Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan Fisioterapi

Penatalaksanaan fisioterapi yang diberikan untuk menangani kondisi

frozen shoulder adalah dengan modalitas fisioterapi berupa SWD, dan terapi

manipulasi.

1. Short Wave Diathermy (SWD)

Sebelum melakukan terapi dengan Short Wave Diathermy, terapis harus

melakukan persiapan baik alat maupun pasien. Hal-hal yang harus dilakukan

terapis antara lain.

a. Persiapan alat

Sebelum menggunakan mesin harus dilakukan pengecekan terhadap

mesin, kemudian terapis menyiapkan alat-alat yang diperlukan, seperti glass

electrode yang sesuai dengan luas area yang diterapi, handuk, tabung reaksi berisi

air hangat dan air dingin untuk melakukan tes sensibilitas panas pada pasien, dan
lampu detektor. Setelah peralatan siap dan glass electrode dipasang, mesin

dihidupkan dan dilakukan pemanasan mesin selama beberapa menit. Kemudian

dilakukan pengetesan mesin dengan menaikkan intensitas pelan-pelan lalu lampu

detektor diletakkan di antara glass electrode, bila lampu detektor menyala berarti

mesin siap digunakan.

b. Persiapan pasien

Sebelum pasien diberi terapi Short Wave Diathermy, terapis harus

melakukan tes sensibilitas panas pada area yang akan diterapi dengan tabung

reaksi berisi air hangat dan air dingin. Mengecek denyut nadi lengan bawah untuk

mengetahui kecukupan aliran darah lengan yang akan diterapi. Terapis

menanyakan apakah pasien menggunakan implant pada lengan yang akan diterapi

ataupun pace maker atau tidak, jika ada maka terapi tidak dapat dilakukan, bila
tidak ada maka terapi dapat dilakukan. Selain itu, terapis harus menjelaskan

bahwa terapi ini bukan kontraindikasi. Dijelaskan juga bahwa panas yang

dirasakan tidak ada / sedikit sekali tetapi menimbulkan reaksi pada jaringan yang

diobati. Pasien diminta melepas barang dari metal / besi yang dipakai dan pakaian

yang tidak menyerap keringat pada daerah yang akan diterapi. Memposisikan

pasien senyaman mungkin agar pasien relaks. Terapis memberitahu pasien bahwa

terapi tidak menimbulkan sakit atau tidak nyaman sehingga bila selama terapi

timbul rasa tidak nyaman maka pasien harus segera memberi tahu terapis.

c. Pelaksanaan terapi

Bila persiapan alat dan pasien sudah selesai maka glass electrode dipasang

dengan metode coplanar yaitu kedua electrode dipasang pada posisi yang sejajar

dengan bagian yang akan diterapi untuk menerapi struktur jaringan yang letaknya

lebih dalam (Sujatno dkk, 2002). Setelah glass electrode dipasang, mesin
dihidupkan lalu tombol pengatur waktu diputar sampai 15 menit dan intensitas

dinaikkan pelan-pelan sampai pasien merasakan hangat. Terapi dilakukan 3 kali

seminggu. Selama terapi berlangsung, terapis mengontrol keadaan pasien untuk mencegah terjadinya
bahaya kebakaran pada kulit dan mengelap keringat pada

daerah yang diterapi (bila timbul keringat). Setelah terapi selesai intensitas

diturunkan dan semua peralatan dan tempat dirapikan seperti semula.

d. Evaluasi selama pelaksanaan

Selama dilakukan terapi, terapis selalu memantau pasien dengan

menanyakan kepada pasien apakah ada keluhan, seperti pusing, kepanasan, timbul

nyeri, dan keluhan lainnya yang harus segera ditindak lanjuti.

e. Setelah selesai terapi

Mesin dikembalikan ke nol kemudian dimatikan dan peralatan dirapikan

seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai