Anda di halaman 1dari 25

Makalah

Alat/Bahan yang Digunakan Untuk Sterilisasi


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang dibina oleh
Ibu Eliya Mursyida, MSi

Disusun oleh :

NURUL ANNISA
NIM: 1948201085

Kelas : IIIA Farmasi

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKAN BARU
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan
Saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Alat/Bahan yang Digunakan Untuk
Sterilisasi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Mikrobiologi di Universitas Abdurrab. Dalam makalah ini saya masih
banyak sekali merasa kekurangan baik pada teknik penulisan, penguasaan materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah kami sebagai penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dan menyelesaikan makalah
ini. Kami ucapkan terimakasih juga kepada Dosen pembimbing kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Mikrobiologi.
iii

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

2.1.Latar Belakang .................................................................................................................. 1

2.1.Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3


BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 22
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka


semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam
sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran
kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari
tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut. Dalam bidang
penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan
akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik / cara penggunaan alat-alat yang
berhubungan dengan penelitian tersebut. Hal ini dilakukan untuk memuddahkan
berlangsungkan suatu penelitian.

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan
steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya
diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan
karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik
sterilisasi yang berbeda .

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk


mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip
kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi. Selain itu pula untuk mengetahui teknik
sterilisasi dari alat-alat tersebut.
2

B. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya dalam melakukan sterilisasi secara


benar.

2. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih tentang sterilisasi
dan bagi mahasiswa.

3. Mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi

4. Memahami fungsi dan cara penggunaan alat-alat mikrobiologi dengan benar


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sterilisasi

Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang


dapat menjadi kontaminan. Metode yang lazim digunakan untuk
mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas
digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah
(menggunakan autaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi
kering (menggunakan oven). (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum
Mikrobiologi)
Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas
yaitu spora bakteri. Dalam pengolahan pangan dikenal istilah sterilisasi
komersial yaitu suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang dapat
menyebabkan kebusukan makanan pada kondisi suhu penyimpanan yang
ditetapkan. Makanan yang telah mengalami sterilisasi komersial mungkin
masih mengandung sejumlah jasad renik yang tahan proses sterilisasi, tetapi
tidak mampu berkembang biak pada suhu penyimpanan normal yang
ditetapkan untuk makanan tersebut.
4

2.1. Macam-macam Sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu panas, penyaringan,


radiasi, dan penambahan bahan kimia. Metode sterilisasi terbagi menjadi 2
yaitu fisik dan basah.

a. Fisik
 Pemanasan basah
Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama
dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau
aterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh
bertekanan pada suhu 1210C selama 15 menit (Hadioetomo, 1985). Selain
itu, autoklaf juga dapat diterapkan pada suhu 134oC selama 3 menit, 126oC
selama 10 menit, dan 115oC selama 25 menit. Cara pemanasan basah dapat
membunuh jasad renik atau mikroorganisme terutama karena panas basah
dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim didalam sel
(Fardiaz, 1992).

No Nama Alat Gambar Alat Mekanisme Kerja


1. Autoklaf 1. Sebelum melakukan
sterilisasi cek dahulu
air kurang dari batas
yang ditentukan, m
tersebut. Gunakan air
hasil destilasi, untuk
karat.
2. Masukkan peralatan
dan bahan. Jika
mensterilisasi botol
bertutup ulir, maka
5

tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf
dengan rapat lalu
kencangkan baut
pengaman agar tidak
ada uap yang keluar
dari bibir autoklaf.
Klep pengaman
jangan dikencangkan
terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf,
diatur timer dengan
waktu minimal 15
menit pada suhu
121derajat celcius.
5. Tunggu samapai air
mendidih sehingga
uapnya memenuhi
kompartemen
autoklaf dan terdesak
keluar dari klep
pengaman. Kemudian
klep pengaman
ditutup
(dikencangkan) dan
tunggu sampai
selesai. Penghitungan
waktu 15 menit
dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda
6

selesai berbunyi,
maka tunggu tekanan
dalam kompartemen
turun hingga sama
dengan tekanan udara
di lingkungan (jarum
pada preisure gauge
menunjuk ke angka
nol). Kemudian klep-
klep pengaman
dibuka dan keluarkan
isi autoklaf dengan
hati-hati.
2. Pastereurisasi 1. Hidupkan mesin
dengan menekan
tombol power on.
2. Thermometer
disetting pada suhu
60-70 derajat celcius
sesuai dengan
kebutuhan.
3. Buka kran tombol
ketika akan mengisi
air kedalam double
jacket(media
perambat panas).
4. Buka tutup lubang
input double jacket
agar bisa mengisi
media air atau
minyak kedalam
tabung.
7

5. Kemudian isi
menggunakan air atau
minyak sesuai
kebutuhan.
6. Tutup kembali
setelah pengisinya
kedalam double
jacket.
7. Batas pengisian air
atau minyak harus
lebih dari setengah.
8. Buka penutup tabung
agar memudahkan
mengisi produk yang
akan diproses.
9. Isi tabung dengan
menggunakan produk
yang akan diproses
sesuai dengan
kapasitas tabung.
10. Tutup kembali
penutup tabung
ketika akan memullai
proses.
11. Masukkan
thermometer kedalam
lubang yang sudah
disediakan diposisi
penutup tabung, alat
ini berfungsi untuk
membaca panas
produk didalam
8

tabung.
12. Tekan tombol
pengaduk pada posisi
on/off untuk memutar
produk selama
produk sterilisasi.
Lama proses
pasteurisasi UHT
adalah jika suhu
mencapai 60-70
derajat celcius
menyesuaikan produk
yang diproses.
13. Tekan tombol
kompor on/off untuk
menyalakan solenoid
pengatur gas LPG
pada regulat kompor.
14. Putar knop kompor
kearah kiri untuk
membuka jalarnya
aliran gas LPG
kepusat titik api/pusat
nyala api.
15. Tekan tombol dan
tahan beberapa detik
lalu lepaskan untuk
menyalakan kompor
dibuka dan dipastikan
gas LPG sudah
terpasang.
16. Putar tombol timer
9

elektrik pada panel


kearah njam 12 atau
putar kearah kanan
atau sampai mentok
sesuai yang sudah
disetting dari pabrik.
17. Tekan tombol kejut
kearah atas dan
bawah bergantian
setiap melakukan
aktivitas produksi.
Kejut iniberfungsi
untuk mematikan
bakteri yang ada
didalam produk yang
diproses.
18. Matikan tombol kejut
atau posisikan pada
off jika timer sudah
dan kejut listrik
sudah tidak meyala
berarti proses
pasteurisasi sudah
selesai.
19. Matikan tombol
kompor dengan
menekan on/off untuk
mematikan atau
memutuskan aliran
gas LPG ke kompor.
20. Matikan juga tombol
pengaduk dengan
10

menekan tombol
pengaduk on/off.
21. Terakhir jangan lupa
setelah proses
produksi tekan
tombol power on/off
untuk mematikan
arus listrik pada
mesin.
22. Siapkan wadah
penampung produk
untuk menampung
produk yang sudah
melalui proses
sterilisasi dengan cara
membuka kran yang
ada pada tabung.
23. Putar kran kearah kiri
untuk mengeluarkan
produk dari tabung
dan putar ke arah
kanan untuk
menutup.
24. Untuk diperhatikan,
jika akan membuka
dan menutup kran
drainase tuas harap
ditarik terlebih
dahulu agar bisa
diputar.
25. Untuk menguras isi
dari double jacket
11

tabung, putar kran


kearah kiri dan
sebaliknya buat
menutup.
3. Perebusan 1. Masukkan alat-alat
(Bolling Water) yang akan
disterilisasikan
kedalam larutan
sodium carbonat
dengan posisi alat
terbuka
2. Rendam alat ditempat
terbuka selama 10
menit.
3. Cuci alat dengan air
sabun dan disikat
perlahan.
4. Rebus air hungga
mendidih sekitar pada
suhu 100 derajat
celcius.
5. Masukkan alat
selama
6. Rebus alat dalam
posisi terbuka selama
10 menit.
7. Setelah 10 menit
angkat alat-alat yang
telah di sterilisasi.
12

 Pemanasan Kering

Dibandingkan dengan pemnasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan


membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi. Hal ini
disebabkan karena tanpa kelembaban maka tidak ada panas laten (Hadioetomo, 1985).
Pemanasan kering dapat menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi komponen-komponen
di dalam sel (Fardiaz, 1992).

Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang
membasahi bahan atau alat yang disterilkan, selain itu peralatan yang digunakan untuk
sterilisasi uap kering lebih murah dibandingkan uap basah (Lay dan Hastowo, 1992).
Pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium,
dimana menggunakan oven dengan suhu 160-1800C selama 1,5-2 jam dengan sistem
udara statis (Fardiaz, 1992).

No Nama Alat Gambar Alat Mekanisme Kerja


1. Pembakaran (Red 1. Hidupkan pembakar spritus.
Heat / incineration) 2. Panaskan alat yang akan
disterilisasikan diatas api
Bunsen sampai berwarna
merah
3. Nyala api Bunsen dapat
mencapai suhu 1.870 derajat
celcius.
2. Oven 1. Bungkus alat-alat gelas
dengan menggunakan kertas
(bisa kertas koran atau
kertas padi) atau alumunium
foil
2. Tekan tombol power on
untuk menghidupkan oven
3. Atur suhu oven menjadi
13

180oC
4. Pada saat oven sudah
mencapai suhu 180oC,
masukkan alat yang akan
disterilkan kedalam oven
dan sterilkan selama 40
menit.
5. Setelah selesai keluarkan
dengan hati-hati
menggunakan penjepit atau
sarung tangan. Tunggulah
hingga dingin, alat siap
digunakan.
3. Flaming (Flambir) 1. Lewatkan alat yang akan
disterilisasi beberapa kali
diatas api
2. Suhu yang dapat dicapai
berkisar 800-1.870 derajat
celcius.
14

 Filtrasi

Filtrasi yaitu proses penyaringan bakteri dalam suatu larutan dengan


menggunakan filter bakteri yang spesifik. Metode ini baik untuk mensterilkan cairan
yang tidak tahan panas, meskipun memiliki kelemahan seperti tingginya peluang untuk
terjadinya penyumbatan dan durasi pengerjaan yang lebih lama untuk
menyelesaikannya.

No Nama Alat Gambar Alat Mekanisme Kerja


1. -Filter Seitz 1. Sterilkan saringan
-Filter Berkefeld (dapat menggunakan
-Filter saringan Bekerfeld,
Chamberland Camberland, S eitz,
-Filter Fritted Fritted Glass),
Glass membrane penyaring
(kertas saring) dan
Erlenmeyer
penampung.
2. Pasang atau rakit
alat-alat tersebut
secara aseptis, lalu
isi corong dengan
larutan yang akan
disterilkan.
3. Hubungkan katup
erlenmeyer dengan
pompa vakum
kemudian hidupkan
pompa.
4. Ssetelah semua
larutan melewati
membran filter dan
tertampung
15

dierlenmeyer, maka
larutan dapat
dipindahkan
kedalam gelas
penampung lain
yang sudah steril dan
tutup dengan kapas
atau alumunium foil
yang steril.
1. Laminar Air 1. Nyalakan lampu uv
Flow (LAF) dan diamkan selama
30 menit sebelum
LAF digunakan.
Hindari sinar dari
badan dan mata.
n 2. Matikan lampu uv
dan nyalakan lampu
neon dan filter hepa.
Biarkan Selma 5
menit.
3. Usap meja dan
dinding LAF dengan
alcohol 70% atau
disinfektan biarkan
menguap.
4. Masukkan alat steril
yang digunakan
5. LAF siap digunakan.
6. Setelah selesai alat
disterilkan, alat-alat
dikeluarkan agar
kontaminan tudak
16

masuk kedalam
LAF.

 Radiasi

Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai


DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi
bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yang
digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil
(sinar α dan β). Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk bahan atau produk dan alat-
alat medis yang peka terhadap panas (termolabil). Terdapat 2 radiasi pada sterilisasi.

