Disusun Oleh :
Mulyatun
A21801907
PROGRAM SI KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah system reproduksi
ini dengan judul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
DAN WANITA” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai salah satu metode pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi. Kami
sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan segala
kekurangan dalam pembuatan makalah ini,dan kami akan sangat bangga apabila
makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat
membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf apabila makalah yang
kami buat terdapat suatu kesalahan.
Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Purworejo, 25 Februari 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C Tujuan Penulisan................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan............................................................................. 1
Bab II PEMBAHASAN
A. Organ Reproduksi Pria...................................................................... 2
B. Organ Reproduksi Wanita ................................................................. 8
C. Kelainan dan Penyakit Pada Organ Reproduksi Manusia................. 22
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 26
B. Saran................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem reproduksi atau genitalia baik pria atau wanita terdiri dari dua
bagian, yaitu genitalia internal dan eksternal. Sistem reproduksi laki-laki atau
sistem kelamin laki-laki terdiri dari sejumlah organ seks pupuk sebuah ovum
dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi (zigot) secara bertahap berkembang
menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan atau dipengaruhi oleh
hormon-hormon gondaotropin atau steroid dari poros hormonal talamus –
hipotalamus – hipovisis – adrenal – ovarium.
Selain itu terdapat organ atau sistem ektragonat atau ekstragenital yang
juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, titik daerah tertentu,pigmen,
dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria?
2. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
2. Menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
D. Manfaat Penulisan
1. Agar pembaca tahu fungsi anatomi dan fisiologi reproduksi pria
2. Agar pembaca tahu fungsi anatomi dan fisiologi reproduksi wanita
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2
lapisan otot involunter yaitu otot dartos. Otot dartos berfungsi menjaga
suhu yang tepat bagi spermatogenesis, produksi sperma matur yaitu 3°C
lebih rendah dari suhu inti tubuh. Otot dartos berkontraksi atau
berelaksasi sesuai suhu lingkungan eksternal, membuat skrotum lebih
dekat atau menjauhi selangkangan. Makin dekat ke selangkangan makin
hangat suhunya.
b. Testis
Merupakan organ seks laki-laki atau disebut juga dengan gonad.
Testis berkembang dari struktur atas pada abdomen, berdekatan dengan
ginjal, dan biasanya turun ke skrotum 2 bulan sebelum bayi lahir. Testis
memiliki dua fungsi :
1) Memproduksi spermatozoa
2) Memproduksi hormon testosteron laki-laki
Testis berbentuk oval, berukuran 50x25mm, dan beratnya 10-15 g. Testis
tersusun atas tiga lapisan :
1) Tunika vaginalis, merupakan lapisan luar, yang memungkinkan
pergerakan bebas testis didalam skrotum
2) Tunika albuginea, jaringan fibrosa padat, yang membagi substansi
testis menjadi lobules
3) Tunika vaskulosa, jaringan kaya kapiler yang menyelubungi tiap
lobules
Seiring perkembangannya spermatozoa bergerak dari epitel germinal ke
lumen, hingga menjadi matur. Diperlukan 70-80 hari untuk menghasilkan
spermatozoa yang matur. Dari lumen, spermatozoa bergerak ke duktus
eferen ke epididimis, kemudian ke vas deferens.
c. Epididimis
Merupakan struktur berbentuk koma yang terdiri atas kaput,
korpus, dan ekor. Epididimis terletak di sebelah permukaan superior
testis, berisi tubulus berkelok-kelok yang panjangnya 6 meter.
Vas deferens panjangnya sekitar 45 cm dan berjalan di sepanjang
batas posterior testis, meninggalkan skrotum dan berjalan bersama
3
pembuluh darah dan pembuluh limfe, dan disebut juga sebagai pita
sperma.
d. Penis
Merupakan organ yang sangat kaya dengan pembuluh darah, dan
terdiri atas radiks (pangkal) penis yang terletak di perineum dan korpus
penis yang membungkus uretra. Korpus penis terdiri atas 3 massa silinder
jaringan erektil yang disatukan oleh jaringan fibrosa dan dibungkus oleh
kulit. Dua massa silinder (kolum) lateral disebut korpus kavernosa, dan
massa silinder yang membungkus uretra disebut korpus spongiosium.
Ujung penis sedikit membesar dan disebut sebagai glans penis.
2. Genitalia Internal
jaringan kelenjar dan otot polos, dan juga berfungsi membantu ejakulasi.
Sekresi dari kelenjar prostat ditambahkan ke cairan seminal, untuk
kemudian dialirkan melalui uretra.
d. Kelenjar bulbouretra
Dikenal dengan kelenjar cowper, terletak di radiks penis.kelenjar
bulbouretra merupakan kelenjar kecil seukuran kacang polong yang
memiliki duktus yang dikosongkan kedalam uretra sebelum kelenjar
masuk ke penis. Kelenjar ini menambah sekresi ke cairan seminal dan
juga mengeluarkan pelumas (lubrikan) ke uretra yang memudahkan
masuknya penis ke dalam vagina.
e. Semen
Merupakan hasil gabungan sekresi dari vesika seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar bulbouretra, untuk lewatnya spermatozoa. Rata-rata
volume semen tiap kali ejakulasi sekitar 2,5-6 ml, yang mengandung 50-
150 juta spermatozoza tiap 1 ml. pH semen sekitar 7,2-7,6 yang dapat
menetralisir lingkungan asam uretra pria dan vagina wanita.
