Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No.

2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785


http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FISIKA BERBASIS MOBILE


LEARNING PENGGUNAAN WEBSITE BUILDER
Umar Sulaiman, Andi Ferawati Djafar, Zulfiana
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, umar.sulaiman@uin-alauddin ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan produk multimedia
interaktif fisika berbasis mobile learning, mengetahui produk multimedia interaktif fisika berbasis
mobile learning penggunaan website builder kategori valid, efektif dan praktis. Jenis penelitian ini
adalah pengembangan model DDDE. Hasil penelitian ini melalui tahap perencanaan, perancangan,
pengembangan dan evaluasi diperoleh multimedia interaktif Fisika berbasis mobile learning
dikembangkan valid, efektif, dan praktis.

Kata Kunci: Multimedia Interaktif; mobile learning; suhu; kalor

Pendahuluan yang dapat dilakukan dalam satuan kelas adalah


Pembelajaran merupakan suatu proses pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu belajar (TIK) dalam proses pembelajaran.
dan mengajar. Kedua aspek ini akan berkolaborasi Teknologi dan Komunikasi (TIK) yang
secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terus bekembang dengan pesat mengakibatkan
terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta banyak persaingan dalam berbagai aspek, salah
antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran satunya akan berdampak pada aspek pendidikan.
sedang berlangsung. Dengan kata lain Lembaga pendidikan sebagai wadah untuk
pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses mencerdaskan dan menciptakan sumber daya
komunikasi antara peserta didik dengan pendidik manusia juga harus mampu meningkatkan kualitas
serta anatar peserta didik dalam rangka perubahan pendidikan dengan mengikuti perkembangan
sikap (Asep dan Abdul, 2013: 11). teknologi dan komunikasi dalam dunia pendidikan
Pembelajaran juga dijelaskan dalam sehingga mampu bersaing dalam berkarir, untuk
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menciptakan pendidikan yang berkualitas maka
nomor 20 tahun 2003 pasal 1 menjelaskan bahwa teknologi informasi dapat memudahkan dalam
proses pembelajaran pada satuan pendidikan melaksankan proses pembelajaran.
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, Metode pembelajaran yang dilakukan di
menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk sekolah menengah atas dominan menggunakan
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang sistem pendidikan tradisional dimana pendidik
cukup bagi prakasa, kreatifitas dan kemandirian dan peserta didik bertemu pada tempat dan waktu
sesuai dengan bakat, minat perkembangan fisik tertentu (tatap muka didalam kelas secara
peserta didik. Pembelajaran juga dijelaskan dalam langsung). Sebenarnya tidak ada yang salah
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan dengan sistem pendidikan di Indonesia, namun
Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013 Pasal seiring dengan perkembangan teknologi, sistem
1 tentang penyelenggraan pendidikan jarak jauh tersebut dirasa kurang dan tidak mampu bergerak
menjelaskan bahwa pembelajaran elektronik (e- secara dinamis.
learning) adalah pembelajaran yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
memanfaatkan paket informasi berbasis teknologi beberapa peserta didik di SMA Negeri 1 Selayar,
informasi dan komunikasi untuk kepentingan saat ini penggunaan media pembelajaran belum
pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta beragam khususnya untuk mata pelajaran fisika.
didik kapan saja dan di mana saja. Salah satu cara Dimana, penggunaan media pembelajaran saat ini

