Anda di halaman 1dari 5

1.

DINDING SEL

Dinding sel atau disebut juga dengan tembok sel adalah lapisan di luar membran
sel yang mengelilingi jenis sel tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk
mengembang. Dinding sel adalah ciri khas yang terdapat pada tumbuhan, jamur, alga,
dan bakteri. Dinding sel tidak terdapat pada hewan dan protozoa. Dinding sel memiliki
struktur yang fleksibel, kuat, tetapi ada juga yang kaku.. Dinding sel mengakibatkan sel
tidak bisa berkembang dan bergerak secara bebas, seperti pada sel tumbuhan. Tetapi
hal ini berdampak positif karena dinding sel bisa memberikan perlindungan, dukungan
dan penyaring (filter) terhadap struktur serta fungsi sel itu sendiri. Dinding sel juga bisa
mencegah tekanan air yang berlebih ketika memasuki sel.

A. Struktur Dnding sel


Struktur dinding sel pada tumbuhan sebagian besar terbentuk oleh
polimer karbohidrat (selulosa, pektin, lignin, dan hemiselulosa). Struktur dinding
sel pada jamur terbentuk dari kitin. Struktur dinding sel pada alga terbentuk dari
pektin, glikoprotein, dan gula sakarida sederhana. Sedangkan, struktur dinding
sel pada bakteri tersusun dari peptidoglikan (suatu glikoprotein).

Struktur dinding sel pada tumbuhan

Komponen utama yang menyusun dinding sel pada tumbuhan ialah selulosa. Selulosa
merupakan karbohidrat yang membuat dinding sel kaku dan membentuk serat panjang. Serat
selulosa berfungsi untuk membentuk mikrofibril. Selain selulosa, ada beberapa karbohidrat
penting lainnya, diantaranya yaitu pektin, lignin, dan hemiselulosa. Karbohidrat tersebut
berfungsi membentuk dinding sel dengan membentuk sebuah jaringan bersama dengan protein
struktural.
Sel tumbuhan pada saat proses pertumbuhan mempunyai dinding sel primer yang tipis dan
lentur. Dinding sel primer terletak diantara dinding sel sekunder dan lamela tengah. Dinding sel
primer tersusun dari hemiselulosa, zat pektin, dan glikoprotein. Dinding sel sekunder terbentuk
pada bagian dalam dinding sel primer.

Dinding sel sekunder adalah dinding sel yang memiliki lapisan tebal, serta tekstur kaku dan
kuat. Sel-sel yang sudah tumbuh dewasa atau matang akan membentuk dinding sel sekunder.
Dinding sel sekunder tersusun dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Sedangkan, lamela
tengah adalah lapisan paling luar dari dinding sel. Lamela tengah banyak mengandung pektin
yang berfungsi untuk melekatkan sel yang satu dengan sel lainnya.

Dinding sel pada tumbuhan berfungsi untuk membantu mempertahankan tekanan turgor agar
sel tidak membengkak dan pecah jika air yang berdifusi ke dalam terlalu banyak. Jika tekanan
turgor hilang, maka tanaman akan layu, karena tekanan turgor memberi sel tumbuhan bentuk
kaku.

Struktur Dinding Sel pada Jamur


Dinding sel pada jamur tersusun dari kitin, yaitu turunan glukosa yang memiliki
kemiripan dalam struktur selulosa. Kitin merupakan molekul yang sama dengan molekul yang
ditemukan dalam eksoskeleton kaku pada hewan. seperti krustasea dan serangga. Lapisan kitin
sangat keras. Selain tiu, pada dinding sel jamur juga terdapat glukan (polimer glukosa lainnya)
bersama dengan protein dan lipid.

Protein yang terdapat pada dinding sel jamur disebut hidrofobin. Hidrofobin berfungsi untuk
memberikan kekuatan pada sel, membantu mengatur pergerakan air yang masuk ke dalam sel,
dan membantu sel jamur menempel ke permukaan. Dinding sel pada jamur merupakan lapisan
paling luar sel serta mengelilingi membran sel.

