Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur sosial kebudayaannya yang
telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa.

Melalui pendidikan juga diharapakan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan
objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang
bersangkutan. Nantinya melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini
sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan harapan di masa depan. Masa lalu yang telah tampak adanya
pergeseran nilai-nilai merupakan hasil adanya perubahan sosial, kita harus mulai menyadari dan terus
berjuang di bidang pendidikan tidak hanya aspek kognitif  yang di utamakan, tetapi sampai pada aspek
afektif dan psikomotornya. Dengan demikian kita dapat mengantisipasi terhadap masyarakat masa depan
di era globalisasi ini.

B.     Tujuan

1)        memahami beberapa kemungkinan keadaan masyarakat di masa depan, serta peranan faktor-faktor


globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), arus komunikasi yang semakin padat
dan cepat, serta kebutuhan yang meningkat dalam layanan profesional terhadap masyarakat di masa
depan tersebut.

2)        memahami berbagai upaya pendidikan untuk mengantisipasi masa depan, baik yang berkenan
dengan penyiapan manusia maupun yang berkenan dengan perubahan sosiokultural, serta pengembangan
sarana pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang sedang atau akan dilaksanakan.

C.     Manfaat.

1)      bagi mahasiswa calon tenaga kependidikan, utamanya guru, kajian tentang masyarakat masa depan
tersebut berdampak ganda, yaitu untuk dirinya sendiri serta pada gilirannya kelak untuk siswa-siswanya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkiraan masyarakat masa depan

Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Kebudayaan
dimaksudkan dalam arti luas yakni keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya
dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (koentjaraningrat, 1974: 19).
Kebudayaan itu dapat:

1) berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya
2) berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam bermasyarakat
3) berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia (koentjaraningrat 1974: 15-22)

            pengertian kebudayaan yang begitu luas seringkali dipecah lagi dalam unsur-unsurnya, dan sering
dipandang sebagai unsur-unsur universal dari kebudayaan, yakni:

A. sistem religi dan upacara keagamaan


B. sistem dan organisasi kemasyarakatan
C. sistem pengetahuan
D. bahasa
E. kesenian
F. sistem mata pencaharian
G. sistem teknologi dan peralatan

            perubahan dari salah satu unsur-unsur tersebut akan berdampak pada keseluruhan unsur-unsur
kebudayaan lainnya.

Perkembangan masyarakat beserta kebudayaannya sekarang ini makin mengalami percepatan serta
meliputi seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia. Perubahan yang cepat tersebut mempunyai
beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat masa depan. Beberapa
diantaranya adalah:

1. kecenderungan globalisasi yang makin cepat


2. perkembangan iptek yang makin cepat
3. perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat
4. kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.

Pemahaman tentang keadaan masyarakat masa depan tersebut akan sangat penting sebagai latar depan
segala kebijakan dan upaya pendidikan masa kini dan masa yang akan datang. Kajian masyarakat masa
depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi
peranannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi
keadaan masyarakat masa depan.

2
1.         Kecenderungan globalisasi

Istilah globalisasi (asal kata: global yang berarti secara umumnya, utuhnya, kebulatannya) bermakna
bumi sebagai satu keutuhan seakan-akan tanpa tapal batas administrasi negara, dunia menjadi amat
transparan, serta saling ketergantungan antarbangsa di dunia semakin besar, dengan kata lain: menjadikan
dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan. Menurut emil salim terdapat empat bidang kekuatan
gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yakni bidang iptek, ekonomi,
lingkungan hidup, dan pendidikan.

a. Bidang iptek yang mengalami perkembangan semakin dipercepat, utamanya penggunaan


berbagai teknologi canggih seperti komputer dan satelit.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas negara.
c. Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan
tingkat internasional.
d. Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identirtas bangsa termasuk budaya nasional
dan budaya-budaya nusantara.

2.         Perkembangan iptek

Perkembangan iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu ciri utama dari
masyarakat masa depan. Globalisasi perkembangan iptek tersbut dapat berdampak positif ataupun
negative, tergantung pada kesiapan bangsa beserta kondisi social- budayanya untuk menerima limpahan
informasi atau teknologi tersebut. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti
perkembangan iptek yang terjadi di dunia. Sedangkan segi negatifnya akan timbul apabila kondisi sosial-
budayanya belum siap menerima limpahan itu ( pratiwi sudarsono, 1990: 14-15).