1. Radiasi ionisasi

Radiasi ionisasi adalah radiasi yang mengandung energi yang jauh lebih tinggi
daripada sinar ultraviolet. Oleh karena itu mempunyai daya desinfektan yang lebih kuat.
Salah satu contoh radiasi ionisasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari kobalt-10
(Fardiaz, 1992). Radiasi dengan sinar gama dapat menyebabkan ion bersifat hiperaktif
(Lay dan Hastowo, 1992).

2. Radiasi sinar ultra violet

Sinar ultra violet dengan panjang gelombang yang pendek memiliki daya
antimikrobial yang sangat kuat. Daya kerjanya adalah absorbsi oleh asam nukleat tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaan sel. Kerusakan tersebut dapat diperbaiki bila
disinari dengan berkas yang mempunyai gelombang yang lebih panjang (Lay dan
Hastowo, 1992).
17

No Nama Gambar Alat Mekanisme Kerja


Alat
1. Radiasi 1. Semua bahan
Ion (Sinar dimasukkan
Gamma dalam plastic
dan X) khusus.
2. Diletakkan
dalam container
dan dimasukkan
dalam
irradiation
chamber
3. Ruang radiasi
dipaparkan sinar
gamma yang
dikendalikan
operator.
4. Dosisi radiasi
yaitu 50 kGy.
1. Bersihkan alat-
alat yang akan
2. disterilkan
dengan alcohol.
2. Bersihkan juga
bagian dalam
BSC dengan
alcohol.
3. Hidupkan
blower dan
lampu visible.
4. Masukkan alat
yang akan
18

disterilisasi.
5. Matikan lampu
visible dan
nyalakan lampu
uv.
6. Tunggu sekitar
1 jam.
7. Matikan lampu
uv dan nyalakan
lampu visible.
Lalu keluarkan
alat yang telah
disterilisasi.
8. Matikan lampu
visible dan
blower.

 Metode kimia

Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila disterilkan pada
suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan cairan
disinfektan dan gas.

1) Alkohol, daya kerjanya adalah mengkoagulasi protein. Cairan alkohol yang


umum digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena konsentrasi yang lebih tinggi
atau lebih rendah kurang efektif.
2) Gas etilen oksida, gas ini digunakan terutama untuk mensterilkan bahan yang
dibuat dari plastik.
19

No Nama Alat Gambar Alat Mekanisme Kerja


1. Cairan disinfektan 1. Ambil alat yang
Alcohol 70% akan
disterilisasikan.
Kemudian siram
dengan alcohol 70%
secara menyeluruh.
Setelah itu
keringkan dengan
tissue kering dan
bungkus
menggunsksn kertas
bekas.
2. Gas (Fumigasi atau 1. Didnding chamber
pengasapan) atau dipanaskan
radiasi menggunakan suhu
antara 38-55 derajat
celcius.
2. Vakum diguankan
untuk meremove
semua udara dari
dalam chamber.
3. Air dimasukkan
kedalamchamber
untuk melembabkan
load.
4. Gesek exposure
etilen oksida
dilepaskan kedalam
chamber dan
terjadilah
didalamnya proses
20

sterilisasi
menggunakan gas
etilen oksida.
5. Chamber
dibersihkan
menggunakan
vakum.
6. Chamber secara
berulang diisi
menggunakan udara
yang disaring dan
dibersihkan
menggunakan
vakum.
7. Suhu aliran udara
dan vakum dijaga
sampai proses
selesai.
8. Sterilisasi chamber
bisa dipindahkan
dari dalam ke luar.
21

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
 Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi
kontaminan.
 Metode sterilisasi terbagi menjadi 2 yaitu fisik dan basah.
 Sterilisasi fisik yaitu: basah, kering, filtrasi dan radiasi.
 Sterilisasi kimia yaitu: gas dan cairan disinfektan.
22

Daftar Pustaka

Fardiaz, S. 1992.Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Hadioetomo, R.S. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT.Gramedia.Jakarta.

Lay, B. W. dan Hastowo. 1982.Mikrobiologi. Rajawali Press Jakarta.

Mila Ermila, 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Jakarta; Erlangga.

https://viyufika.wordpress.com/metode-sterilisasi/

Anda mungkin juga menyukai