Resume AR Keluarga
Resume AR Keluarga
OLEH :
Mahasiswa
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
Stimulus awal
(pencetus tidak dikenal+predisposisi genetik)
Defisit
perawatan diri
5. Manifestasi Klinis
Kedua tangan terasa kaku pada pagi hari, lebih dari setengah jam.
Tidak enak badan, kaku dan nyeri pada sendi, bengkak, semu merah dan terasa hangat.
Mobilisasi sendi, spasme dan pemendekan otot, destruksi tulang dan kartilago serta
deformitas sendi.
Malaise (kelemahan), demam, penurunan berat badan.
6. Pemeriksaan Diagnostik
Faktor reumatoid : Positif pada 80% - 95% kasus
Fiksasi lateks : Positif pada 75% dari kasus-kasus khas.
Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.
LED : Umumnya meningkat pesat (80-100mm/h) Mungkin kembali
normal sewaktu gejala- gejala meningkat.
Protein C- relative : Positif selama masa eksaserbasi.
7. Penatalaksanaan Medis
Setelah diagnosis atritis rematoid dapat ditegakkan, pendekatan pertama adalah segera
berusaha untuk membina hubungan yang baik antara pasien, keluarganya dengan dokter atau tim
pengobatan yang merawatnya tanpa hubungan yanb baik agak sukar untuk dapat memelihara
ketaatan pasien untuk tetap berobat dalam suatu jangka waktu yang cukup lama.
Pemberian obat yang utama pada atritis rematoid adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non
Steroid (OAINS). Kelompok obat ini dapat mengurangi peradangan dengan menghalangi proses
produski mediator peradangan. Obat – obat standar yang dipakai sejak lama dalam kelompok
AINS adalah aspirin pemberian obat ini baru menjadi indikasi apabila AINS tidak dapat
mengendalikan Artirtis Reumatoid.
Untuk pemakaian kortikosteroid, harus diperhatikan empat indikasi:
a. Pemberian oral dilakukan pada kasus – kasus atritis reumatoid yang tidak berespon
terhadap AINS dan obat – obatan yang bekerja lambat.
b. Untuk mengatasi gejala – gejala penyakit yang terjadi selama menunggu efek obat –
obatan yang bekerja lambat.
c. Suntikan intra artikular dilakukan apabila ada eksaserbasi akut dari sinovitas pada suatu
sendi yang digerakkannya menjadi sangat terganggu.
d. Pemberian dosis tinggi peroral untuk jangka waktu pendek untuk mengatasi serangan
yang berat (Price, 2006).
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
Data yang perlu dikaji
a. Nyeri /kenyamanan
Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai pembengkakan jaringan
lunak pada sendi), rasa nyeri kronik dan kekakuan.
b. Aktifitas/Istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerkana, nyeri tekan memburuk dengan stres pada
sendi kekakuan pada sendi .
Tanda : - Malaise
- Keterbatasan rentang gerak, atropi otot, kulit kontraktur/kelainan.
c. Kardiovaskuler
Gejala: Jari tangan/kaki pucat interniuter, sransis kemudian kemerahan pada jari
sebelum warna kembali normal
d. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktifitas perawatan diri pribadi.
Ketergantungan dengan orang lain
e. Makanan/Cairan
Gejala: - Ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkonsumsi makanan /
carian adequat, mual, anoreksia
Kesulitan untuk mengunyah
Tanda: penurunan berat badan (BB)
Kekeringan pada membran mukosa
f. Neurosensori
Gejala: Kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda: Pembeengkakan sendi simetris
g. Keamanan
Gejala: Kulit mengkilat, tegang , lesi kulit, ulkus kaki, kesulitan dalam
menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga, demam ringan, menetap,
kekeringan pada mata dan membran mukosa
h. Integritas Ego
Gejala: Faktor – faktor stress akut/kronis (misalnya finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan , Keputusasaan dan ketidakberdayaan , Ancaman pada konsep
diri, altra tubuh, identitas pribadi (mislanya ketergantungan pada orang lain).
i. Interaksi sosial
Gejala: kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran, isolasi
(Doenges, 2000).