P a g e | 92
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325
hanya mengandalkan media konvensional. satunya narasumber dalam belajar (Teacher
Pembelajaran menggunakan media konvensional Center Learning), tetapi akan menjadi bagian
tidak dapat menampilkan animasi dan simulasi yang aktif dalam belajar (Student Center
yang dapat membantu peserta didik memahami Learning), kepemilikan komputer pada peserta
pelajaran. Selain media konvensional, juga didik yang cukup tersebut, belum dimanfaatkan
digunakan media pembelajaran namun belum secara maksimal oleh para pengajar dalam proses
lengkap karna hanya berupa tulisan, untuk mata belajar, masing-masing berdiri sendiri, tanpa
pelajaran fisika sangat dibutuhkan gambar dan terhubung satu sama lain untuk peningkatan
suara sebagai pendukung dalam memudahkan belajar peserta didik.
proses pembelajar. Oleh karena itu perlu Berdasarkan paparan permasalahan
dilakukan peoses pembelajaran menggunkan tersebut maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
multimedia interaktif. 1) Mengetahui Langkah- langkah
Multimedia interaktif mempunyai pengembangan multimedia interaktif
kelebihan yang bersifat fleksibel yang dapat fisika berbasis mobile learning
diakses kapan saja sesuai dengan keinginan penggunaan website builder kelas XI IPA
dengan menggunakan e-Learning sehingga lebih 1 SMA Negeri 1 Selayar
memudahkan peserta didik untuk belajar secara 2) Mengetahui produk multimedia interaktif
mandiri. Media pembelajaran multimedia fisika berbasis mobile learning
interaktif berbasis mobile learning merupakan penggunaan website builder kategori valid,
media yang ekonomis, efektif dan efesien. praktis dan efektif di kelas XI IPA 1 SMA
Multimedia interaktif berbasis mobile dapat Negeri 1 Selayar
digunakan dalam pembelajaran Fisika sehingga Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
pengguna dapat bersifat aktif. Pengguna aktif memberikan manfaat sebagai berikut:
disini diartikan adanya mekanisme yang 1) Penelitian ini dapat menjadi masukan yang
memungkinkan pengguna memegang inisiatif positif sebagai salah satu bentuk
dalam pelajaran fisika, bukan sekedar reaktif pengajaran
terhadap prompt yang diberikan oleh komputer 2) Penelitian ini bisa dijadikan sebagai
(Sutrisno, 1993 dalam Mayub, 2005). penambah pengetahuan baru yang
Pembelajaran multimedia interaktif berbasis kaitannya dengan media pembelajaran
mobile membuat perubahan dalam diri fisika.
invidualisasi dalam pembelajaran fisika sehingga
materi ajar dan latihan dapat disusun sesuai Metode Penelitian
dengan model perkembangan pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian
Diera perkembangan teknologi, pendidik Pengembangan yang terdiri dari beberapa tahapan
dominan kesulitan dalam menciptakan suatu yaitu:
lingkungan belajar yang dapat membawa peserta 1) DesainPenelitian
didik menjadi lebih kreatif dan logis. Desain yang digunakan dalam penelitian
Pembelajaran cenderung berpusat pada pendidik adalah desain penelitian pengembangan
(teacher centered). Pembelajaran seperti ini model DDDE, menurut Made (2014)
cenderung menghambat kreatifitas berpikir terdiri dari penetapan (Decide),
peserta didik terutama dalam mata pelajaran excat. perancangan (Design), pengembangan
Para pendidik dapat memanfaatkan (Develop), Evaluasi (Evaluate).
kepemilikan komputer yang ada pada peserta 2) Subjek Penelitian
didik secara maksimal untuk proses belajar, Subjek penelitian pada penelitian ini
menjadi student’s desktop, proses menjadi peserta adalah peserta didik kelas XI IPA 1 SMA
didik sebagai pusat belajar akan dapat berjalan Negeri 1 Selayar Provinsi Sulawesi
dengan baik, pendidik tidak lagi menjadi satu- Selatan.

