Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Mariani
Harahap yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai fisika lingkungan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terhadap kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANATAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN.......................................................................................................... 1
1.1.Latar belakang.................................................................................................................... 1
1.2.Rumusan masalah............................................................................................................... 1
1.3.Tujuan................................................................................................................................. 1
1.4.Metode ............................................................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 11
4.1.Kesimpulan......................................................................................................................... 11
4.2.Saran................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. latar Belakang
Pada umumnya listrik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu listrik dinamis dan listrik
statis. Pada listrik dinamis dibagi lagi dengan dua macam yaitu listrik dinamis dengan arus bolak
balik atau Alternating Current (AC) dan listrik dinamis dengan arus searah atau Direct Current
(DC).
Listrik statis merupakan jenis listrik yang elektron didalam konduktornya diam atau tidak
berpindah. Listrik statis dapat terjadi jika dua buah konduktor yang memiliki muatan yang
berbeda saling digosok-gosokkan, maka akan membuat muatan listrik yang terdapat pada
konduktor tersebut akan menjadi satu dan berkumpul pada permukaan konduktor yang saling
digosok-gosokkan tadi.
Jika kedua konduktor tersebut didekatkan maka akan terjadi gaya tarik menarik tetapi tidak
terjadi perpindahan muatan elektron pada konduktor tersebut. Contohnya bila menggosok-
gosokkan kain sutera pada permukaan kaca maka elektron yang terdapat pada kain sutera
tersebut akan berkumpul di permukaan kain sutera, sedangkan muatan positif atau protonnya
akan berkumpul pada permukaan kaca. Ketika kaca dan kain sutera tersebut didekatkan maka
akan terjadi gaya tarik menarik antara dua benda tersebut.
1.3. Tujuan
1. mengetahui apa itu listrik statis
2. memahami apa saja penerapan listrik statis pada kehidupan sehari-hari
1.4. Metode
Data yang dikemukakan dalam Makalah ini diperoleh melalui sumber dari internet dan
analisis data dari praktikum yang sudah di buat oleh penulis
BAB II
LANDASAN TEORI
Listrik Statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan
listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih dalam lagi, semua zat itu
dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki inti atom yang terdiri dari elektron dan
proton yang mengitarinya. Proton memiliki muatan listrik yang positif, sedangkan elektron
memiliki muatan listrik yang negatif.
Disaat dua zat atau benda contohnya tangan kita dan balon saling digesek-gesekan,
material yang memiliki daya tarik lebih lemah yaitu tangan akan ditarik elektronnya dan
menempel pada benda yang daya tariknya lebih kuat yaitu balon. Dengan demikian maka kedua
zat tersebut jadi punya muatan listrik, dimana material yang elektronnya hilang akan memiliki
muatan positif dan material yang mendapat elektron jadi bermuatan negatif.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang
masuk dengan kuat arus yang keluar.
Sementara itu, pada rangkaian seri, kuat arus tetap sama di setiap ujung-ujung hambatan.
Sebaliknya, tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri, tegangan sangat bergantung
pada hambatan. Akan tetapi, pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada
hambatan. Semua itu telah dikemukakan dalam hukum Kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat
arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”.
2.2. Listrik Statis
Listrik statis (dalam bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang mempelajari
pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika dilihat dari asal katanya,
kata listrik diikuti dengan kata “statis” yang berarti “diam”. Hal ini mengisyaratkan bahwa listrik
statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang diam atau tidak mengalir. Listrik statis tidak dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain, melainkan hanya menyala sekejap di satu tempat.
Jadi, listrik statis tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Dalam sejarah kelistrikan, listrik inilah yang pertamakali ditemukan oleh para ahli terdahulu.
Listrik yang kita nikmati sekarang ini merupakan hasil pengembangan dari listrik statis ini.
Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Yunani Kuno, Thales
of Miletus (625-547 SM). Kala itu, beliau mengambil batu berwarna kuning yang disebut dengan
batu ambar. Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut dengan kain wol. Tanpa
diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel.
Dalam penggosokan tersebut, ternyata Thales telah memberikan muatan listrik ke batu ambar
melalui kain wol. Muatan inilah yang menyebabkan bulu ayam yang berada di sekitar batu
ambar tertarik dan menempel pada batu ambar tersebut. Inilah kemudian menjadi sejarah awal
ditemukannya listrik statis.
