Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Ny. N dengan Diagnosa Artritis Reumatoid

OLEH :

NI NENGAH ANGGRENI PUSPITA SARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MATARAM
T.A. 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
NY.N DENGAN DIAGNOSA ARTRITIS REUMATOID
Di Wilayah Kerja Puskesmas Penimbung Kabupaten Lombok
Barat

Laporan Praktik lapangan berikut dibuat oleh :

Nama : Ni Nengah Anggreni Puspita Sari


NPM : 020021120
Prodi : Profesi Ners Keperawatan
Semester : I

Telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada :


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Ni Nengah Anggreni Puspita Sari


020021120

Menyetujui,

Pembimbing Akademik

Ns. RAHMANI RAMLI,.M.Ph


LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Reumatoid artritis adalah penyakit inflamasi kronis yang tidak diketahui penyebabnya,
dikarakteristikkan oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial, yang menyebabkan
kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan deformitas. Penyakit sistemik ini ditandai terutama
oleh inflamasi kronik lapisan sinovial sendi secara simetris, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan bahkan terjadi kerusakan bagian dalam sendi.( Doenges, M.E, dkk. 1999)
Artritis Reumatoid adalah suatu gangguan kronik yang menyerang berbagai organ,
merupakan salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantarai oleh
imunitas dan tidak diketahui, biasanya terjadi destruksi sendi progresif walaupun episode
peradangan sendi mengalami masa remisi. (Adnan, 2004)
2. Etiologi
3. Penyebab yang mendasari tidak diketahui dengan pasti. Akan tetapi diduga dapat berasal dari
faktor genetik, faktor resiko lingkungan tertentu yang dapat menyebabkan kekacauan daya tahan
tubuh atau gangguan autoimun. (Price, S. A. 2006)
4. Patofisiologi

Stimulus awal
(pencetus tidak dikenal+predisposisi genetik)

