Anda di halaman 1dari 10

Nama : Alvina Sylvia A

Kelas :A03

Nim :185080400111036

MATERI KELOMPOK 5

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji

satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat

berbeda dengan rumput laut (algae).Contohnya adalah puncak daun Cymodocea

serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, sedangkan C. Rotundata datar dan halus.

Daun lamun terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun. Pelepah

daun menutupi rhizoma yang baru tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi genus

Halophila yang memiliki bentuk daun petiolate tidak memiliki pelepah

` Penelitian mengenai salah satu lamun (S. isoetifolium) mendeskripsikan

anatominya seperti berikut.

• Akar dari S. isoetifolium memiliki struktur anatomi yang hampir sama dengan akar

pada tumbuhan air pada umumnya.

• Lapisan luarnyaialah lapisan epidermis, yang ditunjukkan dengan selapis sel yang

susunan selnya rapat yang memiliki diameter 41,4 μm.

• Beberapa sel epidermis menonjol dalam bentuk rambut akar uniseluler yang tubular

disebut trikhoblast.
• Di bawah lapisan epidermis terdapat lapisan eksodermis yang ditunjukkandengan

selapis sel berbentuk bulat yang berpenebalan pada luar dan samping sel.

Di bawah lapisan epidermis terdapat korteks yang ditunjukkan dengan adanya

beberapa lapisan sel yang tersusun rapat satu sama lain yang merupakan sel-sel

parenkim,selnya berbentuk polyhedral dan berukuran besar. Di bagian korteks juga

terdapat berkaspembuluh kecil yang menyebar yangditunjukkan dengan adanya sel

yang berbentuk membulat yang mempunyai tipe konsentris amfikribal, yaitu xylem

berada di bagian dalam dan floem di bagian luar dan memiliki diameter103,5 μm. Di

antara korteks dan berkas pembuluh batang terdapat jaringan yang terdiri atas banyak

aerenkim dan ruang antar sel sehingga membentuk suatu jaring-jaring, yang

ditunjukkan dengan adanya beberapa susunan sel aerenkim yang rapat satu sama lain.

 Penyebaran Lamun :

Secara ekologis ekosistem lamun di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

merupakan habitat, tempat mencari makan dan berkembang biak berbagai jenis ikan,

udang, teripang, cumi-cumi serta biota laut lainnya. Di perairan sebelah barat Pulau

Kaliage Kecil dijumpai jenis cumi-cumi meletakkan telur-telurnya di daun-daun

lamun sampai menetas padang lamun di sebelah barat. Di samping itu, keberadaan

padang lamun di TNKPS dapat menstabilkan substrat dasar, daun-daun lamun akan

menangkap sedimen dan mengendapkannya ke dasar sehingga perairan menjadi

jernih. Hingga kini, tercatat kurang lebih 12 jenis lamun dijumpai di perairan

Indonesia yang termasuk dalam 7 genus dan 2 famili.


Famili Hydrocharitaceae terdiri dari

• Enhalus acoroides,

• Thalassia hemprichii, Halophila ovalis, dan

• H. minor

sedangkan famili Potamogetonaceae terdiri dari

• Syringodium isoetifolium,

• Cymodocea rotundata,

• C. serrulata,

• Halodule pinifolia,

• H. uninervis

 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Lamun

Substrat

Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe sedimen, mulai dari lumpur
sampai karang. Kebutuhan substrat yang utama bagi pengembangan padang lamun
adalah kedalaman sedimen yang cukup. Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas
sedimen mencakup 2 hal yaitu : pelindung tanaman dari arus laut dan tempat
pengolahan dan pemasok nutrien.

Kecepatan arus
Produktivitas padang lamun dipengaruhi oleh kecepatan arus.

Temperatur

Secara umum ekosistem padang lamun ditemukan secara luas di daerah


bersuhu dingin dan di tropis. Kondisi ini tidak selamanya benar jika kita hanya
memfokuskan terhadap lamun di daerah tropis karena kisaran lamun dapat tumbuh
optimal hanya pada temperatur 28-300C.

MATERI KELOMPOK 6 ( LAMUN )

RANTAI MAKANAN PADA EKOSISTEM LAMUN

Dari beberapa fauna yang memakan lamun, banyak dari bagian-bagian

tanaman yang dihasilkan oleh lamun disimpan di dasar atau diekspor ke laut dari

ekosistem lamun oleh pergerakan air. Bahan material organik ini biasanya

didekomposisi oleh mikroorganisme akan digunakan oleh makrokonsumer dalam

bentuk detritus pada rantai makanan. planktonik dan bentik mikroalgae merupakan

produser primer. secara kuantitatif detritus organik berasal dari produser primer yang

ditimbun di dasar perairan. Detritus, bagian makro dan mikro yang didekomposisi

dari tanaman, akan digunakan oleh mikroorganisme dan sangat memegang peranan

penting sebagai sumber makanan untuk beberapa konsumer primer. Banyak dari ikan

memakan lamun, beberapa ikan pelagis yang berenang secara bergerombol memakan

daun Zostera.
 ALIRAN ENERGI PADA EKOSISTEM LAMUN

PROSES FOTOSINTESIS

Matahari
CO2

Diserap oleh lamun

H2O

Proses pembuatan energy atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran

cahaya matahari dengan menggunakan zat hara / mineral, karbon dioksida dan air.

