Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA

A1\[TARA

KEMENTERIAN HUKUM DAI{ HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA


DIREI(TUR JENDERAL PEMASYARAKATAI{
DENGAII
BADAII NARKOTIKA NASIONAL
DEPUTI REHABILITASI

TENTAIYG
PROGRAM REHABILITASI PEFIYALAHGI.INAAI\I NARKOTIKA
BAGI NARAPIDANA, TAHANAhI, AI\IAK DIDIK
DAN KLIEN Pf, MASYARAKATA}I

Nomor :PAS-21.HM.05.02 Tahun 2013


Nomor :PKS/I 0/IV/20 I 3/BNN

pada hari ini Sabtu tanggal 27 bulanApril tahun Dua Ribu Tiga Betas bertempat di Jakart4 kami

yang bertandatangan dibawah ini :

1. MOCHAMAD SUEB ! Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum


dan Hak Asasi Manusia Republik tndonesia, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal
Pemasyarakatrn Kementerian llukum dan Hak Asasi
Manusir Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 13/1vI
fahun 2013 Tangeat}Z Januari 2013, yang berkedudukan
di Jalan Veteran No.l l Jakarta Pusat selanjutrya disebut
sebagai PIHAK KESATU.

2. KUSMAI\I SURIAKUSUMAII : Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, dalam hal


ini bertindak untuk dan atas ffIma Badan Narkotika
Nasional berdasarkan Surat Perintah Kepala Badan
Narkotika Nasional Nomor: Sprir/750/IV12013/BNN
tanggat 26 April 2A13, yang berkedudukan di Jalan MT.
Haryono No. 1l Cawang, Jakarta Timur selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAI(
Dengan berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Bahwa PIIIAK KESATU adalah unit kerja di tingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia yang berwenang dan bertanggutrg jawab dalam pembinaan
warga binaan pemasyarakatan.
b. Bahwa PIHAK I0DUA adalah satuan kerja di lingkungan Badan Narkotika Nasional yang
salalr satunya melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi datam pelaksanaan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika p GN) dalam bidang rehabilitasi.

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

l. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.


2. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Instnrksi Presiden Nomor 12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakau dau Stategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Feredaran Gelap Narkoba
Tahun 20ll *2A15.

Selanjutnya PARA PIIIAK sepakat untuk meugadakan kerja sama dalam pelaksanaan program
Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkotika Bagi Narapidana Tahanaru Anak DidilL Dan Klien
Pemasyarakatan, sebagai thdak larrjut Nota Kesepahaman Bersama antara Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesi4
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Sosial Republik Indonesia, Kepala Badan
Narkotika Nasional, dan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional tentang penanggulangan
HMan AIDS dan Penyalatrgunaan Narkotika Bagi Narapidana Tahanan, anak Didik, Klien dan
Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Nomor: M.I-trI-03.HM.05.02 Tahun 2013,
Nomor: 443.241788A/SJ,Nomor: 94[\{ENKES/SKB/V2013, Nomor: 0l/I{K-NKBl20l3,
Nomor: NW04/M0 I 3/BNN, Nomor: I 2/KEP/SET /Kp AtIt/Z}tj
Dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal I
KETENTUAN UMUM

1. Rehabilitasi adalatr proses yang harus dijalani dalam rangka pemulihan fisik dan mental
pada kondisilkeadaan sebelumnya bagi penyalah guna dan/atau pecandu narkoba untuk
hidup nomratif mandiri danproduktif di masyarakat.
2. sosialisasi adalah penyebaran inforrrasi kepada seluruh khalayak.
3. Asesmen adalah tindakan penilaian untuk mengetahui seluruh kondisi residen akibat
penyalahgunaan narkoba yang meliputi aspek medis dan aspek sosial.
4. Asistensi adalah pendampingan.
5' Konselor adiksi pendamping adalatr tenaga profesional yang mempunyai pelatihan khusus
dan keahlian dalam mengatasi masalah psikologis dan berusaha menolong oftlng yailg
sedang mengalami masalah dalam penyesuaian diri.

6. Tim asesmen adalah sekelompok atau tim yang terdiri dari dokter, konselor, psikolog dan
perawat yang beranggotakan unsur dari Ditjenpas dan BNN.