Struktur Dinding Sel pada Alga


Beberapa jenis alga, seperti ganggang hijau, mempunyai dinding sel yang strukturnya
sama dengan tumbuhan. Ganggang lainnya, seperti ganggang merah dan ganggang coklat,
mempunyai selulosa serta polisakarida atau fibril lainnya. Kelompok ganggang yang dikenal
dengan diatom mempunyai dinding sel yang tersusun dari asam silisik. Di dalam dinding sel
alga terdapat molekul penting lainnya, seperti xilan, mannan, dan asam alginat.

Struktur Dinding Sel pada Bakteri

Dinding sel pada bakteri biasanya tersusun dari peptidoglikan polisakarida yang
berpori, sehingga molekul kecil dapat melewatinya. Pada bakteri, dinding sel dan
membran sel dikenal dengan selubung sel. Dinding sel merupakan bagian penting bagi
kelangsungan hidup bakteri, karena memiliki fungsi yaitu melindungi sel bakteri dari
tekanan turgor internal dan menyediakan struktur mekanik untuk bakteri, yang bersel
tunggal.

Bakteri mempunyai konsentrasi molekul yang lebih tinggi di dalam dibandingkan dengan
lingkungan luar, sehingga dinding sel pada bakteri dapat menghentikan air mengalir ke dalam
sel. Dinding sel pada bakteri memiliki ketebalan yang berbeda-beda yang dapat memungkinkan
pewarnaan gram. Pewarnaan Gram berguna untuk identifikasi umum bakteri seperti bakteri
dengan dinding sel tipis adalah gram negatif, sedangkan bakteri dengan dinding sel tebal
adalah gram positif.

Pada Archaea hampir tidak ada dinding sel yang mengandung peptidoglikan. Beberapa jenis
dinding sel di archaea yang berbeda, ada yang mengandung pseudopeptidoglikan, ada
beberapa yang mempunyai glikoprotein, ada beberapa yang mempunyai polisakarida, dan yang
lain ada yang mempunyai protein pada lapisan permukaan yang disebut dengan lapisan S,
yang juga terdapat pada bakteri.

FUNGSI DINDING SEL


Dinding sel memiliki fungsi utama yaitu sebagai penahan tekanan air yang berlebih pada
saat memasuki sel, sehingga sel tidak pecah. Selain itu, dinding sel juga berfungsi untuk
memberi bentuk pada beberapa jenis sel serta melindungi bagian dalam sel dari pengaruh
lingkungan luar, seperti bakteri yang mencoba menyerang sel. Berikut fungsi dinding sel pada
tumbuhan, jamur, alga dan bakteri, yaitu :

Tumbuhan 
Dinding sel pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Menjaga tekanan turgor.


2. Memberikan bentuk pada sel.
3. Menjaga bentuk sel.
4. Membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan.
5. Menentukan laju pertumbuhan.
6. Menyediakan kekuatan mekanis
7. Sifat kaku pada sel dapat membantu tumbuhan berdiri tegak dan mencegah
masuknya patogen atau benda asing yang berbahaya ke dalam sel.
8. Melindungi sel dari tekanan mekanis.
9. Dinding sel bersifat semi-permeable.
10. Membantu proses difusi materi melalui apoplast.
11. Sebagai tempat pertukaran zat seperti protein dan molekul-molekul kecil
yang masuk atau keluar dari sel.
12. Menjaga homeostasis pada sel.
13. Berperan sebagai hormon, karena mengandung oligosakarin.
14. Sebagai tempat penyimpanan karbohidrat.
Jamur
Dinding sel pada jamur memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan pola pertumbuhan sel.


2. Sebagai pelindung struktural.
3. Sebagai media interaksi sel dengan organisme lain.
4. Sebagai tempat pengikatan dalam reaksi enzim.
5. Melindungi sel dari perubahan tekanan osmotik, sehingga sel tidak pecah. 

Alga
Dinding sel pada alga memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 

1. Membantu melindungi sel.


2. Sel menjadi lebih kuat.
3. Sebagai media antara sel dengan sekelilingnya. 
4. Membantu dalam komunikasi antara satu sel dengan sel-sel lainnya.
5. Dinding sel bersifat permeable.

Bakteri
Dinding sel pada bakteri memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 

1. Melindungi organel-organel yang terletak di dalam sel.


2. Memberikan bentuk pada sel.
3. Mencegah sel pecah akibat perubahan tekanan osmotik.

http://www.markijar.com/2019/03/pengertian-dinding-sel-lengkap-struktur.html

Anda mungkin juga menyukai