Anda di halaman 1dari 9

Nama Kepala Sekolah : MUHAMAD SUBHAN DIAUL FAHMI, S.Pd.

I
Instansi :SMP MIFTAHUL ULUM IDRISY

Tugas 04. Hasil Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

No Nama Materi Resume Hasil Eksplorasi Materi Hal Baru yang Diperoleh
a b c d
1 Manajerial 1. Program Sekolah  Butir-butir Penilaian pada
a. Konsep Rencana Kerja Sekolah Penilaian Kinerja Kepala
Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses perencanaan Sekolah (PKKS) Komponen
atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan Kepemimpinan Sekolah
pendidikan. RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman  Indikator-indikator terkait
kerja dalam pengembangan sekolah, dasar untuk melakukan Kepemimpinan Sekolah pada
monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, dan Draft Instrumen Akreditasi
sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber Satuan Pendidikan (IASP)
daya yang diperlukan. Tahun 2020
RKS disusun dengan tujuan:
a. menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
b. memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangan sekolah;
c. acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya
pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah;
d. menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
e. mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; dan
f. menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkesinambungan.

b. Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Sekolah


1. Penyusunan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
2. Analisa EDS
3. Internal Monitoring
c. Menganalisis Target Capaian dan Menelaah Rencana Kerja
Sekolah
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dilakukan setelah sekolah memetakan
dan menyusun program prioritas dalam pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam kurun waktu 4 tahun yang dijabarkan dalam
program tahunan
d. Pengembangan Dokumen Rencana Kerja Sekolah
Acuan utama RKS adalah pengembangan sekolah berdasarkan 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan. Sebagaimana diuraikan
tersebut, RKS berupa RKJM dan RKT. RKJM yang baik minimal
memenuhi komponen sebagai berikut:
1) Analisis lingkungan strategis
2) Analisis kondisi saat Ini dilihat dari keterlaksanaan SNP
3) Analisis pendidikan 4 tahun mendatang
4) Visi dan misi sekolah
5) Tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang
6) Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi antara kondisi
saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 tahun mendatang)
7) Program strategis
8) Rencana kerja yang mencakup 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, meliputi program, kegiatan, indikator keberhasilan
atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan
9) pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
10) Jadwal kegiatan monitoring dan supervisi.

2. Pengelolaan SNP
a. Pengertian Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan diseluruh wiayah hokum Negara Kesatuan Republik
Indonesia
b. Pengelolaan Standar Kompetensi Lulusan
c. Pengelolaan Standar Isi
d. Pengelolaan Standar Proses
e. Pengelolaan Standar Penilaian
f. Pengelolaan Standar Pembiayaan
g. Pengelolaan Standar Pengelolaan

3. Pengawasan dan evaluasi:


a. Konsep Moniting dan Evaluasi
b. Tujuan monitoring
c. Tujuan evaluasi
d. Manfaat Monitoring dan Evaluasi
1. Alat mendukung perencanaan
2. Alat untuk mengetahui kemajuan program
3. Monev sebagai alat akuntabilitas program dan advokasi
e. Prinsip Monitoring Evaluasi
1. Terencana
2. Objektif
3. Dapat Dipertanggungjawabkan
4. Berkesinambungan
5. Transparan
6. Efektif dan efisien dalam penggunaan dana, waktu, dan tenaga
7. Fungsonal
f. Penyusunan Program, Instrumen, dan Sistem Pelaksanaan Monitoring
Evaluasi
g. Instrumen Monitoring dan Evaluasi
1. Angket
2. Observasi
3. Wawancara
4. Dokumentasi
h. Sistem Pelaksanaan Monev
i. Pelaporan Kegiatan dan Tindak Lanjut Monev
1. Pelaporan Kegiatan Monev
2. Tindak Lanjut Monev

4. Kepemimpinan Sekolah
a. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran
Tujuan kepemimpinan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi
pembelajaran agar terjadi peningkatan prestasi belajar, kepuasan
belajar, motivasi belajar, keingintahuan, kreativitas, inovasi, jiwa
kewirausahaan, dan kesadaran untuk belajar sepanjang hayat. Dengan
demikian, Kepemimpinan pembelajaran memfokuskan/menekankan
pada pembelajaran dengan komponen-komponennya meliputi
kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, pengembangan guru,
layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas
belajar di sekolah.
b. Kepala Sekolah sebagai Agen Perubahan
 Harus mempunyai nilai yang diperjuangkan dan meminpin untuk
memperjuangkan
 Harus mampu meminpin warga sekolah utnuk menentukan strategi
dan aksi untuk mencapai visi dan misi sekolah
 Harus mempunyai nilai idealisme dan karakter serta
mengembangkan hal lain disekolahnya.
c. Butir-Butir Penilaian pada Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
(PKKS) Komponen Kepemimpinan Sekolah
d. Indikator-Indikator terkait Kepemimpinan Sekolah pada Draft
Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) Tahun 2020