7. Tahanan adalah tersangka atau terdakwa yang ditahan di rumah tahanan negaf,a selama
proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan.

8. Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di dalam lembaga
pemasyarakatan.

9. Anak didik pemasyarakatan adalah :

a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan meqialani pidana di
lapas anak paling lama sampai berumur lB (delapan belas) tatrun.

b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada negara
untuk dididik dan ditempatkan di lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan
belas) tahun.

c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh
penetapan pengadilaa untuk dididik di lapas anak paling lama sampai berumur 18
(delapan belas) tahun.

10. Klien pemasyarakatan adalah seseorang yang berada dalarn bimbingan batai
pemasyarakatan.

I l. Rumah Tahanan Negara, selanjutnya disebut Rutan adalah tempat tersangka atau terdakwa
ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
12. Lembaga Pemasyarakatan, selanjuhrya disebut Lapas adalah tempat untuk melaksanakan
pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.

13. Balai Pemasyarakatan, selanjutnya disebut Bapas adalah pranata untuk melaksanakan
bimbingan kl ien pemasYarakatan.

Pasal2
MAKSUD DAI\I TUJUAII

(l) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan datam melaksanakan peningkatan
progftrm rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Amk Didik
Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan-

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah tercapainya peningkatan program pembinaan bagi
Narapidan4 Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan dalam rangka
mendukung tercapainya Indonesia Bebas Narkoba 2015.

Pasal3
RUAFIG LINGKT]P

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:


a. Sosialisasi program rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana, Tahanan, Anak
Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan;
b. peningkatan kapasitas petugas pemasyarakatan dalam rangka pelaksanaan program
rehabilitasi penyalatrgunaan narkotika bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik

Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan;

c. Asesmen penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan


dau Klien Pemasyarakatan;

d. Asistensi konselor adiksi bagi Narapidanq Tatranan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan;

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program rehabilitasi penyalahgunaan Narkotika bagi


Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan;
f. Program rehabilitasi penyalahgunaan rarkotika bagi Narapidanq Tahanan, Anak Didik
Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan lainnya yang disepakati PARA PIHAI(
Pasal4
PELAKSANAANi

(1) Perjanjian Kerja Sama ditindaklanjuti dengan penpsunan rencana aksi (action plan) yang
merupakan bagran yang tidak teqpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

@ Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat antara lain waktu, kegiatan,
lokasi, penanggung jawab.

(3) PARA PIHAK sepakat melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dan
masyarakat lainnya dalam pelaksanaan program rehabilitasi penyalahgunaan
narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan.

Pasal 5
TUGAS DAFI TAIYGGTING JAWAB PARA PIHAK

Dalam melaksanakan progmm rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan,


Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan, PARA PIHAK memiliki tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan nxmg lingkup sebagai berikut:

(1) Sosialisasi progam rehabilitasi penyalatrgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Anak

Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan.


a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KESATU:
l) Menyiapkan peserta kegiatan sosialisasi;
2) Menyiapkan tempat kegiatan sosialisasi;
3) Meqiaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KEDUA:


1) Menyiapkan nara sumber;
2) Menyiapkan materi dan/atau alat peraga.
(2) Peningkatan kapasitas petugas pemasyarakatan dalam rangka pelaksanaan progftlm
rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagr Narapidan4 Tahanan, Anak Didik
Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan.
a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KE$ATU:
l) Menyiapkuo petugas pemasyarakatan sebagai peserta peningkatan kapasitas di
bidang rehabilitasi;
2) Menyiapkan tempat kegiatan yang dilaksanakan di dalam lembaga pemasyarakatan.

b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK I(EDUA:


l) Menyiapkan narasumber, materi dan/atau alat peraga, serta kurikulum;
2) Menyiapkan tempat kegiatan yang dilaksanakan di luar lembaga pemasyarakatan.

(3) Asesmen penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan

dan Klien Pemasyarakatan.

&. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KESATU:


1) Menyiapkan petugas untuk menjadi tim asesmen;
2) Menyiapkan Data dan lnformasi;
3) Menyiapkan Tahanan, Narapidanq Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan;

4) Menyiapkan tempat pelaksanaan asesmen;

5) Menjaga keamanan dan ketertiban setiap pelaksanaan kegiatan asesmen yaag


dilaksanakan di dalam LaPas/rutan;
6) Bersama PIHAK KEDUA menindaklanjuti hasil rekomendasi asesmen.

b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KEDUA:


1) Menyiapkan tim asesmen;
2) Menyiapkan tes nmkoba bagi Tahanan, Narapidana Anak Didik Pemasyarakatan
dan Klien Pemasyarakatan dalam rangka asesmen;

3) Menyerahkan hasil rekomendasi asesmer kepada PIHAK KESATU;


4) Bersama PIHAK KESATU menindaklanjuti hasil rekomendasi asesmen.

(4) Asistensi konselor adiksi bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan.

a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK I(ESATU:


l) Menetapkan lapas/rutan yang menjadi pelaksanaan asistensi;
2) Menyiapkan peserta asistensi konselor adiksi;
3) Menyiapkan tempat kegiatan asistensi konselor adiksi;
4) Menjaga keamanao dan ketertiban setiap pelaksanaan kegiatan asistensi;
5) Menyiapkan tempat tinggal bagi konselor adiksi selama asistensi berlangsung'
b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KEDUA:
l) Menyiapkan tenaga konselor adiksi;
2)MenyiapkanbiayatransportasidariJakartaketempatfujuan(PP);
berlangsung'
3) Menyediakan biayakonsumsi konsslor selama asistensi

penyalahgunaan narkotika bagi


(5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan plogram rehabilitasi
dan Klien Pemasyarakatan'
Narapidan4 Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan
a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KESATU:
monitoring dan
1) Menyiapkan data dan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan
evaluasi;

2)Bersama-samaPIHAKKEDUAmelaksanakanmonitoringdanevaluasi;
3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi'

b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK tr(EDUA:


rehabilitasi;
1) Menyiapkan instruElen monitoring dan evaluasi
2)Bersama-samaPIHAKKESATUmelaksanakanmonitoringdanevaluasi;
3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi'

Pmal6
FORCE MAJf,UR

perjanjian Kerja sama ini, dalam hal terjadi keadaan


selain karena berakhirnya jangka waktu
prHAK dapat mengakhiri Perjanjian
force majeur/keadaan kahar yang tidak dapat diatasi, PARA

Kerja Sama ini.

Pasal T

PEMBIAYAAII

perjaniian Kerja sama ini dibebankan pada anggaran


Biaya yang timbul akibat pelaksanaan dari
masing-masing pihak secara proporsional'
Pasal S

MONITORING DAII EYALUASI

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh PARA PIHAK sekurang-kurangnya setiap

I (satu) tahun sekali atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Pasal 9
JANGKA WAKTU, AMENDEMEN DAI\I PENGAKHIRAN

(l) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahuu terhitung sejak tanggal
ditandatangani.
(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diubah atau diperpunjaog sesuai kebutuhan berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAIC
(3) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (l) dengan ketentuan pihak yang bermaksud mengakhiri wajib memberitahukan
maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sebelumnya
(4) Peagakhiran Perjanjian Kerja Sama tidak mempengaruhi kegiatan yang telah dimulai
sebelum diterimanyapemberitahuan yang disebutkan pada ayat (3) di atas.
(5) Apabila Perjanjian Kerja Sanra ini akan diperpanjang maka hanrs ada pemberitahuan dari
pihak satu kepada pihak lainnya palins lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya kerja
sama.

Pasal 10
PEI\tYf, LESAIAN PERSELISIIIAN

Apabila terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul akibat dari pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIIIAK sepakat rmtuk menyelesaikannya secara musyawarah
untuk mufakat.
Pasal 11
KETENTUAII LAIN.LAIN

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK dan dituangkan secara tertulis dalam suatu perubahan (addendum) yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini

Pasel 12
PENUTUP

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerja Sama ini, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai
cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani
PARA PIHAK.

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik untuk dipatuhi dan
dilaksanakan oleh PARA PIHAK.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


DIREI(TUR JENDERAL PEMASYARAKATAFI

lff1${-&t

KUSMAN SURIAKUSUMAI{

Anda mungkin juga menyukai