Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FISIKA

DAMPAK DAN PENANGGULANGAN

PEMANASAN GLOBAL

OLEH :

HARMILA SARI UMAR

SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 3 KONAWE SELATAN

2020
1. KEKERINGAN
A. Mengapa Kekeringan Dapat Terjadi ?
Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah maupun
karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat,
yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan
kekeringan sosial ekonomi.
1. Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena
tingkat curah hujan pada suatu daerah di bawah normal.
2. Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan
berkurang.
3. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di
dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
4. Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua
kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini
menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi.
B. Apa Penyebab Kekeringan Tersebut ?
1. Musim Kemarau Yang Terjadi Terlalu Lama
Salah satu penyebab dari kekeringan yang paling umum dan paling wajar di
Indonesia adalah musim kemarau yang terlalu lama. Hal ini mengindikasikan bahwa
tidak ada jenis hujan yang turun dalam waktu yang lebih lama daripada biasanya.
Apabila biasanya hujan (baca: hujan asam) tidak turun hanya selama kurang lebih
enam bulan, namun ketika hujan tidak turun selama lebih dari enam bulan maka
masyarakat sudah kehilangan sumber air seperti biasanya. Musim kemarau yang
terlalu lama menyebabkan sumber air semakin sedikit persediaan airnya, sementara
untuk penggunaannya sendiri tidak berubah.
2. Minimnya Peresapan Air Karena Sedikitnya Pohon
Peristiwa kekeringan di Indoenesia juga terjadi karena minimnya peresapan
air. Peresapan air ini dibentuk ketika kita menanam pohon. Akar tanaman atau akar
pohon akan meyerap air yang turun dari air hujan ke permukaan air dan
menyimpannya sebagai air tanah (baca: ciri-ciri air tanah artesis). Air yang tersimpan
oleh akar- akar pohon ini akan di kunci di bawah tanah sehingga kita bisa
menggunakannya ketika musim kemarau tiba (baca: cara melestarikan air tanah) .
maka dari itulah di daerah yang mempunyai banyak pohon, keberadaan air akan lebih
mudah ditemukan apabila dibandingkan dengan daerah yang hanya ditanami sedikit
pohon. Maka dari itulah sangat penting bagi kita untuk ikut menanam pohon demi
3. Penggunaan Air Yang Berlebihan
Salah satu penyebab dari peristiwa kekeringan adalah penggunaan air yang
berlebihan. Bukankah ada anjuran agama untuk menggunakan sesuatu sewajarnya
saja dan tidak berlebih- lebihan? Hal ini nampaknya sulit untuk dilakukan beberapa
orang. Meskipun kita mengetahui bahwa air mempunyai siklusnya sendiri, yakni air
yang kita gunakan dan kita buang akan meresap kembali ke dalam tanah, melalui
penyaringan dan kemudian muncul sebagai sumber air yang baru, namun penggunaan
air harus tetap dihemat.
4. Kekurangan Sumber Air
Sudah sangat wajar jika kekeringan terjadi karena di suatu daerah kekurangan
jumlah sumber air. Sumber air yang dimaksud adalah seperti mata air (baca: proses
terjadinya mata air), ekosistem sungai, ekosistem danau, dan lain sebagainya. Jika
suatu daerah jauh dengan sumber- sumber air yang demikian itu maka sangat sulit
bagi mereka ketika terjadi kemarau panjang. Jika sumber utama yang mereka miliki
adalah sumur, maka ketika sumur mengering, sulit untuk mendapatkan sumber air
yang lainnya. Lain halnya ketika wilayah kita dilewati oleh sungai, dekat dengan
danau, dan sebagainya, maka kita akan mempunyai sumber air yang lain selain sumur
yang kita miliki. Maka dari itulah keberadaan sumber- sumber air yang alami sangat
penting keberadaannya.
5. Jauhnya Jarak Terhadap Sumber Air
Selain kekurangan sumber air, kekeringan juga dapat disebabkan oleh sumber
air yang jaraknya terlampau jauh. Misalnya dalam suatu kawasan jarak sumber air
yang paling dekat adalah tiga kilometer dan itupun di tempat ynag terpencil (memiliki
akses jalan yang sulit), maka ketika musim kemarau yang terlalu lama datang maka
sumur- sumur menjadi kering. Ketika sumur kering, maka kita tidak mempunyai
alternatif sumber air lain kecuali yang telah disebutkan di atas. Maka mau tidak mau
masyarakat harus menempuh jarak yang jauh dan melewati jalan yang sulit untuk
mencapai kesana.
6. Hanya Sedikit Tampungan Air Buatan
Di zaman sekarang ini, keberadaan tampungan air merupakan hal yang sangat
penting. Bagaimana air menjadi hal yang sangat penting dan sangat vital bagi
kehidupan di bumi. Maka dari itulah sebagai masyarakat yang merasa penting akan
air, sangat perlu untuk membangun tempat penampungan air buatan, seperti waduk
(baca: waduk terbesar di indonesia). Waduk tidak hanya berguna untuk memenuhi
kebutuhan petani akan irigasi (baca: jenis- jenis irigasi) sawah, namun juga sangat
berguna sebagai penyimpan cadangan air. Daerah yang mempunyai waduk dengan
daerah yang tidak mempunyai waduk pastinya akan lebih cepat mengurangi
kekeringan daerah yang tidak memiliki waduk. Hal ini karena waduk berfungsi
sebagai semacam tabungan air untuk dapat digunakan oleh masyarakat ketika sedang
kesulitan air.
C. Dapatkah Kita Memperbaiki Kondisi Lingkungan Yang Kekeringan ?
Hingga kini belum ada solusi yang komprehensif untuk mengatasi musim
kemarau yang cukup panjang ini, selain misalnya bantuan air yang disiapkan oleh
pemerintah setempat lewat perusahaan daerah air minum (PDAM) milik daerah. Ada
baiknya, mulai sekarang dipikirkan solusi atau jalan keluar mengatasi musim
kemarau yang cukup panjang. Paling tidak, dengan melakukan lima langkah:
1. Membuat penampungan air (embung) yang berfungsi sebagai penampung air
saat hujan. Embung dapat menjadi penyedia air pada saat musim kemarau
tiba. Tentu, kapasitas air yang tersedia tergantung dari luas areal dari Embung
itu sendiri. Artinya, semakin besar kapasitas Embungnya , maka persedian air
semakin banyak sehingga lahan yang dialiri airnya juga cukup luas.
2. Melakukan perbaikan saluran dan sarana irigasi. Karena saat ini banyak sekali
saluran dan sarana irigasi yang rusak. Menteri Pertanian Amran Sulaiman
mengatakan di seluruh Indonesia jaringan irigasi yang rusak mencapai 52
persen. Dalam APBN-P, 2015, Mentan memaparkan, total anggaran tambahan
yang diajukan untuk APBN-P tahun 2015 adalah sebesar Rp16,92 triliun.
Dana sebesar itu akan digunakan antara lain untuk rehabilitasi jaringan irigasi,
optimalisasi lahan, pengadaan traktor, penggilingan padi kecil, pompa
organisme, serta pengawalan dan pendampingan oleh TNI dan mahasiswa.
Begitu pentingnya, saluran irigasi itu sehinggajika tidak diperbaiki akan
memperbanyak kebocoran air di perjalanan. Sebab, air banyak meresap dan
terbuang ke dalam tanah sehingga semakin ke hilir debit airnya makin
berkurang. Perbaikan saluran yang rusak dapat mempertahankan debit air dari
hulu hingga ke hilir.
3. Mengatasi pendangkalan waduk. Karena jika waduknya dangkal akan
berpengaruh terhadap daya tampung atau volume air.
4. Adalah proses penghijauan dan mengurangi konversi lahan di daerah hulu.
Tanaman yang ditanam pada lahan-lahan kosong dapat menjaga dan mengikat
butiran tanah saat terjadi hujan. Tanaman yang rapat juga bisa meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyerap air hujan. Ini akan mengurangi aliran
permukaan dan penguapan sehingga air tanah akan tersedia lebih lama.
Sebaliknya, konversi lahan di derah hulu dapat mengurangi kemampuan lahan
dalam menyerap air hujan. Akibatnya, pada saat musim hujan, air lebih
banyak dialirkan melalui permukaan dan pada saat musim kemarau air cepat
mengering.
5. Membangun Hutan Kota. Wilayahnya bisa dikembangkan di pusat kota, tetapi
bisa juga bisa dibangun pada pinggiran kota. Hutan Kota sengaja dibuat untuk
memperbaiki dan memelihara lingkungan kota. Hutan Kota penting untuk
keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai hal seperti, kebersihan udara,
ketersediaan air tanah, pelindung terik matahari, kehidupan satwa dalam kota
dan juga sebagai tempat rekreasi.
D. Apa Yang Anda Dapat Lakukan Untuk Mengurangi Parahnya Kekeringan ?
1. Penanaman Pohon di Daerah Hulu
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kekeringan yaitu melalui gerakan menanam pohon. Memang manfaatnya akan
dirasakan ketika pohon tersebut sudah besar, tetapi cara ini harus dilakukan untuk
kelestarian air baku. Pohon dapat menyerap air dan juga memperbaiki aerasi tanah
sehingga dapat menyimpan air lebih baik. Apalagi ketika pohon tersebut membentuk
suatu hutan dengan vegetasi yang lebat. Pasti air yang disimpan hutan tersebut akan
semakin banyak.
2. Pembuatan Sumur Resapan Dan Teknik Konservasi Air Lainnya
Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pembangunan sumur resapan,
hal tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat. Setiap rumah dapat membangun sumur
resapan agar ketersediaan air tanah meningkat. Prinsip kerja dari sumur resapan ini
adalah menampung air hujan dalam suatu lubang agar air genangan memiliki waktu
yang lebih lama dipermukaan tanah sehingga sedikit demi sedikit air akan meresap
kedalam tanah.
3. Menggunakan Air Dengan Sewajarnya
Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri
adalah menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita
hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.
E. Jika Lingkungan Anda Mengalami Kondisi Kekeringan Apa Yang Harus
Anda Dan Orang-Orang Di Sekitar Anda Lakukan Untuk Memperbaiki
Kondisi Tersebut ?
1. Meningkatkan ketersediaan sumber air, baik itu sumber air tanah, sumur gali,
penampungan air hujan, maupun menanam pohon. Hemat Air
2. Penggunaan air secukupnya merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
ketika sumber daya air sudah menipis, karena apapun yang berlebihan pasti
tidak akan baik. Jadi cukup gunakan air secukupnya saja.
3. Ketika kekeringan melanda dan yang tersisa hanya air kotor yang tidak bisa
kita manfaatkan, maka yang kita perlukan adalah sebuah alat yang dapat
digunakan untuk penyaring air tersebut. Melalui proses penyaringan, air yang
awalnya kotor akan berubah bersih dan dapat kita manfaatkan kembali untuk
memenuhi kebutuhan. Alat penyaring air pun dapat dibuat secara simple dan
mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat alat ini cukup
sederhana, diantaranya adalah ijuk, pasir, arang, batu alam, kerikil, dan sabut
kelapa. Bahan-bahan tersebut harus disusun dengan tepat agar dapat
menghasilkan air yang bersih. Namun ada kekurangan dari alat ini karena
hanya dapat digunakan dalam skala kecil, setidaknya setiap rumah memiliki
satu alat penyaring.

2. BANJIR
A. Mengapa Banjir Dapat Terjadi ?
Banjir diakibatkan karena oleh volume air di suatu badan air seperti sungai
atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari
sungai itu. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir terjadi karena banyak hal seperti hujan
yang berlebihan, meluapnya aliran sungai, sungai, danau atau lautan.
