Anda di halaman 1dari 24

DIBUAT UNTUK MEMEUHI TUGAS

MATAKULIAH MATEMATIKA TEKNIK

DOSENPEMBIMBING:SIRAJUDIN,ST.MT

DISUSUN OLEH :

ARI BUDIARTO

NIM: 2019D1B027

KELAS:2A

FAKULTAS :TEKNIK

PROGRAM
STUDI:REKAYASA SIPIL

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM

2020
BUATLAH RESUME TENTANG:

1. Persamaan Difrrensial Orde 1( definisi dan cara penyelesaian )


2. Reduksi Orde Persamaan Diferensial Linear ( konsep dan contoh soalnya )
3. Persamaan Eksak dan faktor intergrasi ( konsep dan contoh soal )
4. Persamaan non eksak dan faktor integrasi ( konsep dan contoh soal ).

1. PERSAMAAN DIFRRENSIAL ORDE 1 (DEFINISI DAN CARA PENYELESAIAN )

Persamaan Diferensial (PD) adalah salah satu cabang matematika yang banyak digunakan untuk
menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalahmasalah fisis tersebut dapat dimodelkan dalam
bentuk PD. Pada perkembangan ilmu sekarang PD sebagai model banyak dijumpai dalam
bidang-bidang sains, teknologi (teknik), biologi, ekonomi, ilmu sosial, demografi. PD digunakan
sebagai alat untuk mengetahui kelakuan maupun sifat-sifat solusi masalah yang ditinjau. Karena
itu, penting sekali mempelajari PD. Dalam modul ini, Anda pertama-tama mempelajari PD yang
lebih sederhana, yaitu PD orde satu. Anda akan mengenal tipe-tipe persamaan diferensial dan
mempelajari bagaimana caranya menyelesaikan PD tersebut. Setelah mempelajari modul ini,
Anda diharapkan memahami metode penyelesaian PD orde satu dan terampil menggunakannya.
Secara lebih rinci, setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:

1. mengidentifikasi tipe-tipe PD orde satu yang dapat diselesaikan.

2. menentukan solusi umum PD orde satu;

3. menentukan PD orde satu yang solusi umumnya diberikan;

Pengertian PD Orde Satu dan Solusinya Definisi 1 Suatu PD orde satu dapat
dinyatakan secara umum dalam dua bentuk, yaitu:
Bentuk implisit,

dy
(
F x, y ,
dx )
= 0 atau F ( x , y , y ¹ )=0. .................. ( 1)

Bentuk eksplisit,

dy
=f ( x , y ) = atau y′ ¿ f ( x , y ). ......................... (2)
dx

Seperti pada matakuliah Kalkulus:

d² y
y ′atau adalah turunan pertama dari y terhadap variabel x.
dx º
dy
y ′′atau 22 adalah turunan kedua dari y terhadap variabel x.
dx

dy
1. xyʹ + y ²+ x ²+1=0 atau x + y ²+ x ²+ 1=0
dx

PD orde satu bentuk implisit,,

d² y
2. yʹʹ −2 y+ eᵡ=0 atau −2 y +eᵡ =0
dx ²

Bukan PD orde satu, PD orde dua bentuk implisit

3. yʹ =2 y + eᵡ PD orde satu bentuk eksplisit:

f ( x , y )=2 y+ eᵡ ¿

4. yʹʹ =xy + x ² (bukan PD orde satu, PD orde dua bentuk eksplisit

Perhatikan orde turunan variabel y terhadap x berwarna merah. ).

Suatu fungsi y= y (x) dikatakan solusi PD (1) atau (2) apabila y= y ( x) dan turunannya y′ memenuhi
PD (1) atau (2).

Anda dapat memeriksa bahwa y + x ²=+1 adalah solusi PD: y '=2 x . Demikian pula y=x ²+C untuk C
konstanta sebarang juga merupakan solusi PD: y '=2 x . (Periksa dengan menggunakan Definisi 2.)

Solusi y=x ²+1disebut sebagai suatu solusi khusus (partikelir) untuk PD: y′ = 2x, sedangkan solusi 2 y x
C = + yang memuat konstanta C disebut sebagai solusi umum PD: y′ = 2x.