2. Pengecatan Mobil
Pada saat cat disemprot, butiran halus cat akan memiliki muatan karena bergesekan
dengan udara. Permukaan mobil yang akan dicat diberi muatan yang berlawanan dengan muatan
butir-butir cat agar butiran cat dapat tertarik ke permukaan mobil tersebut. Cara ini sangat efektif
diterapkan pada permukaan yang tidak rata. Hal ini terjadi karena butir cat menempel dengan
mengikuti medan listrik yang ada. Akibatnya, butir-butir cat akan menutupi semua permukaan
mobil yang mungkin tersembunyi dari semprotan cat. Dengan demikian, cara ini dapat
menghasilkan hasil pengecatan yang rata dan menjangkau tempat yang tersembunyi.
3. Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi memiliki bagian utama berupa pelat foto konduktif. Pelat ini tidak
mampu menghantarkan listrik ketika berada dalam ruang yang gelap. Pelat konduktif ini baru
akan menghantarkan listrik jika dikenai cahaya. Mula-mula pelat foto konduktif diinduksi
dengan menggerakkan kawat bermuatan listrik negative di sepanjang permukaannya. Dengan
begitu, di permukaan pelat foto itu akan terbentuk muatan induksi yang bermuatan positif.
Ketika kertas yang akan difotokopi disinari, pantulan cahaya mengenai pelat foto konduktif yang
telah mengandung muatan induksi. Akibatnya, terbentuk muatan listrik persis seperti pada kertas
yang akan dikopi. Kemudian, tinta yang bermuatan negatif disemprotkan pada pelat.
Selanjutnya, tinta itu dipindahkan ke kertas lain untuk membuat fotokopinya. Ketas ini
dipanaskan agar tinta menempel kuat.
2.4. Proses Terjadinya Listrik Statis
Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa listrik
statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan (gosokan).
Diistilahkan dengan charging by friction, atau menjadi bermuatan karena gesekan. Gesekan atau
gosokan antara dua materi ini akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah ke
atom materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi yang melepaskan
elektronnya, menjadi bermuatan positif, sebaliknya bermuatan negatif. Jadi, perpindahan
elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti
penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak
bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol
akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda
yang bermuatan listrik negatif. Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan
kertas akan tertarik oleh penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan
listrik negatif dapat menarik benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.
Selain penggaris plastik, contoh peristiwa listrik statis yang lain adalah rambut panjang
berdiri saat menyentuh kubah generator Van de graff, terjadinya petir dengan kilat cahaya
disertai suara guruh, dan sebagainya. Pada hakikatnya fenomena listrik statis ini terjadi sebagai
upaya pelepasan muatan (discharge) dari materinya yang bermuatan listrik untuk kembali
menjadi netral.Adapun beberapa contoh lain dari listrik statis yang dapat ditemui dalam rutinitas
sehari-hari, yang diantaranya sebagai berikut ini:
saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang rambut kita akan terbawa
berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal seperti ini dapat terjadi karena adanya
interaksi muatan antara sisir dengan rambut kita.
kain sutra yang digoso-gosok pada batang kaca. Pada peristiwa ini benda tersebut akan
bereaksi saling tarik-menarik. Kenapa bisa seperti itu? setelah keduanya saling digosok-
gosokan akan terjadi loncatan elektron dari batang kaca ke kain sutera sehingga
mengakibatkan batang kaca bermuatan positif sedangkan kain sutera bermuatan negatif,
hal ini hampir sama seperti pada penggaris yang digosok-gosokan pada rambut.
penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain woll. Kedua benda tersebut umumnya
memiliki muatan netral, tapi saat keduanya digosok-gosokan akan terjadi loncatan
elektron yang berasal dari kain woll ke penggaris plastik dan penggaris plastik menjadi
bermuatan negatif sedangkan kain woll menjadi bermuatan positif.
Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan. Pada peristiwa ini jika di
perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada pada tangan akan berdiri, hal seperti itu
diakibatkan karena adanya listrik statis.
Gambar 1 : gaya yang bekerja pada muatan-muatan yang diletakkan dalam ruang disekitar benda
bermuatan A
Jadi Medan Listrik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda-benda
bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya listriArah
Medan Listrik
· Jika titik P di beri muatan , maka muatannya dinamakan muatan penguji (q), dan selalu
bermuatan positif
· Q = Sumber muatan
· Arah Kuat Medan Listrik (E), searah dengan arah gaya (F)
Secara matematik kuat medan Listrik dirumuskan :
1. TERJADINYA PETIR
Timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir. Loncatan muatan
listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini disebut
pengosongan listrik statis. Dari mana asal muatan listrik di ionosfir? Kalau pada lapisan ionosfir
tidak terdapat awan,Ionosfer / Ionosfir Ketebalannya ionosfer : 50 – 100 km Adalah lapisan yang
bersifat memantulkan gelombang radio.
Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan
bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi. Tidak, karena petir itu terjadi karena adanya
awan bermuatan. dan ketika awan yang bermuatan itu melepaskan muatannya maka akan terjadi
petir.Muatan listrik dapat hilang dengan pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia
suatu jalan bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain.
Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau
pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu
sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara
dapat terjadi sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur.
Apakah yang dimaksud dengan “jalan bagi elektro” dalam hal ini? Bagaimana terbentuknya
“jalan” tersebut?
Bagaimana penyaluran muatan ke tanah dilakukan?
Arus sambaran petir yang mengenai finial harus secara cepat dialirkan ke tanah dengan
pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek. Dimensi atau luas penampang,
jumlah dan rute penghantar ditentukan oleh kuadrat arus impuls sesuai dengan tingkat
perlindungan yang ditentukan serta tingginya arus puncak petir. Pada penangkal petir, Muatan
listrik akan mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam , dan masuk ke dalam tanah.
Itulah yang di sebut jalan bagi elektro.
Ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya
awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari
satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi. Petir terjadi akibat
perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah
lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Yaitu antara
awan cumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.
2. PENANGKAL PETIR
Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah bertingkat atau di atas
bangunan tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam. Penangkal petir,
melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh energi listrik yang besar di
dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan aman, atau pentanahan, agar arus listrik
petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain.
Penangkal petir itu merupakan contoh pengosongan muatan statis yang tidak
menimbulkan kerusakanPada saat terjadi petir, pengosongan listrik statis dari bagian bawah
awan yang bermuatan ke Bumi akan melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik akan
mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk ke dalam tanah.
Penangkal petir menyediakan suatu jalan aman bagi arus listrik petir sehingga mengalir masuk
ke dalam tanah dan tidak melewati bangunan tinggi tersebut. Penangkal petir memang terbuat
dari logam karena logam dapat menghantarkan arus listrik sehingga petir hanya melewati
bangunan saja. Bila penangkal petir tidak terbuat dari logam maka petir akan langsung
menghantam bangunan tersebut.Pada dasarnya peralatan elektronik memiliki medan listrik
sehingga bila ada petir yang mendekati medan listrik tersebut maka medan listrik pada peralatan
elektronik akan berubah secara drastis. Bila hal ini terjadi maka peralatan elektronik akan rusak.
Bila terjadi hal demikian maka petir akan menyambar pohon yang lebih tinggi dari
penangkal petir. Ini terjadi karena petir akan mencapai pohon lebih dahulu daripada rumah
berpenangkal petir.
Oleh karena itu, baju yang kering akibat disetrika, akan mudah menimbulkan sifat
kelistrikan begitu juga pada rambut kering bila digosok dengan sisir, maka sisir itu akan
bermuatan listrik. Mengapa harus yang kering? Tentu karena air mempunyai sifat konduktor
yang kurang baik dan energi yang ditimbulkan akibat gosokan antara rambut basah dan sisir
plastik akan diserap oleh air tersebut, sehingga tidak muncul gejala kelistrikannya. Panas dapat
mempermudah benda memperoleh muatan lisrik karena listrik juga dapat mengeluarkan panas
sehingga antara benda panas dan listrik memiliki suhu yang sama yang dapat mempermudah
benda panas memperoleh muatan listrik.Seperta pada keadaan sisir dengan rambut maka hal
yang sama berlaku pada setrika dan baju. Akan tetapi waktu yang dibutuhkan akan berbeda
karena setrika tidak memiliki sumber istrik lain selain dalam proses penggosokan.
Printer laser menggunakan fenomena ini seperti sebuah lem yang bisa dilepas dan
direkatkan kembali. Komponen Inti dari system ini adalah photoreceptor, secara umum seperti
revolver drum atau silinder. Drum assembly ini membuat photoconductive material yang banyak
yang ditembak oleh sinar proton.