Akumulasi Limposit dalam sinovial

Produksi faktor reumatoid

Pembentukan kompleks imun yang


mengaktifkan komplemen

Khemotaksis neutrofil dan makrofag ke sendi


yang sakit

Produksi kolagen, elaktase


Produksi anion superaksid Produksi prostaglandin
dan enzim degenaratif lain

Destruksi sendi Nyeri

Gangguan citra Gangguan Gangguan


tubuh mobilitas fisik istirahat tidur

Defisit
perawatan diri
5. Manifestasi Klinis
 Kedua tangan terasa kaku pada pagi hari, lebih dari setengah jam.
 Tidak enak badan, kaku dan nyeri pada sendi, bengkak, semu merah dan terasa hangat.
 Mobilisasi sendi, spasme dan pemendekan otot, destruksi tulang dan kartilago serta
deformitas sendi.
 Malaise (kelemahan), demam, penurunan berat badan.
6. Pemeriksaan Diagnostik
 Faktor reumatoid : Positif pada 80% - 95% kasus
 Fiksasi lateks : Positif pada 75% dari kasus-kasus khas.
 Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.
 LED : Umumnya meningkat pesat (80-100mm/h) Mungkin kembali
normal sewaktu gejala- gejala meningkat.
 Protein C- relative : Positif selama masa eksaserbasi.
7. Penatalaksanaan Medis
Setelah diagnosis atritis rematoid dapat ditegakkan, pendekatan pertama adalah segera
berusaha untuk membina hubungan yang baik antara pasien, keluarganya dengan dokter atau tim
pengobatan yang merawatnya tanpa hubungan yanb baik agak sukar untuk dapat memelihara
ketaatan pasien untuk tetap berobat dalam suatu jangka waktu yang cukup lama.
Pemberian obat yang utama pada atritis rematoid adalah dengan Obat Anti Inflamasi Non
Steroid (OAINS). Kelompok obat ini dapat mengurangi peradangan dengan menghalangi proses
produski mediator peradangan. Obat – obat standar yang dipakai sejak lama dalam kelompok
AINS adalah aspirin pemberian obat ini baru menjadi indikasi apabila AINS tidak dapat
mengendalikan Artirtis Reumatoid.
Untuk pemakaian kortikosteroid, harus diperhatikan empat indikasi:
a. Pemberian oral dilakukan pada kasus – kasus atritis reumatoid yang tidak berespon
terhadap AINS dan obat – obatan yang bekerja lambat.
b. Untuk mengatasi gejala – gejala penyakit yang terjadi selama menunggu efek obat –
obatan yang bekerja lambat.
c. Suntikan intra artikular dilakukan apabila ada eksaserbasi akut dari sinovitas pada suatu
sendi yang digerakkannya menjadi sangat terganggu.
d. Pemberian dosis tinggi peroral untuk jangka waktu pendek untuk mengatasi serangan
yang berat (Price, 2006).
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
Data yang perlu dikaji
a. Nyeri /kenyamanan
Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai pembengkakan jaringan
lunak pada sendi), rasa nyeri kronik dan kekakuan.
b. Aktifitas/Istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerkana, nyeri tekan memburuk dengan stres pada
sendi kekakuan pada sendi .
Tanda : - Malaise
- Keterbatasan rentang gerak, atropi otot, kulit kontraktur/kelainan.
c. Kardiovaskuler
Gejala: Jari tangan/kaki pucat interniuter, sransis kemudian kemerahan pada jari
sebelum warna kembali normal
d. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktifitas perawatan diri pribadi.
Ketergantungan dengan orang lain
e. Makanan/Cairan
Gejala: - Ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkonsumsi makanan /
carian adequat, mual, anoreksia
 Kesulitan untuk mengunyah
 Tanda: penurunan berat badan (BB)
 Kekeringan pada membran mukosa
f. Neurosensori
Gejala: Kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda: Pembeengkakan sendi simetris
g. Keamanan
Gejala: Kulit mengkilat, tegang , lesi kulit, ulkus kaki, kesulitan dalam
menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga, demam ringan, menetap,
kekeringan pada mata dan membran mukosa
h. Integritas Ego
Gejala: Faktor – faktor stress akut/kronis (misalnya finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan , Keputusasaan dan ketidakberdayaan , Ancaman pada konsep
diri, altra tubuh, identitas pribadi (mislanya ketergantungan pada orang lain).
i. Interaksi sosial
Gejala: kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran, isolasi
(Doenges, 2000).
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut/kronis b/d distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi,
distruksi sendi ditandi dengan :
 Keluhan nyeri/ketidaknyamanan, kelelahan
 Prilaku distraksi
 Prilaku yang bersifat hati – hati/melindungi
b. Kerusakan mobilitas fisik b/d deformitas skeletral, nyeri/ketidaknyamanan
intoleransi aktifitas penurunan aktifitas otot ditandai dengan :
 Keengganan untuk mencoba bergerak/ketidaknyamanan
 Membatasi rentang gerak ketidakseimbangan koordinasi, penurunan kekuatan
otot
 Gangguan citra tubuh b/d perubahan kemampuan untuk melakukan tugas –
tugas umum, ketidakseimbangan mobilitas, ditandai dengan:
1. Perubahan struktur/fungsi – fungsi bagian yang sakit
2. Bicara negatif tentang diri sendiri, penampilan
3. Perasaan tidak berdaya, putus asa
c. Kurang perawatan diri (berpakaian, berhias, mandi/kebersihan, makan, eliminasi)
b/d keterbatasan rentang gerak, kontraktur/kelainan pada sendi dan otot ditandai
dengan :
1. Kesulitan untuk melaksanakan aktifits perawatan diri
2. Ketergantungan pada orang lain
d. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan paparan dan keterbatasan kognitif ditandai
dengan :
- Pengungkapan adanya masalah (Doenges, 2000).
2. Perencanaan
a. Diagnosa I
- Kaji keluhan nyeri, lokasi dan intensitasnya
- Berikan matras/kasur keras, bantal kecil meninggikan linen tempat tidur
sesuai kebutuhan
- Berikan posisi yang nyaman pada kelayan
- Anjurkan kelayan untuk mandi air hangat, dan menyediakan waslap dan
air hangat untuk mengompres sendi – sendi yang sakit beberapa kali
sehari
- Berikan masase yang lembut
- Berikan obat sebelum aktifitas/latihan yang telah direncanakan.
- Kalaborasi Pemberian obat sesuai petunjuk
b. Diagnosa II
- Evaluasi/melanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi
- Sarankan kelayan untuk istirahat
- Gunakan bantal kecil/tipis dibawah leher
- Kelayan mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, berjalan.
- Ciptakan lingkungan yang aman
- Berikan matras busa/mengobak tekanan
- Pemberian obat sesuai indikasi
c. Diagnosa III
- Dorong kelayan untuk mengungkapkan masalah mengenai penyakit yang
dialaminya
- Diskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada kelayan, atau orang terdekat
- Sarankan kelayan untuk mengakui dan menerima perasaan berduka,
bermusuhan, bergantungan
- Perhatikan prilaku menarik diri
- Ikut sertakan kelayan dalam merencakanan perawatan dan membuat jadwal
aktifitas
- Berikan kepada kelayan kebutuhan perawatan yang diperlukan
- Berikan bantuan positif bila perlu
- Kolaborasi untuk rujukan pada konsling psikiatri
- Berikan obat sesuai petunjuk
d. Diagnosa IV
- Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan
- Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri,
identifikasi/rencana untuk memodifikasi lingkungan
e. Diagnosa V
- Diskusikan kebiasaan kelayan dalam penatalaksanan proses sakit melalui
diet.
- Anjurkan menerima obat – obatan dengan makanan susu atau antasida
dan pada waktu tidur
- Identifikasi efek samping obat – obatan merugikan
- Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang banyak
mengandung vitamin, protein dan zat besi
- Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat
ataupun pada saat beraktifitas (Doenges, 2000).
A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal : 09 November 2020


