1. Kompetensi Dasar
2. Tujuan pembelajaran
2. Pembacaan Proklamasi
Gambar 18. Naskah Proklamasi Asli Gambar 19. Naskah Proklamasi setelah
Sumber : http://listenstomine.blogspot.com/ Diketik
Sumber : http://listenstomine.blogspot.com/
Ada tiga perubahan yang terdapat
pada naskah yaitu kata tempoh diganti menjadi tempo, sedangkan wakil-wakil bangsa
Indonesia diganti dengan Atas nama Bangsa Indonesia dan Djakarta 17-8-05 menjadi
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Teks Proklamasi ini akhirnya diproklamirkan pada
hari Jumat Legi pada pukul 10.00 WIB di Jalan pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Dalam
peristiwa proklamasi itu, disusunlah acara sebagai berikut :
1. Pembacaan Proklamasi.
Disampaikan oleh Soekarno, kemudian dilanjutkan dengan pidato singkat berbunyi:
Demikianlah, saudara-saudara !
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah-air kita bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik
Indonesia, medeka kekal dan abadi.
Insya allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!
2. Pengibaran bendera Merah Putih.
Pengibaran dilaksanakan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Namun secara
spontan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, sehingga sampai sekarang
pengibaran bendera Merah Putih dalam setiap upacara bendera selalu diiringi
dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
3. Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi.
Peristiwa besar tersebut hanya berlangsung lebih kurang satu jam lamanya.
Namun demikian pengaruhnya besar sekali, sebab perstiwa tersebut telah
membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu bukan hanya sebagai tanda bahwa sejak itu
bangsa Indonesia telah merdeka, tetapi di sisi lain juga merupan detik penjebolan
tertib hukum kolonial dan sekaligus detik pembangunan bagi tertib hukum nasional,
suatu tertib hukum Indonesia. Proklamasi kemerdekaan itu merupakan salah satu
sarana untuk merealisasikan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil
dan makmur, serta untuk ikut membentuk “dunia baru” yang damai dan abadi,
bebas dari segala penghisapan manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa lain.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran Radio
Hoso Kanri Kyoku (sekarang; Radio Republik Indonesia). Tepat pukul 19.00 WIB. Teks
proklamasi kemerdekaan berhasil disiarkan, M.Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis,
dan Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita
proklamasi tersebut.
d) Sarana lain
Selain melalui lembaga pemberitaan seperti radio dan surat kabar, berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan pamflet, poster, dan
spanduk. Sejumlah besar pamflet disebarkan keberbagai penjuru kota. Pamflet,
poster dan spanduk dipasang ditempat-tempat strategis. Berita proklamasi
kemerdekaan
Indonesia juga
menyebar melalui
coretan pada
tembok-tembok
dan gerbong-
gerbong kereta
api.
Rakyat di
Gambar 24. Coretan berita proklamasi di tembok-tembok
daerah-daerah
Sumber : http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/
mulanya tidak
percaya bahwa Indonesia telah merdeka. Namun, setelah yakin akan kebenaran berita
itu, luapan kegembiraan muncul di mana-mana. Di Jawa Tengah berita Proklamasi
diterima melalui radio Domei Sementara. Oleh Syarief Sulaiman dan M.S. Mintarjo
berita tersebut dibawa ke gedung Hokokai yang saat itu sedang dilaksanakan sidang
di bawah pimpinan Mr. Wongso Negoro. Setelah copy teks Proklamasi dibacakan, para
peserta sidang bertepuk tangan penuh gembira, kemudian secara serentak mereka
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berita Proklamasi kemudian disiarkan lewat radio Semarang. Masyarakat Jawa
Tengah dengan cepat dapat menerima berita tersebut. Kemudian, pada tanggal 19
Agustus 1945, diadakan rapat raksasa untuk menguatkan pengumuman pengambilan
kekuasaan di Semarang. Setelah itu, di daerah Brebes, Pekalongan, dan Tegal terjadi
pemberontakan. Rakyat di tiga daerah tersebut menyerang para pamong praja dan
pegawai pemerintah yang dianggap sebagai penyebab kesengsaraan rakyat.
Di daerah-daerah luar Jawa berita Proklamasi terlambat diterima oleh rakyat. Hal
ini disebabkan karena sarana komunikasi yang cukup sulit. Di Medan, berita Proklamasi
dibawa oleh Teuku Moh. Hasan yang diangkat sebagai gubernur daerah Sumatera.
