Anda di halaman 1dari 10

MOTIVASI DAN AFEK

DISUSUN OLEH :
IKWAN PANGESTU (A1F020026)
HUSWATUN HASANAH (A1F020028)
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. artinya, perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energy,terarah dan bertahan lama.

Fungsi Motivasi
Menurut Hamalik (1992) fungsi motivasi yaitu :
1. mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2. sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan
3. sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
 Tingkatan Motivasi
Tingkatan dalam motivasi adalah sebagai berikut:
a. Motivasi pertama yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation).dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak
maka sesuatu yang buruk akan terjadi
b. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Karena sudah ada tujuan di
dalamnya.siswa mau melakukan sesuatu atau belajar karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
c. Motivasi yang ketiga adalah motivasi yang di dorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation),yaitu karena di
dasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
TEORI-TEORI MOTIVASI

a. Teori Pembelajaran Perilaku


Pengertian pembelajaran
Pembelajaran biasanya didefinisikan sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan
oleh pengalaman. Perubahan yang disebabkan oleh perubahan yang disebabkan oleh
perkembangan (seperti bertambah tinggi) bukanlah contoh pembelajaran. Pembelajaran
bergantung pada pengalaman, termasuk umpan balik dari lingkungan.

b. Sejarah Teori Pembelajaran Perilaku

Riset awal tentang pembelajaran memelajari dampak rangsangan pada perilaku refleks.
Salah seorang peneliti awal yang terpenting adalah Ivan Pavlov dan B.F Skinner

1. Pavlov: Pengkondisian Klasik

Ivan Pavlov menyumbangkan gagasan tentang pengkondisian klasik, dimana rangsangan


netral dapat memperoleh kemampuan menimbulkan tanggapan perilaku dengan menggabungkannya
dengan rangsangan tanpa pengkondisian yang memicun tindakan refleks.

2. Skinner: Pengkondisian Operant


B.F. Skinner melanjutkan studi tentang hubungan antara perilaku dan konsekuensi.Dia
menjelaskan pengkondisian operant, dimana penguatan dan penghukuman membentuk
perilaku.
Beberapa Prinsip Pembelajaran Perilaku

Prinsip pembelajaran prilaku meliputi :


1. peran konsekuensi, yang menyenangkan memperkuat prilaku, konsekuensi yang tidak
menyenangkan memperlemahnya.
2. penguatan (reinforcer), meningkatkan frekuensi perilaku dan penghukuman mengurangi
frekuensinya.Penguatan dapat bersifat primer atau skunder, positif atau negatif.
3.penghukuman (punisher), Hukuman meliputi pelemahan perilaku dengan memperkenalkan
konsekuensi yang tidak disukai atau menghilangkan penguatan.
4.kesegaran konsekuensi (immediacy of consequence), perilaku belajar yang segera diikuti
konsekuensiakan lebih berpengaruh dari perilaku yang disertai konsekuensi yang lambat.
5.pembentukan (shaping), Pembentukan melalui umpan balik yang tepat waktunya pada
masing-masing tahap tugas adalah praktik pengajaran efektif yang didasarkan pada teori
pembelajaran perilaku.
6.kepunahan (extinction), Kepunahan adalah penghilang perilaku yang melemah dan
perlahan-lahan ketika penguatan ditarik kembali.
7. jadwal penguatan schedule of reinforcement), Jadwal penguatan digunakan untuk
meningkatkan probabilitas, frekuensi,
atau ketahanan perilaku yang diinginkan.Jadwal penguatan dapat didasarkan pada rasio
atau interval dan dapat bersifat tetap atau bervariasi.
CARA MENINGKATKAN MOTIVASI

