Anda di halaman 1dari 3

Nama: Deni Saputra

NIM. : 17311392

Pemimpin dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai visi organisasi, perlu


dipertimbangkan aspek-aspek yang mendukung keberhasilan perusahaan. Tidak hanya untuk
kepentingan pribadi, pemimpin harus mampu membangun kerjasama antara anggota
organisasi dan memperhatikan keefektifan dalam tindakan menjalankan suatu kegiatan
operasional. Pencapaian tujuan organisasi ataupun visi organisasi tidak dapat dilakukan sendiri
oleh pemimpin, ia harus menggerakkan anggotanya untuk berkerjasama. Tidak hanya itu
pemimpin dalam menjalankan misi organisasi juga harus memenuhi kesejahteraan anggotanya
dan tidak pandang bulu, karena kebutuhan tersebut merupakan harapan bagi anggota juga
sebagai tindakan yang membuat anggota lebih semangat untuk berkerjasama atau tidakan
yang lebih efektif dalam menjalankan operasional untuk mencapai tujuan atau visi organisasi.
Pemimpin dapat memanfaatkan kemampuan atau potensi yang dimiliki untuk menjalankan misi
organisasi baik itu mendukung maupun meningkatkan kualitas dalam kebijakan. Ini penting
karena suatu keputusan dalam arahan mencapai visi harus diperhatikan berbagai aspek baik
dari internal maupun eksternal, untuk sebagai kontrol organisasi supaya sesuai dengan arahan
perusahaan.
Pemimpin dapat menjalankan misi dengan manajemen yang tepat, yakni dengan manajemen
itu sendiri. Dimana manajemen itu sendiri yaitu merencanakan, pengorganisasian,
penggerakan, monitoring dan evaluasi. Selain itu juga untuk mencapai visi dengan misi yang
ada maka perlu melakukan tindakan sesuai dengan fungsi manajemen. Tidak dipungkiri lagi
bahwa manajemen akan membantu pemimpin dalam mencapai visi organisasi. Terlebih lagi
tindakan yang tepat akan membuat perusahaan itu bukan hanya efektif tetapi juga efisien.
Tindakan yang diperoleh dari internal organisasi yang bermanfaat untuk kesejahteraan
anggotanya, yakni pemimpin dapat menjalankan nilai-nilai yang ada dalam suatu organisasi.
Hal ini sesuai dengan budaya yang dimiliki organisasi, karena budaya organisasi itu sendiri
tidak terlepas dari pengaruh anggotanya. Sehingga nilai-nilai yang ada akan mendukung
pemimpin untuk melaksanakan operasional lebih terkontrol karena itu sesuai dengan harapan
anggotanya. Banyak tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan ataupun keberlanjutan
perusahaan. Tetapi pemimpin harus cerdas dalam mengelola mana yang sesuai dengan visi
ataupun sesuai dengan nilai-nilai organisasi. Manakala itu tidak sesuai maka akan
memunculkan masalah yang memungkinkan untuk menjalankan misi menjadi terhambat. Tidak
dipungkiri lagi bahwa pemimpin mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang mampu untuk
mempengaruhi anggotanya untuk bergerak atau sesuatu harapan, akan tetapi supaya tidak ada
pemberontak dari anggotanya maka tindakan yang dijalankan organisasi untuk melaksanakan
misi harus memotivasi anggotanya baik berupa kompensasi atau peningkatan kualitas
anggotanya supaya keseimbangan di dalam organisasi dapat terjaga dan organisasi dapat
melaksanakan keberlangsungan.
Perlu diperhatikan jika pemimpin teralu fokus akan pencapaian visi tanpa penumbuhan budaya
organisasi yang baik akan membuat iklim organisasi menjadi buruk. Anggota yang ada di dalam
organisasi akan bersikap sangat transaksional dan kemudian menyebabkan orang-orang yang
ada di dalam organisasi menjadi merasa tidak hidup dengan sejahtera.
Oleh karena itu aspek seperti hal tersebut menjadi penting bagaimana organisasi harus teliti
untuk menjalankan operasional dan memperhatikan tindakan-tindakan yang berisiko
membahayakan organisasi. Terlebih lagi bahwa kesejahteraan dinilai sebagai kebutuhan
banyak orang, maka apabila memperhatikan kesejahteraan anggotanya, maka anggota akan
dapat termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja. Sehingga peluang yang besar bagi
organisasi dapat secara efektif mencapai tujuan sesuai harapan.