P a g e | 93
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325
3) Jenis Data soal sebanyak 20 nomor pilihan ganda
Jenis data yang diguanakan pada kepada peserta didik setelah
penelitian ini yaitu: menggunakan multimedia interaktif
a) Data validasi multimedia interaktif fisika berbasis mobile learning
fisika berbasis mobile learning yang 5 ) Teknik Analisis Data
berupa data kuantitatif dalam bentuk a ) Multimedia dan perangkat lain
skor penilaian dengan skala 1 sampai 4. dikembangkan dan divalidasi oleh
Data kuantitatif berupa skor dosen fisika dan guru mata pelajaran
penilaian, yaitu: Baik Sekali = 4, Baik = fisika yang menguji kelayakan
3, Cukup = 2, dan Kurang = 1. multimedia interaktif fisika berbasis
b) Data tentang angket respon peserta mobile learning. Hasil dari validasi
didik dan pendidik berupa data kuantitatif tersebut dianalisis secara kuantitatif
dalam bentuk skor penilaian dengan menggunkan rumus indeks aiken V
skala 1 sampai 4. Data kuantitatif Retnawati (2016:18).
berupa skor penilaian, yaitu: Sangat b ) Saat proses pembelajaran dilakukan
Praktis = 4, Praktis = 3, Cukup = 2, dan pengamatan terhadap penilaian proses
Kurang Praktis = 1. pembelajaran menggunakan
c) Data tes hasil belajar berupa data multimedia interaktif fisika berbasis
kuantitaif dalam bentuk skor 0 dan 1, jika mobile learning dengan bentuk nilai
benar= 1 dan salah= 0 yang diberikan berupa sangat praktis
4) Instrumen Penelitian hinga kurang praktis.
Instrumen Penelitian ini terdiri dari: c ) Setelah proses pembelajaran berakhir
a) Lembar Penilaian/Validasi Multimedia dilakukan tes hasil belajar dengan
Instrumen ini digunakan untuk memberikan skor nilai dalam bentuk
memperoleh data tentang penilaian dari kuantitatif terhadap soal yang
dosen fisika dan guru mata pelajaran dikerjakan.
Fisika terhadap Multimedia Interaktif.
Hasil penilaian ahli dijadikan dasar Hasi lPenelitian dan Pembahasan
1) Hasil Penelitian
untuk memperbaiki multimedia
a) Decide(Penetapan)
Interaktif sebelum diuji cobakan.
Langkah pertama adalah decide atau
Indikator penilaian multimedia
menetapkan. Langkah ini merupakan
interaktif meliputi media, tampilan,
langkah awal yang dilakukan pada
materi dan bahasa.
pengembangan media untuk menetapkan
b) Lembar Angket Respon Peserta didik
produk
dan Pendidik
b) Design (Perancangan)
Instrumen ini digunakan untuk
Membuat outline konten, membuat
mengetahui tanggapan atau respon
flowchart, mendesain tampilan dan
peserta didik terhadap proses
membuat storyboard.
pembelajaran fisika menggunakan
c) Develop (Pengembangan)
multimedia interaktif fisika berbasis
Pada langkah ini peneliti mengembangkan
mobile learning bahasan suhu dan kalor.
elemen-elemen media pembelajaran
Penilaian melalui instrumen ini
interaktif yang dibutuhkan yaitu teks,
dilakukan setelah seluruh kegiatan
gambar ilustrasi materi, animasi dan audio.
pembelajaran selesai dilaksanakan.
Setelah ini peneliti membuat media
c) Tes Hasil Belajar Peserta Didik
pembelajaran interaktif menggunakan
Instrument ini digunakan untuk
software yang telah ditentukan pada
mengetahui tes hasil belajar berupa

