Anda di halaman 1dari 4

Kerjakan soal yang telah disediakan (masing-masing nilainya 25) :

1. a. Metode geofisika apa saja yang sering digunakan untuk keperluan geoteknik?
Jawaban :
a. Mikroseismik, metode geofisika yang menggunakan frekuensi kecil. Mikroseismik
bagi geotek dapat digunakan untuk menentukan tebal lapisan sedimen yang
nantinya akan akan dianalisis apakah sedimen tersebut cocok untuk banguni
bangunan dan jalan.
b. GPR atau georadar, digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan ketelitian yang
yang tinggi sehingga dapat mendeteksi benda yang ada di bawah permukaan.
seperti untuk mengetahui utilitas di bawah permukaan. Metode ini memanfaatkan
gelombang radio yang dipancarkan oleh alat GPR. 
c. Geolistrik,  merupakan metode geofisika yang dapat digunakan untuk keperluan
geotek dalam menentukan lapisan keras (Basement) untuk pembangunan gedung
bertingkat. Geolistrik ini digunakan dengan menginjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arus kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. 
d. Seismik Refraksi, digunakan untuk mengetahui ketebalan lapisan lapuk (Blind Zone)
yang ada di bawah permukaan. Sehingga dalam dunia geotek, dapat diantisipasi
mengenaik kekuatan tanah untuk pembuatan bangunan maupun jalan.

b. Dari pengukuran geofisika tersebut di lapangan, informasi apa yang dapat


diberikan kepada enjiner di bidang geofisika?, Beri contohnya?
Jawaban : 
a. Dari hasil pengukuran menggunakan metode mikroseismik, didapatkan grafik HVSR
yang kemudian didapat hasil mengenai F0, A0, KG, dan PGA. Dari sini, kita akan
menganalisis frekuensi dominan, amplitude dominan, kerentanan tanah memiliki nilai
berapa untuk kemudian dilakukan menganalisis kekuatan tanah tersebut untuk
keperluan geotek.
b. Dari GPR hasil yang didapatkan dilapangan yaitu konstanta dielektrik. Dari konstanta
dieletrik yang ada dibawah permukaan. GRP ini menggunakan analisa refleksi pantul
dari gelombang elektromagnetik yang dihasilkan akibat dari perbedaan
sifat/konstanta dielektrik benda-benda di bawah permukaan.
c. Geolistrik yang didapatkan dilapangan yaitu nilai resistivitas batuan. Nilai resistivitas
batuan ini tergantung dengan litologi yang ada di daerah penelitian dan ada tidaknya
fluida yang berada di bawah permukaan. jika terdapat fluida, maka nilai resistivitas
dari daerah penelitian akan rendah.
d. Seismik refraksi yang didapatkan dilapangan yaitu data waktu travel Time. Dari travel
time ini akan diolah sehingga menghasilkan penampang geofisika untuk mulai
menganalisis ketebalan dari lapisan lapuk tersebut.

2. a. Untuk batuan yang mempunyai retakan atau rekahan, permeabilitasnya mengecil


secara tak linier dengan bertambahnya tekanan sebagai hasil dari penutupan celah,
dapat dituliskan sebagai

dengan kedalaman z dalam (m) dan permeabilitas k dalam (darcy). Pada kedalaman
berapa jika diingin permeabilitas batuan sekitar 100 md?
Jawaban :
100 md = 0,1 darcy
0,1 =(1- (Z/(z+20)))^(1/3)
∛(0,1 )   = 1- (Z/(z+20))
∛(0,1 ) = (Z+20)/(z+20)  - Z/(z+20)
∛(0,1 ) = 20/(z+20)
0,316 (z+20)=20
0,316 z + 6.32=20
0,316 z = 20-6.32
0,316 z = 13,68
Z = 13.68/0.316
Z= 13.364 

perhitungan manual

b. Hubungan empiris antara densitas batupasir (rho) dan batusilt terhadap


kedalaman z adalah,

dengan rho dalam g/cm^3 dan z dalam km. Perkirakan pada kedalaman berapa akan
diperoleh densitas sebesar 2600 g/cm^3?
Jawaban :