Percepatan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis
(filsafat ilmu, 1981: 9-15). Segi landasan ontologis, objek telaahan ialah berupa pengalaman atau segenap
ujud yang dijangkau lewat alat indra yang telah mengalami perkembangan yang pesat karena
didapatkannya peranti (device) yang membantu alat indra tersebut. Dari segi epistemologis, cara yang
dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah menglami
perkembangan yang pesat. Landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang
mempersoalkan tentang penggunaan iptek tersebut secara moral tertuju pada kemaslahatan
manusia. Kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, antara lain:

A. Penelitian dasar (basic research)


B. Penelitian terapan (applied research)
C. Pengembangan teknologi (technological development)
D. Penerapan teknologi

Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh iptek, yang akan lebih
membenarkan bahwa ilmu adalah kekuasaan maka teknologi merupakan alat kekuasaan atas:

3
i. Manusia, yakni demi kemaslahatan atau sebaliknya mengeksploitasi manusia itu.
ii. Kebudayaan, yakni memperkaya dan memperkuat kebudayaan atau melunturkan nilai-
nilai budaya yang dapat menimbulkan krisis identitas budaya.
iii. Alam, yakni memanfaatkan sambil menjaga kelestariannya ataukah memusnahkan
kehidupan di bumi (filsafat ilmu, 1981:164-166).

3.         Perkembangan arus komunikasi yang semakin padat dan cepat

Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi,
utamanya satelit komunikasi. Ada beberapa istilah yang diapakai dalam menjelaskan perkembangan
global yang cepat pada akhir abad ke-20 ini, antara lain: gelombang ketiga (alvin toffler), zaman pasca-
industri (john naisbit), dunia tanpa batas (kenichi ohmac: the borderless word), revolusi komunikasi
(frederick williams: the communications revolution), dan sebagainya.

Pada umumnya bentuk komunikasi langsung (verbal ataupun nonverbal) dikenal sebagai komunkasi
antarpribadi (interpersonal communication), baik komunikasi antardua orang (dyadic communication),
maupun dalam kelompok kecil (small gruop communication) dengan ciri pokok adanya dialog di antara
pihak-pihak yang berkomunikasi. Sedangkan bentuk komunikasi monolog adalah komunikasi publik,
yang dibedakan atas komunikasi pembicaraan-pendengar (speaker-audience communication). Misalnya
pada rapat umum dan komunikasi massa seperti surat kabar dan lain sebagainya.

Proses komunikasi meliputi beberapa unsur dasar, yaitu:

A. Sumber pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan oleh
pengirim pesan.
B. Penyandian (encoding), yakni pengubahan/penerjemahan isi pesan ke dalam bentuk yang
serasi dengan alat pengiriman pesan
C. Transmisi (pengiriman) pesan
D. Saluran
E. Pembukasandian (decoding) yakni penerjemahan kembali apa yang diterima ke dalam isi
pesan oleh penerima
F. Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya
G. Gangguan/hambatan (noise) yang dapat terjadi pada sema unsur dasar lainnya.

Pengirim Penerima

1.    Sumber 2.   Penyandian 5.    Pembukasandia (1)   gagasan,


pesan: (encoding) n (decoding) perasaan,

4
gagasan, harapan, dll, dari
perasaan, penerima; akan
harapan, dan menjadi sumber
lain-lain. balikan

3.    Transmisi/pengirima 7. Gangguan 6.    Reaksi internal


n pesan sesuai pemahaman
pesan

                           
7.         Gangguan

7.  Gangguan

Bagan  2.1 proses komunikasi

(dimodifikasi dari johnson dan johnson, 1977: 111)

Faktor yang harus diperhatikan (dirjen pembinaan pers dan grafika, 1992: 18-20) dalam upaya untuk
merebut teknolgi komunikasi dan informasi yang telah berkembang pesat, antara lain:

1. Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir


2. Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan sinyal yang
beragam (suara, video, dan data) menuju bentuk isdn (integrated service
digital network) yang dikelola dengan sistem komputer
3. Di bidang media cetak antara lain penggunaan vdt (video display
terminal), surat kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh
4. Di bidang media elektronik antara lain penggunaan dbs (direct broadcast
satelitte), penggunaan hdtv (high definition television), dan sebagainya.
Kesemuanya itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat
informasi, sebagai masyarakat masa depan.