Pada mulanya drum memberikan muatan positif total yang didapat dari kabel corona, kabel
dengan aliran listrik yang mengalirinya. (beberapa printer menggunakan roler yang bermuatan
didalam kabel corona, tapi sama dalam prinsip kerjanya.) pada saat drom berputar, printer akan
mengeluarkan sinar laser tipis yang ditebakkan pada point yang telah ditentukan. Pada saat ini,
laser menggambar, huruf dan gambar yang akan dicetak, seperti sebuah pola dari muatan listrik,
yang disebut dengan electro static image. System ini juga bisa bekerja sebaliknya, atau gambar
yang dibuat oleh listrik bermuatan positif yang dicetak pada latar belakang negative.Karena
dalam interaksi antar muatan menghasilkan gaya, maka model matematisnya terdapat gaya.
F=K
Keterangan:
· F = Gaya (Joule)
· Q= Besar muatan, muatan pertama (Coulomb)
· q = Besar muatan, muatan kedua (Coulomb)
· r = Jarak antar muatan (meter)
· k = konstanta = 9 x 109 N m2 C-2
muatan-muatan yang tidak terhubung satu sama lain dapat tarik-menarik ataupun tolak-
menolak.Hal ini terjadi karena adanya medan magnet antar muatan. Bila muatan berjenis sama
(muatan positif saja atau muatan negatif saja) maka akan terjadi tolak menolak antar muatan.
Begitu pula bila muatan berbeda jenis, maka akan terjadi tarik menarik antar kedua muatan
tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
langkah-langkah praktikum
siapkan penggaris dan kertas yang sudah di sobek kecil
lalu gosokkan pada rambut yang kering
tempelkan pada kertas yang sudah di sobek
gosokkan penggaris pada kain secara satu arah
lalu tempelkan pada kertas yang sudah di sobek
gosokkan pengaris pada lengan tangan secara satu arah
tempelkan pada kertas yang sudah di sobek
gosokkan penggaris pada plastik
lalu tempelkan pada kertas yang sudah disobek
1. Uji Coba 1
3. Uji Coba 3
Penggaris plastik digosok dengan kain wol, elektron-elektron dari kain wol berpindah ke
penggaris sehingga batang plastik kelebihan elektron. Dengan demikian, penggaris menjadi
bermuatan negatif. Dam ,memiliki muatan listrik
4. Uji Coba 4
Untuk uji coba yang terakhir ini,kertas sobekan tidak menempel pada penggaris(tidak
memiliki muatan listrik) di sebabkan karena, air mempunyai sifat konduktor yang kurang baik
dan energi yang
ditimbulkan akibat gosokan antara rambut basah dan penggaris plastik akan diserap oleh
air tersebut, sehingga tidak muncul gejala kelistrikannya
BAB VI
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
telah di ketahui,apabila penggaris atau mistar plastic digosok-gosokkan pada rambut
yang kering, lengan dan kain.kemudian didekatkan pada sobekan kertas kecil, maka sobekan
kertas kecil tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. plastik yang digosok-gosokkan
pada rambut, menjadi bermuatan listrik.
Muatan listrik itulah yang menyebabkan sobekan kertas kecil dapat tertarik ke penggaris.
Semua zat yang ada di alam ini tersusun dari atom yang sangat kecil. Atom tersebut terdiri atas
partikel-partikel yang bermuatan positif, negatif, dan netral. Muatan positif
disebut proton, muatan negatif disebut elektron dan muatan netral disebut neutron. Inti
atom atau disebut nukleus terdiri atas proton dan neutron yang dikelilingi oleh elektron yang
bergerak terus-menerus.
Elektron pada atom dapat keluar atau masuk ke dalam susunan atom. Jika elektron keluar
dari susunan atom, maka jumlah proton dalam atom lebih banyak dari jumlah elektron, sehingga
atom menjadi bermuatan positif. Sedangkan apabila elektron masuk pada susunan atom, maka
jumlah proton dalam atom lebih sedikit dari jumlah elektron, sehingga atom menjadi bermuatan
negatif. Atom akan bersifat netral (tidak bermuatan) bila jumlah proton dalam inti atom sama
dengan jumlah electron yang mengitari inti atom tersebut.
Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut menjadi bermuatan listrik karena
elektron dari rambut berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik kelebihan
elektron. Akhirnya penggaris plastik tersebut menjadi bermuatan negatif.
Kenapa rambut basah tidak memiliki muatan listrik karena air mempunyai sifat
konduktor yang kurang baik dan energi yang ditimbulkan akibat gosokan antara rambut basah
dan sisir plastik akan diserap oleh air tersebut, sehingga tidak muncul gejala kelistrikannya
4.1. Saran
Sehubungan dengan bahasan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan,
menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana listrik statis
DAFTAR PUSTAKA