Anda di halaman 1dari 66

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB 1
PEKERJAAN STRUKTUR

1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN


1.1.1 Pengukuran Tapak Kembali
a. Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi/
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah,
letak pohon-pohon, letak batas-batas tanah dengan menggunakan alat optik
dan sudah ditera kebenarannya oleh pihak yang berwajib.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada direksi lapangan untuk dimintakan
keputusannya.
c. Penentukan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolit type T2.
d. Pemborong harus menyediakan theodolit type T2 /waterpass beserta petugasnya yang
melayani untuk kepentingan pemeriksaan direksi lapangan.
e. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh direksi lapangan.
f. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan
dilindungi dari kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini, dan
untuk itu harus dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti disebutkan dalam pengukuran
sesuai dengan ayat 1. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan
yang sudah dilaksanakannya.
- Gambar pengukuran tapak proyek harus mendapat persetujuan/pengesahan
direksi lapangan, yang meliputi antara lain :
- Sistim koordinat, sesuai ketentuan gambar.
- Peil setiap titik simpul koordinat dan transis dengan interval 0.25 M (tinggi).

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-1
- Rencana lokasi kantor direksi, kantor pemborong tempat simpan bahan terbuka, tempat
simpan bahan tertutup, los kerja, sumber air dan reservoir.

1.1.2 Pembuatan Tugu Patok Dasar


a. Letak tugu patok dasar ditentukan oleh direksi lapangan.
b. Tugu patok dasar dibuat dari beton bertulang berpenampang 20 x 20 cm, tertancap
kuat kedalam tanah sedalam satu meter dengan bagian yang muncul diatas muka
tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya.
c. Tugu patok dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda yang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari direksi lapangan untuk
membongkarnya.

1.1.3 Papan Patok Ukur


a. Papan patok ukur dipasang pada patok kayu yang kuat, tertanam pada beton cor
setempat sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau dirubah-rubah.
b. Papan patok ukur kayu dibuat dari kayu klas II, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm,
lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
c. Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama satu dengan lainnya kecuali dikehendaki lain
oleh direksi lapangan.
d. Papan patok ukur dipasng sejauh 150 cm dari as dinding terluar, sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
e. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur pemborong harus melapor kepada
direksi lapangan untuk dimintakan persetujuan, serta harus menjaga dan memelihara
keutuhan serta ketetapan letak papan patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar
atas persetujuan direksi lapangan.

1.1.4 Kantor Direksi Lapangan


a. Kantor direksi cukup representatif untuk bekerja dan aman untuk menyimpan dokumen-
dokumen proyek selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Luas dan peralatan yang harus disediakan untuk kantor direksi minimal harus memenuhi
persyaratan didalam bab III persyaratan administrasi buku ini.
c. Didalam kantor direksi lapangan harus ditempatkan ruang WC dengan baik air bersih
secukupnya dan dirawat kebersihannya.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-2
d. Posisi dan denah gambar kantor direksi lapangan tergambar pada gambar rencana.
e. Alat alat lain yang harus senantiasa tersedia diproyek untuk setiap saat dapat digunakan
oleh direksi lapangan adalah :

- 1 (satu) alat ukur theodolite type T1 dan T2.


- 1 (satu) alat ukur Schuifmaat.
- 1 (satu) komputer lengkap dengan printernya.
- 1 (satu) kamera biasa lengkap dengan blitznya.
- 1 (satu) kamera polaroid lengkap dengan film dan blitznya.
- 10 (sepuluh) pasang sepatu proyek dan helm proyek serta jas hujan.

1.1.5 Kantor Pemborong dan Los Kerja


a. Ukuran luas kantor pemborong dan los kerja serta tempat simpan bahan bakar, disesuai
dengan kebutuhan pemborong dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan
bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat yang tersedia sehingga tidak mengganggu
kelancaran kerja dan arus lalu lintas, harus disediakan 3 buah penyemprot api
(extinghuizer) 20 kgs/cm2, 1 (satu) dipemborong, 1 (satu) diletakkan di kantor direksi
lapangan, 1 (satu) diletakkan di daerah yang strategis di los kerja.
b. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan
dipagar dengan dinding papan, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur dengan
bahan lainnya.
c. Pemborong tidak diperkenankan :
- Menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar pagar proyek, walaupun untuk sementara.
- Menyimpan bahan-bahan yang ditolak direksi lapangan karena tidak memenuhi syarat.

1.1.6 Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Kerja


a. Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur pompa ditapak
proyek atau air PAM, air harus bersih bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya
dengan dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium.
b. Reservoir/bak air untuk kerja berukuran minimum 4 m3 dan senantiasa terisi penuh.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan pemborong, penggunaan diesel
untuk pembangunan sementara atas persetujuan direksi lapangan.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-3
1.1.7 Pagar Sementara Proyek
a. Pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek seperti yang ditentukan
dengan tinggi 2 M.
b. Pagar proyek terbuat dari seng gelombang BJLS 30, dipasang pada tiang rangka pada tiang
dan rangka kayu klas II, dan diperkuat dengan beton setempat.
c. Pada tempat-tempat yang ditentukan dalam gambar dibuat pintu masuk untuk kendaraan
angkutan dan pintu masuk orang, pintu terbuat dari rangka kayu dan
selanjutnya ditutup dengan finish cat dengan persetujuan direksi lapangan.

1.1.8 Dokumentasi
Untuk keperluan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat
foto yang menunjukan kemajuan pekerjaan :
a. Keadaan lapangan sebelum pekerjaan dimulai.
b. Keadaan lapangan pada saat pekerjaan persiapan
c. Keadaan lapangan pada saat setiap tahapan pekerjaan
d. Keadaan lapangan tiap-tiap minggu/bulan
e. Keadaan lain-lain menurut kebutuhan Konsultan Perencana.
f. Foto harus berwarna, ukuran 4R atau 5R sebanyak 4 set, berikut negativenya. Pembuatan foto
boleh menggunakan foto digital dan atas ijin atau permintaan pemberi tugas, Konsultan
Pengawas/MK
g. Seluruh biaya pembuatan foto dokumentasi berikut albumnya menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan dan dilakukan sampai penyerahan pertama.
1.1.9 Pekerjaan Pembersihan
Yang dimaksud pekerjaan pembersihan adalah :
a. Membersihan sampah, kotoran, puing-puing bekas bongkaran (apabila ada bongkaran)
b. Membersihkan sampah, kotoran, tanaman hidup yang ada di seluruh bagian bangunan dan
pada bak penampung air hujan, teras, dinding dan di talang atap.
c. Pembersihan dilakukan terus menerus sehingga tidak ada lagi sampah, kotoran-kotoran, dan
abu.
d. Pembersihan dengan bahan kimia tentu harus diuji cobakan terlebih dahulu sebelum
dipergunakan.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-4
1.1.10 Keselamatan Kerja
Untuk keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan pekerjaan di lantai atas dan atap, maka :
a. Para pekerja tidak diijinkan merokok
b. Menyimpan benda-benda atau bahan-bahan yang mudah terbakar
c. Membuang air besar atau air kecil
d. Dan peraturan-peraturan lainnya sesuai tata tertib bekerja .

1.2 PEKERJAAN TANAH


1.2.1 Umum
Penelitian lahan dan lingkup pekerjaan tanah sesuai dengan syarat-syarat permulaan pekerjaan, maka
Pemborong harus mengunjungi site dan mengamati kondisi-kondisi yang ada serta bahan-bahan yang
akan digunakan.
Pekerjaan tanah meliputi sebagai berikut :
a. Penggalian dan pemindahan dari tanah bagian permukaan, tanah liat, tumbuh-tumbuhan dan
semua benda-benda yang tidak diperlukan.
b. Penggalian sampai pada permukaan-permukaan yang dikehendaki sesuai dengan yang tertera
pada gambar-gambar kerja.
b. Pengurugan dengan bahan-bahan yang telah disetujui sampai kepada ketinggian yang
direncanakan.

1.2.2 Peil-Peil Dari Halaman


Sebelum memulai pekerjaan galian Pemborong harus memastikan peil-peil dari halaman dengan baik,
seteliti mungkin sesuai dengan titik-titik atau garis-garis kontur yang ditentukan didalam gambar kerja.
Bila ditemukan hal-hal yang menyangsikan dari peil-peil ini, maka Pemborong harus memberikan
laporan tertulis kepada Pengawas.

1.2.3 Lapisan Tanah Humus


Lapisan tanah humus harus dibuang rata-rata sedalam 20 cm dan harus diurug lagi sebagai lapisan
permukaan kemudian, sekeliling bangunan di tempat-tempat yang ditentukan Konsultan Pengawas.
Bilamana ditemukan lapisan tanah humus dalamnya lebih dari 20 cm maka penggalian harus sedalam
lapisan tersebut maksimal 1 meter, dan kemudian dilaksanakan pengurugannya sebagai lapisan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-5
permukaan, sebagaimana disebutkan terdahulu, dengan ketentuan dari Direksi dan Konsultan
Pengawas, dan biaya akibat kelebihan penggalian ini merupakan tanggungan Pemborong dan bukan
termasuk dalam pekerjaan tambah.
Lapisan dari tanah pada permukaan yang ada terdiri dari atau ditandai oleh akar-akar tanaman, atau
organisme lainnya yang diperhitungkan akan dapat mengakibatkan gangguan pada stabilitas
konstruksi yang akan dilaksanakan.
Sesudah pembersihan site, permukaan tanah, tanah liat, tanaman-tanaman lainnya, atau rawa-rawa,
maka dapat dimulai pekerjaan galian. Bilamana tanah humus yang digali ternyata baik untuk
digunakan sebagai lapisan permukaan atau pembatas maka tanah humus ini perlu diamankan
dahulu untuk penggunaan tersebut diatas.
Tanah humus yang tidak berguna harus di singkirkan dan diangkut keluar dari halaman atau lokasi
kerja. Penyingkiran dan pengangkutan di atas merupakan tanggung jawab Pemborong. Setiap biaya
yang diakibatkan oleh pekerjaan di atas ini harus sudah diperhitungkan dalam harga borongan.

1.2.4 Pekerjaan Galian


Segala pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan panjang, dalam, kemiringan, dan lengkungan,
berdasarkan kebutuhan konstruksi pekerjaan, atau sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, atau jika
perlu memindahkan tanah-tanah atau bahan yang tidak dipakai, atau juga kelebihan tanah yang
digunakan untuk urugan, dan, sebagaimana yang diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas.

1.2.5 Persiapan Untuk Urugan


Tanah humus harus disingkirkan sebagaimana disebutkan dalam bagian 3.0. dari pasal ini.
Permukaan tanah yang sudah diambil humusnya harus digilas sehingga kepadatannya mencapai 90%
dari kepadatan maksimum sampai penurunan terjadi 15 cm.
Di atas permukaan tanah yang telah dipadatkan tersebut, baru dapat dilakukan pengurugan tanah.