Asuhan keperawatan keluarga Tn/Ny Nasirah dengan Artritis Reumatoid

1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga :

Nama : Ny. Nasirah Pendidikan : Tidak Sekolah


Umur : 80 Thn Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam Alamat : RT 3 Lingkuk
Waru
Suku : Sasak Nomor Telpon :-

b. Komposisi Keluarga:
Hub.
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan
Klg

c. Genogram :
Keluarga istri Keluarga suami

Ket :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan

: garis pernikahan
: pasien
: meninggal
: tinggal serumah
d. Tipe Keluarga :
1) Jenis tipe keluarga: Tipe keluarga Ny. N adalah tipe keluarga Single Family, Keluarga
yang terdiri dari hanya satu orang saja karena ditinggal suami meninggal dan anak-anak
Ny. N yang sudah menikah dan keluar dari rumah.
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut: tidak terjadi masalah dengan type tersebut

e. Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa: Keluarga Ny. N adalah orang yang berasal dari suku sasak.
2) Budaya yang berhubungan dengang kesehatan: Ny. N mengatakan tidak ada budaya
suku bangsa sasak yang bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan.

f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :


Agama keluarga Ny. N adalah islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang
bertentangan dengan kesehatan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ny. N
2) Penghasilan : 150.000/hari
3) Upaya lain : Keluarga Ny. N tidak mempunyai pekerjaan sampingan
4) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : 1 Tv, 1 Kulkas dan 1 Kipas
angina.
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : 800.000/bulan
Listrik : 80.000/bulan
Pangan : 500.000/bulan
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Ny. N jarang untuk berekreasi, untuk mengisi kekosongan
waktu Ny. N biasa menonton tv di rumah.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat in:
Tahap perkembangan keluarga dengan Ny. N adalah tahap perkembangan usia lanjut.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Semua tahap perkembangan keluarga Ny. N sudah terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Ny. N mengatakan memiliki penyakit rematik, Ny. N mengatakan sering nyeri pada
pagi hari dan siang hari, di dapatkan pengkajian P = saat beraktivitas, Q= tertusuk –
tusuk, R = bagian lutut, S, sedang (5), T= pagi dan siang hari
2) Riwayat penyakit keturunan :
Ny. N mengatakan Alm. Suaminya memiliki riwayat penyakit keturunan hipertensi.
Sedangkan Ny. N tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
3) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
1 Ny. N 80 48 Kurang lengkap Artritis -
Sehat reumatoid

