduduk, antara lain: Jakarta dan sekitarnya, Bandung,
Surabaya, Semarang, Medan, Makassar, dll.
• AREA-2 : 1 – 5 juta penduduk, antara lain: Denpasar, Palembang,
Balikpapan, Batam, Cirebon, Jogjakarta, Solo, etc.
• AREA-3: 200.000 – 1 juta penduduk
• AREA-4: Kurang dari 200.000 penduduk meliputi pedesaan dan area
terpencil.
Dalam kajian ini akan difokuskan mengenai bagaimana cara untuk mencapai
target broadband 3 Mbps di tahun 2018 di Jakarta
Report on UMTS/IMT-2000 Spectrum © UMTS Forum, 1998 Report # 6
2005 2010
Urban Urban
CBD in Urban CBD in Urban
Services pedestri pedestri
building vehicular building vehicular
an an
High interactive MM 0.12 0.06 0.004 0.24 0.12 0.008
High MM 0.12 0.06 0.004 0.12 0.06 0.004
Medium MM 0.12 0.06 0.004 0.12 0.06 0.004
Switched data 0.06 0.03 0.002 0.06 0.03 0.002
Simple messaging 0.06 0.03 0.002 0.06 0.03 0.002
Speech 1 0.6 0.6 1 0.85 0.85
Table 3.4: Busy Hour Call Attempts (BHCA)
The BHCA is here defined as the ratio between the total number
of connected calls and the total number of subscribers in the
considered area, measured during the busy hour.
Simulasi dan Perhitungan
Asumsi :
• Bandwidth dan jumlah BTS tetap
• Penduduk Jakarta = 10.000.000
• CAGR pelanggan = 30 % per tahun
• Penetrasi pelanggan yang aktif pada jam sibuk = 5%
Hubungan Hubungan
1 Arah 2 Arah
Pengalihan
Izin penggunaan pita Spectrum Spectrum Izin
frekuensi radio
dialihkan
Transfer Swap Penggunaan
Frekuensi
Saat ini peraturan mengenai network sharing terdapat pada PM 1 tahun 2010
Untuk kasus Multiple Operator Core Network (MOCN) merupakan gabungan dari
regulasi network sharing dan spectrum sharing/pooling
Roaming
PM 1 tahun 2010 pasal 50 ayat 1
(1) Penyelenggara jaringan bergerak seluler dengan cakupan provinsi atau beberapa provinsi wajib melaksanakan jelajah
(roaming) dengan penyelenggara jaringan bergerak seluler dengan cakupan provinsi atau beberapa provinsi lainnya
yang memiliki sistem dan spektrum frekuensi radio yang sama.
PM 1 tahun 2010 pasal 51 ayat 3
(3) Pelaksanaan jelajah (roaming) nasional hanya dapat dilaksanakan sampai dengan tersedianya layanan kepada
pengguna dengan menggunakan jaringan milik penyelenggara jaringan bergerak seluler itu sendiri.
Usulan :
1. Mengubah ijin penyelenggaraan dari FWA ke selular (ex : KM 181 tahun 2006)
2. Menambahkan fleksibilitas roaming
a. diperbolehkan roaming walaupun sudah terselenggara jaringan bergerak seluler operator yang
melakukan roaming (kecuali co-location)
b. diperbolehkan roaming walaupun menggunakan spektrum frekuensi radio yang berbeda.
TETAP SEMANGAT