Jadi solusi umum suatu PD masih memuat konstanta C, sedangkan solusi khusus diperoleh dari solusi
umum dengan mengambil konstanta C suatu bilangan tertentu atau suatu solusi yang memenuhi syarat-
syarat yang diberikan, misalnya syarat awal.
Contoh :

Tinjau PD: ( ) 2 y xy y ′ ′ − + = 0 .

Penyelesaian:

Anda dapat memeriksa bahwa solusi umum adalah

y=Cx−c2 .

Dengan mengambil C = 1, C = 2, C = − 4 diperoleh masing-masing solusi khusus y = x − 1, y = 2x − 4 dan y


=− 4x −16.

Untuk menentukan solusi khusus yang memenuhi syarat awal y(1)= −6, Anda tentukan C dari
persamaan y=Cx−c ² dengan mengambil nilai y = −6 untuk x = 1. Ini memberikan

– 6=C .1−C ²=C−C ²

atau

C ²−C−6=0 → (C−3 )( C +2 )=0 → C1=3 , C 2=−2 .

Jadi, ada dua solusi khusus yang memenuhi syarat awal y(1) = − 6, yaitu y = 3x − 9 dan y = −2x − 4.
Adanya dua solusi khusus ini disebabkan mempunyai pangkat dua.

Keluarga Lengkungan (Kurva)

Anda telah mengetahui solusi umum suatu PD memuat konstanta C. Jadi solusi umum dapat ditulis
dalam bentuk y= y ( x , C)

Contoh :

Solusi umum PD: yʹ =cos x adalah y= ( x , C ) =sinx+ C .

Grafik dari solusi umum y=(x ,C) merupakan keluarga lengkungan (kurva) karena untuk setiap
pengambilan nilai C diperoleh suatu lengkungan solusi khusus.

RANGKUMAN

PD orde satu adalah suatu fungsi yang memuat satu variabel bebas (x) dan satu variabel tak bebas (y)
beserta turunan pertamanya (y′) yang dikaitkan secara eksplisit atau implisit. Solusi umum PD adalah
fungsi yang memuat konstanta C dan memenuhi PD tersebut.

Solusi khusus adalah solusi yang diperoleh dari solusi umum dengan mengambil nilai C suatu bilangan
tertentu atau solusi yang memenuhi syarat yang diberikan, misalnya syarat awal. Grafik dari solusi
umum merupakan keluarga lengkungan, di mana untuk setiap nilai C diperoleh suatu lengkungan
(kurva) atau trayektori.
Reduksi Orde Persamaan Diferensial Linear ( konsep dan contoh soalnya )
Suatu Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang menghasilkan fungsi yang tak diketahui terhadap
turunannya terhadap satu atau lebih peubah bebas Diklasifikasikan ada 2 jenis, yaitu Persamaan Diferensial Biasa
dan Persamaan Diferensial Parsial. Salah satu klasifikasi yang jelas adalah dengan melihat apakah fungsi yang tak
diketahui bergantung pada satu atau lebih . Bila hanya satu disebut Persamaan Diferensial Biasa, jika fungsi yang
tak diketahui bergantung pada lebih dari satu peubah bebas, disebut Persamaan Diferensial Parsial.
Contoh dari Persamaan Diferensial Biasa adalah :

PD Linear Orde Satu

Pengertian Persamaan Diferensial dan Definisi-Definisi.


Banyak masalah penting dalam teknik, ilmu fisika dan ilmu sosial ketika diformasi dalam bentuk matematika
memerlukan penelitian dari suatu fungsi yang memenuhi suatu permasalahan yang mengandung satu atau lebih
derifatif dari fungsi yang tidak diketahui. Persamaan semacam ini disebut Persamaan Diferensial. Beberapa
gambaran bagaimana terbentuknya suatu Persamaan Diferensial diberikan dibawah ini :

1. Persamaan Geometri
a. Suatu kurva yang mempunyai koefisien arah (slope) garis singgungnya pada setiap titik (x,y) sama
dengan dua kali jumlah koordinat titik itu diberikan oleh

1. Kurva dengan syarat bahwa jumlah potongan (Intercepts) x dan y dengan garis singgungnya selalu sama
dengan 2, diberikan ilustrasi sebagai berikut:

Persamaan garis singgung kurva di titik ( x, y) adalah   , sehingga potongan garis


singgung tsb dengan sumbu-sumbu koordinat :

a.
PD yang menyatakan hal diatas adalah :