4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan yaitu puskesmas.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
Suami Ny. N sebelum meninggal memiliki riwayat penyakit hipertensi
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah : 3 x 5 meter
2) Tipe rumah : Semi permanen
3) Kepemilikan : Tanah milik pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : terdapat 2 ruangan, ruangan pertama untuk Ny. N
jualan dan dapur sedangkan untuk ruangan kedua terdapat kamar tidur Ny. N
5) Ventilasi/jendela : ventilasi memandai cahaya yang masuk tidak cukup, tidak ada
jendela
6) Pemanfaatan ruangan : setiap ruangan tertata dengan baik
7) Septic tank : ada, letak : dibelakang rumah
8) Sumber air minum : Mata Air
9) Kamar mandi/WC : kamar mandi ada 1, diluar rumah
10) Sampah : Ny. N mengatakan cara membuang/mengolahnya sampah dengan cara
dibakar disebelah rumahnya, karena tidak tersedianya tempat sampah umum
dilingkungan Ny. N
11) Kebersihan lingkungan : rumah Ny. N terlihat bersih, karena Ny. N membersihkan
setiap hari ruangan yang ada dirumah.
12) Denah rumah :

4
2 Ket :
1 1. Kamar tidur Ny. N
2. Dapur
3. Tempat Ny. N jualan
4. Kamar mandi
: Jendela
3
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1) Kebiasaan : tidak ada
2) Aturan/kesepakatan : Aturan Pernikahan
3) Budaya : budaya gotong royong saat ada acara

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Ny. N mempunyai rumah semi permanen dan sudah menetap dari baru menikah
sampai sekarang.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. N tidak pernah berinteraksi dengan sosialnya dikarenakan Ny. N sudah tidak bisa pergi
jauh dari rumah dengan kondisi Kakinya yang kadang nyeri saat melakukan aktifitas
seperti berjalan jauh, dan kadang anak Ny. N datang mengunjungi Ny. N.
e. Sistem Pendudukung Keluarga
Ny. N sekarang hidup sendiri fasilitas yang dimanfaatkan Ny. N untuk menunjang
kesehatannya yaitu dengan tersedinya obat-obatan warung bila Ny. N merasa kurang sehat.
4. Struktur Keluarga
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga : Ny. N berkomunikasi menggunakan bahasa sasak
b. Struktur Kekuatan Keluarga : Ny. N mampu menyelesaikan masalah keluargannya.
c. Struktur Peran:
Ny. N : Sebagai kepala keluarga, sebagai pencari nafkah
d. Nilai dan Norma Keluarga : Keluarga Ny. N menganut agama islam keluarga Ny. N sangat
menghormati norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan agama. apabila ada
keluarga yang sakit, keluarga mempercayai itu adalah cobaan dari tuhan.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif (terkait kasih saying dalam keluarga dan penanaman sikap)
Ny. N mengajarkan kepada anak-anaknya sebelum menikah dan keluarganya untuk ramah,
sopan, santun kepada semua orang terutama yang usianya lebih tua
b. Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : Kerukunan terjaga dengan baik
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Ny. N masih
beinteraksi sangat baik dengan anaknya walaupun anak-anaknya sudah menikah.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang : Ny. N sering menonton tv dirumahnya sendiri
untuk mengisi waktu luangnya dan kadang sambil berjualan.
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Ny. N saat ini tidak bisa mengikuti kegiatan
sosialisasi dengan masyarakat lain dikarenakan Ny. N tidak kuat beraktifitas dengan
bebas.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya :
Ny. N mengatakan dirinya tidak mengetahui penyakit yang dialaminya (artritis
reumatoid)
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat : Bila Ny.
N mengalami kekambuhan nyeri pada lututnya, Ny. N hanya mengatasi nyeri lututnya
dengan koyo karena tidak mengetahui jenis terapi lainnya sehingga saat dikaji Ny. N
menanyakan terapi lain seperti apa yang bisa digunakan untuk menghilangkan nyeri
lututnya.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Ny. N dalam merawat
dirinya sendri dengan membeli obat diwarung saja.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : Ny. N mengatakan,
dirinya membersihkan setiap hari ruangan dan halaman di sekitar rumahnya.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : Jika Ny. N
sakit membeli obat di warung, bila sakitnya tidak kunjung sembuh, keluarga Ny. N
akan kepuskesmas terdekat diantarkan oleh anaknya.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : Ny. N mengatakan bahwa dirinya sudah menjanda dan tidak
mengalami menstruasi lagi
e. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan : Ny. N mengatakan untuk pemenuhan sandang
pangan sudah tercukupi dengan penghasilan kerjanya dengan berjualan dirumah.
2) Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada

6. Stres Dan Koping Keluarga


a. Penyebab stres jangka pendek : Ny. N mengatakan jualannya sepi
b. Penyebab stres jangka panjang : Ny. N khawatir jika penyakitnya bertambah parah
c. Respon keluarga terhadap Penyebab stres: Ny. N mengatakan bila sakit dengan membeli
obat di warung
d. Strategi koping (Strategi pemecahan masalah yang dihadapi keluarga) : Ny. N selalu
bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan anak-anaknya walaupu
anaknya sudah tidak tinggal serumah
e. Strategi adaptasi disfungsional (Strategi menghadapi masalah secara negative seperti
menyangkal masalah, menggunakan kekuasaan, dll) : jika Ny. N memiliki masalah tidak
pernah melampiaskan kepada anggota keluarga yang lain, melainkan lebih mendekatkan
diri kepada tuhan dan bersikap lebih tenang dan sabar.

7. Keadaan Gizi Keluarga


Pemenuhan gizi : Ny. N mengatakan Pemenuhan gizi keluarganya sudah terpenuhi.

Upaya lain : Tidak ada

8. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya : Ny. N berharap agar keluarganya tidak mengalami
penyakit yang sama yang diderita dengan dirinya.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Ny. N berharap agar petugas kesehatan yang ada
mampu memberikan pelayanan yang baik dan sama rata tidak membeda-bedakan
berdasarkan status ekonomi

9. Pemeriksaan Fisik
No Variabel Nama anggota keluarga
TN. NY. N An. An.
1. Riwayat penyakit - Artritis reumatoid - -
saat ini

2. Keluhan yang - Pasien mengatakan - -


dirasakan nyeri dibagian lutut
P : saat beraktivitas
Q: tertusuk-tusuk
R: dibagian lutut
S : sedang (5)
T : pada pagi dan
kadang sore hari
3. Tanda & gejala - Nyeri sendi, Sendi - -
bengkak.