1.2.6 Bahan-Bahan Untuk Urugan Dan Urugan Kembali


Semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk urugan atau urugan kembali harus dengan
persetujuan Direksi dan Konsultan Pengawas, yang ketentuannya akan ditetapkan pada peraturan
yang baru.

1.2.7 Pengurugan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-6
Pengurugan harus dilakukan sampai diperoleh peil-peil yang dikehendaki, sebagaimana dibutuhkan
konstruksi atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja.

1.2.8 Pengujian Untuk Pemilihan Bahan Urugan


Pengujian yang harus dilakukan bagi setiap bahan-bahan urugan untuk pekerjaan bangunan dan
jalan-jalan adalah sebagai berikut :
a. Plasticity test.
b. Grading test atau Sieve analysis test.
c. Density/Moisture Content Compaction test (Standard proctor test).
Pengetesan dapat dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah yang disetujui oleh Direksi dan
Konsultan Pengawas.

1.2.9 Persetujuan Sumber Tanah Timbunan (Borrowpits)


Semua sumber tanah timbunan untuk pengadaan tanah tambahan sebagaimana yang ditetapkan
untuk pekerjaan urugan harus mempunyai kualitas yang seragam dan hanya dapat digunakan dengan
persetujuan Direksi dan Konsultan Pengawas.
Pemborong harus memberikan data-data mengenai jumlah, kualitas dan keseragaman dari tanah
pada daerah mana akan digali sumur coba (borrowpit), selambat-selambatnya 10 hari sebelum
dilakukan penggalian sumur coba tersebut dan terlebih dahulu contoh-contoh yang telah diuji melalui
metode test yang benar serta harus mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan Pengawas.
Semua biaya bagi pengerjaan di atas termasuk biaya pengangkutannya ditanggung kontraktor.

1.2.10 Bahan Urugan


Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pengurugan pada pekerjaan bangunan dan jalan harus
diambil dari sumber tanah pasir atau tanah kerikil laterit atau tanah merah, dengan persetujuan Direksi
dan Konsultan Pengawas.
Tanah pasir Tanah Kerikil Laterit
a. Butiran halus yang melewat ayakan 35 % 30 %
no. 200 tidak melampaui
b. Liquid limit tidak melampaui 45 % 50 %
c. Plasticity index tidak melampaui 20 % 20 %

1.2.11 Pemadatan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-7
Kepadatan tanah harus diukur dengan nilai dry density contoh tanah sebagai persentase kepadatan
kering maksimum pada kadar air optimum sebagaimana ditetapkan pada pengujian (test) ini.
Semua bahan yang akan digunakan bagi urugan harus sesuai dengan ayat ini dan harus didapatkan
sampai 90% kepadatan kering. Pemadatan dari seluruh bahan-bahan harus dilakukan dengan
penyiraman optimum untuk mendapatkan hasil pemadatan yang dikehendaki Pengawas.
Pengawas dapat memerintahkan Pemborong untuk memeriksa kandungan air pada tanah timbunan
dengan maksud menghindari terjadinya konsolidasi.
Bila diperlukan untuk memberikan air tambahan kedalam campuran bahan untuk mendapatkan
kepadatan kering yang dikehendaki, biaya dari pengadaan, pengangkutan atau pemompaan,
penyemprotan serta pencampuran dari air harus dimasukkan dalam harga borongan.
Air harus ditambahkan jika atau pada mana dibutuhkan dengan angkutan tangki air yang dilengkapi
dengan alat semprotan yang memenuhi syarat segala pekerjaan pemadatan dari konstruksi atau cara
lain tidak diijinkan untuk dilakukan dalam keadaan apapun juga.
Segala bahan-bahan untuk pengurugan harus digabungkan dalam suatu rencana operasi kerja yang
telah disetujui dengan mencantumkan uraian-uraian kerjanya, seperti penyimpanan dan pencampuran
sesuai dengan ketetapan di atas dan pemadatan dilaksanakan dengan izin yang telah dikeluarkan.
Pemborong harus mengurangi sekecil mungkin kekosongan-kekosongan antara kegiatan yang satu
dengan yang selanjutnya. Semua alat-alat pemadatan harus bekerja pada seluruh daerah untuk
menjamin adanya suatu pemadatan yang merata (seragam), semua pemadatan harus dilakukan lapis
demi lapis dengan ketebalan tidak lebih dari 0.20 m atau yang lebih tipis agar dicapai kepadatan yang
dikehendaki.
Semua bagian-bagian yang telah selesai dipadatkan harus dilindungi terhadap kerusakan akibat
peralatan, aliran air hujan, atau penyebab lainnya.
Bilamana terjadi kerusakan-kerusakan seperti tersebut diatas, Pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya.
Bila ada bagian tanah yang tidak baik yang menurut pendapat Pengawas tidak dibutuhkan, pasir atau
tanah liat yang kelebihan, maka daerah tanah semacam ini harus diperbaiki dengan campuran dari
bahan-bahan yang baik, atau dengan membuang bagian ini dan menggantikan dengan bahan lain agar
dapat dijamin keseragaman dari formasi pemadatan.
Pengujian (test) untuk kontrol dari pemadatan harus dilakukan secara berkala dan teratur. Bila dalam
test tertentu dijumpai bagian tanah yang berada dibawah standard minimum, maka Pemborong
diwajibkan untuk menyiram sebagaimana yang dikehendaki Pengawas.
Pemborong harus memberikan waktu yang cukup untuk melakukan dan pemberitahuan test-test di atas
dalam rencana program konstruksinya.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-8
1.2.12 Pemadatan Dari Urugan Yang Ada
Pemborong diharuskan melakukan pengujian tanah (diuraikan) dan kondisi dari tanah, bila bahan
urugan yang ada terjadi penurunan. Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian sampai
kedalaman 1 meter dengan pemadatan yang dikehendaki dan bilamana tidak, bahan-bahan urugan
yang ada harus dipadatkan sesuai dengan syarat-syarat tertulis ini (spesifikasi) dan urugan harus
dilaksanakan sampai ke peil-peil yang dikehendaki.

1.2.13 Pengujian Untuk Kontrol Dari Pemadatan


Pemborong harus menempatkan peralatan, pekerja serta tenaga-tenaga pembantu bila dikehendaki
Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan, pengujian-pengujian pada bahan-bahan yang
digunakan untuk pengurugan.
a. In situ dry density test.
b. Dry density/moisture content compaction test (standard proctor test).
Biaya dari pengujian ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.2.14 Pemeliharaan
Pemborong diharuskan memelihara segala tanggul-tanggul dan kemiringan tanah yang ada dan
bertanggung jawab atas segala stabilitas dari tanggul- tanggul ini sampai batas periode kestabilan dan
harus mempersiapkan segala sesuatunya atas tanggungan sendiri untuk menjaga terhadap hal tersebut
di atas.

1.2.15 Pemeriksaan Penggalian Pengurugan


Galian dan urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas sebelum memulai dengan tahap
selanjutnya. Dalam hal pengurugan, Pengawas akan segera menunjukkan bagian-bagian tanah mana
yang dipadatkan dan harus siap dilaksanakan pengujian pemadatannya.

1.2.16 Penggalian Tambahan


Bila menurut pendapat Pengawas diperlukan untuk memberi bentuk, memperluas, dan/atau
memperdalam pondasi-pondasi yang dibawah atau sekeliling bagian tertentu dari pekerjaan-pekerjaan
diatas ini harus dikerjakan sesudah adanya perintah resmi dari Konsultan Pengawas.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-9
1.2.17 Penggalian Yang Melebihi Kedalaman Yang Dikehendaki
Bilamana terjadi penggalian yang melebihi kedalaman peil atau peil-peil yang tertera dalam gambar
atau yang dikehendaki untuk suatu dasar yang tepat, maka Pemborong harus mengurug kembali
bagian-bagian galian yang kelebihan tersebut dengan bahan-bahan yang sama seperti ketentuan-
ketentuan untuk bahan urugan dan cara-cara pemadatan sesuai dengan ketetapan Direksi dan
Konsultan Pengawas, dimana semuanya menjadi tanggungan Pemborong dan tidak ada pembayaran
bagi Pemborong, untuk pekerjaan galian atau urugan diatas, bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan dari
bahan galian yang lebih.

1.2.18 Menahan Tingginya Galian


Pemborong bertanggung jawab atas ketentuan pinggiran dari semua penggalian dan tidak ada claim
atas semua pekerjaan galian tambahan, beton, pasangan atau bahan atau pekerjaan lainnya.
Pemborong harus bertanggung jawab atas adanya kerusakan pada struktur-struktur lainnya dalam
halaman atau pada pekerjaan jalan umum, bangunan-bangunan dan lain sebagainya yang disebabkan
oleh keruntuhan dari bagian pinggiran tanggul-tanggul tanah galian.

1.2.19 Kunjungan Pemeriksaan Sebelum Pengurugan Keliling Struktur


Pengurugan bagi pondasi atau struktur lainnya yang tercakup atau tersembunyi oleh tanah tidak boleh
dilaksanakan sebelum diadakan pemeriksaan oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.

1.2.20 Sisa-Sisa Bahan-Bahan Kayu Dalam Galian


Kayu-kayu sisa, kotoran-kotoran dan lain sebagainya harus disingkirkan terlebih dahulu sebelum
pekerjaan urugan, kecuali telah ada persetujuan Pengawas.

1.2.21 Pengurugan Sekeliling Struktur


Pengurugan sekeliling pondasi, atau struktur lainnya harus dilakukan serempak dan tidak dibenarkan
untuk melakukan sebagian-sebagian kecuali ada persetujuan tertentu dari Pengawas.
Hanya bahan-bahan yang telah disetujui yang dapat digunakan untuk pengurugan dan harus dilakukan
lapis demi lapis dengan tebal sebesar-besarnya 20 cm.
Setiap lapis harus ditimbris dan dipadatkan, dan sebaiknya dilakukan dengan mesin giling (tumbuk)
dan tidak diperbolehkan untuk menambahkan air kecuali telah dikehendaki dan disetujui Pengawas.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-10
1.3 PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
1.3.1 Lingkup Pekerjaan
Ini meliputi penyediaan bahan dan perekatnya, menyiapkan tempat yang akan dipasang batu kali,
serta pelaksanaan pekerjaan pasang batu kali itu sendiri, sesuai gambar dan spesifikasi ini.
Pasangan batu kali dilaksanakan untuk :
a. Pondasi
b. dan lain-lain sesuai gambar kerja

1.3.2 Bahan
Batu yang digunakan harus berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat, padat, bersih,
tanpa retak-retak dan kekurangan-kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas.
Baik batu gunung maupun batu kali dapat digunakan.

1.3.3 Adukan
Semua pasangan batu kali untuk dinding penahan tanah, pondasi dan pekerjaan batu kali lainya
dilaksanakan dengan adukan1 pc : 4 pasir.