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut/kronis b/d distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi,
distruksi sendi ditandi dengan :
Keluhan nyeri/ketidaknyamanan, kelelahan
Prilaku distraksi
Prilaku yang bersifat hati – hati/melindungi
b. Kerusakan mobilitas fisik b/d deformitas skeletral, nyeri/ketidaknyamanan
intoleransi aktifitas penurunan aktifitas otot ditandai dengan :
Keengganan untuk mencoba bergerak/ketidaknyamanan
Membatasi rentang gerak ketidakseimbangan koordinasi, penurunan kekuatan
otot
Gangguan citra tubuh b/d perubahan kemampuan untuk melakukan tugas –
tugas umum, ketidakseimbangan mobilitas, ditandai dengan:
1. Perubahan struktur/fungsi – fungsi bagian yang sakit
2. Bicara negatif tentang diri sendiri, penampilan
3. Perasaan tidak berdaya, putus asa
c. Kurang perawatan diri (berpakaian, berhias, mandi/kebersihan, makan, eliminasi)
b/d keterbatasan rentang gerak, kontraktur/kelainan pada sendi dan otot ditandai
dengan :
1. Kesulitan untuk melaksanakan aktifits perawatan diri
2. Ketergantungan pada orang lain
d. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan paparan dan keterbatasan kognitif ditandai
dengan :
- Pengungkapan adanya masalah (Doenges, 2000).
2. Perencanaan
a. Diagnosa I
- Kaji keluhan nyeri, lokasi dan intensitasnya
- Berikan matras/kasur keras, bantal kecil meninggikan linen tempat tidur
sesuai kebutuhan
- Berikan posisi yang nyaman pada kelayan
- Anjurkan kelayan untuk mandi air hangat, dan menyediakan waslap dan
air hangat untuk mengompres sendi – sendi yang sakit beberapa kali
sehari
- Berikan masase yang lembut
- Berikan obat sebelum aktifitas/latihan yang telah direncanakan.
- Kalaborasi Pemberian obat sesuai petunjuk
b. Diagnosa II
- Evaluasi/melanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi
- Sarankan kelayan untuk istirahat
- Gunakan bantal kecil/tipis dibawah leher
- Kelayan mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, berjalan.
- Ciptakan lingkungan yang aman
- Berikan matras busa/mengobak tekanan
- Pemberian obat sesuai indikasi
c. Diagnosa III
- Dorong kelayan untuk mengungkapkan masalah mengenai penyakit yang
dialaminya
- Diskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada kelayan, atau orang terdekat
- Sarankan kelayan untuk mengakui dan menerima perasaan berduka,
bermusuhan, bergantungan
- Perhatikan prilaku menarik diri
- Ikut sertakan kelayan dalam merencakanan perawatan dan membuat jadwal
aktifitas
- Berikan kepada kelayan kebutuhan perawatan yang diperlukan
- Berikan bantuan positif bila perlu
- Kolaborasi untuk rujukan pada konsling psikiatri
- Berikan obat sesuai petunjuk
d. Diagnosa IV
- Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan
- Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri,
identifikasi/rencana untuk memodifikasi lingkungan
e. Diagnosa V
- Diskusikan kebiasaan kelayan dalam penatalaksanan proses sakit melalui
diet.
- Anjurkan menerima obat – obatan dengan makanan susu atau antasida
dan pada waktu tidur
- Identifikasi efek samping obat – obatan merugikan
- Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang banyak
mengandung vitamin, protein dan zat besi
- Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat
ataupun pada saat beraktifitas (Doenges, 2000).
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga :
b. Komposisi Keluarga:
Hub.
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan
Klg
c. Genogram :
Keluarga istri Keluarga suami
Ket :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan
: garis pernikahan
: pasien
: meninggal
: tinggal serumah
d. Tipe Keluarga :
1) Jenis tipe keluarga: Tipe keluarga Ny. N adalah tipe keluarga Single Family, Keluarga
yang terdiri dari hanya satu orang saja karena ditinggal suami meninggal dan anak-anak
Ny. N yang sudah menikah dan keluar dari rumah.
