Penjelasan : Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-
kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh,
tidur dan oksigen (sandang, pangan, papan). Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di
atasnya. Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam
dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa
terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan
cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk
makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah
santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah
cukup untuk membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis
adalah hakikat pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan
menjadi lapar lagi dan akan terus menerus mencari makanan dan air lagi.
Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus
muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian
kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa
mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut tanpa
harus mencari-carinya lagi.
-Factor Y
Penjelasan : Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka bekerja. Dengan
asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung
menggunakan gaya otoriter dalam mengoperasikan perusahaannya. Menurut
Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan intervensi untuk
menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan. Teori Y ini menyatakan bahwa
pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan menyenangi
pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik,
bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima tantangan.
Jenis Motivasi : M , H
Penjelasan : Dikatakan sebagai Teori Dua Faktor karena pada teori ini pada dasarnya terdiri
atas dua faktor yang mempengaruhi Motivasi seseorang dalam bekerja, kedua
faktor tersebut adalah faktor Motivator dan faktor Hygiene.
Jenis Motivasi : E, R, G
Penjelasan : Alderfer menyatakan bahwa ada tiga kelompok utama kebutuhan, existence,
relatedness, dan growth (ERG). Kelompok existence berkaitan dengan
penyediaan kebutuhan eksistensi bahan baku. Di sini existence dapat
disejajarkan dengan kebutuhan physiological dan safety dari Maslow.
Kelompok kedua adalah kebutuhan relatedness, yaitu hasrat yang dimiliki
untuk mempertahankan hubungan penting dengan orang lain. Hasrat sosial dan
status ini memerlukan interaksi dengan orang lain jika ingin dipuaskan, dan ini
dapat disejajarkan dengan kebutuhan social/love Maslow dan komponen
eksternal dari kelompok esteem Maslow. Terakhir, Alderfer memisahkan
kebutuhan growth, yaitu suatu hasrat intrinsik untuk pengembangan pribadi.
Ini antara lain adalah komponen intrinsik dari kategori esteem Maslow dan
karakteristik yang termasuk ke dalam self-actualization. Yang membedakan
teori ini dari teori hierarki kebutuhan Maslow adalah bahwa teori ERG ini
menunjukkan bahwa (1) lebih dari satu kebutuhan akan berjalan pada waktu
yang sama, dan (2) jika pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi itu
mandeg, keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih rendah semakin
meningkat. Lebih lanjut, teori ERG ini tidak berasumsi bahwa terdapat suatu
hierarki yang kaku sehingga kebutuhan yang lebih rendah itu harus dipuaskan
lebih dahulu sebelum bergerak ke tingkat yang lebih tinggi. Seseorang dapat
saja bekerja untuk tingkat growth walaupun kebutuhan existence dan
relatedness belum terpuaskan; atau bisa saja ketiga kelompok kebutuhan itu
berjalan pada waktu yang bersamaan.