B. Apa Penyebab Banjir Tersebut ?
1. Penebangan Hutan Liar Yang Menyebabkan Hutan Gundul
Kita sama-sama tahu bahwa gundulnya hutan berarti pohon berkurang. Akar
pohon yang berfungsi sebagai penyerap air juga hilang sehingga akan lebih mudah
terjadi nya banjir karena tidak ada perlindungan pohon untuk menahan serapan air.
(baca : dampak akibat kerusakan hutan)
2. Sampah Yang Sembarangan Dibuang Di Sungai Membuat Alirannya Mampet
Sampah yang sembarangan dibuang di sungai membuat alirannya mampet dan
akibatnya air sungai akan meluap yang berakibat terjadinya bencana banjir yang
dapat merugikan masyarakat karena memberikan dampak negatif bagi kehidupan
masyarakat.
3. Pemukiman Di Bantaran Kali
Pemukiman di bantaran sungai membuat kali rentan terjadi pendangkalan.
Pendangkalan sungai atau kali terjadi karena kebiasaan buang sampah para warganya
yang langsung ke sungai dan keadaan tanah yang ada di kiri kanan bangunan bisa saja
ambles lalu menutup sisi-sisi sungai. Sehingga kali atau sungai jadi sempit dan rawan
bencana banjir.
4. Daerah Yang Datarannya Rendah
Tentu saja wilayah yang datarannya rendah akan mengakibatkan rawan banjir,
karena luapan air akan mengalir dari tempat yang datarannya tinggi ke tempat yang
datarannya rendah sehingga banjir sering terjadi.
5. Curah Hujan Yang Tinggi
Suatu daerah yang curah hujannya tinggi, jika terjadi berlarut-larut atau hujan
lebat dalam kurun waktu lama, sangat berpotensi terjadi nya banjir terutama daerah
yang datarannya rendah serta memiliki curah hujan yang tinggi akan semakin lebih
mudah terjadinya banjr. (baca : manfaat curah hujan yang tinggi)
6. Drainase Yang Diubah Tanpa Mengindahkan Amdal
Drainase yang diubah tanpa mengindahkan amdal yang terutama di
lingkungan perkotaan. Daerah hutan atau rawa yang seharusnya bisa membantu
mengurangi banjir, dipakai untuk mambangun mall atau lainnya yang menyebabkan
merusak lapisan atmosfer sehingga akan mudah terjadinya banjir.
7. Bendungan Yang Jebol
Bendungan yang jebol merupakan penyebab yang sering terjadi di sekitar
lingkungan yang kurang terawat dan mudah dirusak kelestariannya, memanfaatkan
sesuatu tidak pada tempatnya dan hasilnya akan berakibat banjir bandang.
8. Salah Sistem Kelola Tata Ruang
Dengan melakukan kesalahan sistem kelola tata ruang yang mengakibatkan
air sulit untuk menyerap dan alirannya lambat. Sementara air yang datang ke daerah
tersebut jumlahnya lebih banyak dari yang biasa dialirkan sehingga mudah cepat
terjadinya banjir. (baca : ruang publik untuk kehidupan)
9. Terjadinya Tsunami
Merupakan salah satu jenis banjir air laut yang besar. Tsunami biasanya
terjadi akibat dari pergeseran lapisan atmosfer lempeng-lempeng bumi. Tingginya
gelombang tsunami ini dapat menyapu daerah-daerah di sekitarnya hingga
menimbulkan banyak korban jiwa. (baca : manfaat pasang surut air laut)
10. Tanah Tidak Mampu Menyerap Air
Ketidakmampuan tanah dalam menyerap air tersebut dikarenakan sudah
jarang ditemukan lahan hijau atau lahan kosong. Sehingga air langsung masuk ke
salurannya, sungai, danau, selokan. Air dalam jumlah yang banyak dan deras yang
tidak bisa tertampung lagi oleh saluran-saluran tersebut pun menggenang dan
mengakibatkan banjir.