4. Riwayat penyakit - - -
sebelumnya Tidak ada

5. Tanda-tanda vital - Td : 120/80 mmHg - -


N : 80x/menit
RR : 25 x/menit
S    : 36,5 °C
AU : 7,2 mg/dL
6. Sistem - - -
cardiovaskuler Normal

7. Sistem respirasi - Suara paru ronchi, - -


suara nafas irreguler
8. Sistem GI. Trac - - - -
9. Sistem persyarafan - Normal, - -
compos mentis

10 Sistem - Lutut terlihat - -


muskuloskeletal membengkak (odema)

11 Sistem genetalia - - -
Tidak terkaji

TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN


No Daftar Masalah Kesehatan
1 Ancaman Saat ini Ny. N memiliki defisit pada pengetahuan tentang arthritis
rheumatoid
2 Kurang/ Tidak Keluarga memiliki kebiasaan kurang baik dalam memelihara
sehat kesehatan lingkungan
3 Defisit Kurangnya memanfaatkan fasilitas kesehatan

ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. Ds :
Ny. N mengatakan hanya mengatasi
nyeri lututnya dengan koyo karena
Defisit Ketidakmampuan
tidak mengetahui jenis terapi lainnya Pengetahuan keluarga dalam
Tentang Arthritis menganalisis masalah
Rheumatoid kesehatan keluarga
Do :
Ny. N menanyakan jenis terapi lain
untuk rematik

2. Ds :
Ny. N Mengatakan Nyeri Dibagian
Lutut Saat Pagi Hari Dan Sore Hari Ketidakmampuan
Nyeri akut
Dan Kadang Juga Saat Beraktivitas keluarga dalam
Jauh Dan Berat Ny. N Merasakan menganalisis masalah
Nyeri kesehatan keluarga

Do :
Ny. N terlihat meringis pada saat
berdiri dari duduk dan saat
beraktivtas
P : saat beraktivitas dan saat duduk,
berdiri
Q : tertusuk-tusuk
R : dibagian lutut
S :5
T : pada pagi dan kadang sore hari

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit Pengetahuan Tentang Arthritis Rheumatoid Berhubungan Dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam menganalisis masalah kesehatan keluarga
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Berhubungan Dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
menganalisis masalah kesehatan keluarga
3. Nyeri akut Berhubungan Dengan Ketidakmampuan keluarga dalam menganalisis masalah
kesehatan keluarga
1. Defisit Pengetahuan Tentang Arthritis Rheumatoid berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam menganalisis masalah kesehatan keluarga.
No Kriteria skor Pembenaran
1 Sifat masalah
2/3 x 1 = 2/3 Saat pengkajian pasien
Skala :
mengatakan tidak mengetahui
Ancaman kesehatan penyebab penyakitnya

2 Kemugkinan maslah dapat diubah Saat dikaji Ny. N menanyakan


1/ 2 x 2= 1 terapi lain seperti apa yang bisa
Skala :
digunakan untuk
Sebagian menghilangkan nyeri lututnya.
3 Potensial masalah untuk dicegah
Saat dikaji pasien mengatakan
Skala : takut untuk tidak menerima
2/ 3x 1 = 2/3 informasi dengan cepat
Sebagian
4 Menonjolnya masalah : 1/2x1 = 1/2 Saat pengkajian pasien
mengatakan tidak masalah jika
Skala :
tidak mengetahui tentang
Masalah tidak dirasakan penyakitnya
Total 2 5/6

2. Nyeri akut Berhubungan Dengan Ketidakmampuan keluarga dalam


menganalisis masalah kesehatan keluarga
No Kriteria skor Pembenaran
1 Sifat masalah Bila Ny. N mengalami
3/3 x 1 = 1 kekambuhan nyeri pada
Skala :
lututnya, Ny. N hanya
Sakit/ keadaan tidak sehat mengatasi nyeri lututnya
dengan koyo
2 Kemugkinan masalah dapat diubah
Saat pengkajian pasien
Skala : 1/ 2 x 2= 1 mengatakan ingin segera
sembuh
Sebagian
3 Potensial masalah untuk dicegah Saat pengkajian Ny. N
mengatakan ingin segera
Skala : 2/ 3x 1 = 2/3
sembuh agar bisa beraktivitas
sebagian seperti biasa
4 Menonjolnya masalah : Saat pengkajian Ny. N
mengatakan keadaan ini sudah
Skala : 2/2x1 = 1
berlangsung lama, dan ingin
Masalah berat, harus segera ditangani segera sembuh agar bisa
beraktivitas seperti biasa
Total 3 2/3