2. Masalah Fisika
Suatu peristiwa berpindahnya partikel yang bermassa m sepanjang garis lurus (sumbu x) ke arah titik O
dengan memperhatikan hal berikut ini :

a. Apabila dipilih arah positip ke kanan. Bilamana x > 0, gaya berarah ke kiri (negatip), sehingga
besarnya gaya adalah - k1 x. Bilamana x<0 , gaya berarah ke kanan ( positip) besarnya gaya juga -
k1 x .
b. Gaya yang melawan ( gaya redaman ) sebanding dengan kecepatannya adalah   
dimana k1 & k2 adalah faktor pembanding.

c. Menurut hukum Newton, gaya total (massa x percepatan) dinyatakan oleh : 

Setelah memahami bagaimana terbentuknya suatu Persamaan Diferensial akan diberikan suatu definisi dari
Persamaan Diferensial.:

Definisi : Suatu Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan dari fungsi
yang tak diketahui..

Suatu Persamaan Diferensial Biasa orde n dapat ditulis dalam bentuk.

Contoh :

 Persamaan Diferensial orde 1 derajat 1

Persamaan Diferensial orde 2 derajat 1

Persamaan Diferensial orde 1 derajat 3


Penyelesaian suatu Persamaan Diferensial :
Penyelesaian suatu Persamaan Diferensial adalah suatu hubungan antara variabel-variabel tanpa turunan dan yang
memenuhi Persamaan Diferensial tersebut.
Penyelesaian Umum Persamaan Diferensial (PUPD) :
Adalah penyelesaian Persamaan Diferensial yang mengandung konstanta sebarang yang banyaknya sama dengan
tingkat dari Persamaan Diferensial tersebut.
Penyelesaian Khusus/Partkelir Persamaan Diferensial (PKPD)
Adalah penyelesaian Persamaan Diferensial yang diperoleh dari PUPD jika kedua konstanta-konstanta sebarangnya
diberi harga tertentu.
Contoh :
Persamaan Diferensial : y"-y'-2y=0

Penyelesain Umum Persamaan Diferensial (PUPD) : 


Jika c1 dan c2 masing-masing diberi harga c1= 2 dan c2= 1, maka Penyelesaian Khusus/Partkelir Persamaan

Diferensial (PKPD) : 

2.2. Metoda Menyelesaikan Persamaan Diferensial Tingkat Satu:


2.2.1. Persamaan Diferensial Variabel Terpisah

 Persamaan Diferensial Variabel Terpisah

Bentuk Umum :

PUPD : 
 Persamaan Diferensial Dengan Variabel Yang Dapat Dipisahkan.

Bentuk Umum : 

Dibagi dengan fungsi g(x) V (y ) diperoleh Persamaan Diferensial dengan variabel terpisah yaitu 

PUPD : 

Contoh 

1. Selesaikan Persamaan Diferensial : 

Penyelesaian dapat ditulis :

PUPD :

2.

diubah menjadi   maka dengan

mengintegralkan 

menjadi 

2.2.2 Persamaan Diferensial Homogen


Persamaan Diferensial tingkat satu dan derajat satu disebut Persamaan Diferensial Homogen, Jika Persamaan
Diferensial tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
(2.1)

Sedang f(x,y) disebut homogen berderajat n jika :

Untuk menyelesaikan Persamaan Diferensial (2.1) dengan substitusi y=vx  mereduksi Persamaan Diferensial (2.1)
menjadi Persamaan Diferensial terpisah.
Contoh :

1. Selesaikan Persamaan Diferensial :

Penyelesaian :

Substitusi y=vx dan dy= v dx + x dv : maka Persamaan Diferensial menjadi :


 maka PUPD : 

2.
Penyelesaian :
Misalkan y = vx

diperoleh PUPD : 

3. Selesaikan : 

BUKTIKA PUPD : 

N Atau 

4.

2.2.3. Persamaan Diferensial Linier Tingkat Satu.

Bentuk umumnya : 

Cara mendapatkan Penyelesaian umumnya : Gandakan Persamaan Diferensial dengan   Didapat :


PUPD : 

Dimana :  dinamakan faktor pengintegral dari Persamaan Diferensial.