Orientasi Tujuan
Motivasi Ekstrinsik Dan Intrinsik.
▪ Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan
dan hukuman.
▪ Motivasi intrinsic adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri).
Determinasi Diri dan Pilihan Personal.
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu kaena kemauan
sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
Pengalaman Optimal.
Mihaly Csikszentmihalyi (1990, 1993, 2000; Nakamura &Csikszentmihalyi ) juga mengembangkan
ide yang relevan untuk memahami motivasi intrinsik dia mempelajari pengalaman optimal dari
orang-orang selama lebih dari dua decade. Orang melaporkan bahwa pengalaman optimal ini berupa
perasaan senang dan bahagia yang besar.
Imbalan Ektrinsik dan Motivasi Intrinsik.
Imbalan eksternal dapat berguna untuk mengubah prilaku. Akan tetapi, hadiah di kelas dapat
berguna,Dua kegunaan adalah (1) sebagai insentif agar mau mmengerjakan tugas, dimana
tujuanya adalah mengontrol prilaku murid, dan (2) mengndung infrmai tentang penguasaan
keahlian.

BENTUK-BENTUK MOTIVASI DI SEKOLAH


A. Memberi Angka
Memberi angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya.banyak siswa
belajar,yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.sehingga siswa biasanya yang
dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
B. Hadiah
Hadiah juga dikatakan sebagai motivasi,tetapi tidaklah selalu demikian.karena hadiah untuk suatu
pekerjaan,mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
C. Saingan/ Kompetisi
Saingan atau kompetinsi dapat di gunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar
siswa.persaingan,baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
D. Ego Involvment
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan kesadaran diri,adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
E. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan.tetapi yang harus di ingat oleh
guru,adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
F. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan,apalagi kalau terjadi kemajuan,akan mendorong siswa untuk lebih giat
belajar.semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat.
G. Pujian.
Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,perlu diberikan pujian.pujian itu
adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
H. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetap kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
motivasi.oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
I. Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk hasil belajar,sehingga sudah
barang tentu hasilnya akan lebih baik.
J. Minat
Proses belajar akan berjalan lancer kalau di sertai dengan minat.mengenai minat ini antara lain dapat
membangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Membangkitkan adanua sesuatu kebutuhan
2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3. Menggunakan berbagai macam bentuk terus belajar.
MOTIVASI, HUBUNGAN DAN KONTEKS SOSIAL KULTURAL

1.Motif sosial
Motif sosial adalah kebutuhan dan ke inginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial. Perhatian terhadap
motif sosial muncul dari katalog kebutuhan (atau motif) yang disusun henry murray (1938), ang mencakup
kebutuhan akan aflliasi atau keterhubungan, yakni motif untuk merasa cukup terhubung dengan orng lain.
Kebutuhan ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan yang akrab, hangat, dan
personal.
Hubungan Sosial
a. Orang tua
Karakteristik demografis. : orang tua lebih berpartisipasi dalam pendidikan anak dan memberi stimuli intelektual
dirumah ketika waktu dn enenrgi orang tua lebih banyak di habiskan untuk orang lain atau untuk sesuatu yang lain
ketimbang untuk anaknya, motivasi anak akan menurun lebih tajam
Praktik pengasuhan anak.Berikut ini beberapa praktik parenting positif yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi:
1. mengenal betul anak dan memberi tantangan dan dukungan dalam kadar yang tepat.
2. Memberikan iklim emosional yang positif, yang memotivasi anak untuk menginternalisasikan nilai dan
tujuan orang tua.
3. Menjadi model prilaku yang memberi motivasi: bekerja keras dan gigih menghadapi tantangan.

Provisi pengalaman spesifik dirumah. Orang tua dapat memberikan pengalaman spesifik di rumah Untuk membantu
murid menjadi lebih termotivasi.
b.   Teman sebaya.
Teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi anak melalui perbandingan sosial, kometensi dan
motivasi sosial, belajar bersama, dan pengaruh kelompok teman sebaya(Eccles,Wigflied &
Alexander,1993). Murid dapat membandingkan dirinya sendiri dengan teman sebaya mereka secara
akademik dan sosial (Ruble,1983). Dibandingkan anak kecil, remaja lebih mungkin melkukan
perbandingan sosial, walaupun remaja lebih gampang menyangkal bahwa mereka membandingkan
dirinya sendiri.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai