Anda di halaman 1dari 3

A.

liquidity ratios
1. Rasio lancar
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat
keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.

Aktiva Lancar (Current Assets)


Current Ratio =
UtangLancar(Current Liabilities)

Ditanya : berapa rasio lancar (Current Ratio) untuk tahun 2019 dan 2018 dan analisiskan
Jawab:
Tahun 2018

Aktiva Lancar (Current Assets)


Current ratio =
UtangLancar(Current Liabilities)
Current ratio= 325,242,490 ¿ 222,796,309 = 1.45

Tahun 2019:
current ratio = 260,754,973 / 216,602,636 = 1,20
2. Rasio sangat lancar ( quick ratio)

Ratio = asset lancar (current asset) – persediaan (inventory) / UtangLancar (Current Liabilities)

Tahun 2018
Quick ratio = current asset – inventory / current liabilities
Quick Ratio = 325,242,490 - 30,602,252 / 222,796,309 = 1.32 kali
Tahun 2019
Quick Ratio = 260,754,973 - 29,733,968 / 216,602,636 = 1.06
B . Activity Ratios

Rasio aktivitas mengukur keefektifan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang


dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.

1. Inventory turnover

Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanam dalam persediaan ini berputar dalam satu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio
perputaran persediaan. Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti
dalam satu tahun. Semakin tinggi rasio ini maka hal ini menunjukkan perusahaan bekerja semakin
efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila sebaliknya, maka perusahaan bekerja
secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk, hal ini akan
menagkibatkan investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah.

1. Inventory turnover = Cost of goods sold


inventory

Beban pokok penjualan / persediaan


Tahun 2018
Inventory turnover = 598,842,999 / 30,602,252 = 19.56

Tahun 2019
Inventory = 484,564,191 / 29,733,968 = 16.29
2. receivable turnover ( perputaran piutang)
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang
selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan, bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini
bagi perusahaan semakin baik. sebaliknya semakin rendah rasio ini maka perputaran piutang
memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang.

Receivable turn over = Penjualan / piutang

Tahun 2018

Catatan : piutang usaha terbagi atas piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha pihak berelasi
jadi kedua piutang tersebut ditambahkan.

Piutang usaha pihak ketiga pada tahun 2018 = 106,527,452

Piutang usaha pihak berelasi 2018 = 17,072,536 +

Jumlah = 123.599.988

Tahun 2018

Receivable turn over = 773,057,131 / 123.599.988 = 6.25

Tahun 2019

Piutang usaha = 77,698,053 + 29,475,505 = 107. 173.558

Receivable turn over = 592,394,952 / 107. 173.558 = 5.52

Anda mungkin juga menyukai