1.3.4 Pelaksanaan
Pasangan batu kali harus diukur dilapangan dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
ketinggian seperti tercantum pada gambar-gambar.
Sebelum pasangan batu kali dilaksanakan, di bawahnya harus dibuat/digelar aanstamping batu kali.

1.3.5 Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan batu kali yang tidak terlindung, bila hujan maka bagian atas
harus dilindungi.

1.3.6 Variasi Kedalaman Pondasi


Denah dan kedalaman pasangan batu kali harus yang diizinkan atau diperintahkan oleh
MK/perencana. Bila kondisi pada suatu bagian membutuhkan perubahan-perubahan kedalaman
dan lebar pondasi, harus dengan izin tertulis dari MK/perencana.

1.4 PEKERJAAN BETON

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-11
1.4.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-
jasalain sehubungan dengan pekerjaan beton biasa, beton bertulang, baik untuk konstruksi
jalan, jembatan, gedung dan fasilitas lainnya, yang bertulang atau tak bertulang dan lain-lain yang
sesuai dengan garis , ketinggian, kelandaian dan ukuran yang tertera dalam pada gambar-gambaR
serta persyaratan teknis dan sesuai dengan petunjuk MK.
Dalam hal ini pemborong yang harus menyediakan tenaga, peralatan seperti crane berikut
concrete mixer dan peralatan-peralatan lain yang harus selalu berada dilapangan sesuai
standard dan dengan kapasitas untuk pekerjaan tersebut.
Jenis beton dan penggunaanya pada masing-masing pekerjaan adalah seperti dijelaskan di bawah
ini, kecuali ada ketentuan lain :
Mutu K-225 dan penggunaanya untuk semua konstruksi .

1.4.2 Pengendalian Pekerjaan


Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti
yang tertera dalam :
a. NI-2-PBI 1971
b. NI-3-1970
c. NI-5-1961
d. NI-8-1974
e. STKM -JIS G 3445

1.4.3 Bahan-bahan
Harus menggunakan adukan beton siap pakai (ready mixed concrete). Proses dilaksanakan
dengan mesin Batching Plant Fully Automatic Computerized System dengan Printer memory.
a. Agregat Beton
 Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan Wet
System Stone Crusher.
 Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton menurut ASTM-C 33.
 Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm.
 Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang
tidak diinginkan.
 Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5 %.
b. Agregat Kasar

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-12
 Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak berpori dan
berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20 %
dari jumlah berat seluruhnya.
 Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan mesin LosAngeles ASTM-C 131-55.
 Agregat kasar halus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang
merusak beton.
Gradasi
Saringan Ukuran % lewat Saringan
1” 25 mm 100
¾” 20 mm 90-100
3/8” 95 mm 20-55
No. 4 4,76 mm 0-10

c. Agregat Halus
 Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir Galunggung
Tasikmalaya, Bangka atau tampat lain.
 Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali & substansi-substansi yang merusak
beton.
 Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dari 5 %.
 Pasir laut tidak boleh digunkan untuk beton.
 Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
 Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan pelaksanaan
pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
Gradasi
Saringan Ukuran % lewat Saringan
3/8” 9,5 mm 100
No. 4 4,76 mm 90 – 100
No. 8 2,38 mm 80 – 100
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,595 mm 25 – 65
No. 50 0,297mm 10 – 30
No. 100 0,149 mm 5 – 10
No. 200 0.074 mm 0–5

d. PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk seluruh
pekerjaan beton.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-13
Semen ini harus dibawa ke tempat dalam area pekerjaan. Diletakan pada tempat- tempat
yang rapat air, pada lantai terangkat dan ditumpuk sesuai urutan pengiriman. Semen yang
rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari lapangan.

e. Pembesian/Penulangan
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa, sehingga bebas
dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
Besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran-ukuran masing-masing.
Besi penulangan rata maupun besi penulangan bergelombang (deformed bars) harus sesuai
dengan persyaratandalam NI-2 Bab 3.7 yang dinyatakan sebagai U-24 dan U-39 seperti
dinyatakan dalam gambar-gambar dengan persyaratan sebagai berikut :
U-24 untuk d.
U-39 untuk D atau > 13 mm.
U-50 untuk Wire Mesh.
Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain, apabila harus
dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter penampang besi,
atau dengan bahan cairan sejenis"Vikaoxy Off" yang disetujui MK.
MK/perencana berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan ditempat yang dianggap
perlu sampai maksimum 5 % dari tulangan yang ada ditempat tersebut, meski tidak tertera
dalam gambar struktur, tanpa biaya tambahan.
f. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI – 2 Bab. 3.7
g. Air
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab. 3.6.

Sebelum air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksakan pada
laboratorium PAM/PDAM setempat yang disetujui MK dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh
kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan air atas biaya sendiri.
h. Additive
Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila diperlukan
campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive merk POZZOLITH 300 R

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-14
atau yang setaraf. Bahan tersebut harus disetujui oleh MK. Additive yang mengandung
chloride atau nitrat tidak boleh dipergunakan.

1.4.4 Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan trial test atau mixed design yang
dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai. Dari hasil
test tersebut ditentukan oleh MK, "Deviasi Standard" yang akan dipergunakan
untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan.
a. Pengecoran Beton
i. Memberitahukan MK/perencana selambat-lambatnya 24 jam sebelum suatu pengecoran
beton dilaksanakan.
ii. Persetujuan MK/perencana untuk mengecor beton berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan cetakan daN pemasangan besi serta bukti bahwa kontraktor
dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan. Persetujuan tersebut diatas tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktor atas pelaksanaan pekerjaan beton secara
menyeluruh.
iii. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindarkan terjadinya pemisahan
material (segregation) dan perubahan letak tulangan.
iv. Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti talang, pipa, chute & sebagainya,
harus mendapat persetujuan MK/ perencana.
v. Alat-alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagainya harus selalu bersih
dan bebas dari lapisan-lapisan beton yang mengeras.
vi. Adukan beton tidak boleh lebih dari 2 meter. Selama dapat dilaksanakan sebaiknya
digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya terbenam dalam adukan
yang baru dituang.

vii. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami"initialset" atau
yang telah mengeras dalam batas dimana akan terjadi plastis karena getaran.
viii. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus
diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan
baik dan penyerapan air semen dengan tanah.
ix. Bila pengecoran harus berhenti sementara sedang beton sudah menjadi keras dan
tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari lapisan air semen (laitances) dan partikel-

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-15
partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup sampai tercapai beton
yang padat.
x. Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat pada tulangan
dan cetakan harus dibersihkan.
xi. Supplier ready mix harus mempunyai kapasitas supply minimal 40m3/jam.
xii. Untuk mencapai kapasitas 40m3/jam, supplier harus memiliki truck mixer, 1 buah
concrete pump cadangan dan 1 buah batching plant cadangan.
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah kontraktor mendapat ijin secara tertulis dari
MK. Permohonan ijin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2 (dua) hari
sebelumnya.
Sebelum pengecoran dimulai, kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek-stek maupun
anker-anker dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom- kolom,balok-balok beton
untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding bata maupun pekerjaan instalasi.
Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-stek dan anker-anker dipasang dengan jarak
setiap 1 meter.
Khusus dalam kasus penyambungan antara beton lama dan beton baru kontraktor pelaksana
harus membersihkan bagian permukaan beton lama dan dikasarkan serta ditambahkan bahan
bonding agent seperti EMAGG atau bahan yang sejenis untuk menjamin kontinuitas adukan
beton lama dengan yang baru.
Tulangan stek untuk overlap dari beton lama harus dibobok minimal sepanjang 40 diameter
tulangan yang terbesar atau sesuai dengan gambar.

b. Pemadatan Beton
i. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkut dan menuang beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton
padat tanpa menggetarkan secara berlebihan.
ii. Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah sangat penting. Beton
digetarkan dengan vibrator secukupnya dan dijaga agar tidak berlebihan (overvibrate).
Hasil beton yang berongga-rongga dan terjadi pengantongan beton-beton tidak akan
diterima.
iii. Penggetaran tidak boleh dengan maksud mengalirkan beton.
iv. Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan penggetar
ferfrekwensi tinggi 0.2 cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
v. Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti dan terlatih.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-16
c. Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya harus diurug pasir padat
setebal 10,15, 20 dan 30 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, kemudian dipasang
lantai kerja dengan mutu B0 setebal 5 cm, dengan adukan 1 : 3 : 5 dibawah konstruksi
beton tersebut.

d. Beton Rabat
Beton rabat dengan mutu B0 yang digunakan harus dari campuran 1 : 3 : 5 dipasang pada
tempat tempat yang ditunjukkan dalam gambar dimana dibawahnya terlebih dahulu harus
diberikan pasir padat 10 cm.

e. Slump (kekentalan beton)


Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan PBI-1971 adalah
sebagai berikut :

Slump
Jenis Konstruksi
Max ( mm ) (mm) Min.
Kaki dan Dinding Pondasi 125 50
Pelat, balok dan dinding 150 75
Kolom 150 75
Pelat diatas tanah 125 50

Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi harga tersebut diatas
dapat dinaikkan sebesar 50 % , tetapi dalam hal apapun tidak boleh melebihi 150 mm.

f. Penyambungan Beton dan Water Stop


i. Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/dikasarkan dan diberi bahan
bonding agent seperti : EMAGG atau sejenis yang dapat menjamin kontinuitas adukan
beton lama dengan yang baru.
ii. Tempat-tempat penyambungan pengecoran yang terletak dibawah permukaan tanah
atau tempat- tempat yang berhubungan dengan genangan air hujan/air kotor harus
diberi PVC water stop LWG (9") dan dipasang sesuai dengan petunjuk MK/produsen.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-17
g. Contruction Joint (Sambungan Beton)
i. Rencana atau schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian satu struktur
secara menyeluruh.
ii. Dalam schedule tersebut MK/perencana akan memberikan persetujuan dimana letak
construction joints tersebut.
iii. Dalam keadaan mendesak MK/perencana dapat merubah letak construction joints.
iv. Permukaan construction joints harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas
seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat dengan
menyemprotkan air pada permukaan beton, sesudah 2 jam tapi kurang dari 4 jam sejak
beton dituang.
v. Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor, perbaikan dilakukan dengan
CONCRESIVE SGB Process.

h. Pengujian Kekuatan Beton


Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu dari hasil-hasil
pemeriksaan benda uji. Paling sedikit setiap 5 m3 beton harus dibuat 1 sample benda
uji,atau untuk seluruh bangunan dibuat minimal 20 sampel benda uji.
Benda uji harus diperiksa kekuatan tekannya dilaboratorium yang disetujui
MK/perencana/pemberi tugas dan biaya ditanggung oleh kontraktor, ketentuan PBI-1971
pasal 3.5 harus dipenuhi.

i. Pemeriksaaan Lanjutan
Apabila hasil pemeriksaan tersebut diatas masih meragukan, maka pemeriksaan lanjutan
dilakukan dengan menggunakan concrete gun atau kalau perlu dengan core drilling untuk
meyakinkan penilaian terhadap kwalitas beton yang sudah ada sesuai dengan pasal 4.8 PBI
1971.
Seluruh biaya pekerjaan pemeriksaan lanjutan ini sepenuhnya menjadi tanggungan
kontraktor.