P a g e | 94
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325
langkah pertama yaitu decide. Setelah mempertimbangkan kemampuan dari peserta
selesai membuat produk yang dinamakan didik.
prototype 1, kemudian divalidasi oleh 3 Langkah kedua adalah Design atau
orang validator (2 validator dari dosen dan pembuatan desain. Peneliti membuat outline
1 validator dari guru). Setelah dianalisis konten dari multimedia yang akan dibuat dengan
pada prototype 1 diperoleh hasil validasi mempertimbangkan karakteristik peserta didik.
komponen media sebesar 0.89 sehingga Setelah itu dibuatlah flowchart, desain tampilan
tidak lagi dilakukan revisi, hasil validasi dan storyboard. Flowchart (diagram alir) dibuat
komponen tampilan sebesar 0.77, hasil untuk memberikan gambaran alur atau jalannya
validasi komponen materi sebesar 0.85, media pembelajaran interaktif dari scene
hasil validasi komponen bahasa 0.90 (tampilan) satu ke scene lainnya. Sedangkan
sehingga tidak lagi dilakukan revisi. mendesain tampilan multimedia bertujuan
Setelah dilakukan revisi dan penilaian memberikan gambaran tampilan media yang
maka diperoleh analisis prototype 2 pada akan dibuat terkait posisi dari setiap komponen
komponen tampilan sebesar 0.90 dan pada media (judul, teks/ materi, gambar, tanda
komponen materi sebesar 0.89. Dari hasil pengarah dan sajian umpan balik). Storyboard
analisis yang diperoleh maka dapat atau visual script dibuat untuk mendeskripsikan
dikatakan valid dan tidak lagi dilakukan setiap scene yang meliputi tampilan visual,
revisi. audio, durasi, dan keterangan lainnya yang
d) Evaluate (Evaluasi) diperlukan. Hasil yang telah dibuat pada tahap
Multimedia interaktif fisika berbasis ini disebut dengan prototype I.
mobile learning dievaluasi dengan Langkah ketiga adalah Develop
melakukan uji coba lapangan untuk (Pengembangan). Peneliti mengembangkan
menilai tingkat keefektifaan dan elemen-elemen media pembelajaran interaktif
kepraktisan multimedia. yang dibutuhkan yaitu teks, gambar ilustrasi
2) Pembahasan materi, animasi dan audio. Setelah ini peneliti
Multimedia Interaktif Fisika Berbasis membuat media pembelajaran interaktif
Mobile Learning merupakan media menggunakan software yang telah ditentukan
pembelajaran pada materi suhu dan kalor kelas pada tahap decide. Setelah selesai membuat
XI SMA Negeri 1 Selayar yang dikembangkan produk yang dinamakan prototype I, kemudian
melalui penelitian berbasis pengembangan. divalidasi oleh 3 orang validator. Setelah
Pengembangan Multimedia Interaktif Fisika divalidasi maka peneliti memperbaiki dan
dilaksanakan secara bertahap untuk menambahkan saran-saran perbaikan media
menghasilkan produk multimedia yang layak yang dibuat pada prototype I, terakhir setelah
digunakan dalam proses pembelajaran. Model proses perbaikan maka media yang dibuat
pengembangan yang digunakan untuk menjadi prototype II kemudaian divalidasi
mengembangkan perangkat pembelajaran kembali oleh ketiga validator. Dimana
tersebut adalah model DDDE yaitu Decide, komponen yang dinilai validator yaitu
Design, Develop and Evaluate. komponen media, komponen tampilan,
Langkah pertama yaitu Decide atau komponen materi dan komponen bahasa.
menetapkan, merupakan langkah awal yang Analisis yang digunakan untuk tingkat kevalidan
dilakukan pada pengembangan multimedia multimedia interaktif fisika yaitu indeks Aiken
untuk merencanakan produk yang akan V. Setelah memperbaiki produk prototype I
dikembangkan. Adapun analisis yang harus maka diperoleh prototype II dengan penilaian
dilakukan pada langkah pertama (decide) adalah sangat valid dari ketiga validator dan layak untuk
menentukan tujuan dari multimedia diuji cobakan ke peserta didik kelas XI IPA 1
pembelajaran yang dikembangkan dengan SMA Negeri 1 Selayar

