Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN NYAMAN


PADA Tn. M DENGAN TUMOR LIDAH
DI RUANG MEDIKAL BEDAH
RSAM BUKIT TINGGI

OLEH:
ASRA LAILA
2030282005

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2020/2021
Tanggal / Jam Pengkajian : 19 November 2020 / 10.00 WIB
Tanggal masuk / Jam : 14 November 2020
Ruang : (Ruang Medikal Bedah)
No. RM/ Diagnosa masuk : 431767/ Tumor Lidah

I. Pengkajian
A. Identitas
a. Identitas Klien
Nama :Tn.M
Alamat : Bukit tinggi
Tempat/ Tanggal Lahir : Kendal/ 12 juli 1959
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia
Status : Menikah
Pembiayaan Kesehatan :BPJS

b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.S
Hubungan dengan klien : Istri
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa
Alamat : Bukit tinggi

B. Keluhan Utama
Tn. M mengalami post eksisi tumor bawah lidah dengan luka jahitan di bawah lidah.
Lidah klien tidak bisa merasakan rasa manis, asam, pahit dan lidahnya terasa kesemutan.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. M mengalami post eksisi tumor bawah lidah dengan luka jahitan di bawah lidah,
terlihat bengkak dan klien mengatakan sakit pada lukanya.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Sekitar 1 bulan lalu muncul benjolan di bawah lidah, pertama benjolan hilang dan
timbul, kemudian benjolan menetap dan semakin membesar dan Tn.M mengeluh sakit
pada leher kiri Tn. M memutuskan untuk mengobati penyakitnya ke ke RSUD H.
Soewondo Kendal.

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Tn.M mengatakan bahwa dalam riwayat penyakit dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit Tumor Lidah
Genogram:

Keterangan:

: klien
: laki laki

: garis keturunan

: garis perkawinan

: laki- laki meninggal

: perempuan meninggal

: tinggal serumah
F. Pengkajian Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit:
Tn. M mengatakan bahwa aktivitas sehari-harinya sebagai petani di desanya.
Kegiatan waktu luangnya digunakan untuk menonton tv, bersantai bersama keluarga
dan tidur.
Saat dikaji:
Tn. M mengatakan bahwa luka post oprasi nyeri, dan sedikit pusing. Kegiatan waktu
luangnya digunakan untuk tidur dan mengobrol bersama teman satu kamar atau
keluarga yang sedang menemaninya. Untuk kegiatan seperti berpakaian, toileting,
gosok gigi dan makan pun dilakukan dengan bantuan orang lain karena terpasangnya
infuse.

Tabel Tingkat Kemandirian


Kemampuan Perawatan Diri

Makan/minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Keterangan :
0 = mandiri 3 = dibantu orang lain dan alat
1 = dengan alat bantu 4 = tergantung total
2 = dibantu orang lain

2. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit


No Pembanding Sebelum Sakit Saat Dikaji
1. Mandi 3 kali sehari Belum pernah mandi
2. Keramas 2 hari sekali Belum keramas selama rawat inap
3. Ganti pakaian 2 kali sehari 1 kali sehari
4. Sikat gigi 4 kali sehari Belum pernah sikat gigi
5. Memotong kuku Tidak rutin Belum pernah memotong kuku

3. Kebutuhan Istirahat Tidur


Sebelum sakit:
Ny.M mengatakan bahwa dirinya biasa tidur jam 22.00 sampai dengan jam 03.00 WIB.
Kualitas tidur klien terpenuhi.
Saat dikaji:
Klien mengatakan bahwa dirinya mulai tidur pukul 21.00 sampai 23.00 WIB. Klien
mengatakan tidak mendapatkan tidur yang puas dan sering terbangun selama dirawat di
rumah sakit. Pada siang sampai sore hari, klien terlihat terkadang tertidur tetapi mudah
dibangunkan, terdapat kantung mata pada klien dan klien terlihat sering menguap.

4. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan


Klien terpasang saluran infuse dengan cairan RL.
No. Pembanding Sebelum sakit Saat dikaji
1. Frekuensi makanan 2 - 3 kali sehari 3 kali sehari
2. Jumlah makanan 1 porsi habis 1/2 porsi
3. Jenis makanan Klien suka Mengkonsumsi
mengonsumsi makanan yang
makanan dengan diberikan RS
menu yang tidak
teratur. Klien suka
mengonsumsi sayur
seperti: bayam, daun
ubi jalar dll
4. Alergi makanan Tidak ada Tidak ada
5. Nafsu makan Tinggi Berkurang
6. Berat Badan 50 kg 48 kg
7. Tinggi Badan 150 cm 150 cm
8. Makanan Pantangan Makan dingin, asam Makan dingin, asam
dan pedas dan pedas
9. Kebiasaan minum 7 - 8 gelas perhari (±1 5 - 6 gelas per hari
liter) (±3/4 liter)

10. Jenis minum Kopi, Teh, Air putih Air putih


11. Perasaan haus biasa Tidak seberapa

5. Kebutuhan Oksigenasi
Saat di rumah:
Klien dapat bernafas tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. Klien tidak merasakan
sesak nafas dan nyeri dada.
Saat dikaji:
Klien merasakan tidak sesak nafas dan tidak nyeri dada. Tekanan darah Tn.M saat dikaji
110/ 60 mmHg, nadi 82 kali per menit, dan pernafasan 21 kali per menit

6. Kebutuhan Eliminasi
BAB
No. Pembanding Sebelum sakit Saat dikaji
1. Frekuensi 3 – 4 kali sehari sudah pernah BAB
2. Warna Kuning kecoklatan -
3. Bau Khas -
4. Konsistensi Padat -
BAK
No. Pembanding Sebelum sakit Saat dikaji
1. Frekuensi 2 – 3 kali sehari 2-3 kali sehari
2. Warna Kuning jernih Kuning jernih
3. Bau Amoniak Amoniak
4. Perasaan Tidak sakit Tidak sakit

7. Kebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif


Penglihatan : Tn. M tidak menggunakan kacamata pada aktivitas sehari- hari. Klien
mengatakan pengelihatannya masih baik yaitu dapat melihat dari jarak
dekat dan jauh jauh.
Pendengaran : Tn. M mengatakan masih dapat mendengar dengan jelas, dan tidak
mengeluh masalah pada pendengarannya. Klien dapat mendengar suara
seperti bisikan dan suara lainnya.
Penciuman : Tn. M mengatakan bahwa masih dapat mencium bau-bauan dan tidak
ada masalah dengan indera penciumannya. Klien dapat membedakan bau
wangi, busuk dan bau lainnya.
Pengecapan : Tn. M mengatakan bahwa lidahnya mati rasa, Tn. M tidak dapat
merasakan rasa manis, asam, pahit dan merasa kesemutan saat dikaji
Perabaan : Tn. M mengatakan bahwa masih bisa merasakan sensasi ketika
disentuh ataupun dicubit.

8. Kebutuhan Termoregulasi
Sebelum sakit:
Tn. M mengatakan bahwa sebelum sakit merasa baik-baik saja, dan tidak ada demam,
dengan suhu normal.
Saat dikaji:
Tn. M mengatakan suhu tubuhnya tidak meningkat atau menurun, tubuh terasa panas dan
gerah. Ketika dikaji suhu tubuhnya 37,5o C.

9. Kebutuhan Konsep Diri


Citra tubuh : Tn. M mengatakan bahwa dirinya merasa sedikit lemas dan gerah, tidak
nafsu makan, kadang-kadang bagian luka post operasi di bawah lidah
terasa nyeri. Tn. M mengatakan bahwa dirinya ingin segera sembuh dari
sakitnya supaya dapat menjalankan rutinitasnya sehari-hari.
Identitas :Tn. M mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita berumur 30
tahun, sebagai Ayah dari 3 anak. Tn. M mengatakan mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya yaitu Tumor Lidah setelah memeriksakan
penyakitnya di puskesmas.
Harga diri :Tn .M mengatakan bahwa dirinya tidak merasa malu kepada keluarganya
dan saudara-saudaranya akibat penyakit yang dideritanya.
Peran :Tn. M mengatakan bahwa dirinya dapat menjalankan perannya sebagai
seorang petani, dirinya ingin segera pulang ke rumah dan sehat kembali
agar dapat berkumpul dengan keluarganya.
Ideal Diri :Tn. M mengatakan bahwa dirinya ingin segera sembuh agar dapat
menjalankan aktivitasnya kembali.

