Perilaku Organisasi KPL 6
Perilaku Organisasi KPL 6
HANIFAH SUPARMAN
201901151
ARS 19 C
D.keefektifan organisasi
sekitar tahun 1960-an dan awal 1970-an kajian tentang keefektifanorgnanisasi
menghasilkan tiga puluh kriteria berbeda yang semua mengaku mampuuntuk
mengukur “keefektifan organisasi” . Namun tidak dapat disangkal akibat dariadanya
keanekaragaman organisasi yang dievaluasi serta faktor subyektivitas sertaminat para
penilai yang bervariasi, maka menyebabkan beberapa kriteria terkesansaling
bertentangan ,misalnya untuk kriteria efisiensi tentu akan dicapai melalui penggunaan
sumber semaksimal mungkin. Hal ini ditandai dengan tidak adanya sisa /kelonggaran.
Kebalikannya, untuk kriteria fleksibilitas/ adaptasi hanya dapat dicapai jika ada
kelebihan ( surplus ) alias harus ada sisa/ kelonggaran.
Pada perkembangan selanjutnya sekitar tahun 1980-an dalam buku berjudul “
InSearch of Exellence” karya dari Tom peters dan Robert Watermansetelah
mengakjilebih dari empat puluh dua perusahan yang dianggap mempunyai
pengelolaan baikdansangat efektif , disebutkan menuurut mereka ada delapan
karakteristik umu yangdipunyai perusahan-perusahaan tersebut : (1) Mereka
mempunyai bias terhadaptindakan dan penyelesaian pekerjaan; (2) Mereka selalu
dekat dengan para pelangganagar mengerti secar penuh kebutuhan pelanggan; (3)
Mereka memberi para pegawaisuatu tingkat otonomi yang tinggi dan memupuk
semangat kewiraswastaan (entrepreneurial spirit); (4) Mereka berusaha
meningkatkan produktivitas lewat partisipasi para pegawainya; (5) Para pegawai
mengetahui apa yang diinginkan perusahaan, dan para manajer terlibat aktif pada
masalah disemua tingkat; (6) Mereka selau dekat dengan usaha yang mereka ketahui
dan pahami; (7) Mereka mempunyai struktur organisasi yang luwes dan sederhana,
dengan jumlah orang yang minimal dalam aktivitas-aktivitas staf pendukung; (8)
Mereka menggabungkan kontrol yang ketat dan desentralisai unutk mengamankan
nilai-nilai inti perusahaan dengan kontrol yang longgar dibagian-bagian lain untuk
mendorong pengambilan resiko serta inovasi
Oleh karena keefektifan organisasi sulit untuk didefinisikan secara formal dan
bulat maka pada dewasa ini terdapat kesepakatan umum bahwa keefektifan organisasi
membutuhkan kriteria majemuk disebabkan fungsi organisasi yang berbeda-beda
harus dievaluasi dengan menggunakan karakteristik yang berbeda-beda pula, dan
bahwa keefektifan organisasi harus mencakup penilaian pada aspek cara-caranya /
means (process), maupun hasilnya / ends (outcomes). Dalam pembahasan selanjutnya
akan disajikan tentang berbagai pendekatan yang pernah dilakukan untuk mengkaji
konsep keefektifan organisasi dan kemudian membandingkan antar pendekatanan-
pendekatan tersebut.