Pemimpin yang merupakan orang yang mampu mempengaruhi bawahan untuk tergerak atau
termotivasi, sehingga hal inilah yang menjadikan pemimpin tersebut lebih dapat dipercaya oleh
anggotanya. Pemimpin yang mampu memotivasi anggotanya dalam melaksanakan misi akan
membuat organisasi tersebut dapat melaksanakan keberlanjutan dan anggota yang ada akan
loyal pada organisasi. Maka biaya akan dapat ditekan karena tidak perlu tambahan biaya untuk
merekrut anggota baru, ini menjadi penting bahwa pemimpin harus memperhatikan anggota
supaya anggota tersebut produktivitasnya meningkatkan dan mampu meningkatkan kompetensi
yang ada. Bagaimana pun bahwa manusia adalah asset yang berharga maka tidakan yang
membuat anggota merasa tidak nyaman maka suatu misi akan terhabat karena tidak adanya
kerjasama yang baik. Inovasi-inovasi harus dimunculkan dalam tindakan yang itu bukan hanya
mencapai visi dengan efektif tetapi juga tindakan misi yang itu efisien, terlebih lagi kualitas
masyarakat-masyarakat sekarang meningkatkan baik dari segi pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat. Mengkomunikasikan kegiatan yang itu berkaitan dengan organisasi menjadikan hal
penting untuk organisasi lebih kompak, komunikasi setiap lini menjadi lebih terorganisir
sehingga semua dalam organisasi tidak adanya miskomunikasi yang itu dapat menjadikan tidak
teratur. Pemimpin juga dapat transparan dalam menyampaikan kepada bawahan untuk
tindakan yang mereka lakukan itu berjalan sesuai rencana. Karena transparansi ini akan dinilai
oleh bawahannya sebagai indikator untuk mereka lebih percaya kepada pemimpin ataupun
tidak percaya pada pemimpin itu sendiri. Tindakan mencapai misi itu harus efisien, artinya
harus hemat baik waktu maupun biaya. Tindakan itu dapat dilakukan dengan pengorganisasian
yang tepat bagi pemimpin dan terstruktur. Sehingga tidak satupun masalah menjadi lebih besar
bahkan masalah yang ada akan teratasi dengan baik dan cepat. Pemimpin dapat
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menjalankan misi yang ada dan manusia adalah
sumber daya yang sangat tinggi maka anggota harus diperhatikan kesejahteraan dan harapan
mereka harus sesuai dengan realita. Meskipun kepuasan karyawan tidak ternilai harus
diperhatikan bahwa pemimpin dapat menerapkan skala prioritas.
Tindakan jujur yang dilakukan baik anggota maupun pemimpin akan meningkatkan chemistry
yang kuat sehingga kerjasama akan terjalin dan manfaat hubungan yang baik akan
meningkatkan produktivitas. Oleh karenanya organisasi berupa memunculkan budaya
organisasi yang itu mempunyai nilai-nilai yang mempengaruhi etika suatu anggotanya sehingga
mereka akan lebih terkontrol dan mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Setiap anggota tidak terlepas dari kemampuan yang mereka miliki, ini menjadi asset bagaimana
pemimpin dapat memanfaatkan hal tersebut untuk melaksanakan suatu misi, hal itu pastinya
akan menambah nilai bagi suatu tidakkan yang lebih efektif. Tidakan yang diharapkan harus
juga efisien, dengan adanya efisien maka sumberdaya akan dapat dialokasikan kehal yang lain
guna baik untuk kebutuhan ataupun untuk tujuan jangka panjang. Ini menjadikan hal yang baik
bagi perusahaan apabila memiliki anggota yang kompeten-kompeten karena organisasi akan
lebih terstruktur dan terorganisir supaya tujuan yang ada dapat tercapai dengan efektif. Oleh
karena itu pemimpin tidak boleh meremehkan anggota dan justru harus selalu menghargainya.
Supaya pemimpin dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan.
Karena suatu perbedaan itu nyata dan memang semestinya harus saling menghargai bukan
berarti pemimpin berlaku sewenang-wenang kepada bawahan. Pemimpin yang cerdas akan
mengambil tindakan yang cerdas pula maka tindakan yang tepat akan dimunculkan guna
organisasi itu berjalan dengan baik sesuai tujuan perusahaan dan harapan bagi banyak orang.

Sekian
Terima kasih

https://www.uin-malang.ac.id/r/170701/tugas-utama-pemimpin-adalah-menyeimbangkan-
antara-fokus-pada-visi-dan-fokus-pada-kesejahteraan.html

Anda mungkin juga menyukai