= 2,72 - 1,244 .exp (0,846z)


                                       0,12= -1,244 . 0,4291 z
                                      -0,12= -0,53388 z
                                                        z= 0,2227
3. a. Factor apa saja yang dapat mengubah batu menjadi batuan metamorf?
Jawaban :
1. Pengaruh cairan terhadap reaksi kimia. Cairan yang mengisi pori-pori pada
batuan sedimen  dan batuan beku, pada suhu dan tekanan tinggi akan
mempercepat proses metamorfosis.
2. Suhu dan Tekanan. Batuan yang dipanaskan pada suhu tertentu akan
membentuk mineral baru, yang hasil akhirnya adalah baruan metamorfosis.
3. Waktu. untuk mnegetahui berapa lama berlngsungnya proses metamorfosis,
belum diketahui. Tetapi dalam percobaan di laboratorium, memperlihatkan
bahwa di bawah tekanan dan suhu yang tinggi serta waktu reaksi yang lama
akan menghasilkan kristal dengan ukuran yang besar dan dalam keadaan
sebaliknya dihasilkan kristal yang kecil.

b. Dikenal adanya beberapa jenis batuan metamorf seperti metamorfisme kontak,


dinamik dan regional. Apa beda dan kesamaan ketiga batuan metamorfisme
tersebut?
Jawaban :
Persamaan dari jenis btuan metamorf kontak, dinaik, dan regional yaitu terbenntuk
akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi sehingga mineral tersebut mengalami
perubahan menjadi batuan metamorf. 
Perbedaannya yaitu, pada batuan metamorf kontak terjadi disekitar tubuh batuan
beku. Selama proses pendinginan akan semakin efektif metamorfisme pada batuan
di sampingnya. Wilayah ubahan disebut zona aureole, sedangkan batuan hasil
metamorfisme dissebut batuan tanduk/hornfels.
Selanjutnya pada batuan metamorfisme dinamik, yaitu batuan ini dijumpai pada
daerah yang mengalami dislokasi, seperti disekitar sesar.
Kemudian pada batuan regional ini terbagi lgi menjadi 3 tipe, yaitu metamorfisme
regional dynamotherma, yang menempati jalur orogenesa. Tipe Metamorfisme
Beban yang terjadi karena terbebebani oleh sedimen yang tebal diatasnya dan
metamorfisme lantai samudera, batuan penyusun lantai samudera merupakan
material baru yang dimulai pembekuannya di punggunga tengah samudera.
4. a. Apa yang menyebabkan suatu materi bersifat magnet?
Jawaban :
magnet memiliki fluks magnet yang searah sehingga tingkat kemagnetannya tinggi.
Pada benda bukan magnet, fluksnya ini akan acak atau tidak beraturan. Logam
tertentu, seperti baja dan besi dapat dibuat menjadi magnet. cara benda tersebut
bisa menjadi magnet yaitu dengan cara berikut:
1. Gosokkan
Logam besi/baja digosok menggunakan magnet tetap secara searah agar   
muatan elemeter menjadi terartur, maka logam akan menjadi magnet.
2. Induksi 
Mendekatkan logam besi/baja dengan magnet. Maka fluks logam besi/ baja
akan tertata otomatis akan menjadi magnet.
3. Elektromagnetik
mengalirkan arus listrik pada kawat dapat timbul gaya magnet. Prinsip ini
dimanfaatkan untuk membuat magnet. Bahan magnet berupa besi/baja dilliti
dengan kawat. kawat tersebut dihubunbkan dengan sumber tegagan
misalnya baterai. 

b. Apa yang disebut dengan suseptibilitas magnet?


Jawaban :
Suseptibilitas magnet adalah kemampuan suatu bahan magnet untuk dimagnetisasi
yang ditentukan oleh nilai suseptibilitas magnet yang ditunjukkan oleh persamaan:
M = kH
M adalah intensitas magnet dalam A/m, k adalah nilai suseptibilitas suatu bahan dan
tidak memilki dimensi serta H adalah kuat medan magnet dalam A/m.

Anda mungkin juga menyukai