P a g e | 95
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325
Peneliti memberikan uji kepada peserta peserta didik sebesar 85.5. sehingga diperoleh
didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Selayar. Uji persentase hasil belajar peserta didik, 80%
coba tersebut dilaksanakan untuk memperoleh peserta didik mendapat predikat baik dan 20%
hasil kepraktisan dan keefektifan dari
peserta didik mendapat predikat sangat baik.
multimedia interaktif fisika yang dikembangkan.
Untuk menguji kepraktisan multimedia interaktif Berdasarkan standar KKM tuntas secara klasikal
fisika yang dikembangkan digunakan angket dengan persentase 100%.
respon peserta didik dan angket respon pendidik. Kepraktisan modul dapat dilihat dari
Sedangkan untuk menguji keefektifan respon peserta didik dan pendidik. Respon
multimedia interaktif fisika yang dikembangkan peserta didik diperoleh dari angket respon
digunakan tes hasil belajar peserta didik dalam peserta didik sedangkan respon pendidik
bentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. diperoleh dari angket respon pendidik. Angket
Kevalidan multimedia interaktif fisika respon tersebut dibagikan kepada peserta didik
berbasis mobile learning dilihat dari hasil dan pendidik kemudian menilai dengan rentang
validasi ahli komponen media, komponen 1-4 untuk setiap indikator pertanyaan.
Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis
tampilan, komponen materi dan komponen deskriptif dan diperoleh 63% peserta didik
bahasa yang kemudian dianalisis menggunakan memberikan respon positif dan 27% peserta
rumus Indeks Aiken V. Setelah dianalisis pada didik memberikan respon sangat positif.
prototype 1 diperoleh hasil validasi komponen Begitupun dengan respon pendidik, 100%
media sebesar 0.89 sehingga tidak lagi dilakukan pendidik memberikan respon sangat positif.
revisi, hasil validasi komponen tampilan sebesar Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia
interaktif fisika berbasis mobile learning
0.77, hasil validasi komponen materi sebesar
dikatakan praktis dan layak digunakan dalam
0.85, hasil validasi komponen bahasa 0.90 proses pembelajaran.
sehingga tidak lagi dilakukan revisi. Setelah
dilakukan revisi dan penilaian maka diperoleh Kesimpulan
analisis prototype 2 pada komponen tampilan 1. Langkah-langkah pengembangan multimedia
interaktif fisika berbasis mobile learning
sebesar 0.90 dan pada komponen materi sebesar
penggunaan website builder kelas XI IPA 1
0.89. Dari hasil analisis yang diperoleh maka SMA Negeri 1 Selayar dilakukan dengan
dapat dikatakan valid dan tidak lagi dilakukan prosedur pengembangan Research and
revisi. Development (R&D) dengan model tahapan
Keefektifan multimedia interaktif fisika DDDE yaitu: (1) Decide (menetapkan) yaitu
dilihat dari tes hasil belajar peserta didik.Setelah yang terdiri dari menetapkan tujuan,
menggunakan produk multimedia interaktif menetapkan tema atau ruang lingkup
multimedia, dan mengembangkan
fisika maka dilakukan tes hasil belajar peserta
kemampuan prasyarat. (2) Design
didik dimana peseta didik diberikan soal pilihan (perancangan) yang terdiri dari membuat
ganda sebanyak 20 butir soal. Berdasarkan tabel outline konten, membuat flowchart,
distribusi frekuensi diperoleh nilai 80 sebanyak mendesign tampilan (interface), membuat
5 orang, nilai 85 sebanyak 19 orang, nilai 90 storyboard. (3) Develop (pengembangan)
sebanyak 4 orang dan nilai 95 sebanyak 2 orang. yang terdiri dari validasi ahli. (4) Evaluate
Sehingga diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan (evaluasi) yang terdiri dari uji coba lapangan.
2. Produk Multimedia Interaktif Fisika berbasis
nilai terendah sebesar 80 dengan KKM 80. mobile learning penggunaan websitw builder
Kemudian hasil belajar peserta didik dianalisis kategori valid dilihat dari hasil analisis lembar
secara deskriptif dan diperoleh nilai rata-rata
P a g e | 96
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325
validasi multimedia interaktif fisika berbasis untuk siswa SMK kelas X, Vol 4 No.1
mobile learning yang dinilai oleh ketiga (2017).
