PEMBAHASAN
Pada sumur yang telah berproduksi, seiring waktu akan semakin berkurang
kemampuannya untuk mengalirkan fluida ke permukaan minyak ataupun gas.
Penurunan kemampuan ini secara alami terjadi di akibatkan oleh menurunnya
tekanan reservoir dikarenakan adanya kegiatan produksi,sehingga perlu di lakukan
usaha untuk mengoptimasinya kembali.
Sumur “LS-01” merupakan salah satu sumur dengan laju alir yang rendah,
sehingga diperlukan usaha untuk dapat mengoptimasinya kembali.
41
(Gambar 4.4). Pembuatan Vertical Lift performance (VLP) menggunakan
persamaan yang dikembangkan oleh Darcy-Weisbach yang dikenal dengan
persamaan Moody. Persamaan ini cocok untuk sumur “LS-01” karena fluida
produksi dari sumur ini adalah Dry gas. Perpotongan antara kurva VLP dengan
IPR jika berada pada satu grafik akan diperoleh satu titik yang disebut laju alir
Optimum (Qoptimum). dimana pada sumur “LS-01” menggukan beberapa skenario
sensitivitas wellhead pressure yaitu 40 psig, 30 psig, dan 15 psig. Dari
perpotongan kurva IPR terhadap kurva VLP nilai laju alir di hasilkan dari tiga
sensitivitas tersebut tidak jauh berbeda, 40 psig di dapatkan laju alir yaitu 0.518
MMscfd, 30 psig 0.525 MMscfd, dan 15 psig 0.538 MMscfd (Gambar 4.5).
Setelah didapatkan nilai laju alir pada setiap skenario, kemudian dilakukan
production forcast selama 3 bulan menggunakan software komersil untuk
mengetahui perbandingan antara cumulative produksi dan recovery factor disetiap
skenario sensitivitas wellhead pressure dengan menggunakan laju alir yang
didapatkan sebelumnya. Pada histori produksi terakhir tanpa dilakukannya
pemasangan WHC didapatkan hasil laju alir yaitu 0.354 MMscfd, cumulative
produksi gas 21,594 MMscf dan recovery factor 0.060 % selama 3 bulan dengan
FTHP 36 psig, Sedangkan pada skenario I, II, dan III mendapatkan hasil
cumulative produksi dan recovery factor jauh lebih tinggi dibandingkan tidak
dilakukannya pemasangan WHC (Tabel 4.5.). Setelah melakukan berbagai
skenario sensitivitas wellhead pressure maka didapatkan skenario yang paling
optimal adalah skenario III dengan cumulative produksi dan recovery factor yang
paling tinggi diantara skenario yang telah dibuat.
42