6H2O+6CO2 C6H12O6+6O2 Gula +


Air+Karbon Dioksida Oksigen

Jadi :
Padang
Konsumen 1 Konsumen 2 Konsumen 3
Lamun

Detritus
 FLORA DAN FAUNA PADA EKOSISTEM LAMUN

JENIS LAMUN :

Di Indonesia sendiri hanya didapati sekitar 12 spesies dari tujuh marga

(genus).  Jenis-jenis itu tergolong ke dalam suku Hydrocharitaceae (marga-

marga Enhalus, Halophila dan Thalassia) dan Potamogetonaceae

(Cymodocea, Halodule, Syringodium dan Thalassodendron). 

1. Thalassia hemprichii

2. Halophila ovalis

3. Cymodocea rotundata

4. Cymodocea serrulata

5. Halodule uninervis

6. Syringodium isoetifolium

7. Enhalus acoroides

8. Holodule pinifolia

9. Halophila minor

10. Thallassodendron ciliatum

11. Halophilia spinulosa

12. Halophila decipiens

13. Halophilia sulawesii


JENIS FAUNA :

Kekayaan ini terutama ditunjukkan oleh jenis-jenis hewan yang hidup di

sini, baik sebagai penetap maupun pengunjung yang setia. Aneka jenis

cacing, moluska (siput dan kerang), teripang, ketam dan udang, dan berbagai

jenis ikan kecil hidup menetap di sela-sela kerimbunan jurai-jurai lamun.

Juga beberapa jenis bulu babi yang hidup dari daun-daun lamun. Di samping

itu berbagai jenis hewan dan ikan juga menggunakan padang lamun ini

sebagai tempat memijah dan membesarkan anak-anaknya. Di antaranya

adalah ikan beronang (Siganus spp.) dan beberapa jenis udang (Penaeus spp.).

Mollusca : Filum Mollusca meliputi keong, kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, sotong

dan sebangsanya.

Echinodermata : Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan

Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi

secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang

cukup besar dengan larva Hemichordata.

Arthropoda : Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan

mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya.

Mamalia : Beberapa jenis reptil dan mamalia laut juga memanfaatkan padang lamun

sebagai tempat mencari makanan.  Misalnya penyu hijau (Chelonia mydas), duyung

alias dugong (Dugong dugong) di perairan Australasia serta manate (Trichechus


manatus) di Karibia.  Duyung dan manate adalah mamalia herbivor yang

mengkonsumsi lamun sebagai makanan utamanya.

 PENYEBAB KERUSAKAN PADA EKOSISTEM LAMUN

EUTROFIKASI

Permasalahan yang penting dalam zona pesisir dunia. Eutrofikasi dan

pemuatan sedimen diduga menjadi penyebab penurunan area vegetasi lamun di

seluruh dunia. Kenaikan tingkat nutrisi di dalam kolom air terutama pada perairan

oligotrofik menstimulus pertumbuhan fitoplankton, macroalga dan alga epifit, juga

lamun. Penambahan nutrisi dapat menyebabkan lamun menjadi kalab bersaing

dengan pertumbuban makroalga yang relatif cepat.

SEDIMEN

Sedimentasi disebabkan oleh pembalakan hutan dan penebangan hutan

mangrove yang menimbulkan erosi dan mengangkut sedimen ke laut melalui aliran

air. Sedimentasi akan menyebabkan meningkatnya kekeruhan air sehingga lamun bisa

mati dan bisa rusak karena tidak dapat berfotosintesis. Selain itu sedimentasi juga

dapat menutup padang lamun. Berikut ini gambar lamun yang tertutupi sedimentasi.

BAHAN KIMIA BERACUN

Salah satu polusi bahan kimia paling berbahaya bagi ekosistem laut, yang

tercatat sampai saat ini, adalah tumpahan minyak. Kerusakan ekosistem laut,
termasuk ekosistem lamun, disebabkan oleh penutupan lapisan minyak dan

komponen minyak terlarut mencemari air laut.

PERUBAHAN FISIKA KIMIA LAINNYA

Pemasukan materi terlarut dan partikel hasil aktivitas manusia ke dalam

kolom air, serta sedimen dapat berdampak negatif dan menyebabkan kondisi

lingkungan yang tidak sesuai untuk lamun. Contohnya, limbah panas dan pembangkit

tenaga listrik menyebabkan degradasi padang lamun. Rekayasa pesisir secara fisik

juga dapat merubah lingkungan lamun.

KERUSAKAN MEKANIS

Kerusakan pada padang lamun yang disebabkan secara mekanis dapat berasal

dari berbagai aktivitas, misalnya penangkapan ikan dan perkapalan.

INVASI OLEH JENIS EKSOTIS

Invasi lamun dengan jenis eksostis (non-native) yang menyebabkan

penurunan lamun dalam skala besar jarang terjadi. lnvasi ini kemungkinan dapat

terjadi, karena organisme non-native terbawa oleh air pada lambung kapal dari satu

tempat ke tempat lain.

PEMANASAN GLOBAL

Potensi ancaman terhadap lamun dapat muncul secara tidak langsung dari

proses kenaikan permukaan air laut, perubahan sistem pasang surut, penurunan
salinitas lokal, kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta dampak perubahan

distribusi dan intensitas kejadian ekstrim.

 PERAN DAN FUNGSI EKOSISTEM LAMUN

FUNGSI LAMUN : Stabilisator perairan ,Sumber makanan langsung berbagai biota

laut, Sebagai produsen primer, Komunitas lamun memberikan habitat penting dan

perlindungan untuk sejumlah spesies hewan ,Lamun memegang fungsi utama dalam

daur zat hara dan elemen – elemen langka di lingkungan laut.

PERANAN DAN MANFAAT LAMUN

1) Sebagai Habitat Biota

2) Sebagai Penangkap Sedimen

3) Sebagai Pendaur Zat Hara

Anda mungkin juga menyukai