NIM. : C2018041 / 5A
Prodi : S1 Keperawatan
Resum
A. Pengertian
Patent Ductus Arterious adalah kegagalan menutupnya ductus arterious )arteri yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal). Pada minggu pertaa kehidupan, yang menyebabkan
mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah.
Patent Ductus Arterious (PDA) adalah tetap terbukanya ductus arterioussetelah lahir,
yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam
arteri pulmoner (tekanan lebih rendah).
B. Diagnosis
Diagnosis PDA didasarkan pada hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis gejala klinis pasien dengan PDA bervariasi dari asimptomatik sampai gagal jantung berat
atau Eisenmenger’s syndrome. Pada PDA sedang biasanya gejala timbul 2 bulan atau lebih yang berupa
kesulitan makan, infeksi saluran napas berulang, tetapi berat badan masih dalam batas normal atau
sedikit berkurang. Sedangkan pada PDA besar sering memberikan gejala sejak minggu pertama berupa
sesak, sulit minum, berat badan sulit naik, infeksi saluran napas berulang, atelektasis, dan gagal jantung
kongestif
C. Gejala
PDA sedang biasanya memberikan gejala pada usia 2-5 bulan tetapi tidak berat. Pasien
mengalami kesulitan makan, sering menderita infeksi saluran nafas namun biasanya berat badan masih
dalam batas normal. Anak lebih mudah lelah tetapi masih dapat mengikuti permainan. Pada
pemeriksaan fisik frekuensi nafas sedikit lebih cepat dibanding anak normal.
PDA besar menimbulkan gejala yang tampak berat sejak minggu-minggu pertama kehidupan.
Pasien tidak nafsu makan sehingga berat badan tidak bertambah. Tampak dispnea dan takipnea dan
banyak berkeringat bila minum. Pada pemeriksaan tidak teraba getaran bising sistolik dan pada
auskultasi terdengar bising kontinu atau bising sistolik. Semua penderita PDA besar yang tidak dilakukan
operasi biasanya menderita hipertensi pulmonal.
D. Etiologi PDA
1. Factor Prenatal :
Ibu alkoholisme
2. Factor Genetik :
E. Patofisiologi
Awalnya darah mengalir melalui aorta masuk ke arteri pulmonalis (karena tekanan darah aorta )Lama-
kelamaan karena darah memenuhi pembuluh darah paru-paru, terjadilah hipertensi pulmonal àKarena
peningkatan tahanan a. pulmonalis terjadilah aliran balik, dari a. pulmonalis menuju aorta àKarena
darah yang terdeoxydasi masuk ke arteri sistemik, otomatis akan timbul sianosis.
F. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis PDA pada bayi premature sering disamarkan oleh masing masing lain
yangberhubungan dengan premature (misalnya sindrom gawat nafas). Bayi dengan PDA kecil
mungkin asimptomatik
Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / nadi menonjol dan meloncat loncat. Tekanan nadi
yang lebar (lebih dari 25mmHg)
Apnea , tachypnea
Nasal fharing
Retraksi dada
Hipoksemia
Jika PDA memiliki lubang yang besar, maka darah dala jumlah yang besar akan membanjiri paru
paru
G. Komplikasi
1. Endokarditis
3. CHF
5. Enterokolitis nekrosis
5. Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat nafas atau displasia
bronkkopulmoner)
9. Aritmia
(Betz & Sowden, 2002 ; 376-377, Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236
H. Penatalaksanaan Medis
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto Thorak : Atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan (kardiomegali), gambaran vaskuler
paru meningka
2. Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup bulan atau
lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari
pirau kiri ke kanan)
3. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan arahnya.
4. Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada abnormalitas,
hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.
5. Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO atau Doppler
yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan lainnya.(Betz & Sowden, 2002 ;377)
Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas,q retraksi, bunyi jantung tambahan
(machinery mur-mur), edera tungkai, hepatomegali.
Pengkajian psikososial meliputi : usia anak, tugas perkembangan anak,koping yang digunakan,
kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan penyesuaian keluarga
terhadap stress.
B. Diagnosa Keperawatan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat
makan dan meningkatnya kebutuhan kalori
C. Intervensi
D. Evaluasi
KUIS