10. Kebutuhan Stress Koping


Tn. M merasa bosan selama di rumah sakit. Klien terkadang murung dan kadang terdiam.
Ketika klien merasa bosan, klien hanya diam dan terkadang mengobrol dengan teman
sekamar atau anggota keluarga yang menemaninya.

11. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


P: Tn. M mengatakan nyeri karena luka post oprasi tumor lidah
Q: Tn. M mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk- tusuk hingga mati rasa
R: Tn. M mengatakan nyeri yang dirasakan pada bawah lidah sebelah kiri
S: Tn. M mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan di skala 6 dan setelah post operasi
turun menjadi skala 3 dengan rentang 0- 10
T: Tn. M mengatakan nyerinya kadang-kadang timbul dan hilang ketika makan dan
malam hari

12. Kebutuhan Komunikasi – Informasi


Tn. M dapat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan dengan baik. Klien tidak
menghadap ke arah pengkaji ketika diberi pertanyaan. Klien banyak menunduk ketika
menjawab pertanyaan. Tn. M kurang mengetahui tentang perkembangan luka post
operasinya. Klien kurang mengetahui tentang keadaan luka post operasi di bawah lidah.

13. Kebutuhan Rekreasi – Spiritual


Rekreasi: Sebelum dirawat di rumah sakit klien sering berkumpul dengan keluarga atau
mengisi waktu luangnya sekedar bersantai. Setelah dirawat di rumah sakit, klien hanya
mengobrol dengan keluarga yang menemaninya. Klien terkadang terlihat murung dan
terdiam.
Spiritual: Sebelum sakit, klien rutin menjalankan shalat lima waktu dan mengaji. Setelah
sakit, klien belum melaksanakan shalat.
2 Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1. Keadaan umum
Klien tampak lemas, berkeringat, dan wajah klien sayu.
2. Tingkat kesadaran
Composmentis E4V5M6

3. Tanda-tanda vital:
Tekanan Suhu Nadi Pernafasan
Darah
110/60 mmHg 37,6oC 82 kali/menit 21 kali/menit
(tanpa alat
bantu
pernapasan)

4. Pengukuran antropometri
Sebelum sakit:
BB : 50 kg
TB : 150 cm
IMT : 50/(1,50)2= 22.22
Saat dikaji:
BB : 48 kg
TB :150 cm
IMT : 49/(1.50)2 = 21.77
Dari hasil pemeriksaan, Tn. M mengalami penurunan berat badan semenjak ia sakit dan
nafsu makannya sedikit berkurang dibandingkan sebelum dirinya sakit.
Keterangan:
Nilai 16-20 = kurus
Nilai 20 = normal
Nilai >20 = overweight
5. Pemeriksaan Kepala
I : bentuk kepala mesocepal, simetris kanan kiri, tidak terdapat benjolan pada kepala,
kulit kepala bersih, rambut hitam, pendek, distribusi rambut merata dan berminyak.
Pa : Tidak ada nyeri tekan
6. Pemeriksaan Mata
I: tidak memakai alat bantu penglihatan, terdapat kantung mata, mata sayu.
Kelopak mata : simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, penyebaran rambut alis merata,
terdapat lingkar hitam disekitar mata.
Konjunctiva dan sclera : konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Kornea : jernih
Pupil dan iris : ukuran pupil isokor.
Pa: Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata klien.
7. Pemeriksaan Hidung
I: bentuk hidung klien besar, tidak terdapat deviasi atau pembengkakan tulang hidung,
lubang hidung simetris kanan kiri, tidak terdapat secret, pelebaran nares normal. Klien
tidak memakan alat bantu pernapasan (nasal canula).
Pa: tidak ada nyeri tekan pada batang dan jaringan lunak hidung.
8. Pemeriksaan Mulut
I : bibir simetris atas bawah, mukosa lembab, bibir tidak pucat, gusi merah, gigi
kecoklatan dan kotor, tidak terdapat bau mulut, tidak terdapat pembesaran tonsil,
permukaan lidah agak kotor.
Pa : tidak ada nyeri tekan pada kedua dinding mulut.
9. Pemeriksaan Telinga
I: posisi telinga simetris kanan dan kiri, kulit bersih, liang telinga agak kotor, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada benjolan.
Pa: tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga klien.
10. Pemeriksaan Leher
I : ada pembengkakan, jika digerakkan fleksi ekstensi terdapat nyeri, ada nyeri telan.
Pa: ada nyeri tekan, ada benjolan, ada pembesaran kelenjar tiroid.
11. Pemeriksaan dada dan paru
I : bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak barel, fanel, atau pigeon chest. Ekspansi
dada simetris, ekspansi dada simetris.