Spermatozoa normalnya diproduksi 300 juta perhari dan setelah di
ejakulasikan, dapat bertahan hidup selama 3-4 hari dalam lingkungan
yang tepat. Spermatozoza terdiri atas kaput, korpus, dan ekor. Kaput
berisi nucleus dan akrosom, struktur yang berisi enzim yang diperlukan
untuk menembus membran sel ovumyang ditemukan. Korpus berisi
banyak mitokondria, yaitu organel sel yang memproduksi
energy.mitokondria menghasilkan energy bagi ekor sebuah flagellum,
yang berfungsi sebagai tenaga penggerak spermatozoon dalam perjalanan
panjangnya dari vagina, melewati serviks dan uterus lalu ke sepanjang
tuba uterine.
3. Kontrol Hormonal
Ketika seorang anak laki-laki berusia sekitar 10-14 tahun,
gonadotrophin-releasing hormone (GnRH) dilepaskan oleh hipotalamus
sehingga merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan follicle-stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Testosterone berfungsi untuk
5
tetapi, pada wanita, semua ovum pada saat lahir dalam bentuk rudimenter dan
dapat rusak selama kehidupannya karena faktor eksternal seperti radiasi.
Organ reproduksi wanita terdiri atas :
1. Genitalia eksternal
2. Genitalia internal
Tuba uterine disebut juga tuba falopi, terbentang dari tiap kornu
uterus kearah lateral, diantara lipatan ligamentum latum. Bagian distal
tuba uterine melipat kebelakang dan kearah bawah kedinding posterior
ligamentum latum menuju ovarium, yang terletak dibelakang ligamentum
latum. Fungsi tuba uterina yaitu mendorong ovum ke uterus dan menjadi
jalan spermatozoa mencapai ovum untuk vertilisasi.
Tuba uterine memiliki panjang sekitar 10 cm terdiri atas :
1) Ismus yang sempit dekat kornu uterus, panjangnya sekitar 2,5 cm.
2) Ampula yang lebar, sekitar 5 cm.
3) Infundibulum, sekitar 2,5 cm, yang pada ujungnya sedikit melebar dan
menonjol seperti jari disebut fimbria. Fimbria terletak diatas ovarium
dan mengarah kearah rongga panggul, dan makin mendekat ke
ovarium saat ovulasi tiba. Tuba uterina sangat sempit dan dilapisi oleh
lipatan berepitel bersilia. Setelah memasuki tuba uterina, ovum akan
di dorong oleh silia di sepanjang lumen, dan lipatan epitel bersilia
tuba uterina akan memperlambat proses ini sehingga ovum selama
mungkin tetap berada didalam tuba uterina, sehingga memperbesar
kemungkinan terjadinya fertilisasi di ampula. Di sekitar lapisan epitel
terdapat dua lapisan otot, yaitu lapisan otot sirkuler di bagian dalam
dan lapisan longitudinal di bagian luar. Lapisan otot ini membantu
pendorongan ovum di sepanjang tuba uterina dengan membuat
gelombang peristalsis.
c. Dua ovarium, memproduksi hormon dan ovum.
1) Ovarium
Ovarium adalah gonat atau organ seks wanita. Ovarium
terletak di dalam rongga peritoneal, pada cekungan kecil dinding
posterior ligamentum lakum, di kedua sisi uterus, dekat vibria tuba
uterina.
2) Fungsi ovarium
15
3. Kendali hormonal
16
c. Siklus reproduksi
17
persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore
dapat mengalami kebutaan jika tidak segera mendapatkan pengobatan.
4. Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine.
Sehingga mengakibatkan infeksi pada testis.
5. Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan
otak, melalui ibu yang ditularkan ke fetusnya.
6. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-
bercak yang menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding
vagina, langit -langit, lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi
berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena kebersihan
vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan
yang khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan
ovarium menghasilkan sel kelamin perempuan (ovum).
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum
(katung zakar) dan testis (buah zakar). Struktur dalam nya terdiri dari vas
deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Struktur luar dari sistem reproduksi wanita terdiri dari vulva, mons pubis
atau mons feneris (tundun), labia mayora (bibir besar), labia minora (bibir kecil),
citoris,vestibulus, introitus.
Kelainan dan penyakit pada organ reproduksi manusia,antara lain
hiv/aids,sifilis,gonore,klamidia (klamidiasis),herpes,dan candidiasis (keputihan).
B. Saran
Walaupun dalam kenyataanya mungkin konsep keperawatan transkultural
efektif digunakan pada klien, namun pengkajian lebih lanjut juga sangat
diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses penyembuhan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Kahle, Werner, dkk. 1995. Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia Alat-alat
Dalam. Jakarta : Hipokrates
Syaifuddin. 2002. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia. Jakarta : Widya Medika
Wylie, Linda. 2011. Essensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, Ed
2. Jakarta : EGC