1.4.5 Cetakan Beton


a. Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan- persyaratan normalisasi dibawah ini :

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-18
NI-2 – 1971
NI-3 – 1970
b. Bahan-bahan
i. Bahan pelepas acuan (releasing agent) harus sepenuhnya digunakan pada semua
acuan untuk pekerjaan beton.
ii. Cetakan untuk beton cor ditempat biasa.
iii. Bahan cetakan harus dibuat dari kayu lapis atau logam dengan diberi penguat-penguat
secukupnya sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh
oleh desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta tidak terjadi perubahan
bentuk, yang disetujui oleh MK.
iv. Bencana (design) seluruh cetakan menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.
v. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang dari hasil beton yang
diinginkan oleh perencana dalam gambar-gambar.
vi. Cetakan harus sedemikian rupa menghasilkan muka beton yang rata. Untuk itu dapat
digunakan cetakan dari multiplex, fiber, plat besi atau papan dengan
permukaan yang halus dan rata.
vii. Sebelum beton dituang konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan bahwa benar
dalam letak, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pemgembangan pada saat beton
dituang serta bersih dari segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran.
viii. Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (form oil) untuk
mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi
kontak dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi dan beton.
ix. Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya tidak terjadi penyerapan air
beton yang baru dituang.
x. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari MK/perencana atau
jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
 Bagian sisi balok 4 hari
 Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
 Balok dengan beban konstruksi 21 hari
 Pelat lantai/atap 21 hari
Dengan persetujuan MK/perencana cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal
benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai
kekuatan 75% dari kekuatan pada umur 28 hari.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-19
Segala izin yang diberikan oleh MK/perencana sekali-kali tidak boleh menjadi bahan
untuk mengurangi/membebaskan tanggung jawab kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut.
Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian
rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan
sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah.
xi. Bekas cetakan beton untuk bagian -bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah
harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

c. Hasil Pengecoran & Finishing


i. Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa cacat, lurus dan
tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
ii. Permukaan beton yg akan difinish dengan cat, tidak akan diplester lagi tetapi langsung
diberi plamur dan cat.
iii. Pengecatan dapat dilaksanakan setelah MK/perencana memeriksa dan menyatakan
persetujuannya.

BAB 2
PEKERJAAN ARSITEKTUR

2.1 PEKERJAAN DIDNDING


2.1.1 Pekerjaan Dinding Batu Bata
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas/MK.

b. Persyaratan Bahan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-20
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui Direksi
Pengawas/MK. Syarat-syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-
10.
2. Batu bata/batu merah yang digunakan ukuran 5x12x22 cm dengan mutu terbaik, siku dan
sama ukuran, sama warna serta disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi
syarat-syarat dalam NI-8.
4. Pasir aduk harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur/
minyak/asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK.
2. 2. Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah,dengan aduk campuran 1pc :
5 pasir pasang, kecuali pasangan batu bata semen trasram/rapat air.
3. 3. Untuk dinding semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 3 pasir
pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimum 20
cm diatas permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi minimal 200 cm untuk daerah
shower dan minimal 180 cm untuk daerah yang lain diatas permukan lantai setempat dan
untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (pantry, kamar mandi, WC) serta pasangan
batu bata dibawah permukaan tanah jika ada.
4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
5. Setelah bata terpasang, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
6. Dinding batu bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-
siar dibersihkan.
7. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu
yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis
dengan kolom ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel
diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antara kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3
(tiga) meter.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-21
8. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
9. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam
pasangan bata sekurang- kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain
oleh Direksi Pengawas/MK.
10. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari Dua atau lebih.
11. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal
15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan
harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang
rata.
12. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus diberi pen
dengan adukan 1 PC : 3 pasir.
13. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal
dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
14. Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester).

2.1.2 Pekerjaan Plesteran Dinding


a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan
bagian luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang di gunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang disetujui MK
serta memenuhi NI-8.
2. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 dan PUBI 1982.
3. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10.-Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang
benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui
ayakan 1,6- 2,0 mm.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-22
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada
dinding batu bata trasram/rapat air.
2. Pada dinding batu bata trasram/rapat air di plester dengan aduk campuran 1PC :3 PS
(yang dilakukan pada sekeliling dinding ruang pantry, kamar mandi, WC, dan bagian-
bagian yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar).
3. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata ayakan
seperti yang dipersyaratkan.
4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya
dan di setujui Direksi Pengawas/MK.
5. Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup atau
dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
6. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, dan bersih.
7. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
8. Semua bahan sebelum di kerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas/MK
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
9. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site/lapangan yang telah
disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
10. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas/MK. Kontraktor tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan
diselesaikan.
11. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar.
12. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Direksi Pengawas/MK.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-23
13. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda jenisnya,
harus diberi/dibuat nat (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
14. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari
(kering betul).
15. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang
bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
16. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik/ Pemakai.

2.1.3 Pekerjaan Dinding Keramik


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat diperoleh
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan dinding keramik ini dilakukan pada toilet dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Jenis : Keramik buatan dalam negeri, merk Roman atau merk lain yang
setara dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Warna : a. Menggunakan warna putih.
b. Warna yang ditentukan harus seragam.
3. Ketebalan : Minimum 7 mm
4. Finishing : Berglazuur (untuk dinding)
5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-24
6. Mutu : Tingkat I (satu)
7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna/Ibagrout/tile grout
8. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir di tambah bahan perekat/Ibafix.
9. Ukuran : Keramik 20 x 25 cm di toilet dengan pola pemasangan sesuai detail
gambar.
10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan ASTM, NI-19,
PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada
Direksi Pengawas/MK.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola keramik
yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti
yang telah disyaratkan.
4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar-benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail
gambar serta petunjuk Direksi Pengawas/MK, yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna bahan
pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-25
10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh
hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24
jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

2.2 PEKERJAAN LANTAI


2.2.1 Pekerjaan Sub Lantai
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
3. Pemasangan pelapis lantai yang baru

b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/ 0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P18-
303 dan NZS-3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971 (NI-2)
PUBI 1982 dan (NI- 8).

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari
Jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-26
3. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug
dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split
dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang ditentukan/
disyaratkan dalam detail gambar.
6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-
ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai
kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi
Pengawas/MK.

2.2.2 Pekerjaan Lantai Screed


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga diperoleh
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan lantai screed dilakukan meliputi bawah finishing lantai keramik dan untuk
seluruh detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type dari satu hasil produk yang
disetujui Direksi Pengawas serta memenuhi syarat-syarat dalam NI-8 SII 0013-8± dan
ASTM C150-78A.
2. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11 dan SII
0404-80.
3. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P18-303 dan NZS
3121/1974.
4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam NI-2,
NI-8 dan PUBI 1982.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-27
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas/MK dapat meminta untuk mengadakan tes-tes
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai
dasar persetujuan bahan. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab
Kontraktor/Pemborong sepenuhnya.
3. Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton
telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang
lain
4. Setelah dibersihkan alas lapisan dibasahi (semalam dan setelah kering dilapis cairan
semen calbond (air semen maksimum 20 menit, selanjutnya screed dicor).
5. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (semen) dan pasir
yang memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.
6. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian PC (semen) tanpa campuran bahan lain
yang dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan diratakan tebal acian minimal 2 mm
setelah diratakan dan dilicinkan.
7. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 4 cm atau sesuai yang
ditentukan oleh Direksi Pengawas/MK dari adukan 1 pc : 5 pasir. Permukaan lantai
screed harus betul-betul rata kecuali bila disyaratkan lain beban cacat (retak-retak).
8. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan alas lantai screed harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregat muncul dan memberi ikatan yang
baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan
cara yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
9. Perataan dan Compaction.
10. Screed harus dicompact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada ujung-
ujung yang sering tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing yang
membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam
maksimum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi
perbedaan tinggi dalam satu ruang besar maksimum 15 mm. Toleransi perbedaan antara
2 jalur maksimum 1 mm.

2.2.3 Pekerjaan Lantai Keramik

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-28
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan lantai keramik dari masing-masing jenis dan ukuran ini dilakukan pada seluruh
ruangan yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Jenis : Untuk semua lantai menggunakan keramik homogeneous ukuran
40x40 cm polished/un polished dan ukuran 40x40 cm polished
design sesuai gambar dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
Untuk toilet menggunakan keramik lokal 20X20 ex. Roman atau yang
setara dan disetujuai Direksi Pengawas/MK.
2. Warna : a. Akan ditentukan kemudian.
b. Untuk masing-masing warna harus seragam.
3. Ketebalan : Minimum 7 mm.
4. Finishing : Permukaan ditentukan kemudian, berglazur atau mat
5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.
6. Mutu : Tingkat I (satu)
7. Ukuran :
a. Ukuran 40 x 40 cm (jenis homogenous tile), mutu heavy duty, dipasang sebagai
finishing lantai pada seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar. Pola
pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Ukuran 20 x 20 cm (jenis single firing, anti slip), mutu heavy duty, dipasang sebagai
finishing lantai pada ruang toilet serta seluruh detail yang ditunjuk/disebutkan dalam
gambar.
8. Bahan pengisi : Grout semen berwarna/Ibagrout/tile grout.
9. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat/Ibafix
10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-29
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada
Direksi Pengawas/MK.
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari pola
keramik yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti
yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, untuk homogenous tile
tanpa nat atau sesuai detail gambar serta petunjuk MK, yang membentuk garis-garis
sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahan
pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
10. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan gurinda, sehingga diperoleh
hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.

2.3 PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA


2.3.1 Pekerjaan Kusen Dan Daun Pintu Rangka Alumunium
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan kusen dan daun pintu kaca alumunium meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-30
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan dari Alumunium setara YKK berikut rangka daun pintu dan daun jendela kaca.
2. Ukuran kusen 3” dengan warna coklat .

2.4 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


a. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat
yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail yang di
sebutkan/ditentukan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi Pengawas.
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat aluminiun yang
tertera nomor pengenalnya.
4. Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci
harus di sediakan sebuah lemari anak kunci dengan 'backed enamel finish' di
lengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari
ini harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.
5. Perlengkapan daun pintu :
i. Engsel ( butt hinges ) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu tunggal dan 2 x 3
buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum di pasang 2 buah setiap
daunnya, menggunakan engsel merk Cisa, type/serie SEL 0007 US32D, atau merk
lain yang setara atau ditentukan lain dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
ii. Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama
dengan bahan engsel, finish satin stainless steel atau satin chromium.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-31
iii. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan/ditentukan dalam gambar,
di pasang peralatan - peralatan dari merk Cisa dan Kend atau merk lain, yang
setara.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh - contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
3. Apabila di anggap perlu, Direksi Pengawas dapat meminta mengadakan tes- tes
laboratorium yang di lakukan terhadap contoh - contoh bahan yang diajukan sebagai
dasar persetujuan.
4. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
5. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu kebawah. Engsel
bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah
dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
6. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
7. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
8. Pemasangan door closer pada batang kosen dan daun pintu, di atur sedemikian rupa
sehingga pintu selalu menutup rapat pada kosen pintu, serta dapat berfungsi dengan baik.
9. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop dari
merk dan type seperti yang telah di syaratkan, dipasang dengan baik pada lantai
dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.
10. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu sama.
11. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
12. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan oleh kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.