Pe: sonor kedua lapang paru.

Pa: taktil fremitus fibrasi lebih terasa sebelah kanan, tidak terdapat nyeri tekan di bagian
punggung, nafas teratur.

Au : suara dasar vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, tidak ada crackles.

12. Pemeriksaan jantung


I: bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada jaringan parut, tidak ada lesi, tidak terlihat
ictus cordis, irama teratur.
Pe: Pekak
Pa: tidak ada nyeri tekan.
Au : Bunyi jantung 1 (lup) = Bunyi jantung 2(dup), tidak terdapat tambahan (s3) atau
bunyi mur-mur, regullar.
13. Pemeriksaan Abdomen
I : perut terlihat datar, bersih, tidak terdapat jaringan parut, warna tidak ikterik.
Au: bising usus 12 kali per menit.
Pe : timpani.
Pa : terdapat nyeri tekan di kuadran kanan atas dan kuadran kanan bawah, tidak ada
abses tidak ada pengerasan.
14. Pemeriksaan Genetalia
I : tidak terpasang kateter, klien mengatakan tidak ada luka dan radang pada area
genetalianya
P : klien mengatakan tidak ada nyeri tekan pada area genetalianya
15. Pemeriksaan Neurologis dan Ekstremitas
Status kesadaran: composmentis dan kekuatan otot
5 5
5 5
Pemeriksaan Ekstremitas
Atas: Simetris kanan dan kiri. Klien dapat melakukan Range of motion aktif pada tangan
kanan, tidak terdapat nyeri pada sendi, dengan kekuatan otot tingkat 5. Tidak ada edema
dan akral tidak dingin.
Bawah: Kaki klien tidak terdapat edem, bengkak dan ruam. Simetris antara kanan dan
kiri, kedua ekstremitas bawah dapat melakukan range of motion aktif, kekuatan otot kaki
tingkat 5, dan akral tidak dingin.

16. Pemeriksaan kulit dan kuku


I: warna kulit sawo matang, mukosa lembab,bibir tidak pucat, kulit bersih, tidak ada
edema, tekstur halus, elastisitas cukup bagus, turgor kulit < 3 detik.
P: tidak ada nyeri tekan, capilary refill time ˂ 3 detik.
3 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Waktu Sampling: 11 November 2013
Assays Results Ref Range
PT 12,8 11,3 – 14,7 detik
( Kontrol: 12,7 )
APTT 32,8 27,4- 39,3 detik

Waktu Sampling: 11 November 2013


Type: Darah lengkap
Parameter Result Ref Range
WBC 7,2 x 10^3/Ul 4.0 – 11.0
Lymph# 2.4 x 10^3 Ul 0.8 – 4.0
Mid# 0.7 x 10^3 uL 0.1 – 1.5
Gran# 4.1 x 10^3 Ul 2.0 – 7.0
Lymph% 33.0 % 20.0 – 40.0
Mid% 9.7 % 3.0 – 15.0
Gran% 57.3 % 50.0 – 70.0
HGB 11.1 g/dL 11.0 – 16.0
RBC 5.54 x 10^6/ uL 3.50 – 5.50
HCT 34.9 % 37.0 – 54.0
MCV 63.0 fL 80.0 – 100.0
MCH 20.0 pg 27.0 – 34.0
MCHC 31.8 g/dL 32.0 – 36.0
RDW – CV 16.1 % 11.0 – 16.0
RDW – SD 37.2 fL 35.0 – 56.0
PLT 300x 10^3/ uL 100 – 300
MPV 8.3 Fl 6.5 – 12.0
PDW 16.4 9.10 – 17.0
PCT 0.249% 0.108 – 0.282

I. Program Terapi
- Infus RI 20 tetes per menit
- Injeksi Ceftnaxone 2x1000 mg
- Injeksi ketorolac 3x30 mg

Anda mungkin juga menyukai