C. Dapatkah Kita Memperbaiki Kondisi Lingkungan Yang Mengalami Banjir ?
1. Melakukan analisa kerusakan dan kebutuhan perbaikan
Analisa kerusakan sangat penting dilakukan oleh masyarakat agar terdapat
dokumentasi mengenai hal-hal penting yang harus diperbaiki. Data ini nantinya dapat
disampaikan kepada lembaga atau orgasnisasi terkait untuk ditindak lanjuti.
2. Pembangunan gedung dan infrastruktur yang baik
Pembangunan gedung dan infrastruktur harus memperhatikan dan mengacu
pada tindakan kesiapsiagaan dan mitigasi banjir agar dampak banjir yang mungkin
datang berikutnya dapat ditekan.
3. Pendekatan terhadap organisasi dan lembaga lain yang dapat membantu
Pendekatan terhadap organisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
dukungan, bantuan dan upaya pemulihan dan kesiapan tanggap bencana banjir untuk
waktu yang akan datang.
D. Apa Yang Anda Dapat Lakukan Untuk Mengurangi Parahnya Banjir ?
1. Membersihkan sungai dan got atau selokan dari sampah dan endapan lumpur untuk
memperlancar aliran sungai.
2. Tidak membuang sampah sembarangan. Cara yang efektif untuk memudahkan
membuang sampah adalah menyediakan tempat sampah dengan pengelolaan yang
baik.
3. Membuat drainase yang baik dengan membuat tanggul penampung air, sistem
sumur resapan yang terhubung dengan sistem drainase (Baca: Manfaat
Penampungan Air Alami).
4. Memindahkan bangunan atau konstruksi yang berada pada jalur banjir sehingga
tidak menghambat aliran air agar tidak mampet atau tergenang.
5. Melakukan penghijauan pada area kosong yang dapat berfungsi sebagai hutan
buatan.
6. Membuat tempat penyerapan air. Tampat penyerapan air ini dapat berupa sumur-
sumur resapan atau area dengan lubang biopori.
7. Melakukan koordinasi dengan wilayah sekitar untuk merencanakan tindakan-
tindakan yang diperlukan dalam menanggulangi banjir.
E. Jika Lingkungan Anda Mengalami Banjir Apa Yang Harus Anda Dan
Orang-Orang Di Sekitar Anda Lakukan Untuk Memperbaiki
Kondisi Tersebut ?
1. Melakukan pertemuan masyarakat untuk membahas evaluasi banjir yang
pernah terjadi dan melakukan perencanaan untuk menghadapi banjir yang
mungkin akan datang. Kegiatan ini bisa dilakukan pada saat menjelang musin
hujan.
2. Memberdayakan masyarakat dengan menyatukan semua sumberdaya
masyarakat yang dapat diatur oleh organisasi kemasyarakatan dan pemerintah.
3. Memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
penyebab banjir dan dampaknya.
4. Kampanye keterlibatan masyarakat dan pertolongan diri sendiri. Tujuannya
adalah untuk menjaga masyarakat agar siap siaga dan memahami apa yang
harus dilakukan pada saat sebelum, ketika dan setelah banjir.
5. Membuat sistem peringatan dini. Sistem peringatan dapat mengacu pada
standar level peringatan seperti siaga I, Siaga II, Sigas II, AWAS dan lain
sebagainya. Sistem peringatan dini dapat berupa sirine, pengeras suara atau
kentongan.
6. Pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat. Tujuan dari pelatihan ini adalah
untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat mengenai bencana
banjir, dampak yang ditimbulkan dan bagaimana harus bersikap dalam
menghadapi bahaya banjir.
7. Menyiapkan tempat pengungsian. Tempat ini merupakan tempat yang
diperkirakan aman dari banjir dan mampu menampung masyarakat yang akan
mengungsi bila banjir terjadi.
8. Menyiapkan proses pengungsian. Ketika nantinya banjir benar-benar terjadi,
proses evakuasi ke pengungsian akan menjadi lebih mudah apabila telah
dipersiapkan sebelumnya. Kesiapan ini dapat berupa pembuatan dan
menandai jalur evakuasi, melakukan simulasi evakuasi, dan membentuk tim
pencarian dan evakuasi.

3. HUTAN GUNDUL
A. Mengapa Hutan Gundul Dapat Terjadi ?
Tidak bisa dipungkiri bahwa hasil komoditi hutan memberi pundi-pundi
rupiah nan cukup besar. Dengan dalih tersebut, banyak masyarakat yang memiliki
pemahaman kurang, rela mengeruk semua hasil hutan tanpa mempertimbangkan
dampak selanjutnya. Misalnya saja, ekspansi hutan buat penanaman kelapa sawit nan
harus dilakukan dengan membuka huma gambut.
Di sisi lain, kesejahteraan masyarakat yang mengambil sumber daya hutan
tersebut memang meningkat, tetapi dampaknya seluruh global ikut merasakan. Fungsi
hutan menjadi tidak ubahnya seperti huma pertambangan yang bisa terus dikeruk.
Padahal buat memulihkan kondisi hutan seperti semula dibutuhkan waktu nan tak
singkat.
B. Apa Penyebab Hutan Gundul Tersebut ?
1. Pengalih Fungsian Hutan Menjadi Tempat Tinggal
Penyebab hutan gundul yang lain ialah sebab pengalih fungsian hutan. Fungsi
hutan yang seharusnya menampung majemuk jenis pohon buat menyimpan
persediaan air dan loka resapan menjadi hilang. Semakin bertambahnya jumlah
penduduk, peluang buat mengubah hutan menjadi loka tinggal semakin besar. Banyak
pepohonan di hutan nan ditebang buat membuat rumah dan memenuhi kebutuhan
manusia yang lain.
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan bisa terjadi sebab ulah manusia dan alam. Faktor alam nan
biasanya menyebabkan kebakaran hutan ialah sambaran petir. Di televisi kerap kita
temukan warta nan membahas kebakaran hutan hingga menimbulkan polusi sampai
negara tetangga. Tentunya kebakaran ini bukan hal remeh yang dapat disepelekan
sebab kebakaran pada suatu hutan sangat cepat menjalar sehingga mampu
‘membunuh’ banyak pohon. Beberapa contoh kasus kebakaran hutan yang pernah
terjadi di Indonesia ialah kebakaran hutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Timur.
3. Penebangan Hutan Secara Liar
Penebangan liar turut memengaruhi deforestasi. Banyak orang yang kurang
mengerti prinsip tebang pilih. Semua pohon, baik yang masih muda ikut ditebang.
Padahal, pohon yang masih muda tersebut bisa tumbuh besar jika dibiarkan dan bisa
memberikan kontribusi besar bagi ekosistem hutan. Penebangan seharusnya
dilakukan pada pohon nan memang sudah cukup tua buat memberikan kesempatan
hayati bagi pohon muda buat tumbuh.
4. Kebutuhan Masyarakat
Tingginya kebutuhan akan kertas juga mempengaruhi penebangan pohon.
Industri pabrik kertas menggunakan kayu sebagai bahan standar utama, sedangkan
jika kebutuhan kertas terus meningkat, akan ada semakin banyak pohon nan ditebang
dan hutan akan semakin gundul. Diperlukan pencerahan masyarakat buat melakungan
gerakan penghematan kertas, seperti menggunakan kertas daur ulang . Di beberapa
loka sudah diterapkan gerakan meminimalisasi penggunaan kertas seperti dengan
mengumpulkan tugas dalam bentuk file.