2.5 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT


2.5.1 Pekerjaan Langit-Langit Gypsum/Calsiumboard
a. Lingkup Pekerjaan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-32
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan langit-langit gypsum ini dilakukan meliputi seluruh langit-langit yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas/MK.

b. Persyaratan Bahan
1. Gypsum Board : Produk ex Jaya Board atau setara, tebal 9 mm. Untuk daerah
toilet dan plafond ruang luar digunakan Calsiumboard ex. Jaya
Board, tebal 9 mm.
2. Rangka : Semua rangka, material penggantung dan pengikat terbuat dari
besi hollow dengan ukuran 40/40 (rangka utama) 40x20 (rangak
pembagi).
3. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan gambar Interior/Arsitektur.
4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI 82
pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI-5.

c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari MK.
2. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).
4. Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.
5. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas langit-
langit harus sudah terpasang dengan sempurna
6. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-33
tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada gambar-gambar
instalasi yang lain (Elektrikal, AC dan lain-lain). Untuk detail pemasangan harus konsultasi
dengan MK.
7. Pola pemasangan langit-langit asbes sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
8. Penggantung rangka utama harus dapat diatur ketinggiannya, jarak penggantung
maksimum 120 cm.
9. Rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm.
10. Pemasangan gypsum pada rangka dengan galvanize "self tapping screw" berjarak 30
cm.
11. Pada sambungan gypsum digunakan semen pengisi sesuai rekomendasi pabrik, yang
sebelumnya ditutup dengan non fabric material minimum lebar 5 cm.
12. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar, dari bahan gypsum yang difinish cat sesuai yang disyaratkan.

2.6 PEKERJAAN SANITAIR


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat
bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet dan ruang lain yang dinyatakan/ditunjukkan
pada gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Toilet kamar mandi utama menggunakan produk Toto atau merk lain yang setara dan
disetujui oleh Direksi Pengawas/MK.

2. Toilet kamar mandi anak menggunakan produk Toto atau merk lain yang setara dan
disetujui oleh Direksi Pengawas/MK.
3. Type dan jenis lihat tabel
4. Toilet tamu menggunakan produk Toto atau merk lain yang setara dan disetujui oleh
Direksi Pengawas/MK.
5. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di pasaran, kecuali
bila ditentukan lain.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-34
6. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.
7. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas/MK
beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
di setujui harus di ganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu di adakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus di setujui
Direksi Pengawas/MK berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan
dan detail-detail sesuai gambar.
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar spesifikasi
dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi
Pengawas/MK.
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan
6. 6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan
lancar dipergunakannya.

2.7 PEKERJAAN PENGECATAN


2.7.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding
a. Lingkup Pekerjaan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-35
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukan/disebutkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan lapisan/coating dasar : Mill putih dari produk lokal, merk Dulux atau merk lain yang
setara dan semen portland yang baik.
2. Cat jenis Weathershield untuk exterior ex. ICI atau setara
3. Cat Vinyl Arcylic Emulsion digunakan sebagai cat finishing dinding dalam ex. ICI atau
setara
4. Warna : Akan ditentukan kemudian.
5. Pengencer : Air bersih 20 %.
6. Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
7. Sistem Pengecatan : Minimal 2 lapis

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum di gunakan terlebih dahulu harus di
serahkan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari MK/Konsultan
Perencana.
2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dami/contoh
kepada Direksi Pengawas/MK untuk mendapat persetujuan.
3. Semua bidang dinding, kecuali bagian yang diexpose, dilapis cat dasar dengan
menggunakan alkali resistance dengan baik.
4. Bidang pengecatan siap di cat setelah dinding betul betul kering dan acian/plesteran
tidak retak-retak kemudian diberi cat dasar terlebih dahulu dan telah disetujui Direksi
Pengawas/MK.
5. Untuk permukaan, dinding exterior dicat dengan menggunakan cat weather shield sesuai
dengan gambar dan persetujuan MK.
6. 6. Sebelum pengecatan di lakukan , Kontraktor di wajibkan membuat contoh-contoh
warna, untuk disetujui Direksi Pengawas/MK.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-36
7. Dinding interior dicat dengan menggnakan Cat Vinyl Acrylic Emulsion, merk ICI atau yang
setara disetujui Direksi Pengawas/MK.
8. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda - benda
dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

2.7.2 Pekerjaan Pengecatan Plafond Gypsum /Calsiumboard


a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Meliputi pengecatan pada permukaan langit-langit Gypsum Board yang disebutkan/
ditunjukan dalam gambar.

b. Syarat-syarat Bahan
1. Bahan dasar : jenis emulsion ex. ICI atau setara, dikerjakan dengan roller.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan dan memenuhi persyarat an pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan sebelum dipergunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
2. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip dari
pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan warna cat kepada Direksi Pengawas/MK.
3. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).
4. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
5. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
6. Bagian-bagian yang disyaratkan sebelum dilakukan pengecatan awal/dasar,harus ditutup
dengan bahan cello tape khusus, hingga hasilnya baik tidak retak-retak.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-37
7. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar yang
disyaratkan.
8. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas/MK serta
pekerjaan instalasi di dalamnya telah dikerjakan dengan sempurna.
9. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/ mengirimkan
contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi Pengawas/MK,
selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah contoh bahan diserahkan.
10. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap label pabrik pembuatnya.
11. Contoh bahan yang telah disetujui,dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/pe nerima
an bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
12. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas/MK sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan,
serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
13. Hasil pengerjaan harus baik, warna harus me rata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan.
14. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
15. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
16. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
17. Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga kerja terampil/berpengalaman seperti yang
disyaratkan dari pabrik, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik.

2.8 PEKERJAAN WATER PROOFING


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat - alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-38
2. Pekerjaan Water Proofing ini dilakukan meliputi daerah toilet, atap dak beton, kolam,
ground tank dan daerah basah lain atau seluruh detail yang ditunjukan/dinyatakan dalam
gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Untuk Kamar Mandi/WC, atap dak beton, kolam ikan, kolam penampungan air hujan dan
ground tank.
2. Bahan menggunakan jenis coating merk ABC atau produk lain yang setara atau disetujui
Direksi Pengawas/MK.
3. Bahan harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan, kuat, elastis
dan tahan ultra violet. Warna susuai yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
4. Standar bahan dan pemasangan sesuai yang ditentukan oleh pabrik dan memenuhi
ASTM–USA, DIN, BS, SF, dan JIS.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum di pasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pengajuan/penyerahan harus disertai dengan brosur/spesifikasi dari masing-masing pabrik
yang bersangkutan.
3. Apabila dipandang perlu, Direksi Pengawas/MK dapat meminta untuk mengadakan tes-tes
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan bahan.
4. Jumlah contoh untuk masing-masing jenis tes akan ditentukan kemudian. Seluruh biaya
tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
5. Bahan langsung dikerjakan (sesuai ketentuan) di atas bidang permukaan yang telah
memenuhi persyaratan .
6. Pelapisan bahan sesuai ketentuan/persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Semua
peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
7. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh)
tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.
8. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum
atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena tindakan Pemilik.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-39
9. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti
harus yang disetujui Direksi Pengawas/MK berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Kontraktor, tanpa adanya tambahan biaya.
10. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan/pengetesan terhadap hasil pekerjaan
atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di atas permukaan yang telah
diberi lapisan kedap air.
11. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
12. Apabila terjadi kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai
pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan, maka Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pengawas/MK.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

2.9 PEKERJAAN ATAP


2.9.1 Pekerjaan Atap Genteng
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Atap Genteng adalah pekerjaan Atap Utama, termasuk di dalamnya Pekerjaan
talang jurai, yang cukup spesifik karena bentuk, lokasi, maupun persyaratan- persyaratan
lain harus mengacu pada Atap.
2. Pemasangan lapisan peredam panas.
3. Pembuatan shop drawing untuk semua pekerjaan.
4. Termasuk dalam pekerjaan Atap Genteng ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan termasuk alat - alat bantu dan alat - alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan Atap Genteng, sehingga dapat dicapai pekerjaan Atap Genteng
yang bermutu baik.

b. Persyaratan Bahan
1. Genteng yang digunakan adalah genteng multiroof berkwalitas baik sehingga akan
menghasilkan pekerjaan yang rapih baik.
2. Cat rangka atap besi dengan Zink Cromate ex ICI atau setara.
3. Pasang lapisan allumunium foil dipasang diatas plat grc tebal 4 mm kwalitas baik. Sebelum
dipasang reng.
4. List Plank kayu menggunakan kayu kamper samarinda klas 1, semua ukuran dan bentuk
list plank kayu harus disesuaikan dengan gambar detail.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-40
5. Semua pekerjaan produk atau material yang akan digunakan harus dilaksanakan sesuai
dengan aturan atau penggunaan yang dikeluarkan oleh pabrik.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakannya dengan
hati-hati, mengadakan pengetesan pada material atau bahan eksisting, terutama pada
kekuatan, sifat bahan dan jenis bahan.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus membuat metoda
pelaksanaan pekerjaan, yang diserahkan dan mendapat persetujuan dari pengawas/MK.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan cara dan detail pemasangan
dan dilaksanakan oleh pekerja yang ahli dan terampil dalam bidang pekerjaannya.
4. Setelah selesai melaksanakan satu pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan
pengetesan terhadap fungsi atap dan talang, yang dituangkan dalam Berita Acara dan
disetujui oleh Konsultan pengawas/MK bahwa pekerjaan tersebut berfungsi dengan baik.
5. Semua pekerjaan pasangan ini tidak diijinkan untuk mengganti detail yang ada, bila ada
masalah dengan hal ini harus dibicarakan dengan perencana, dan mendapat keputusan
dari perencana.