5. Peningkatan layanan profesional

5
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional
dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, “suatu vokasi khusus yang
mempunya ciri-ciri: expertise (keahlian), responsibility (tanggungjawab), corporateness (kesejawatan)”
(huntington, 1964, dari nugroho notosusanto, 1984: 16).robert w. Richey (1974) dan d. Westy-gibson
(1965) mengemukakan ciri-ciri profesi (dari profesionalisasi jabatan guru, 1983: 4-6) yaitu:

A. Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal, dan layanan itu memperoleh
pengakuan masyarakat (harus dilakukan oleh pemangku profesi tersebut)
B. Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan
prosedur yang unik, serta diperlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya
sebagai periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan
layanan itu (pendidikan/pelatihan prajabatan)
C. Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya
yang kompeten yang dieprbolehkan melaksanakan layanan profesi itu
D. Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta tingkah laku, sikap
dan cara kerja dari anggotanya itu
E. Terdapat organisai profesi yang akan berfungsi menjaga/meningkatkan layanan profesi,
dan melindungi kepentingan serta kesejahteraan angotanya
F. Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karier hidup dan menjadi
seorang yang relatif permanen, serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan
profesinya dan utnuk mengembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.

Howsam, et.al. (1976: 7-9) mengemukakan suatu pandangan historis tentang profesi dengan
mengemukakan lima lingkaran konsentris dari titik tengah berturut-turut:

Mc cully (1969, dari t. Raka joni, 1981:5-8) mengemukakan enam tahap dalam proses profesionalisasi
yakni:

A.             Penetapan dan pemantapan layanan unik yang diberikan oleh suatu profesi sehingga
memperoleh pengakuan masayarakat dan pemerintah. Contoh: layanan unik dari para dokter, dan apabia
dilakukan oleh pihak lain, akan dituduh sebagai “dokter palsu”.

B.             Penyepakatan antara kelompok profesi dan lembaga pendidikan prajabatan tentang standar
kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh setiap calon profesi tersebut.

C.             Akreditas, yakni pengakuan resmi tentang kelayakan suatu program pendidikan prajabatan
yang ditugasi menghasilkan calon tenaga profesi bersangkutan. Penilaian kelayakan itu meliputi antara
lain: tujuan dan filosofi pendidikannya, isi program, fasilitas pendukung ketenagaan, pelaksanaan
program, dan sebagainya.

D.            Mekanisme sertifikasi dan pemberian izin praktek, yaitu merupakan pengakuan resmi kepada
seseorang yang memiliki kompetensi yang diprasyaratkan oleh profesi tertentu.

6
E.             Baik secara perseorangan, maupun secara kelompok, pemangku profesi bertanggungjawab
penuh terhadap segala asepk pelaksanaan tugasnya yakni kebebasan mengambil keputusan secara
profesional.

F.              Kelompok profesional memiliki kode etik yang berfungsi ganda, yaitu:

1)   perlindungan terhadap masyarakat agar memperoleh layanan yang bermutu

2)   perlindungan dan pedoman peningkatan kualitas anggota.

B.     Upaya pendidikan dalam menagantisipasikan masa depan

Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru
yang akan datang. Seperti telah dikemukakan, manusia yang melek teknologi dan melek pikir yang
keseluruhannya disebut melek kebudayaan, yang mampu “think globally but act locally”.

Pengembangan pendidikan dalam masyarakat dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat
haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik. Pendekatan sistematis
adalah pengembangan pendidikan dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang bertahap, sedang
sistematik menunjuk pada pendekatan sitem dalm proses berpikir yang mengaitkan secara fungsional
semua aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut (depdikbud, 1991/1992a: 21). Pembangunan manusia
indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara dalam masa yang akan datang.
Oleh karena itu kajian selanjutnya akan membahas tentang tuntutan manusia masa depan, dan upaya
mengantisipasi masa depan.