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut: tidak terjadi masalah dengan type tersebut
e. Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa: Keluarga Ny. N adalah orang yang berasal dari suku sasak.
2) Budaya yang berhubungan dengang kesehatan: Ny. N mengatakan tidak ada budaya
suku bangsa sasak yang bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan.
4
2 Ket :
1 1. Kamar tidur Ny. N
2. Dapur
3. Tempat Ny. N jualan
4. Kamar mandi
: Jendela
3
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1) Kebiasaan : tidak ada
2) Aturan/kesepakatan : Aturan Pernikahan
3) Budaya : budaya gotong royong saat ada acara
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif (terkait kasih saying dalam keluarga dan penanaman sikap)
Ny. N mengajarkan kepada anak-anaknya sebelum menikah dan keluarganya untuk ramah,
sopan, santun kepada semua orang terutama yang usianya lebih tua
b. Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : Kerukunan terjaga dengan baik
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Ny. N masih
beinteraksi sangat baik dengan anaknya walaupun anak-anaknya sudah menikah.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang : Ny. N sering menonton tv dirumahnya sendiri
untuk mengisi waktu luangnya dan kadang sambil berjualan.
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Ny. N saat ini tidak bisa mengikuti kegiatan
sosialisasi dengan masyarakat lain dikarenakan Ny. N tidak kuat beraktifitas dengan
bebas.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya :
Ny. N mengatakan dirinya tidak mengetahui penyakit yang dialaminya (artritis
reumatoid)
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat : Bila Ny.
N mengalami kekambuhan nyeri pada lututnya, Ny. N hanya mengatasi nyeri lututnya
dengan koyo karena tidak mengetahui jenis terapi lainnya sehingga saat dikaji Ny. N
menanyakan terapi lain seperti apa yang bisa digunakan untuk menghilangkan nyeri
lututnya.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Ny. N dalam merawat
dirinya sendri dengan membeli obat diwarung saja.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : Ny. N mengatakan,
dirinya membersihkan setiap hari ruangan dan halaman di sekitar rumahnya.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : Jika Ny. N
sakit membeli obat di warung, bila sakitnya tidak kunjung sembuh, keluarga Ny. N
akan kepuskesmas terdekat diantarkan oleh anaknya.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : Ny. N mengatakan bahwa dirinya sudah menjanda dan tidak
mengalami menstruasi lagi
e. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan : Ny. N mengatakan untuk pemenuhan sandang
pangan sudah tercukupi dengan penghasilan kerjanya dengan berjualan dirumah.
2) Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada
8. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya : Ny. N berharap agar keluarganya tidak mengalami
penyakit yang sama yang diderita dengan dirinya.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Ny. N berharap agar petugas kesehatan yang ada
mampu memberikan pelayanan yang baik dan sama rata tidak membeda-bedakan
berdasarkan status ekonomi
9. Pemeriksaan Fisik
No Variabel Nama anggota keluarga
TN. NY. N An. An.
