Air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan mengalir di atas permukaan tanah (run off) dan sebagian akan masuk meresap ke dalam tanah Untuk mempercepat pengeringan air di atas permukaan tanah atau untuk menurunakn muka air tanah maka pada kedalaman tertentu dipasang pipa2 drain yang disebelah atasnya berlubang (pervorated pipe) Alasan dipilihnya sub drain adalah karena tidak dikehendakinya saluran terbuka pada jarak tertentu untuk alasan keamanan (lapangan sepak bola, bandara) Bila tidak dipasang sub drain akan terjadi genangan pada lapangan , karena lamanya hujan tidak didukung oleh daya infiltrasi tanah Pada sub drain, pori2 tanah dijadikan media untuk meresapkan air menuju ke pipa pervorated. Dan tanah harus bukan merupakan tanah kedap air karena akan menghalangi infiltrasi air hujan. Pipa tidak boleh menyentuh lapisan tanah kedap air Penyebab terjadinya kondisi tanah jenuh Jika tipe tanahnya udah bagus (lolos air) namun bila tidak adanya keseimbangn antara inflow dan outflow dalam tanah (outflow<inflow) akan menyebabkan tanah menjadi jenuh, sehingga akan terjadi genangan. Hal tersebut tergantung pada kondisi: a. Topografi medan - Datar, aliran dalam tanah kecil sehingga tanah akan cepat jenuh. Akibatnya, cepat terjadi genangan - Miring extreme, aliran air cepat mengalir menuju daerah yang rendah, sehingga membuat tanah di daerah yang lebih rendah menjadi jenuh. Akibatnya timbul genangan pada daerah rendah b. Geologi Permeabilitas tanah kecil membuat air dalam tanah sulit mengalir, sehingga tanah menjadi jenuh c. Curah hujan Bila air masuk ke dalam tanah tidak dibarengi dengan daya infiltrasi tanah yang besar, maka tanah juga lama kelamaan akan jenuh d. Luapan banjir Akibat limpasan banjir membuat genangan, sehingga tanah terendam. Akibatnya tanah menjadi jenuh Pola sub drain, mengikuti kondisi di lapangan Manfaat sub drain di lahan pertanian adalah menstabilkan water table, dapat dipakai parit di sekitar lahan atau menggunakan pipa pervorated Pada pipa sub drain yang direncanakan tidak terisi penuh oleh air, karena bila terisi penuh akan meningkatkan tekanan pada pipa, akibatnya air tidak dapat masuk ke pipa. Sehingga, direncanakan pipa setengah terisi atau 1/3 terisi Gambar Layout Saluran
Gambar Pergerakan Aliran
(SUMUR RESAPAN) Sumur resapan adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah Fungsi a. Sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah b. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir atau erosi c. Mempertahankan muka air tanah dan menambah persediaan air tanah d. Mengurangi atau menahan terjadinya kenaikan air laut bagi daerah yang berdekatan dengan pantai e. Mencegah penurunan lahan sebagai air tanah yang berlebihan f. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah Persyaratan sumur resapan (SNI no. 03-2453-2002) a. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada lahan lereng maupun lahan curam dan labil, karena rawan terjadinya longsor b. Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat penimbunan sampah dan septictank dengan jarak minimal 5 m diukur dari tepi c. Sumur resapan harus berjarak minimum 1 m dari pondasi bangunan, karena apabila kondisi tanah di sekitar pondasi yang misalnya labil akan berakibat pada kelongsoran pada pondasi, sehingga rumah bisa retak-retak d. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maximal 2 m di bawah permukaan tanah. Tanah berpasir mempunyai daya permeabilitas yang cukup untuk menyerap air hujan untuk disalurkan ke aliran bawah tanah e. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,5 m pada musim hujan f. Permeabilitas tanah > 2,0 cm/jam (artinya genangan air setinggi 2 cm akan terserap habis dalam waktu 1 jam) - Permeabilitas sedang, 2,0 – 3,6 cm/jam - Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), 3,6 – 36 cm/jam - Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), > 36 cm/jam
Menurut SNI no. 03-2459-1991
g. Bentuknya dapat berupa segiempat maupun lingkaran
h. Ukuran minimumnya adalah 80 cm dan ukuran maximumnya adalah 140 cm i. Kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan tipe konstruksi sumur resapan air Jeni konstruksi sumur resapan a. Sumur resapan dengan dindingnya terbuat dari buis beton , pada dasar sumur dibuat ceruk (lubang) yang diisi dengan ijuk/geotekstil serta batu b. Sumur resapan dengan dinding terbuat dari batu bata, pada dasar sumur diisi ijuk/geotekstil serta batu, tanpa perlu dibuat ceruk (lubang) pada dasarnya c. Sumur resapan dimana dindingnya tanpa menggunakan perkerasan atau lapisan, maka isi seluruh bagian dari sumur resapan dengan ijuk/geotekstil serta batu hingga permukaan Sumur resapan dengan peluap, agar apabila air di dalam sumur berlebih tidak meluap keluar yang dapat menyebabkan kerusakan pada konstruksi
Volume sumur resapan pada tanah dengan permeabilitas rendah
Jumlah sumur yang harus dibuat berdasarkan permeabilitas tanah dan luasan bidang tanah