Bab Proposal Akbar
Bab Proposal Akbar
PENDAHULUAN
memanfaatkan berbagai macam media tanam untuk budidaya jamur tiram, dari
berbagai media tanam yang sering di gunakan adalah serbuk kayu atau serbuk
gergaji karena media tanam ini juga sangat mudah untuk didapatkan (Agromedia,
2009).
Jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari
kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun.
Jamur tiram merupakan jenis jamur yang tumbuh di permukaan batang pohon atau
pada batang pohon yang sudah di tebang. Nama jamur tiram diambil dari bentuk
cangkang tiram yang mempunyai tepi yang bergelombang (Alex, 2011). Jenis
jamur ini tumbuh di daerah yang lembab dan di alam bebas jamur tiram ini
tumbuh secara liar menempel pada kayu yang sudah lapuk, Jamur tiram adalah
salah satu jenis jamur yang bisa di budidayakan. dari berbagai jenis jamur yang
bisa di makan seperti jamur shitake (Lentinus edodes), jamur kancing (Agaricus
Jamur tiram ini sangat bermanfaat bagi kesehatan dan dapat diolah menjadi
berbagai macam olahan makanan, tidak sedikit orang yang menyukai olahan
1
jamur tiram ini. Kandungn protein pada jamur tiram putih bekisar antara 19% -
35%, lebih tingi dibandingkan dengan kandungan protein pada beras dan
gandum, namun relative lebih rendah jika di bandingkan denan kandungan susu
yaitu:
1. Bagaimana Pengaruh media tumbuh serbuk gergaji kayu jati putih terhadap
Adapun manfaat yang diharapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat
zat-zat makanan yang siap untuk digunakan dan diserap. Di alam, zat-zat nutrisi
Jamur tiram (Pleurotus Ostreatus) Adalah salah satu jenis jamur yang bisa
di konsumsi yang banyak hidup pada batang kayu yang sudah lapuk jamur ini
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak
cekung dan berwarna putih hingga krem dan jamur tiram memiliki ciri-ciri :
3.Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat hingga putih,
Di alam bebas jamur ini sering di jumpai hampir sepanjang tahun di hutan
pegunungan yang sejuk. Selain itu jamur ini juga tergolong sederhana untuk di
3
media tanam salah satunya menggunakan serbuk gergaji yang telah di sterilkan
pada batang kayu yang sudah lapuk. Jamur ini mempunyai tubuh buah yang dapat
tumbuh mekar berbentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram). Tubuh
jamur ini memiliki tudung (pileus) dan tangkai (stipe/stalk). Pileus jamur
memiliki bentuk mirip cangkang tiram berukuran 5-15 cm dan permukaan bagian
bawah yang berlapis-lapis seperti insang berwarna putih dan lunak. Sedangkan
tangkainya ada yang pendek dan ada juga yang panjang (2-6 cm) tergantung pada
menyangga tudung agak literal di bagian tepi atau agak ke tengah (Djarijah dan
djarijah, 2001).
Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari
serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik. Pertumbuhan jamur tiram
4
sangat di pengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu,
yang cocok untuk pertumbuhannya. Pada kehidupan alaminya jamur ini tumbuh
di hutan dan biasanya tumbuh berkembang di bawah pohon berdaun lebar atau di
bawah tanaman berkayu. Jamur tiram ini tidak memerlukan cahaya matahari yang
yang penggunaannya masih optimal. Serbuk kayu yang akan di pakai sebagai
media tumbuh harus di sterilkan terlebih dahulu serbuk kayu juga harus
menggunakan serbuk kayu yang tidak banyak mengandung getah. Serbuk kayu
yang baik untuk digunakan sebagai media tanam adalah jenis kayu yang tidak
terlalu keras karena banyak mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif,
dan abu yang merupakan bahan yang di perlukan oleh jamur dalam jumlah yang
enzim, dimana enzim ini dapat mengurai kandungan selulosa dan lignin.
setelah di uraikan akan menjadi lebih sederhana, dimana kedua unsur ini akan
berubah menjadi glukosa dan air. Lignin tahan terhadap penguraian mikroba, oleh
karena itu kayu yang mengandung lignin yang tinggi tidak di sarankan untuk di
5
gunakan karena akan menghambat pelapukan kayu oleh mikroba
(Hamdiyati,dkk,2012).
Miselium jamur tiram adalah massa filament hifa yang menyusun tubuh atau
thalus jamur, miselium inilah yang menyebar pada media tumbuh dan menutupi
jamur tiram :
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu
o
antara 23-28 C, artinya kisaran temperature normal untuk
hari. Bila nilai temperature rendah tersebut tidak di dapatkan, maka ada
2. kelembaban
6
kelembaban relatif 70% - 80%, sedangkan saat pembentukan tubuh buah
terhenti sama sekali. Namun apabila terlalu banyak air, miselium akan
jamur tiram tumbuh optimal pada substrak yang memiliki kandungan air
3. Cahaya
Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh dalam keadaan yang
tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat
Akan tetapi cahaya matahari dapat yang menembus secara langsung dapat
7
kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat
4. Udara
Jamur tiram juga tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki
tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada
tempat yang berkekurangan oksigen akan mudah layu dan mati. Jamur
oleh karena itu harus di beri ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan
5. Tingkat Keasaman
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit
asam, yaitu antara 5,0 - 6,5 Nilai pH medium di perlukan untuk produksi
kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat
8
Bahkan, menyebabkan kematian. Di habitatnya jamur tiram tumbuh
Pembibitan
9
III. METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: sekop, autoclave, lampu
tulis, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bahan yang pada
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dilapangan meliputi data
2. Data Sekunder
(Pleurotus Ostreatus). Dalam hal ini juga dilakukan browsing untuk mencari data
10
1. Teknik observasi yaitu dengan cara pengamatan langsung dan pencatatan
penelitian.
bibit jamur tiram terlebih dahulu, bibit yang di gunakan adalah bibit yang
di buat sendiri mulai dari bibit F0, F1, sampai F2 tergantung kita mau
telah di sediakan terlebih dahulu seperti serbuk kayu jati, kapur, dan
bekatul ketiga bahan ini di campur lalu diaduk, media yang telah
tercampur yang telah di beri air dengan kebasahan yang telah di tentukan
dan pada bagian atas plastik di pasang ring dari pipa paralon dan di
pasangi penutup pada ringnya agar pada saat di sterilkan air tidak masuk
ke dalam plastik.
3. Sterilisasi baglog
steril dari jamu liar yang tidak diinginkan tumbuh karena dapat
11
mengganggu pertumbuhan miselium jamur tiram putih. Sterilisasi dapat
4. Inokulasi
baglog yang telah dingin, alat yang di pakai untuk memindahkan bibit ke
dalam media tanam baglog harus steril agar bibit jamur tiram tidak
terkontaminasi.
5. Inkubasi
ruangan juga di buat tertutup agar cahaya matahari tidak masuk karena
miselium akan lebih cepat merambat dalam keadaan gelap. Miselium akan
3.7. Pengamatan
tanam yang telah siap, untuk melihat tingkat pertumbuhan dan penyebaran
12
Jumlah baglog yang di tumbuhi miselium
Pt = x 100 %
Jumlah keseluruhanbaglog
3. Kecepatan pertumbuhan
13
DAFTAR PUSTAKA
pustaka.
Alex, 2011. Untung Besar Budidaya Aneka Jamur. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Hamdiyati dkk. 2012. Pengaruh kandungan media tumbuh terhadap jamur tiram.
Alex, 2011. Untung Besar Budidaya Aneka Jamur. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Jakarta
14