1. Riwayat penyakit - Artritis reumatoid - -
saat ini
4. Riwayat penyakit - - -
sebelumnya Tidak ada
11 Sistem genetalia - - -
Tidak terkaji
ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. Ds :
Ny. N mengatakan hanya mengatasi
nyeri lututnya dengan koyo karena
Defisit Ketidakmampuan
tidak mengetahui jenis terapi lainnya Pengetahuan keluarga dalam
Tentang Arthritis menganalisis masalah
Rheumatoid kesehatan keluarga
Do :
Ny. N menanyakan jenis terapi lain
untuk rematik
2. Ds :
Ny. N Mengatakan Nyeri Dibagian
Lutut Saat Pagi Hari Dan Sore Hari Ketidakmampuan
Nyeri akut
Dan Kadang Juga Saat Beraktivitas keluarga dalam
Jauh Dan Berat Ny. N Merasakan menganalisis masalah
Nyeri kesehatan keluarga
Do :
Ny. N terlihat meringis pada saat
berdiri dari duduk dan saat
beraktivtas
P : saat beraktivitas dan saat duduk,
berdiri
Q : tertusuk-tusuk
R : dibagian lutut
S :5
T : pada pagi dan kadang sore hari
Diagnosa Prioritas :
1. Nyeri akut Berhubungan Dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam menganalisis masalah kesehatan keluarga
N Hari / Diagnosa Tujuan
Kriteria Standar Intervensi
o tanggal Keperawatan Umum Khusus
1. Jumat Nyeri akut Setelah Setelah - Kognitif - Keluarga mampu Observasi
06- Berhubungan dilakukan dilakukan mengontrol nyeri - Identifikasi PQRST
11-20 Dengan tindakan tindakan - Keluarga maumpu untuk - Indentifikasi Pengetahuan dan
Ketidakmamp keperawata keperawat mengurangi nyeri yang di keyakinan tentang nyeri
uan keluarga n selama 3 an selama rasakan - Identifikasi pengaruh nyeri pada
dalam x 3 x 30 kualitas hidup
menganalisis kunjungan, menit, - Afektif Terapeutik
masalah diharapkan keluarga - Berikan teknik non farmakologi
kesehatan tingkat mampu (kompres hangat)
keluarga nyeri menurunk - Kontrol lingkungan yang
membaik an tingkat memperberat nyeri
keluhan - psikomotor - Fasilitasi istirahat dan tidur
INTERVENSI
nyeri Edukasi
- Jelaskan penyebab nyeri
- Jelaskan cara menghilangan nyeri
- Anjurkan teknik non farmakologi
CATATAN IMPLEMENTASI
No. Hari / Evaluasi
Waktu Tindakan keperawatan Paraf
Dx. tanggal sementara
1. Jumat 11.00 - mengidentifikasi PQRST S: Ny. N mengatakan
- memberikan teknik non farmakologi
6-11- (kompres hangat) setelah diberikan
2020 - mengkontrol lingkungan yang kompres hangan
memperberat nyeri
- memfasilitasi istirahat dan tidur nyerinya berkurang
- menjelaskan penyebab nyeri
O : pada pengkajian P :
- menjelaskan cara menghilangan nyeri
saat beraktivitas, Q:
tertusuk-tusuk, R:
dibagian lutut, S : sedang
(4), T : pada pagi dan
kadang sore hari
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. SABTU 11.00 - mengidentifikasi satatus nutrisi S: Ny. N mengatakan
- mengidentifikasi PQRST
7-11- setelah diberikan
- memberikan teknik non farmakologi
2020 (kompres hangat) kompres hangan
- mengkontrol lingkungan yang
memperberat nyeri nyerinya berkurang
- memfasilitasi istirahat dan tidur O : pada pengkajian P :
- menjelaskan penyebab nyeri
- menjelaskan cara menghilangan nyeri saat beraktivitas, Q:
tertusuk-tusuk, R:
dibagian lutut, S : sedang
(4), T : pada pagi dan
kadang sore hari
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. MINGGU 11.00 - mengidentifikasi satatus nutrisi S: Ny. N mengatakan
- mengidentifikasi PQRST
8-11- setelah diberikan
- memberikan teknik non farmakologi
2020 (kompres hangat) kompres hangan
- mengkontrol lingkungan yang
memperberat nyeri nyerinya berkurang
- memfasilitasi istirahat dan tidur O : pada pengkajian P :
- menjelaskan penyebab nyeri
- menjelaskan cara menghilangan nyeri saat beraktivitas, Q:
tertusuk-tusuk, R:
dibagian lutut, S : sedang
(3), T : pada pagi dan
kadang sore hari
A: masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari /
Evaluasi Paraf
Dx. tanggal
1. Minggu, 8- S: Ny. N mengatakan setelah diberikan kompres
11-2020 hangan nyerinya berkurang
O : pada pengkajian P : saat beraktivitas, Q: tertusuk-tusuk,
R: dibagian lutut, S : sedang (3), T : pada pagi dan kadang
sore hari
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
- Lampiran dokumentasi