I Nengah Sandi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
E-Mail : sandinengah@yahoo.com
ABSTRAK
Olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk
memperbaiki kondisi fisik, mempertahankan kebugaran serta pemulihan pasca cedera. Olahraga
dapat diklasifikasikan menjadi olahraga ringan, sedang, berat, dan berat sekali. Kemudian setiap
olahraga juga dapat diklasifikasikan menjadi apakah bersifat statis atau bersifat dinamis, yang
masing-masing memiliki risiko tersendiri. Untuk mempertahankan kondisi fisik ketika atau
sesudah berolahraga dibutuhkan nitrisi, yang menyangkut karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Banyaknya nutrisi yang dikonsumsi tergantung dari jenis dan berat olahraga
yang dilakukan. Olahraga yang lebih berat dengan durasi yang lebih panjang akan
membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak, sebaliknya menurun untuk olahraga yang lebih
ringan dengan durasi yang lebih pendek. Berat ringannya dan panjang pendeknya durasi
olahraga membutuhkan komposisi energi yang berbeda. Untuk itu pada tulisan ini akan dibahas
mengenai jenis-jenis olahraga, sumber energi olahraga, dan penyediaan energi olahraga.
ABSTRACT
Exercise is physical activity carried out for certain purposes, for example to improve physical
condition, maintain fitness and post-injury recovery. Exercise can be classified as mild,
moderate, severe, and very heavy exercise. Then each sport can also be classified into whether it
is static or dynamic, each of which has its own risk. To maintain physical condition when or
after exercise it takes nutrition, which involves carbohydrates, protein, fat, vitamins, minerals,
and water. The amount of nutrients consumed depends on the type and weight of the exercise
performed. Sports that are heavier with a longer duration will require more nutritional intake,
conversely decreasing for lighter exercise with a shorter duration. The light weight and the short
length of the sport require different energy compositions. For this reason, we will discuss the
types of sports, sports energy sources, and the supply of sports energy.
64
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
65
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
66
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
yaitu olahraga ringan, sedang, berat, dan d. Olahraga berat sekali menyangkut
berat sekali. Pembagian ini dilakukan angkat besi, lari marathon, rowing,
dengan memperhatikan latihan fisik dan dan balap sepeda jarak jauh (> 130
teknik serta jumlah waktu dari masing- km).
masing latihan yang dibutuhkan Sebelumnya olahraga dapat
(Komariah, 2017). dikelompokkan berdasarkan komponen
Klasifikasi cabang olahraga dinamis dan statis selama latihan yaitu
yaitu: statis rendah yang masing-masing
a. Olahraga ringan yaitu panahan, dengan dinamis rendah, sedang, dan
menembak, bowling, dan golf. tinggi. Statis sedang dengan dinamis
b. Olahraga sedang yaitu tenis meja, rendah, sedang, dan tinggi. Selanjutnya
tenis, bola basket, bulutangkis, statis tinggi dengan dinamis rendah,
hockey, soft ball, dan senam. sedang, dan tinggi (Mitchell dkk. (1994).
c. Olahraga berat yang menyangkut Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti
renang, gulat, tinju, judo, kempo, dan Tabel 1 di bawah.
balap sepeda.
Tabel 1
Klasifikasi Olahraga (berdasarkan pada komponen dinamis dan statis puncak
selama kompetisi)
67
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
68
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
Waktu makan juga harus dalam tubuh. Sumber energi yang paling
diperhatikan. Makan makanan seperti cepat tersedia untuk kontraksi otot
nasi dilakukan tiga jam sebelum adalah adenosine Triphospate yang
kompetisi. Dinyatakan bahwa makan 0- disingkat dengan ATP (Hairy, 2003).
90 menit sebelum kompetisi dan kurang Selanjutnya ATP merupakan sumber
dari tiga jam tidak akan membantu energi yang terdapat pada serabut otot
meningkatkan penampilan atlet, akan sebagai sumber energi mendadak untuk
tetapi makan sebelum tiga jam kontraksi otot. Energi potensial ini
pertandingan akan dapat menyediakan memiliki dua ikatan fosfat berenergi
glukose ke darah dan otot (Staff UNY, tinggi yang diubah bentuknya menjadi
2017). energi kinetik.