5. Pengelolaan SIM Sekolah


a. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen secara efektif di Sekolah
b. Menganalisis masalah dan solusinya dalam pengelolaan SIM di
sekolah
2 Supervisi Guru dan A. SUPERVISI GURU Kepala sekolah sebagai supervisor
Tenaga kependidikan Salah satu tugas kepala sekoladah yaitu supervisi guru/pendidik dan harus menyusun dan
tenaga kependidikan dengan tujuan untuk mewujudkan anak bangsa yang melaksanakan program supervisi
wellbeing. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah ditujukan untuk
pendidikan serta memanfaatkan
memberikan pelayanan kepada guru/pendidik dan tenaga kependidikan hasilnya untuk meningkatkan
dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien kinerja Pendidik dan Tenaga
serta mengembangkan mutu lembaga pendidikan. Kependidikan serta untuk
pengembangan sekolah.
1. Supervisi Guru Berikut adalah salah satu contoh
a. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Sepervisi Guru sistematika laporan supervisi guru
 Penyusunan Rencana Program Supervisi yang lengkap meliputi berikut.
 Pelaksanaan Supervisi  Halama Judul
b. Laporan Hasil Supervisi  Kata Pengantar
c. Tindak Lanjut Supervisi  Daftar Isi
 Bab I. Pendahuluan
2. Supervisi Tendik  Bab II. Kerangka Pikir
a. Konsep Supervisi Tenaga Kependidikan  Bab III. Pendekatan dan
Supervisi adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh kepala Metode
sekolah dalam rangka membantu guru dan tenaga kependidikan  Bab IV. Hasil Supervisi
lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan  Bab V. Kesimpulan/Penutup
pendidikan dan pembelajaran.
 Daftar Pustaka
Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah ditujukan untuk
 Lampiran- lampiran ( Rekaman
memberikan pelayanan kepada guru dan tenaga kependidikan
Hasil Supervisi)
dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan
efisien serta mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan.

b. Prinsip Supervisi Tendik


1. Supervisor menjauhkan diri dari sifat otoriter
2. Supervisor mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis
3. Supervisi tenaga kependidikan dilakukan secara
berkesinambungan
4. Program supervisi terintegrasi
5. Supervisi harus komprehensif
6. Supervisi harus konstruktif
7. Supervisi harus objektif

c. Ruang Lingkup Supervisi Tenaga Kependidikan


d. Pengembangan Instrumen
e. Langkah-Langkah Kegiatan Supervisi Tendik
1. Perencanaan Supervisi Tendik
2. Pelaksanaan Supervisi Tendik
3. Tindak Lanjut Hasil Supervisi Tendik

B. PENILAIAN KINERJA GURU, TENDIK, SKP DAN PKB


a. Penilaian Kinerja Guru (PKG)
a) Konsep Penilaian Kinerja Guru
b) Kompetensi yang dinilai dalam PK Guru
c) Perangkat Pelaksanaan PK Guru
d) Pelaksanaan PK Guru
e) Pengolahan Hasil Penilaian

b. Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan


a) Pengertian Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
b) Prosedur Penilaian Kinerja Tendik
a. Persiapan
b. Pelaksanaan Penilaian
c. Petunjuk Penilaian
d. Verifikasi Data
e. Pengolahan Hasil Penilaian
f. Kesimpulan dan Tindak Lanjut

c. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Perilaku Kerja (PPK)


PNS
a) Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
b) Aspek yang Dinilai
c) Perangkat Penilaian Prestasi Kerja
d) Alur Penilaian Prestasi Kerja

d. PKB Guru dan Tenaga Kependidikan


a) Konsep PKB
PKB dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi profesi,
khususnya bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi
sesuai dengan hasil penilaian kinerja. PKB dalam rangka
pengembangan pengetahuan dan keterampilan merupakan
tanggung-jawab guru secara individu sesuai dengan masyarakat
pembelajar
b) Tahap-Tahap pelaksanaan PKB
c) Analisis Hasil PK GURU dan Penentuan Skala Prioritas PKB
d) Penyusunan Rencana Kebutuhan PKB
3 Pengembangan A. Perencanaan Pengembangan Kewirausahaan Pengembangan kewirausahaan
Kewirausahaan a. Analisis SWOT memang bukan merupakan hal
SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), weaknes baru yang harus dilaksanakan
(kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). Analisis disekolah khususnya untuk tingkat
SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap SMP, namun dalam hal ini, saya
kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan tinjau dari sisi konsep
dan ancaman lingkungan eksternalnya. pengembangan Kewirausahaannya
b. Alur Penyusunan Rencana Program Sekolah merupakan hal baru dan akan jadi
B. Pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan pengalaman baru untuk bisa
a. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan diimplementasikan disekolah saya
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda pada khususnya.
(create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup
1. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan
Terdapat dua istilah kewirausahaan, yaitu “entrepreneurship”
(bahasa Inggris), “entrepreneur” (bahasa Perancis) yang berarti
seorang yang melakukan suatu usaha (baru) yang berisiko. Adapun
kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam
rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan
usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses
2. Karakteristik Pemimpin Kewirausahaan
Karakter kompetensi kewirausahaan sebenarnya cukup banyak,
namun pada kesempatan ini hanya lima yang dijelaskan. Lima
karakter kepemimpinan kewirausahaan tersebut adalah:
1) Proactiveness (Proaktif);
2) Innovativeness (Inovatif);
3) Risk taking (Berani mengambilan risiko);
4) Kerja keras dan pantang menyerah; dan
5) Motivasi berprestasi tinggi