1.         Tuntutan bagi manusia masa depan (manusia modern)

Dalam membicarakan tentang perkiraan masyarakat masa depan, secara tersirat telah pula dibicarakan
tentang tantangan-tantangan yang akan dihadapi manusia masa depan. Tantangan tersebut merupakan
gejala konstelasi dunia masa kini dan masa depan, oleh karena itu, manusi indonesia perlu berupaya untuk
menyesuaikan diri sehingga menjadi manusia modern. Setiap upaya manusia untuk menyesuaikan diri
terhadap konstelasi dunia pada masanya (masa lampau, kini, ataupun datang) adalah proes modernisasi.

Berdasarkan acuan normatif yang berlaku (uu ri no. 2/1989beserta peraturan pelaksanaanya) telah
ditetapkan rumusan tujuan pendidikan di indonesia, yang dapat dianggap sebagai profil manusia
indonesia di masa depan. Dalam penjelasan pp ri no: 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar (yakni
penjelasan pasal 3) dikemukakan rincian tujuan-tujuan pendidikan dasar tersebut (undang-undang,
1992:79-80) sebagai berikut:

A.    Pengembanga kehidupan siswa sebagai pribadi sekurang-kurangnya mencakup upaya untuk:

1)        memperkuat dasar keimanan dan ketakwaan

7
2)        membiasakan untuk berperilaku yang baik

3)        memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar

4)        memelihara kesehatan jasmani dan rohani

5)        memberikan kemampuan untuk belajar

6)        membentuk kemampuan untuk belajar

B.    Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota masyarakat sekurang-kurangnya mencakup


upaya untuk:

1)        memperkuat kesadaran hidup beragama dalam bermasyarakat

2)        menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam masyarakat

3)        memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk bereran serta dalam
kehiduoan bermasyarkat

C.    Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai warga negara sekurang-kurangnya mencakup upaya
untuk:

1)        mengembangkan perhatian dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebaga warga negara
republik indonesia

2)        menanamkan rasa ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan bangsa dna negara

3)        memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara

D.   Pengembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota umat manusia mencakup upaya untuk:

1)      meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat

2)      meningkatkan pengertian kesadaran tentang hak asasi manusia

3)      memberikan pengertian tentang ketertiban dunia

4)      meningkatkan kesdaran pentingnya persahabatan antarbangsa

E.    Mempersiapkan peserta didik untuk mengisi pendidikan menengah dalam menguasai kurikulum yang
diisyaratkan.

Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar sebagai manusia pancasila yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:

                                       i.     Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui


orientasi dan atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan.

                                     ii.     Melanjutkan ke pendidikan menengah.

8
Tuntutan manusia indonesia di masa depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan
kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di
masa depan tersebut. Beberapa di antaranya seperti:

A)    ketanggapan terhadap pelbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan.

B)   kretifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.

C)    efisiensi dan etos kerja yang tinggi

Bertolak dari tesis ketidakpastian, makaminan makagiansar (1990: 5-6) mengemukakan pentingnya
mengembangkan empat hal pada peserta didik, yaitu:

A.         Kemampuan mengantisipasi (anticipate) perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan

B.        Kemampuan dan sikap untuk mengerti dan mengatasi situasi (cope)

C.         Kemampan mengakomodasi (acomodate), utamanya perkembangan iptek serta perubaan yang


diakibatkannya

D.        Kemampuan mereorientasi (reorient), utamanya kemampuan seleksi (filter) terhadap arus


informasi yang membombardirnya.

Akhirnya dikemukakan pendapat mayjen sajidiman (1972: 10-11) yang menekankan kemampuan yang
diperlukan manusia indonesai berdasarkan fungsinya, yakni:

A)        pekerja yang terampil yang menjadi bagian utama dari mekanime produksi (dalam arti luas) yang
harus lebih efektif dan efisien

B)        pemimpin dan manager yang efektif, yang memiliki kemampuan berpikir, mengambil keputusan
yang tepat pada waktunya serta mengendalikan pelaksanaan dengan cakap dan berwibawa.