Dinyatakan bahwa di dalam
PENYEDIAAN ENERGI DALAM tubuh terdapat senyawa kimia berupa
OLAHRAGA adenosine trifosfat (ATP). Selama
Setiap aktivitas fisik manusia aktivitas, senyawa ini diubah menjadi
selalu membutuhkan energi. Energi yang adenosine difosfat (ADP) dan
dibutuhkan berasal dari bahan makanan menghasilkan energi untuk kontraksi
yang dikonsumsi yang disediakan dari otot. Proses ini dapat digambarkan
berbagai reaksi kimia yang terjadi di sebagai berikut (Pate dkk, 1993):
69
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
Fosfokreatin yang tersimpan yang tinggi pula. Hal ini ditunjukkan dari
di dalam otot memungkinkan untuk lebih cabang olahraga yang dicontohkan.
cepat dalam penyediaan energi. PC yang Sistem Glikolitik
terdapat di dalam otot sangat terbatas Sistem glikolitik anaerobik
sehingga hanya dapat berlangsung dalam disebut juga dengan sistem asam laktat.
waktu singkat. Saat ini penyediaan Sistem penyediaan energi ini
energi dari sumber PC habis dan jumlah menggunakan bahan pokok karbohidrat
ATP hanya cukup untuk aktivitas selama berupa glikogen yang tersimpan dalam
1-2 detik dan PC akan habis setelah otot. Sistem glikolisis ini melalui suatu
aktivitas otot selama 6-8 detik (Janssen, rangkaian reaksi kimia yang melepaskan
1993). Menurut Bompa dan Haff (2009), energi dari molekul glikogen untuk
sistem fosfokreatin akan berlangsung memperbaharui ATP yang digunakan
selama 0-10 detik seperti pada cabang untuk kontraksi otot. Dinyatakan bahwa
olehraga lari sprint < 100 meter, cabang glikolisis anaerobik merupakan
lempar, lompat, angkat berat, dan rangkaian reaksi kimia yang dihasilkan
menyelam (diving). dalam pemecahan glikogen menjadi
Jadi Penyediaan energi asam laktat. Secara skematis dapat
fosfokreatin berlaku untuk latihan fisik dituliskan sebagai berikut (Janssen,
pada kecepatan tinggi dengan intensitas 1993) :
70
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
Sistem glikolitik sangat meter, dan kano jarak 500 meter (Bompa
penting perannya dalam olahraga, hal ini dan Haff, 2009).
disebabkan karena mempunyai Sistem Oksidatif
keuntungan dengan menyediakan sumber Sistem oksidatif merupakan
energi yang begitu banyak tanpa sistem energi yang paling penting
membutuhkan oksigen. Akan tetapi perannya di dalam tubuh karena terjadi
sistem ini mempunyai kelemahan yang pada setiap aktivitas olahraga. Sistem
sudah diketahui berbagai kalangan yaitu aksidatif menyediakan energi melalui
menghasilkan asam laktat. Asam laktat pembaharuan ATP dengan oksidasi
yang dihasilkan akan berhubungan bahan makanan seperti karbohidrat,
dengan kelelahan otot. Pate dkk (1993) lemak dan protein yang tersimpan di
menyatakan bahwa apabila terdapat dalam sel otot. Disamping itu
penumpukan asam laktat di dalam otot, penggunaan sistem energi ini tidak
maka fungsi otot akan melemah dan menyebabkan penumpukan asam laktat
menyebbabkan kelelahan. dan tidak menyebabkan kelelahan otot
Kapasitas dari sistem glikolitik (Pate dkk, 1993).
ini sangat terbatas sehingga atlet akan Dalam kondisi normal
lebih cepat mengalami kelelahan. Pada glikogen yang merupakan karbohidrat
latihan fisik yang dilakukan dengan dan trigliserida yang merupakan lemak
intensitas maksimum seperti lari 800 sangat banyak disimpan di dalam tubuh
meter dan renang jarak 100 meter, sehingga merupakan sumber utama
kelelahan akan mucul pada aktivitas energi aerobik. Sedangkan protein
selama 1-2 menit. Sistem yang dominan merupakan sumber energi yang sedikit
di sini adalah asam laktat (Hairy, 2003). digunakan dalam pengeluaran energi.
Cabang olahraga lain yang Dalam metabolisme karbohidrat dan
dominan menggunakan sistem ini adalah lemak ini, membutuhkan oksigen dan
lari jarak 200 meter, 400 meter dan ADP dan akan menghasilkan karbon
termasuk juga lari 400 meter, renang dioksida, ATP dan air. Secara skematik
jarak 50 meter dan termasuk juga renang dapat dituliskan sebagai berikut (Janssen,
jarak 100 meter, bersepeda jarak 1.000 1993) :
71
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
meter, lari jarak 800 meter, seman lantai, intensitas latihan harus diturunkan
kano jarak 500 meter, kano jarak 1.000 seperti yang biasa dilakukan oleh pelari
meter, lari jarak menengah, tinju, renang jarak jauh. Dalam proses ini asam laktat
jarak jauh, dan lari marathon (Bompa yang dibentuk dengan bantuan oksigen
dan Haff, 2009). dan ADP akan menghasilkan karbon
Asam laktat dapat juga dipakai dioksida, air dan ATP. Secara skematik
sebagai sumber energi apabila sudah dapat dituliskan sebagai berikut (Janssen,
cukup tersedia oksigen. Untuk itu maka 1993) :
72
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 64 – 73, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3340183
73