A1\[TARA
TENTAIYG
PROGRAM REHABILITASI PEFIYALAHGI.INAAI\I NARKOTIKA
BAGI NARAPIDANA, TAHANAhI, AI\IAK DIDIK
DAN KLIEN Pf, MASYARAKATA}I
pada hari ini Sabtu tanggal 27 bulanApril tahun Dua Ribu Tiga Betas bertempat di Jakart4 kami
a. Bahwa PIIIAK KESATU adalah unit kerja di tingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia yang berwenang dan bertanggutrg jawab dalam pembinaan
warga binaan pemasyarakatan.
b. Bahwa PIHAK I0DUA adalah satuan kerja di lingkungan Badan Narkotika Nasional yang
salalr satunya melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi datam pelaksanaan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika p GN) dalam bidang rehabilitasi.
Selanjutnya PARA PIIIAK sepakat untuk meugadakan kerja sama dalam pelaksanaan program
Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkotika Bagi Narapidana Tahanaru Anak DidilL Dan Klien
Pemasyarakatan, sebagai thdak larrjut Nota Kesepahaman Bersama antara Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesi4
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Sosial Republik Indonesia, Kepala Badan
Narkotika Nasional, dan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional tentang penanggulangan
HMan AIDS dan Penyalatrgunaan Narkotika Bagi Narapidana Tahanan, anak Didik, Klien dan
Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Nomor: M.I-trI-03.HM.05.02 Tahun 2013,
Nomor: 443.241788A/SJ,Nomor: 94[\{ENKES/SKB/V2013, Nomor: 0l/I{K-NKBl20l3,
Nomor: NW04/M0 I 3/BNN, Nomor: I 2/KEP/SET /Kp AtIt/Z}tj
Dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal I
KETENTUAN UMUM
1. Rehabilitasi adalatr proses yang harus dijalani dalam rangka pemulihan fisik dan mental
pada kondisilkeadaan sebelumnya bagi penyalah guna dan/atau pecandu narkoba untuk
hidup nomratif mandiri danproduktif di masyarakat.
2. sosialisasi adalah penyebaran inforrrasi kepada seluruh khalayak.
3. Asesmen adalah tindakan penilaian untuk mengetahui seluruh kondisi residen akibat
penyalahgunaan narkoba yang meliputi aspek medis dan aspek sosial.
4. Asistensi adalah pendampingan.
5' Konselor adiksi pendamping adalatr tenaga profesional yang mempunyai pelatihan khusus
dan keahlian dalam mengatasi masalah psikologis dan berusaha menolong oftlng yailg
sedang mengalami masalah dalam penyesuaian diri.
6. Tim asesmen adalah sekelompok atau tim yang terdiri dari dokter, konselor, psikolog dan
perawat yang beranggotakan unsur dari Ditjenpas dan BNN.
7. Tahanan adalah tersangka atau terdakwa yang ditahan di rumah tahanan negaf,a selama
proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan.
8. Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di dalam lembaga
pemasyarakatan.
a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan meqialani pidana di
lapas anak paling lama sampai berumur lB (delapan belas) tatrun.
b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada negara
untuk dididik dan ditempatkan di lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan
belas) tahun.
c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh
penetapan pengadilaa untuk dididik di lapas anak paling lama sampai berumur 18
(delapan belas) tahun.
10. Klien pemasyarakatan adalah seseorang yang berada dalarn bimbingan batai
pemasyarakatan.
I l. Rumah Tahanan Negara, selanjutnya disebut Rutan adalah tempat tersangka atau terdakwa
ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
12. Lembaga Pemasyarakatan, selanjuhrya disebut Lapas adalah tempat untuk melaksanakan
pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.
13. Balai Pemasyarakatan, selanjutnya disebut Bapas adalah pranata untuk melaksanakan
bimbingan kl ien pemasYarakatan.
Pasal2
MAKSUD DAI\I TUJUAII
(l) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan datam melaksanakan peningkatan
progftrm rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Amk Didik
Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan-
(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah tercapainya peningkatan program pembinaan bagi
Narapidan4 Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan dalam rangka
mendukung tercapainya Indonesia Bebas Narkoba 2015.
Pasal3
RUAFIG LINGKT]P
d. Asistensi konselor adiksi bagi Narapidanq Tatranan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan;
(1) Perjanjian Kerja Sama ditindaklanjuti dengan penpsunan rencana aksi (action plan) yang
merupakan bagran yang tidak teqpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
@ Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat antara lain waktu, kegiatan,
lokasi, penanggung jawab.
(3) PARA PIHAK sepakat melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dan
masyarakat lainnya dalam pelaksanaan program rehabilitasi penyalahgunaan
narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan.
Pasal 5
TUGAS DAFI TAIYGGTING JAWAB PARA PIHAK
(1) Sosialisasi progam rehabilitasi penyalatrgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Anak
(3) Asesmen penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan
(4) Asistensi konselor adiksi bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien
Pemasyarakatan.
2)Bersama-samaPIHAKKEDUAmelaksanakanmonitoringdanevaluasi;
3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi'
Pmal6
FORCE MAJf,UR
Pasal T
PEMBIAYAAII
Pasal 9
JANGKA WAKTU, AMENDEMEN DAI\I PENGAKHIRAN
(l) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahuu terhitung sejak tanggal
ditandatangani.
(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diubah atau diperpunjaog sesuai kebutuhan berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAIC
(3) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (l) dengan ketentuan pihak yang bermaksud mengakhiri wajib memberitahukan
maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sebelumnya
(4) Peagakhiran Perjanjian Kerja Sama tidak mempengaruhi kegiatan yang telah dimulai
sebelum diterimanyapemberitahuan yang disebutkan pada ayat (3) di atas.
(5) Apabila Perjanjian Kerja Sanra ini akan diperpanjang maka hanrs ada pemberitahuan dari
pihak satu kepada pihak lainnya palins lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya kerja
sama.
Pasal 10
PEI\tYf, LESAIAN PERSELISIIIAN
Apabila terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul akibat dari pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIIIAK sepakat rmtuk menyelesaikannya secara musyawarah
untuk mufakat.
Pasal 11
KETENTUAII LAIN.LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK dan dituangkan secara tertulis dalam suatu perubahan (addendum) yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini
Pasel 12
PENUTUP
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerja Sama ini, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai
cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani
PARA PIHAK.
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik untuk dipatuhi dan
dilaksanakan oleh PARA PIHAK.
lff1${-&t
KUSMAN SURIAKUSUMAI{