2.         Upaya mengantisipasikan masa depan

Sesuai dengan penjelasan uu ri no. 2 tahun 1989, fungsi pendidikan diarahkan bukan hanya untuk
pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu upaya
untuk mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada:

A.         Perubahan nilai dan sikap

9
Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai
merupakan norma, acuan yang seharusnya, dan tahu kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Nilai-
nilai tersebut dapat besumber dari berbagai hal, seperti agama, hukum, adat-istiadat, moral dan
sebagainya. Dalam sikap dapat dibedakan tiga aspek, yaitu:

1)        aspek kognitif seperti pemahaman tentang objek sikap

2)        aspek afektif yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan dapat sangat subjektif sperti setuju atau tak
setuju, suka atau benci, dan sebagainya.

3)        aspek konatif yang mendorong untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut.

Pembentukan/pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti pembiasaan, internalisasi nilai melalui ganjaran hukuman, keteladanan (modelling), teknik
klarifikasi nilai, dan sebagainya. Hasil belajar berupa nilai dan sikap dapat dikategorikan dalam kawasan
(ranah) afektif. Tujuan taksonomi pendidikan dalam ranah afektif tersebut dikemukakan antara lian oleh
krathwohl, bloom, dan masia (1964, dari bloom, hastings, dan madaus, 1971:229) yang menekankan
proses internalisasi yang kontinu dari yang rendah sampai yang tertinggi sebagai berikut:

1)        penerimaan (receiving, attending)

2)        penanggapan (responding)

3)        penilaian, peyakinan (valuing)

4)        pengorganisasian, konseptualisasi (organization)

5)        perwatakan, pameran (characterization)

Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa
sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan.
Pendidikan harus selalu menjaga secara seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan,
disamping kemampuan menerima dan mempertahankan. Keserasian dan keselarasan antara pelestarian
dan pembaruan nilai dan sikap akan memeberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.

B.        Pengembangan kebudayaan

Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan
pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan
manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap pengaruh kebudayaan lain. Oleh karena
itu, yang dibutuhkan adalah memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh
positif serta menghindari pengaru negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan faktor
menentukan dalam membangun dan memperkuat ketahanan budaya tersebut.

Unesco telah menetapkan konsep dasawarsa kebudayaan sedunia yang menekankan bahwa
pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus meliputi empat dimensi (makaminan makagiansar,
2990: 7) yakni:

10
1)      afirmasi astau penegasan buadaya dalam proses pembangunan, karena pembangunan akan hampa
jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat/bangsa yang bersangkutan.

2)      mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui
identitas budayanya.

3)      partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa adalah mutlak perlu.

4)      memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan mutlak dalam era globalisasi.

C.         Pengembangan sarana pendidikan

Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang
secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso s. Hamijoyo mengemukakan lima
strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yaitu:

1)             pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama dalam bidang yang vital seperti
manufakturing pertanian, sebagai modal utama menghadapi globalisasi.

2)             pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing


yang relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instumen operasional untuk berkiprah
dalam globalisasi.

3)             pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan


sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan
manusia.

4)             pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama dan ideologi demi
ketahanan sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.

5)             pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan, termasuk pengelola
sistem pendidikan formal dan nonoformal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu, relevansi,
dan efisiensi sumber daya manusia secara keseluruhan.

11
BAB III
RANGKUMAN
Pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan
keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum
yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:

1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.

2. Perkembangan iptek yang makin cepat.

3. Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat.

4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.


Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan makin penting
peranannya di masa depan.

Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus
informasi yang padat dan cepat, dan sebagainya, telah memerlukan warga yang mau dan mampu
menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut. Pendidikan
berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan
datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah
dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-sistematik. Pembangunan manusia indonesia
seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara indonesia dalam abad 21 yang akan datang
untuk itu diperlukan:

1. Tuntutan bagi manusia masa depan.

2. Upaya mengantisipasi masa depan, utamanya yang berhubungan dengan perubahan nilai dan sikap
sebagai manusia modern, pengembangan kehidupan dan kebudayaan, serta pengembangan sarana
pendidikan.

12
Daftar pustaka

Tirtarahardja u dan la sulo .2005.pengantar pendidikan, jakarta: rineka cipta.

13

Anda mungkin juga menyukai