2.10 PEKERJAAN ANTI RAYAP


a. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan anti rayap ini di lakukan pada permukaan tapak bangunan, permukaan
dasar dan dinding galian tanah, permukaan pondasi, permukaan kayu (kosen, rangka
plafond, rangka atap) serta seluruh bagian yang ditunjukkan/dinyatakan Direksi
Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan Merk Lentrek atau setara dan disetujui Direksi Pengawas/MK

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-41
2. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam keadaan masih
utuh dan tertutup baik(sealed) serta berlabel seperti waktu diterima dari distributor atau
pabrik guna mendapatkan persetujuan dari MK/Direksi pangawas.
3. Kontraktor wajib mengadakan test bahan anti rayap pada laboratorium Pusat Penelitian
pengembangan Perkotaan dan lingkungan di Jakarta guna mengetahui komposisi,
konsentrasi dan aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.
4. Kontraktor wajib mwnyerahkan persyaratan tertulis sebagai garansi bahwa aplikasi
perawatan telah dilaksanakan dengan standard sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dikeluarkan oleh pabrikpembuat zat kimia anti rayap tersebut, dan menjamin efektifitas
kerja sistem perawatan tersebut tidak kurang dari sepuluh tahun setelah masa
pemeliharaan.
5. Apabila masih terjadi adanya penyerangan rayap selama jangka waktu jaminan, kontraktor
wajib melakukan perawatan kembali tanpa biaya kerja tambah.
6. Untuk peracunan tanah digunakan komposisi 1 % Cholordane 960 EC dicampukan
kedalam satu liter air. Penggunaan 5 liter/m2 dengan cara disemprotkan (spray).

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua tenaga kerja harus merupakan tenaga-tenaga yang ahli dan dapat menjaga
keamanan kerja, pemakaian alat- alat kerja harus dari mutu terbaik, memenuhi
persyaratan dan lengkap (helm, masker, sepatu dan lain sebagainya).
2. Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib mengamati dan melakukan tindakan
pengamanan sesuai petunjuk dan saran tertulis dari perusahaan pembuat zat kimia
tersebut. Biaya hal ini ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat di claim sebagai pekerjaan
tambah. Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
3. Tidak diijinkan melakukan perawatan pada kondisi tanah yang sangat basah atau segera
setelah hujan lebat.
2. Tidak diijinkan melakukan perawatan tanah pada daerah yang sumber airnya mudah
terkontaminasi.
3. Penimbunan/penutupan kembali hasil perawatan harus segera dilakukan (untuk mencegah
adanya pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya).
4. Selama pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia adalah
kewajiban kontraktor untuk menjaga keamanan tersebut dan keselamatan terhadap diri
manusia sekitarnya.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-42
5. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus diperhatikan koordinasi kerja dengan pekerjaan
lain yang sedang/akan dilaksanakan.
6. Pencegahan masuknya rayap ke dalam bangunan hatus dilakukan dengan perawatan
tanah pada semua daerah-daerah dimana bangunan berhubungan langsung dengan
tanah. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat soil fumigant yang disuntikan
ke dalam tanah sampai kedalaman 70 cm dari muka tanah.
7. Pekerjaan peracunan tanah ini harus dilakukan dengan injector yang dapat bekerja
sedemikian rupa sehingga obat yang disuntikkan menyebar ke semua arah dalam radius
yang ditentukan (standard).
8. Pada permukaan tanah yang telah diberi perkerasan (lantai), maka lantai yang
bersangkutan harus dilubangi dengan diameter 1 cm untuk titik injeksi. Disyaratkan bahwa
kedalaman yang harus dicapai oleh alat minimum 70 cm di bawah permukaan tanah.
Perlindungan pada tanah di sekitar pepohonan harus dilakukan dengan sangat hati-hati
dan tidak diijinkan menggunakan senyawa organis Phospat.

BAB 3
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

3.1 SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


3.1.1 Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada klausul dari persyaratan
ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada
klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul tersebut atau bukan berarti
menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-
pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar
instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan
atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan
standard teknis yang berlaku.

3.1.2 Gambar-Gambar

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-43
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories dan
fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.
Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari pekerjaan. Gambar-
gambar Arsitektur dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksana dan detail
"finishing" dari pekerjaan.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail
(working drawing) yang harus diajukan kepada MK untuk mendapatkan persetujuan. Setiap
shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk disetujui MK dianggap bahwa Kontraktor telah
mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.
d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
lengkap gambar (kalkir) dan lima set lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada MK segera setelah
pekerjaan selesai 100 %.

3.1.3 Koordinasi
a. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan
Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

3.1.4 Daftar Bahan Dan Contoh


a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima pemberitahuan
meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh MK, Kontraktor diharuskan
menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat
rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan alamat manufacture, katalog
dan keterangan-ketera- ngan lain yang dianggap perlu oleh MK. Persetujuan oleh MK akan
diberikan atas dasar diatas.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-44
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada MK. Semua
biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi
tanggungan Kontraktor.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini dan
harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
d. Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Kontraktor harus segera
menghubungi MK untuk berkonsultasi.
e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan MK, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban
tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu pemeliharaan equipment dan material harus
mendapatkan persetujuan dari MK.

3.1.5 Commissioning Dan Testing


a. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran
yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan
dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan persyaratan yang berlaku.
b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan
untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh
Kontraktor.

3.1.6 Peralatan Yang Disebut Dengan Merk Dan Penggantinya


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan dipersyaratkan
dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Kontraktor wajib menyediakan sesuai dengan
peralatan/merk tersebut diatas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari MK/Perencana.

3.1.7 Perlindungan Pemilik


Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-45
3.1.8 Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan dipasang disini
untuk dimintakan persetujuan MK. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh-contoh ini menjadi tanggungan kontraktor.

3.1.9 Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh MK. Semua tenaga,
bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab
Kontraktor.

3.1.10 Pengujian Dan Penerimaan


Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang dan
telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor harus melaksanakan
pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan
ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh
unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada pemilik dengan dilampirkan berita acara
test lapangan yang disetujui MK/Perencana.

3.1.11 Masa Garansi Dan Serah Terima Pekerjaan


a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun terhitung dari penyerahan
kedua.
b. Selama masa garansi, Kontraktor pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk mengatasi segala
kerusakan- kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan
tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil
pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang ditandata- ngani bersama oleh
instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan MK pengawas lapangan serta dilampir-
kan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi tidak melaksanakan atau tidak
memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa garansi,

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-46
maka MK pengawas lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut
pada pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor harus mengadakan semacam
pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang calon operator untuk
setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas (customer).
Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating
maintenance and repair manual books, sehingga para petugas/operator dapat mengoperasikan
dan melaksanakan pemeliharaan.

3.1.12 Laporan
a. Laporan Harian :
Kontraktor wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang memberikan
gambaran dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan tersebut
dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi :
1. Kegiatan Fisik.
2. Catatan dan perintah MK yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.
3. Hal-hal yang menyangkut masalah :
- Material (masuk/ditolak)
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Pekerjaan tambah/kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi
ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu
depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Pekerjaan dan diserahkan pada
MK untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada MK dalam rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai
berikut :
1. Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan).
2. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh MK pekerjaan ini.

3.1.13 Penanggung Jawab Pelaksana

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-47
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang
penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di
lapangan/site, yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala
instruksi-instruksi dari MK.
b. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan pada saat
diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada pada saat yang dikehendaki oleh MK petunjuk, dan
perintah pengawas di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak
Pemborng melalui penanggung jawab Kontraktor.

3.1.14 Perubahan, Penambahan Dan Pengurangan Pekerjaan


a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar- gambar rencana yang disesuaikan
dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan MK.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar perubahan
yang dimaksud MK pengawas lapangan dalam rangkap lima untuk disetujui.
c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus diajukan oleh
Kontraktor kepada MK secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana
yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh MK.

3.1.15 Pembobokan, Pengelasan Dan Pengeboran


a. Kontraktor tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka pemasangan
instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah termasuk pekerjaan
Kontraktor instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari MK.
c. Pengelasan, pemgeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari MK.

3.1.16 Pekerjaan Listrik


a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara
lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah terima
pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan pemilik.

3.1.17 Pemeriksaan Rutin

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-48
a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pemeriksaan
rutin.
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang
dari dua minggu sekali.

3.1.18 Kantor Kontraktor, Los Kerja Dan Gudang


a. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di halaman tempat
pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan, penyimpanan
barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar),
dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih dahulu
mendapatkan izin dari pemberi tugas.

3.1.19 Penjagaan
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di
tempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut diatas,
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.1.20 Daya Listrik Dan Penerangan


a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap perlu,
harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/ daya kerja harus
disediakan oleh Kontraktor.

3.1.21 Kebersihan Dan Ketertiban


a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat pekerjaan
dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun diluar
(halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak
mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh MK pada waktu
pelaksanaan.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-49
3.1.22 Pegawai Penyelenggara Dari Kontraktor
a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus diserahkan kepada
penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang
penuh untuk mengambil keputusan.
b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat yang
diperlukan pemberi tugas.
c. Site Manager mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan, dapat bertindak penuh kepada MK.
d. Petunjuk dan perintah MK di dalam pelaksanaan, disampaikan langsung kepada Kontraktor
atau melalui Site Manager, sebagai penanggung jawab di lapangan.
e. Kontraktor diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja (buruh)
dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu
ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan
terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah
pengawas harian. Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang
dimaksud dalam pasal denda.

3.1.23 Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh MK.
b. Pada setiap saat MK atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas-
fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan MK adalah
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Di tempat pekerjaan, MK menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas setiap saat
untuk mengawasi pekerjaan.

3.2 PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL


3.2.1 Umum
a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan kerja, dan
material serta melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik hingga beroperasi sempurna.
b. Gambar dan spesifikasi merupakan bagian yang saling melengkapi dan bersifat mengikat.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-50
c. Pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh Sub-Kontraktor yang mempunyai pekerja
yang cukup dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan memiliki SIKA dan SPI
dan PLN minimal golongan B.
d. Pedoman dasar pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik dan pemakaian bahan adalah Peraturan
Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987), Peraturan PLN, Standar PLN, SII dan Peraturan yang
berlaku di daerah setempat.

3.2.2 Lingkup Pekerjaan


1. Lingkup Pekerjaan Instalasi Listrik.
a) Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan kerja dan
material serta melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik hingga beroperasi sempurna.
b) Gambar dan spesifikasi merupakan bagian yang saling melengkapi dan bersifat mengikat.
c) Pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh Sub-Kontraktor yang mempunyai
pekerja yang cukup dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan memiliki
SIKA dan SPI dan PLN minimal golongan B.
d) Pedoman dasar pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik dan pemakaian bahan adalah
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987), Peraturan PLN, Standar PLN, SII dan
Peraturan yang berlaku di daerah setempat.
2. Ketentuan yang disebutkan berulang.
Bila ada yang disebutkan berulang pada Bab/Pasal/Gambar Lain, harus diartikan lebih
menegaskan masalahnya. Bila ada yang saling bertentangan, yang diambil patokan adalah
yang mempunyai bobot teknis dan atau bobot biaya lebih.

