Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 1 BU DESYTA

(DRAINASE BAWAH PERMUKAAN)


 Air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan mengalir di atas permukaan
tanah (run off) dan sebagian akan masuk meresap ke dalam tanah
 Untuk mempercepat pengeringan air di atas permukaan tanah atau untuk menurunakn
muka air tanah maka pada kedalaman tertentu dipasang pipa2 drain yang disebelah
atasnya berlubang (pervorated pipe)
 Alasan dipilihnya sub drain adalah karena tidak dikehendakinya saluran terbuka pada
jarak tertentu untuk alasan keamanan (lapangan sepak bola, bandara)
 Bila tidak dipasang sub drain akan terjadi genangan pada lapangan , karena lamanya
hujan tidak didukung oleh daya infiltrasi tanah
 Pada sub drain, pori2 tanah dijadikan media untuk meresapkan air menuju ke pipa
pervorated. Dan tanah harus bukan merupakan tanah kedap air karena akan
menghalangi infiltrasi air hujan. Pipa tidak boleh menyentuh lapisan tanah kedap air
 Penyebab terjadinya kondisi tanah jenuh
Jika tipe tanahnya udah bagus (lolos air) namun bila tidak adanya keseimbangn antara
inflow dan outflow dalam tanah (outflow<inflow) akan menyebabkan tanah menjadi
jenuh, sehingga akan terjadi genangan. Hal tersebut tergantung pada kondisi:
a. Topografi medan
- Datar, aliran dalam tanah kecil sehingga tanah akan cepat jenuh. Akibatnya,
cepat terjadi genangan
- Miring extreme, aliran air cepat mengalir menuju daerah yang rendah,
sehingga membuat tanah di daerah yang lebih rendah menjadi jenuh.
Akibatnya timbul genangan pada daerah rendah
b. Geologi
Permeabilitas tanah kecil membuat air dalam tanah sulit mengalir, sehingga tanah
menjadi jenuh
c. Curah hujan
Bila air masuk ke dalam tanah tidak dibarengi dengan daya infiltrasi tanah yang
besar, maka tanah juga lama kelamaan akan jenuh
d. Luapan banjir
Akibat limpasan banjir membuat genangan, sehingga tanah terendam. Akibatnya
tanah menjadi jenuh
 Pola sub drain, mengikuti kondisi di lapangan
 Manfaat sub drain di lahan pertanian adalah menstabilkan water table, dapat dipakai
parit di sekitar lahan atau menggunakan pipa pervorated
 Pada pipa sub drain yang direncanakan tidak terisi penuh oleh air, karena bila terisi
penuh akan meningkatkan tekanan pada pipa, akibatnya air tidak dapat masuk ke pipa.
Sehingga, direncanakan pipa setengah terisi atau 1/3 terisi
Gambar Layout Saluran

Gambar Pergerakan Aliran


(SUMUR RESAPAN)
 Sumur resapan adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk
menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah
 Fungsi
a. Sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah
b. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air sehingga
memperkecil kemungkinan terjadinya banjir atau erosi
c. Mempertahankan muka air tanah dan menambah persediaan air tanah
d. Mengurangi atau menahan terjadinya kenaikan air laut bagi daerah yang
berdekatan dengan pantai
e. Mencegah penurunan lahan sebagai air tanah yang berlebihan
f. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah
 Persyaratan sumur resapan (SNI no. 03-2453-2002)
a. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada lahan lereng
maupun lahan curam dan labil, karena rawan terjadinya longsor
b. Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat penimbunan sampah dan septictank
dengan jarak minimal 5 m diukur dari tepi
c. Sumur resapan harus berjarak minimum 1 m dari pondasi bangunan, karena
apabila kondisi tanah di sekitar pondasi yang misalnya labil akan berakibat pada
kelongsoran pada pondasi, sehingga rumah bisa retak-retak
d. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maximal 2 m di bawah
permukaan tanah. Tanah berpasir mempunyai daya permeabilitas yang cukup
untuk menyerap air hujan untuk disalurkan ke aliran bawah tanah
e. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,5 m pada musim hujan
f. Permeabilitas tanah > 2,0 cm/jam (artinya genangan air setinggi 2 cm akan
terserap habis dalam waktu 1 jam)
- Permeabilitas sedang, 2,0 – 3,6 cm/jam
- Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), 3,6 – 36 cm/jam
- Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), > 36 cm/jam

Menurut SNI no. 03-2459-1991

g. Bentuknya dapat berupa segiempat maupun lingkaran


h. Ukuran minimumnya adalah 80 cm dan ukuran maximumnya adalah 140 cm
i. Kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan tipe konstruksi sumur resapan air
 Jeni konstruksi sumur resapan
a. Sumur resapan dengan dindingnya terbuat dari buis beton , pada dasar sumur
dibuat ceruk (lubang) yang diisi dengan ijuk/geotekstil serta batu
b. Sumur resapan dengan dinding terbuat dari batu bata, pada dasar sumur diisi
ijuk/geotekstil serta batu, tanpa perlu dibuat ceruk (lubang) pada dasarnya
c. Sumur resapan dimana dindingnya tanpa menggunakan perkerasan atau lapisan,
maka isi seluruh bagian dari sumur resapan dengan ijuk/geotekstil serta batu
hingga permukaan
 Sumur resapan dengan peluap, agar apabila air di dalam sumur berlebih tidak meluap
keluar yang dapat menyebabkan kerusakan pada konstruksi

 Volume sumur resapan pada tanah dengan permeabilitas rendah


 Jumlah sumur yang harus dibuat berdasarkan permeabilitas tanah dan luasan bidang
tanah

 Hubungan kecepatan infiltrasi dan tekstur tanah


 Tata letak sumur resapan individual

Anda mungkin juga menyukai