Diagnosa Prioritas :
1. Nyeri akut Berhubungan Dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam menganalisis masalah kesehatan keluarga
N Hari / Diagnosa Tujuan
Kriteria Standar Intervensi
o tanggal Keperawatan Umum Khusus
1. Jumat Nyeri akut Setelah Setelah - Kognitif - Keluarga mampu Observasi
06- Berhubungan dilakukan dilakukan mengontrol nyeri - Identifikasi PQRST
11-20 Dengan tindakan tindakan - Keluarga maumpu untuk - Indentifikasi Pengetahuan dan
Ketidakmamp keperawata keperawat mengurangi nyeri yang di keyakinan tentang nyeri
uan keluarga n selama 3 an selama rasakan - Identifikasi pengaruh nyeri pada
dalam x 3 x 30 kualitas hidup
menganalisis kunjungan, menit, - Afektif Terapeutik
masalah diharapkan keluarga - Berikan teknik non farmakologi
kesehatan tingkat mampu (kompres hangat)
keluarga nyeri menurunk - Kontrol lingkungan yang
membaik an tingkat memperberat nyeri
keluhan - psikomotor - Fasilitasi istirahat dan tidur
INTERVENSI
nyeri Edukasi
- Jelaskan penyebab nyeri
- Jelaskan cara menghilangan nyeri
- Anjurkan teknik non farmakologi
CATATAN IMPLEMENTASI
No. Hari / Evaluasi
Waktu Tindakan keperawatan Paraf
Dx. tanggal sementara
1. Jumat 11.00 - mengidentifikasi PQRST S: Ny. N mengatakan
- memberikan teknik non farmakologi
6-11- (kompres hangat) setelah diberikan
2020 - mengkontrol lingkungan yang kompres hangan
memperberat nyeri
- memfasilitasi istirahat dan tidur nyerinya berkurang
- menjelaskan penyebab nyeri
O : pada pengkajian P :
- menjelaskan cara menghilangan nyeri
saat beraktivitas, Q:
tertusuk-tusuk, R:
dibagian lutut, S : sedang
(4), T : pada pagi dan
kadang sore hari
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. SABTU 11.00 - mengidentifikasi satatus nutrisi S: Ny. N mengatakan
- mengidentifikasi PQRST
7-11- setelah diberikan
- memberikan teknik non farmakologi
2020 (kompres hangat) kompres hangan
- mengkontrol lingkungan yang
memperberat nyeri nyerinya berkurang
- memfasilitasi istirahat dan tidur O : pada pengkajian P :
- menjelaskan penyebab nyeri
- menjelaskan cara menghilangan nyeri saat beraktivitas, Q:
tertusuk-tusuk, R:
dibagian lutut, S : sedang
(4), T : pada pagi dan
kadang sore hari
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. MINGGU 11.00 - mengidentifikasi satatus nutrisi S: Ny. N mengatakan
- mengidentifikasi PQRST
8-11- setelah diberikan
- memberikan teknik non farmakologi
2020 (kompres hangat) kompres hangan
- mengkontrol lingkungan yang
memperberat nyeri nyerinya berkurang
- memfasilitasi istirahat dan tidur O : pada pengkajian P :
- menjelaskan penyebab nyeri
- menjelaskan cara menghilangan nyeri saat beraktivitas, Q:
tertusuk-tusuk, R:
dibagian lutut, S : sedang
(3), T : pada pagi dan
kadang sore hari
A: masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari /
Evaluasi Paraf
Dx. tanggal
1. Minggu, 8- S: Ny. N mengatakan setelah diberikan kompres
11-2020 hangan nyerinya berkurang
O : pada pengkajian P : saat beraktivitas, Q: tertusuk-tusuk,
R: dibagian lutut, S : sedang (3), T : pada pagi dan kadang
sore hari
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
- Lampiran dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai