Makalah Antropologi Dan Kesehatan
Makalah Antropologi Dan Kesehatan
MAKALAH
Hubungan Ilmu kesehatan terhadap Ilmu Antopologi
OLEH:
Marwani 201901148
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Definisi Antropologi Dan Kesehatan 5
B. Hubungan Antara Budaya Dan Kesehatan 6
C. Perkembangan Budaya Kesehatan Manusia 6
D. Macam-macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Antropologi 8
BAB III PENUTUP 9
A Simpulan 9
B Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Hubungan ilmu kesehatan
terhadap ilmu antropologi.
Makalah ini dapat dijadikan bahan sumber bacaan yang membahas mengenai
antropologi dan ilmu kesehatan dan hubungan antara budaya dan kesehatan serta
perkembangan budaya kesehatan manusia dan merupakan sarana untuk kami sebagai
menambah syarat untuk melengkapi tugas dalam mata kuliah antropologi kesehatan yang
telah ditugaskan.
Dalam makalah ( Hubungan ilmu kesehatan terhadap ilmu antropologi) ini kami
mendiskusikan sejumlah pokok bahasan yang berhubungan mengenai makalah dengan
antropologi kesehatan dari sejak generasi yang lalu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi kami, saran
serta kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini kami harapkan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika baru dilahirkan, semua tingkah laku manusia yang baru lahir tersebut
digerakkan olen insting dan naluri. Insting atau naluri ini tidak termasuk dalam kebudayaan,
tetapi mempengaruhi kebudayaan. Contohnya adalah kebutuhan akan tempat tinggal,dulu
manusia hanya hidup berpindah-pindah atau nomaden. Mereka hanya mencari perlindungan
di goa atau di bawah pohon-pohon besar agar tidak diserang oleh binatang buas, tetapi
sekarang tempat tinggal adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam kebudayaan.
Bagaimana kebutuhan itu dipenuhi;dengan cara apa agar kebutuhan itu terpenuhi adalah
bagian dari kebudayaan. Semua manusia perlu tempat tinggal yang bersih dan nyaman bagi
kehidupannya,agar tidak diserang penyakit tetapi kebudayaan yang berbeda dari kelompok
kelompoknya menyebabkan manusia melakukan kegiatan itu dengan cara yang berbeda.
Sebagai contoh adanya kepercayaan masyarakat Jawa memiliki budaya mencuci kaki selepas
bepergian dengan alasan kepercayaan menghindari musibah dan gangguan makhluk halus.
Meskipun memiliki alasan yang tidak ilmiah, namun budaya tersebut secara langsung
mempengaruhi kesehatan masyarakat Jawa. Contoh lainnya adalah budaya sumpah-serapah
dalam keluarga di beberapa daerah di Indonesia. Budaya ini lebih jauh dapat mempengaruhi
kesehatan kejiwaan anggota keluarga. Hal ini semua terjadi karena manusia mempelajari atau
mencontoh sesuatu yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau lingkungan disekitarnya
yang dianggap baik dan berguna dalam hidupnya. Sehingga dalam mensosialisasikan
kesehatan pada masyarakat luas dapat lebih terarah yang implikasinya adalah naiknya derajat
kesehatan masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan di sampaikan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan antropologi dan ilmu kesehatan?
2. Bagaimana hubungan antara budaya dan kesehatan?
3. Bagaimana perkembangan budaya kesehatan manusia?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mampu menganalisis Ilmu kesehatan terhadap Ilmu Antopologi;
2. Agar mahasiswa mengetahui, hubungan antara budaya dan kesehatan;
3. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan budaya kesehatan manusia;
BAB II
PEMBAHASAN
2. Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga
merupakan tingkat fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara
implisit manusia. Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948,
kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan
bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan." Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa
untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi
kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan. Kesehatan adalah konsep yang positif
menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik."
Ciri Ciri Sehat :
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi
normal atau tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
B. HUBUNGAN ANTARA BUDAYA DAN KESEHATAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagaisuperorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Mengacu pada esensi budaya, nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak
terpisahkan akan keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan
bagian budaya yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat
ditelusuri. Yaitu melalui komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit,
cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan diyakini di masyarakat, serta kebudayaan
dan teknologi yang berkembang di masyarakat.
Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap
masyarakat tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika
pengetahuan tentang kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa masyarakat
untuk menempuh cara “trial and error” guna menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun
resiko untuk mati masih terlalu besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman
empiris dengan konsep kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal
kepercayaan merupakan konsep sehat tradisional secara kuratif.
Sebagai contoh pengaruh kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah penggunaan
kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis) di kalangan
masyarakat Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai
dengan warna obat yang telah disediakan oleh alam. Kemudian contoh lainnya adalah
ditemukannya system drainase pada tahun 3000 SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa
Minoans. Ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi sangat
berpengaruh terhadap kesehatan.
B. SARAN
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan
budaya masyarakat sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Anderson, Foster. (2006). Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.
FKM UI. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.