validator dengan nilai V yaitu 0.89 terdapat Jihad, Asep dan Haris, Abdul. Evaluasi
pada kategori valid tinggi dan layak Pembelajaran. Yogyakarta : Pt Multi
digunakan, kategori efektif dilihat dari hasil Presindo. 2013.
tes belajar peserta didik berdasarkan standar Komara, Endang. Belajar dan Pembelajaran
kkm yang memperoleh hasil tuntas secara Interaktif. Bandung: Pt. Rafika Aditama.
klasikal dengan persentase 100% setelah 2014.
menggunakan multimedia interaktif fisika, Leow, Fui-Theng. “Interactive Multimedia
kategori praktis dilihat dari hasil analisis Learning: Innovating Classroom
respon peserta didik dan pendidik Education in a Malaysian University”.
menggunakan angket respon peserta didik Turkish Online Journal of Educational
dan pendidik dengan rata-rata respon positif Technology - TOJET, Vol 13 No. 2 (2014).
oleh peserta didik dan pendidik. Sehingga Made, I Tegah, dkk. Model Penelitian
multimedia interaktif fisika yang Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dikembangkan telah valid, efektif dan praktis. 2014.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran.
Daftar Pustaka Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Annurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Munandhi, Y. Media Pembelajaran. Jakarta:
Bandung : Alfabeta, 2016 Referensi. 2013.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: O’Mallay, C. Vavuola, G. Glew, JP. Taylor, J.
Rajawali Pers. 2009. Sharples, M. Lefrere, P. Lonsdale, P.
Asnawir & Basyiruddin. Media Pembelajaran. Naismith, L. Waycott, J.. Guidelines For
Jakarta : Ciputat Pers. 2002. Learning/Teaching/Tutoring in a Mobile
Borg and Gall. Educational Research, An Environment. (2005).
Introduction. New York and London. http://www.mobilelearn.org/download/res
Longman Inc. 1983. ults/guidelines.pdf. (Diaskes pada 7
Daryanto, Media Pembelajaran. Yogyakarta: Januari 2018)
Gava Media. 2010
Deni Darmawam. Teknologi Pembelajaran. Peraturan Pemerintah Pendidikan dan
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011. Kebudayaan (Permendikbud). “Lampiran
Depertemen Agama Islam R1. Al-Qur.an dan Peraturan Pemerintah Pendidikan dan
Terjemahannya. Jakarta: Departemen Kebudayaan tentang Penilaian Hasil
Agama Republik Indonesia Belajar Oleh Pendidik Nomor 104 Tahun
Fatmala, Dyan. Yelianti, Upik. Pengembangan 2014”Dalam Peraturan Menteri
Media Pembelajaran Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
Interaktif Berbasis Android Pada Materi Kemendikbud, 8, 2014.
Plantae Untuk Siswa Sma Menggunakan Retnawati, Heri. Validitas Rehabilitas Dan
Eclipse Galileo, Biodik vol. 2 No.1 (2016): Karakteristik Butir (panduan untuk
h. 1-6. peneliti, mahasiswa, dan psikometrian).
Haling, Abdul, dkk. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Publishing, 2016.
Makassar: Badan Penerbit Universitas Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Negeri Makassar. 2017. Informasi dan Komunilkasi. Jakarta: PT.
Hardiyanti. Pengembangan multimedia Rajagrafindo Persada, 2015.
pembelajaran interaktif menggunakan Sadiman, A. S. Media Pendidikan. Jakarta:
teknik dinamis pada mata pelajaran Rajagrafindo Persada. 2012.
produktif teknik komputer dan jaringan

P a g e | 97
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 2, September 2020 p-ISSN: 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN: 2550-0325
Safei, Muh. Media Pembelajaran. Makassar :
Alauddin University Press. 2011.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta :
Kencana, 2007
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. 2010.
Sudjana. Metode Statistika.Bandung : PT.Tarsito
Bandung. 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2014.
Tegeh, Made Dkk. Model penelitian
pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2014.
Widoyoko, s. Eko Putro. Evaluasi Program
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2014.
Zuhdan, Kun Prasetyo, dkk. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu
untuk Meningkatkan Kognitif,
Keterampilan Proses, Kreativitas serta
menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik
SMP. Program Pascasarjana UNY. 2011

P a g e | 98

Anda mungkin juga menyukai