3.2.3 Koordinasi Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat dalam
proyek.
1. Material
Material yang digunakan harus baru, bermutu baik dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Kontraktor harus menyerahkan contoh material yang akan dipasang untuk mendapat
persetujuan.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-51
3. Shop Drawing
Sebelum pelaksanaan Kontraktor harus menyerahkan Shop Drawing untuk disetujui Pengawas
termasuk katalog/data dan literatur serta uraian tentang sistem instalasi listrik.
4. Substitusi
Bila material ditentukan merknya, pada Penawaran Kontraktor harus memenuhi, hanya dapat
diganti merk lain atas persetujuan Pemberi Tugas.
5. Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus diproteksi secara sempurna sebelum, selama dan
sesudah pemasangan. Kontraktor bertanggung jawab atas ekrusakan akibat cara proteksi yang
tidak sempurna.
6. Pengecatan
a) Bila material sudah dicat dari pabrik, permukaan yang cacat harus di cat kembali dengan
warna yang sama.
b) Bila material belum di cat dari pabrik, harus dilakukan pengecatan secara sempurna.
c) Penentuan jenis warna dan merk cat, harus dimintakan persetujuan pada Pengawas.

3.2.4 As Build Drawing


Kontraktor harus membuat secara lengkap gambar yang sebenarnya dari seluruh pekerjaan yang
telah dilaksanakan untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas setelah disetujui oleh Pengawas,
sebanyak 3(tiga) set.
1. Pengujian
a) Kontraktor harus melaksanakan pengujian/pengetesan dan percobaan seperti operasi
sesungguhnya dari sistem instalasi listrik. Peralatan yang mengalami kerusakan/cacat
harus diganti/diperbaiki dan percobaan ulang.
b) Sebelum instalasi dialirkan arus harus diadakan pengujian tahanan isolasi dengan
dimegger.
c) Seluruh instalasi listrik harus Balancing antara R, S dan T menjadi seimbang.
d) Seluruh hasil pengujian harus dibuat secara tertulis dan disaksikan oleh Pengawas serta
diketahui oleh pemberi Tugas.
2. Peraturan Hak Patent.
Pemilik Proyek terbatas dari klaim/tuntutan biaya sehubungan dengan merk dagang atau hak
ciptan atau material yang digunakan pada proyek ini. Hal ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
3. Gambar

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-52
Gambar perencanaan menunjukkan kapasitas, jumlah dan perletakan serta spesifikasi,
Kontraktor waiba memeriksa kemungkinan adanya kesalahan/ketidak cocokan pada gambar
dan bila terdapat hal tersebut, Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Pemberi
tugas.
4. Prinsip Design
Karakteristik instalasi tegangan 220/380 volt, frequency 50 Hz, untuk sistem 3 phase dengan 5
kawat dan untuk sistem 1 phase 3 kawat.
5. Proteksi
Semua bagian dari peralatan listrik harus dihubungkan ke pertanahan dan semua Panel harus
diketanahkan dengan elektroda terpisah.

3.2.5 Spesifikasi Teknis Instalasi Listrik


1. Panel Listrik Normal dan UPS
Menggunakan merk Hagger type inbow. Spesifikasi yang harus diperhatikan dalam
pemasangan panel UPS adalah sebagai berikut :
a) Input panel diambil dari panel utama gedung dengan menggunakan kabel feeder dengan
ukuran yang seuai dengan kapasitas UPS. Jenis kabel yang digunakan adalah NYY
dengan merk 4 besar (Kabelindo, Supreme, Tranka, Metal).
b) Panel UPS untuk out putnya menggunakan grounding tersendiri. Tegangan grounding ke
netral paling tinggi 1 volt. Kabel grounding menggunakan kabel BC.

c) Setiap penyambungan ke bar harus menggunakan sepatu kabel.


d) MCB yang digunakan merk MG (Merlin Gerin).

2. Instalasi Stop Kontak Listrik UPS


Adalah instalasi yang sumbernya dari UPS, dalam pekerjaannya harus memenuhi spesifikasi
sebagai berikut :
a) Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah lulus standar LMK/PLN yaitu : Supreme,
Tranka, Kabelindo dan Kabel Metal. Ukuran kabel 3x2,5 mm dan jenis kabel yang
digunakan adalaj jenis NYY. Penyambungan kabel yang erisolasi PVC harus diisolasi
dengna pipa PVC yang khusus untuk listrikdan harus di dalam kotak penyambungan atau
yang disebut Tee Dus.
b) Setiap saluran kabel dalam bangunan atau plafond dilindungi dengan pipa conduit
diameter minimum 5/8” merk Clipsal atau EGA.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-53
c) Semua pemasangan instalasi kabel diusahakan inbow tertanam pada dinding.
d) Semua instalasi berhenti di dinding dimana dipasang stop kontak. Penarikan kabel dari
stop kontak dinding ke meja kerja digunakan kabel ekstension dengan memasang stop
kontak outbow 4 lubang.
e) Stop kontak dinding (inbow) satu lubang merk Clipsal, warna disesuaikan dengan warna
dinding.
f) Stop kontak outbow 4 lubang ex. German
g) Protektor kabel listrik merk EGA.
h) Penyambungan kabel harus dilakukan dalam kontak-kontak penyambungan khusus setiap
group maksimal terdiri dari 5 stop kontak.

3. Instalasi Stop Kontak Listrik Normal


Adalah instalasi yang sumbernya dari listrik PLN, dalam pengerjaannya harus memenuhi
spesifikasi sebagai berikut :
a) Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah lulus standar LMK/PLN yaitu : Supreme,
Tranka, Kabelindo dan Kabel Metal. Ukuran kabel 3x2,5 mm dan jenis kabel yang
digunakan adalah jenis NYM> Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus
diisolasikan dengan pipa PVC yang khusus untuk listrik dan harus di dalam kotak
penyambungan atau yang disebut Tee Dus.
b) Setiap saluran kabel dalam bangunan atau plafond dilindungi dengan pipa conduit
diameter minimum 5/8” merk Clipsal atau EGA.
c) Semua instalasi berhenti di dinding dimana dipasang stop kontak.
d) Stop kontak dinding (inbow) satu lubang merk Berker, warna disesuaikan dengan warna
dinding.
e) Penyambungan kabel harus dilakukan dalam kontak-kontak penyambungan khusus setiap
group maksimal terdiri dari 5 stop kontak.
f) Input panel diambil dari Kwh meter gedung dengan menggunakan kabel feeder dengan
ukuran yang sesuai dengan kapasitas daya terpasang. Jenis kabel yang digunakan adalah
NYY dengan merk 4 besar (Supreme, Tranka, Kabelindo, dan Kabel Metal).

4. Instalasi Penerangan
Instalasi yang diperuntukkan bagi penerangan lampu, dalam pemasangannya harus memeuhi
spesifikasi sebagai berikut :

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-54
a) Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah lulus standar LMK/PLN yaitu : Supreme,
Tranka, Kabelindo dan Kabel Metal. Ukuran kabel 3x2,5 mm dan jenis kabel yang
digunakan adalah jenis NYM> Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus
diisolasikan dengan pipa PVC yang khusus untuk listrik dan harus di dalam kotak
penyambungan atau yang disebut Tee Dus.
b) Setiap saluran kabel dalam bangunan atau plafond dilindungi dengan pipa conduit
diameter minimum 5/8” merk Clipsal atau EGA.
c) Semua pemasangan instalasi kabel untuk sakelar diusahakan inbow tertanam dalam
dinding.
d) Sakelar digunakan merk Clipsal
e) Penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan khusus setiap
group maksimal terdiri dari 12 titik lampu.

5. Armature Lampu
Armature lampu penerangan yang dipasang harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
o Housing Lampu : “ARTOLITE”.
o Armature lampu : “ PHILLIPS”
o Komponen : “PHILLIPS”
a) Lampu Down Light PLC 18 W.
Lampu yang digunakan adalah dari model lampu Down Light Kotak dengan penutup kaca
buram ex Griff
Spesifikasi :
Reflector : Alumunium
Base : Steel Sheet
Lampu : PLC ex. Phillips
Recesse Mounted;
Square Housing : Warna putih
Ballast : Vosslon
Komponen : Phillips
Ukuran : 150 mm X 150 mm

b) Lampu Area Servis TL 36 W


Lampu menggunakan lampu jenis TL warna putih.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-55
Spesifikasi :
Type : Outbow
Ballast : Vosslon
TL : Phillips
Komponen : Phillips

6. Kabel Feeder
Kabel feeder yang digunakan dari jenis NYY dengan merk 4 besar yaitu : Supreme, Tranka,
Kabellindo dan Kabel Metal.
a) Instalasi Hubungan Pertanahan (Grounding)
Instalasi hubungan pertanahan harus sesuai dengan peraturan PLN, PUIL 1987 dan
gambar.
b) Bagian yang harus dihubung-tanahkan adalah badan/rangka instalasi yang terbuat dari
logam yang dalam keadaan kerja normal tidak bertegangan dan Konstruksi bangunan
yang terbuat dari logam.
c) Kawat pertanahan di panel digunakan jenis BC dengan ukuran minimal sama dengan
ukuran incoming feeder dan kawat berisolasi warna majemuk kuning untuk instalasi di
dalam bangunan.
d) Elektrode pentanahan digunakan pipa GIP diameter 1,5” di ujung pipa dipasang cooper
rod sepanjang 0,5 M, dipantek dalam tanah.
e) Pengukuran pertanahan dilakukan dengna mengukur tegangan antara Netral + Grounding
dengan nilai maksimal 1 Volt.

7. Saklar dan Stop Kontak


a) Saklar yang dipakai jenis rocker mekanisme rating 10 A, 250 V, dipasang inbow dengan
bingkai rata pada tembok setinggi 150 cm di atas lantai dalam kotak dan ring yang standar
dilengkapi dengan tutup persegi.
b) Kotak-kotak yang dipakai jenis yang memakai earthing contact rating 10 A, 250 V,
dipasang rata di dinding setinggi 30 cm di atas lantai dilengkapi saluran pertanahan.
c) Armature saklar dan stop kontak menggunakan merk clipsal.

3.2.6 Persyaratan Penangkal Petir


1. Lingkup Pekerjaan

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-56
Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dari
sistem penangkal petir yang lengkap sesuai spesifikasi ini, serta pengurusan izin dari badan
yang berwenang (Jawatan Keselamatan Kerja).

2. Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku dari Jawatan
Keselamatan Kerja atau standard/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.