C. Cara-Cara Mengembangkan Kewirausahaan


a) Melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemimpinan
kewirausahaan
b) Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan),
selanjutnya ditempuh melalui berbagai upaya yang disebut “belajar.”
c) Mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya.

D. Strategi Pengembangan Karakter Kewirausahaan di Sekolah


a) Karakter Kewirausahaan Terintegrasi dalam Seluruh Mata Pelajaran
b) Karakter Kewirausahaan Terpadu dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
c) Pengintegrasian Karakter Kewirausahaan melalui Budaya Sekolah

E. Pembelajaran Kewirausahaan di Sekolah


a) Belajar berbasis pengalaman (Experiential Learning)
b) Belajar melalui interaksi sosial (Social Interaction Learning)
c) Pengenalan peluang (opportunity recognition)

F. Pengembangan Kewirausahaan melalui Potensi Sekolah


Potensi sekolah adalah kemampuan sekolah yang memungkinan untuk
dikembangkan menjadi lebih baik dengan menerapkan jiwa kewirausahaan
antara lain: bekerja keras, inovatif, kreatif, pantang menyerah, dan dapat
membaca peluang. Salah satu upaya agar dapat mengidentifikasi potensi
sekolah, Kepala Sekolah harus mampu mengenali kultur sekolah.
a) Pendidik dan Tenaga Kependidikan
b) Peserta Didik
c) Orang tua/Wali Siswa dan Masyarakat/Komite Sekolah
d) Sarana dan Prasarana
e) Pembiayaan

G. Pengembangan Kemitraan Sekolah


Mitra Kerja sekolah dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
a) Internal
Internal adalah semua pihak yang berkepentingan dengan sekolah, dan
berkedudukan di dalam sekolah, seperti: peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, termasuk pimpinan;
b) Eksternal
Eksternal adalah semua pihak yang berkepentingan dengan sekolah,
dan berkedudukan di luar sekolah, seperti: orang tua peserta didik,
komite sekolah, masyarakat terdekat, dunia usaha/industri, pengguna
lulusan, dan Dinas Pendidikan.
1. Konsep Kemitraan Sekolah
a) Kemitraan Formal
b) Kemitraan Informal
c) Kemitraan formal dan informal
d) Kemitraan formal bilateral atau multi lateral
2. Implementasi Kemitraan Sekolah

H. Pengembangan Unit Produksi


Tujuan dilaksanakannya kegiatan produksi dan jasa di sekolah yaitu:
a. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan guru dan peserta didik,
b. Melatih peserta didik dalam mengelola usaha.
c. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan
biaya- biaya operasional pendidikan lainnya,

I. Pengembangan Program Pemagangan


Dalam upaya pelaksanaan program pemagangan atau praktik
kewirausahaan maka perlu adanya perencanaan yang sistematis dan
komprehensif. Berikut ini tahap-tahap penyusunan rencana magang
kewirausahaan.
1) Menentukan materi magang kewirausahaan
2) Menentukan tempat magang kewirausahaan
3) Menentukan peserta magang kewirausahaan
4) Menentukan pembimbing magang kewirausahaan

J. Evaluasi Program Pengembangan Kewirausahaan


a. Persiapan Evaluasi Program
b. Pelaksanaan Evaluasi Program
c. Tahap Monitoring (Pelaksanaan)
4 Latihan Studi Kasus Langkah-Langkah Dalam Study Kasus Masalah Pembelajaran : Langkah-langkah solusi terbaik
Masalah 1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Sekolah terdiri dari :
Pembelajaran*) 2. Identifikasi Masalah berdasarkan aspek kelemahan sekolah 1. Perencanaan
3. Menentukan Masalah Utama 2. Pelaksanaan
4. Menyusun Alternatif Solusi 3. Monitoring dan Evaluasi
5. Memilih Solusi Terbaik 4. Analisis dan Refleksi
6. Menyusun Langkah-langkah Solusi Terbaik 5. Tindak Lanjut
*)
bersifat latihan yang dalam mengerjakannya dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan Pengajar Diklat
Petunjuk pengisian hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran:
1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut;
2. Kolom “b” diisi dengan nama materi;
3. Kolom “c” diisi dengan resume hasil eksplorasi materi secara garis besar;
4. Kolom “d” diisi dengan hal-hal baru yang diperoleh setelah mendalami materi.

Anda mungkin juga menyukai