Mendengar berita ini, kemudian dipelopori oleh Achmad Tahir dibentuk Barisan
Pemuda Indonesia. Pada tanggal 4 Oktober, mereka berusaha mengambil alih
gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan Jepang.
Di daerah-daerah lain pun melakukan penyambutan yang tidak jauh berbeda,
yakni sebagai berikut:
a. Mula-mula rakyat tidak percaya terhadap adanya berita Proklamasi.
b. Luapan kegembiraan rakyat menyambut kemerdekaan Indonesia.
c. Mengadakan rapat-rapat raksasa.
d. Para pemuda membentuk angkatan muda Indonesia.
e. Upaya pengambilalihan kekuasaan dari tangan Jepang.
f. Upaya merebut gedung-gedung dan kantor pemerintahan.
g. Merebut persenjataan dari tangan Jepang.
h. Tekad untuk tetap mempertahankan kemerdekaan.
D. Pembentukan NKRI
b) Pembentukan Departemen
Komite Nasional Indonesia (KNI) sesuai hasil sidang PPKI pada tanggal 18 dan 19
Agustus 1945 akan berfungsi sebagai pembantu presiden sampai Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terbentuk. Komite
Nasional Indonesia disusun dari tingkat pusat yang disebut Komite Nasional Indonesia
disusun dari tingkat pusat yang disebut Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sampai
tingkat kawedanan yang disebut Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID). Pemerintah
Republik Indonesia pun telah berjalan sesuai UUD 1945 kareana presiden dalam
menjalankan tugasnya sebagai pemimpin negara tertinggi telah ddibantu dan Komite
Nasional Indonesia. Itulah perwujudan dari Aturan Peralihan Pasal IV UUD 1945.
Perubahan Otoritas KNIP dan Hubungannya dengan Lembaga Kepresidenan pada awal
Kemerdekaan.
Syahrir merasa tidak puas terhadap sistem cabinet presidensial berusaha
mempengaruhi anggota KNIP lainnya untuk mengajukan petisi kepada Sukarno-Hatta
yang berisi tuntutan pemberian status Majelis Permusyawaratan Rakyat kepada KNIp.
Karena petisi, KNIP mengadakan rapat pleno pada tanggal 16 Oktober 1945 dan Drs.
Moh Hatta mengeluarkan Maklumat Nomor X Tahun 1945 yang menetapkan bahwa
Komite Nasional Pusat sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislative,
ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara, serta menyetujui bahwa pekerjaan
KNIP sehari-hari sehubungan dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah
badan pekerja yang diplih diantara mereka dan bertanggungjawab kepada Komite
Nasional Indonesia Pusat. Badan pekerja KNIP (BP-KNIP) akhirnya dibentuknya dan
diketuai oleh Sutan dan wakilnya Amir Syarifuddin.
a) Ir.Soekarno
Walaupun beliau orang Jepang , dia rela membantu indonesia karena simpati
akan nasib rakyat indonesia.
Laksamana Tadashi Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Ia melanggar perintah
Sekutu yang melarang para pemimpin Indonesia mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Peranannya dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia adalah sebagai berikut :
Laksamana Tadashi Maeda menyediakan rumahnya untuk tempat penyusunan
konsep teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
e) Sukarni
Sukarni (lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 – wafat di Jakarta, 7 Mei 1971 pada
umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Sukarni Kartodiwirjo, adalah tokoh
pejuang kemerdekaan Indonesia. Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda dan
pejuang yang gigih melawan penjajah. Peran Sukarni antara lain sebagai berikut :
Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung
Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Sukarni jugalah dan para golongan muda yang mendesak Soekarno & Hatta agar
segera mempercepat proklamasi kemerdekaan RI.
f) Fatmawati
Fatmawati yang bernama asli Fatimah. Lahir di Bengkulu pada tahun 1923 dan
meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Fatmawati setia menemani Bung Karno selama masa perjuangan. Peranan Fatmawati
dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut :
Fatmawati menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan
pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No.
56, Jakarta.
g) Sayuti Melik
Sayuti Melik adalah tokoh pemuda yang juga sangat berperan dalam Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Peran Sayuti Melik adalah sebagai berikut :
Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi setelah ia sempurnakan dari tulisan
tangan Bung Karno.
Selain tokoh – tokoh di atas, juga terdapat para tokoh-tokoh yang ikut berperan
dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai
berikut :
h) B.M..Diah
j) Frans S. Mendur
k) Syahrudin
Adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita
proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-
sembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 4 sore.
l) Soewirjo