Contoh :

1. Selesaikan Persamaan Diferensial 


Penyelesaian :

Faktor Pengintegral 

PUPD : 

atau 

2. Selesaikan PD : 
Penyelesaian :

Persamaan Diferensialnya dapat ditulis : 

Faktor pengintegral 

PUPD : 

atau 

2.2.4. Persamaan Diferensial Bernouli

Bentuk umumnya: 

Substitusi :   maka 

Persamaan Diferensialnya menjadi : 


Yang merupakan Persamaan Diferensial Tingkat Satu.
Contoh : Selesaikan Persamaan Diferensial :
1.
Penyelesaian : Substitusi

Persamaan Diferensial menjadi : 

Faktor Pengintegral : 

PUPD : 

PUPD : 

atau 

2.

Buktikan PUPDnya : 

2.2.5. Persamaan Diferensial Eksak.


Suatu Persamaan Diferensial dengan bentuk :

Disebut Persamaan Diferensial Eksak ; Jika ada suatu fungsi F(x,y) yang diferensial totalnya sama

dengan   yaitu :

Teorema :

Syarat perlu dan cukup agar persamaan 

merupakan Persamaan Diferensial Eksak adalah : 

PUPD Eksak berbentuk F(x,y) = C, dimana

 dan 
Dari kedua hubungan ini dapat dicari F(x,y)sebagai berikut :

Dari   maka   atau


maka  ,

Dimana :   dx
menyatakan bahwa dalam integrasi y dipandang konstanta dan dalam hal ini R(y )adalah konstanta integrasi.

 dy
menyatakan bahwa dalam integrasi x dipandang konstan dan dalam hal ini Q(x )adalah konstanta integrasi.

Jadi   atau  . (2.2)


R(y ) atau Q(x) ditentukan sebagai berikut :

 (2.3)
Maka dari persamaan (2.3) diatas dapat ditemukan : R(y ) atau Q(x) lalu substitusi ke (2.2) dan didapat :

PUPD : 
Contoh : Selesaikan Persamaan Diferensial :

1.
Penyelesaian :

Disini :   dan 

Jadi Persamaan Diferensial adalah Eksak.

PUPD Eksak berbentuk 

Jadi PUPD : 

2. Persamaan Diferensial 
Penyelesaian :
, Persamaan Diferensial diatas adalah eksak.

Dimisalkan PUPD :   maka

PUPD : 

2.2.6.Persamaan Diferensial Dengan Faktor Pengintegral :

Apabila Persamaan Diferensial   tidak eksak, yaitu :

maka salah satu cara digunakan faktor pengintegral sedemikian Persamaan Diferensial menjadi eksak.
Suatu fungsi yang tidak nol v(x,y) disebut faktor pengintegral untuk

, jika persamaan

diferensial adalah eksak.


Syarat perlu dan cukup untuk ini adalah :

atau 

Menentukan Faktor Pengintegral :

1. Jika V = f(x) saja, maka :

dan   , sehingga

, berubah menjadi

; atau 

Jadi : 

Karena V = f(x) ; maka   juga hanya merupakan fungsi dari x saja


katakanlah h(x).
Sehingga 

Jadi jika V = f(x), maka Persamaan Diferensial mempunyai faktor pengintegral 

o Buktikan bahwa  jika adalah sebuah fungsi y saja , maka factor

pengintegral untuk  adalah 


o Buktikan Jika V = f(x, y) atau V = f(z) dimana z=g(x,y) maka factor pengintegral
untuk M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 adalah

Contoh Soal :

1. Selesaikan Persamaan Diferensial : 


Penyelesaian :

Disini :   Pers. Dif. Tidak Eksak

Sedangkan 

Faktor pengintegral : 
Persamaan Diferensial (i) dikalikan dengan   menjadi

Persamaan Diferensial Eksak


PUPD. Berbentuk F(x,y)=C

 maka R(y) = C

PUPD 

2.
Penyelesaian :

Pers. Dif. Tidak Eksak

Lanjutkan Mencari Vaktor


Pengintegral dan PUPD
3.

4.
Penyelesaian :

Misalkan z= xy maka   dan  diperoleh


Faktor pengintegral 
Dengan demikian , PD eksaknya adalah

Yang mempunyai penyelesaian 

persamaan diferensial linear orde satu adalah PD orde satu yang berbentuk:

dy
+ p(x)y= ϕ (x).
dx

Contoh

dy
PD: +2 y=eᵡ = adalah PD linear.
dx

Contoh

dy
PD: −xy=sin x adalah PD linear.
dx

3. Persamaan Eksak dan faktor intergrasi ( konsep dan contoh soal )

: Metode Faktor Integral
 

 disebut PD linier orde 1 jika tiap-tiap suku PD diatas


apabila dibagi dengan   maka diperoleh bentuk
misal   dan   maka

 … (i)

untuk menyelesaiakn PD ini, disini pertama kita akan membahas dengan metode
Faktor Integral.

misal faktor integral nya adalah  , kalikan kedua ruas PD (i) dengan
faktor integralnya, diperoleh :
 … (ii)
jika diambil   dan diturunkan kedua ruas [Turunan Aturan Perkalian], maka
diperoleh turunan pertamanya

sehingga apabila disubstitusikan ke pers (ii), diperoleh

kemudian integralkan kedua ruas, diperoleh

SOLUSI UMUM : 

solusi umum diatas dapat digunakan langsung untuk PD Linier dengan

koefesian 
Contoh 1.

Selesaikan persamaan diferensial dibawah ini :

1.

Penyelesaian.

Perhatikan bentuk PD (i), maka ambil

 dan 
Faktor Integral : 

Kemudian substitusi ke SOLUSI UMUM, diperoleh

2.

Penyelesaian.

 [bagi dengan  ]

ambil   dan 

Faktor Integral : 

sehingga penyelesaiannya
3.

Penyelesaian.

 [bagi dengan  ]

ambil   dan 

Faktor Integral : 

sehingga penyelesaiannya
4. Penyelesaian Persamaan Diferensial : PD Tidak Eksak
(Faktor Integral)

Persamaan Diferensial Tidak Eksak adalah suatu PD tingkat satu dan berpangkat satu yang
berbentuk
 … (i)

dan memenuhi syarat

Penyelesaian PD tidak eksak dapat diperoleh dengan dengan mengalikan PD (i)


dengan suatu fungsi   yang disebut Faktor Integral (FI), sehingga diperoleh PD eksak
yaitu
 … (ii)
karena PD sudah berbentuk eksak, maka memenuhi

RUMUS UMUM FAKTOR INTEGRAL

Secara umum Faktor Integral terdiri dari tiga kasus yaitu


(a) FI   sebagai fungsi   saja
karena   sebagai fungsi   saja, maka

 dan 
Oleh karena itu, Rumus Umum Faktor Integral diatas dapat ditulis
dengan 
(b) FI   sebagai fungsi   saja
karena u sebagai fungsi y saja, maka

 dan 
Oleh karena itu, Rumus Umum Faktor Integral diatas dapat ditulis

dengan 
(c) FI   sebagai fungsi   dan 
andaikan FI : 
misal bentuk peubah 
maka FI : 

 … (iii)

 … (iv)

 … (v)
Jika pers (iii), (iv) dan (v) disubstitusikan ke RUMUS UMUM FAKTOR INTEGRAL ,
maka

Jadi, FI : 
dengan 
Contoh 1.
Tentukan Faktor Integral dan penyelesain PD dibawah ini :
1.
Penyelesaian.

misal : 

Jadi, 

 [fungsi dari   saja]

maka FI adalah 
sehingga diperoleh PD eksak adalah

Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari


solusinya digunakan Penyelesaian PD Eksak.

ambil 

karena  , sehingga

solusi PD : 
2.
Penyelesaian.

misal : 
Jadi, 

 [fungsi dari   saja]

maka FI adalah 
sehingga diperoleh PD eksak adalah

Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari


solusinya digunakan Penyelesaian PD Eksak.

ambil 

karena  , sehingga

solusi PD : 
3.
Penyelesaian.

misal : 

Jadi, 
ambil :

 dan 

maka

 [fungsi   dan  ]

maka FI adalah 

sehingga diperoleh PD eksak adalah

Karena PD diatas sudah berbentuk PD eksak, sehingga untuk mencari


solusinya digunakan Penyelesaian PD Eksak.

ambil 

karena  , sehingga
solusi PD : 

Anda mungkin juga menyukai