3. Material
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik dan sesuai dengan
yang dimaksudkan serta disetujui oleh Direksi.
Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada Direksi sebelum dilakukan
pemasangan. Material atau alat-alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini akan ditolak.
Sistem penangkal petir yang dipakai adalah :
 Sistem non radio aktif atau elektrostatis.
Komponen-komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :
a) Head Electroda Sistem Terminasi Udara (Splitzen) :
Head Electroda khusus untuk sistem proteksi petir eksternal, yang dimaksudkan untuk
menghadang sambaran petir.
b) Penghantar/konduktor penyalur :
Terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang menghubungkan secara listrik
antara kepala penangkal dan penghantar/konduktor penyalur vertikal (down conductor)
yang menghubungkan secara listrik antara kepala penangkal dan elektroda pentanahan.
Penangkal ini harus menjamin dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari "air
terminal " ke bumi. Untuk sistem konvensional digunakan jenis kabel : BCC (Bare Copper
Conductor).

c) Sistem Pembumian :
Terminal pembumian, terletak di dalam bak kontrol yang dilengkapi dengan elektroda
pembumian bak kontrol diperlukan untuk pengujian tahanan tanah secara berkala.
Elektroda pembumian :
 Elektroda pembumian, terbuat dari Copper Rod digalvanisir dengan diameter tidak kurang
dari 5/8" dan panjang minimum 6 meter dan harus dimasukkan ke dalam tanah secara
vertikal dan pengukuran tahanan pembumian maksimum 2 Ohm.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-57
4. Pemasangan/Pelaksanaan
Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dan
spesifikasi pabrik.
a) Batang penangkal dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut angker atau klem.
Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya-gaya mekanis pada saat timbulnya
sambaran petir.
b) Pemegang konduktor/klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan konduktor untuk
mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
c) Sambungan-sambungan :
 Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik dan tidak mudah
terlepas.
 Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis akibat adanya
sambungan .
d) Pelindung mekanis :
Down Conductor harus dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan pipa PVC type high
impact.

5. Pengujian/Pengetesan
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus
diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya.
Pengetesan yang harus dilakukan :
a) Grounding Resistant Test
Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metode standar.
b) Continuity Test.

6. Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan dipergunakan/dipasang,
yaitu minimal penghantar dan elektroda pentanahan yang dimintakan dalam persyaratan.
Semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah
tanggungan Kontraktor.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-58
7. Pemeriksaan
Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh Direksi untuk memastikan dipenuhinya spesifikasi
ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh Direksi terlebih dahulu sebelum tertutup
atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat-syarat spesifikasi dan
gambar-gambar harus segera diganti, tanpa membebankan tambahan pada pemilik proyek.

8. Surat Izin
a) Kontraktor harus mempunyai SPJT – Surat Penanggung Jawab Teknik golongan C yang
dikeluarkan oleh Assosiasi Kontraktor AKLI (Assosiasi Kontraktor Listrik Indonesia).
b) Kontraktor harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan penangkal petir ini,
dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.

9. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan : merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu
tender.
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang
produksi.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau
kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material-
material Listrik utama, maka pemborong wajib melakukan didalam penawarannya material yang
dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada tabel
material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat
dan dapat diterima Pemilik, Direksi Lapangan dan Perencana, maka dapat dipikirkan
penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.
1. Air Terminal : EF, Prevectron, Guardian, Helita
2. Testlink : Lokal
3. Penghantar/konduktor : Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, (BC 70 mm²) IKI-Sumindo
4. Conduite : EGA, Clipsal, Marshall Tuflex, Waler
5. Elektroda pembumian : Batang copper rod masif diameter 5/8” dan
panjang minimum 6 meter

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-59
3.3 SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN MEKANIKAL
3.3.1 Pekerjaan Plumbing
I. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaaan plambing, sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
a. Pengadaan dan pemasangan pompa angkat, air bersih, dan pompa deep well.
b. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi plambing dan peralatan-peralatan
bantunya. Sampai sistem berfungsi dengan baik.
c. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang kecuali sanitary.
d. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh pemberi tugas.
e. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as built
drawing bagi instalasi yang telah terpasang.

2. Koordinasi
a. Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukkan
secara detail berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan penyambungan-
penyambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan.
b. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan,
cabinet dan lain-lain. Kontraktor harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang
dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna sesuai dengan
rencana pekerjaan Arsitek dari peralatan-peralatan tersebut.
c. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan dalam
gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang
disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan dalam gambar.

3. Kualifikasi Pekerja
a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-
pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman. Tukang las harus
mempunyai Sertifikat.
b. MK pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila dinilai
bahwa pelaksana tersebut tidak terampil/tidak berpengalaman.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-60
4. Pengajuan-pengajuan
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/ pemasangan
peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-
pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang
diusulkan terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-peralatan
yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari
material/peralatan yang akan dipasang.

5. Review
MK akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari Kontraktor dan memberi komentar
atas hal tersebut.
Kontraktor harus memodifikasi/merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar, sampai
didapat persetujuan dari MK.

6. Standard dan Code


Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-
peraturan sebagai berikut :
a. Perda Banten tentang Bangunan dalam Wilayah Banten.
b. Perda Banten tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam Wilayah Banten.
c. Tata Cara Perencanaan Tangki Septic – Departemen PU.
d. Pedoman Plambing Indonesia – Departemen PU.
e. SNI untuk pekerjaan Plambing.
7. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi
a. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama Kontraktor
wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set cetak biru dan 1
set transparant.
b. Kontraktor juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan maintenance
dari sistem yang dipasang.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-61
8. Bagian yang berhubungan
Bagian yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah :
- Pemipaan
- Katub/Valves
- Isolasi dan pengecatan
- Pompa

II. SISTEM
1. Umum
a. Sistem Penyambungan Pipa
Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan yang
sama, sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan las atau pemanas khusus.
b. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya
- Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu
waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya.
- Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya
untuk komponen, misalnya fixture, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung
jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi
tersebut.
c. Penggantung/Penumpu Pipa
- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker
yang kokoh (ringit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan
jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
- Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan
dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan
Ramset.
- Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat dengan jarak tidak
lebih dari 3 m'.
- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar pelaksanaan
dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam gambar tersebut.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-62
d. Valve-Valve dan peralatan bantu (accessories)
- Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "Screwed bronze body dengan external
spindle".
- Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk pekerjaan
air bersih sanitari digunakan tekanan kerja 125 psi.
- Check Valve  ½” – 2” valve body steam disc bronze material, female thead.
 2 ½” keatas Cast Iron body, Flanged end, Cast steel disc.
- Strainer ukuran ½”-2” Valve body, Steam disc bronze material, female thread, Y
type.
Ukuran  2 ½” keatas, Cast iron body, stainless steel screen, flanged end, Y type.
- Flexible Connection ukuran  2”-8” material Synthetic rubber material flanged end.
e. Persyaratan teknis pemasangan
- Semua pipa yang berada didalam bangunan harus dipasang didalam dinding/baian
dari bangunan pada arah vertikal maupun horizontal.
- Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90 dan 45 derajad
- Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan sempurna.
- Sebelum support dipasang harus dicat dengan zinchomate primer pintu.
- Semua pemasangan harus rapih dan sebaik mungkin.
- Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambungkan harus
ditutup dengan plug atau dop.
- Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada support.
- Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan
yang dipaksakan.
- Kontraktor ini harus dapat berkerja sama dengan kontraktor lain
- Semua pemasangan yang berhubungan (menggantung) menembus pada
Konstruksi bangunan, kontraktor ini menghubungi direksi untuk minta persetujuan.
- Kontraktor harus menyediakan Sleeve dilengkapi dengan sayap untuk pipa-pipa yang
menembus bangunan.
- Semua pipa harus bersih dari bekas bahan preparat sambungan.
- Pekerjaan las dilakukan oleh tenaga-tenaga yang mempunyai rekomendasi las dari
Instansi yang berwenang.

f. Pembilasan Pipa

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-63
- Setelah pengujian selesai maka diperlukan pembilasan terhadap seluruh jaringan
pipa dengan cara menjalakan sistim distribusi dan mengeluarkan air yang sudah
diberikan bahan disinfectan dari tiap titik masing-masing .
- Disinfeksi dilakukan dengan memasukan Chlorine kedalam sistem dengan cara
injeksi.Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
- Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar
Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.

2. Air Bersih
Air Bersih yang didapat dari unit pompa sumur/sumber air dan jaringan pipa PDAM ditampung
pada tangki atas dan didistribusikan ke alat-alat plambing secara gravitasi.

3. Air Bekas/Air Kotor


Pada dasarnya air buangan yang berasal dari toilet seperti dari floor drain dan lavatory dipisah
dengan air kotor yang berasal dari WC dan urinoir. Untuk itu digunakan 2 (dua) pipa datar dan 2
(dua) pipa tegak untuk air buangan dan air kotor. Kemudian disalurkan ke septic tank dan
selanjutnya diresapkan.

4. Air Hujan
Pada dasarnya air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak untuk
selanjutnya disalurkan ke saluran existing yang terdapat pada sekitar bangunan.

III. PERSYARATAN MATERIAL


Bahan/Peralatan Merk/Pembuat
Pipa ATP Toro, Kelen
Valve Kitz, Toyo, Key Stone
Check Valve Kitz, Toyo, Key Stone
Strainer Kitz, Toyo, Key Stone
Flexible Connection Tozen, Omega, Procco
Pressure Gauge Nagano

Untuk pipa-pipa jaringan Air panas yaitu pipa-pipa Polipropylene kelas PN.20 dan harus
memenuhi persyaratan atau standard-standard lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas
Lapangan. Atau bisa saja dipilih salah satu merk, ATP Toro Kelen atau setara.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-64
Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari jenis/bahan yang sama dan
berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti standard SII.
Untuk hal tersebut diatas kontraktor harus menyediakan brosur & potongan pipa dari berbagai
ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh sambungan (mock up) antara pipa dengan
pipa, dan antara pipa dengan fitting untuk ditunjukan kepada Direksi Pengawas dan membuat
persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting tersebut, serta memberikan jaminan purna jual untuk
pipa dan fitting tersebut.

IV. GARANSI
1) Kontraktor Plambing bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan untuk instalasi ini
dari pencurian atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh
Kontraktor tanpa biaya tambahan.
2) Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (Skiller Labour) agar
dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa tertutup (oleh dinding,
langit-langit dan lain-lain) harus diuji dan disetujui oleh Pengawas dan wakilnya yang ditunjuk.
3) Kontraktor pekerjaan ini harus memberikan garansi tertulis kepada Pengawas, bahwa seluruh
instalasi penyediaan dan distribusi air bersih, instalasi pemadam kebakaran, instalasi
pembuangan air kotor akan bekerja dengan memuaskan, dan bahwa Kontraktor akan
menanggung semua biaya atas kerusakan-kerusakan/ penggantian yang perlu selama jangka
waktu satu tahun.
4) Sebelum pemasangan instalasi plambing, fixture-fixture dan peralatan lain, Kontraktor harus
menyerahkan contoh barang-barang yang akan dipasang dan atau brosur-brosurnya untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
5) Peralatan yang akan dipasang, terutama peralatan utama, harus dilengkapi dengan sertifikasi
dari pabrik pembuat/agen resmi dari peralatan yang dimaksud.

V. TRAINING
Kontraktor harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang akan
mengoperasikan dan memelihara sistem air bersih, air kotor dan air hujan. Latihan dapat dimulai
sejak pelaksanaan pemasangan instalasinya, atas petunjuk dan persetujuan pengawas.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-65
BUKU PETUNJUK
Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan kepada pengawas buku petunjuk (manual), yang
meliputi cara pengoperasian maupun cara pemeliharaan. Sistem manual tersebut dibuat sebanyak 4
buku.

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS


DED Gedung I-66

Anda mungkin juga menyukai