5. Teknologi Yang Semakin Maju
Jaman dulu, sekalipun penebangan pohon sudah dilakukan, namun sebab
menggunakan peralatan nan sederhana, dampaknya tak seekstrem saat ini dimana
teknologi nan digunakan buat menebang pohon sudah canggih. Bukan suatu masalah
jika harus menebang pohon dengan diameter beberapa meter, sedangkan jika
dibandingkan jaman dulu, tentu orang-orang merasa kesulitan jika harus
melakukannya dengan kapak. Kemajuan teknologi semacam inilah nan jika
disalahgunakan akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan.
6. Pembukaan Huma Buat Perkebunan
Proses pembukaan huma baru buat perkebunan pada hutan membutuhkan
wilayah yang luas dan harus dilakukan dengan memusnahkan pohon yang
mengganggu. Seringkali orang tak berpikir panjang dan menginginkan cara praktis,
sehingga buat menghilangkan pohon tersebut dilakukan pembakaran hutan.
Akibatnya, kayu dari pohon nan seharusnya dapat dimanfaatkan menjadi terbakar.
Parahnya, pohon nan masih muda juga akan turut terbakar.
C. Dapatkah Kita Memperbaiki Kondisi Lingkungan Yang Mengalami Hutan
Gundul ?
Melakukan penanaman pohon kembali (reboisasi) juga mempunyai manfaat
bagi kelangsungan kehidupan karena apabila banyak pohon maka semakin banyak
juga air yang tersimpan dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup.
Selain itu reboisasi juga untuk mengembalikan keseimbangan alam dan juga nantinya
keseimbangan ekosistem dapat terjaga yang mengakibatkan munculnya spesies-
spesies baru untuk menghuni hutan tersebut.
Reboisasi juga dapat meningkatkan kualitas udara dan mencegah dampak
pemanasan global karena adanya carbon yang diserap atmosfer, dan carbon itulah
yang membantu tanaman untuk melakukan proses fotosintesis.
Dengan adanya penanaman kembali pada hutan dan gunung ini maka
masyarakat sekitarnya harus ikut berperan untuk menjaga kelestarian hutan dan
gunung dari tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Karena sudah sepantasnya
kita memiliki kepedulian terhadap penghijauan dan reboisasi di Indonesia.
D. Apa Yang Anda Dapat Lakukan Untuk Mengurangi Parahnya Hutan
Gundul ?
1. Tebang Pilih
Saat ini masih banyak manusia yang memanfaatkan kayu yang ada dihutan.
Namun sebaiknya menerapkan sistem tebang pilih. Sistem ini merupakan memiliki
kayu yang sudah tua. Sehingga jangan menebang kayu yang belum tua dan belum
waktunya. Ini yang sering terjadi, keserakahan manusia menebang semua kayu yang
ada dihutan tanpa menanamnya kembali.
2. Legal
Bagi mereka yang memiliki bisnis dari hasil hutan terutama kayu, ada baiknya
menggunakan bisnis yang legal. Bisnis ilegal bisa juga merugikan negara Indonesia
sebab pemasukan negara menjadi sedikit atau tidak ada. Bisnis ilegal saat ini semakin
meresahkan karena membuat hutan menjadi gundul. Mereka mengambil kayu tanpa
menanam kembali.
3. Reboisasi
Ketika kita menebang pohon, ada baiknya kita juga menanam satu pohon.
Ketika satu pohon mati, satu pohon akan tumbuh kembali. Jika manusia
memberlakukan hal ini niscaya kelestarian hutan pun bisa terjaga. Sehingga
penghikauan hutan akan tetap terjaga.
4. Hindari Membakar Lahan di Hutan
Hutan gundul bisa juga terjadi karena kebakaran hutan. Kebakaran yang
disebabkan oleh ulah manusia ini bisa menyebabkan sebagian pohon rusak bahkan
mati karena ikut terkena imbas kebakaran hutan. Api bisa dengan cepat menjalar
dengan luas karena terbawa angin
5. Menghindari Ladang Berpindah
Hal tersebut berlaku bagi para petani yang suka bercocok tanam. Petani tidak
boleh memberlakukan ladang berpindah. Kadang ada petani yang tidak mau
mengambil pusing dengan kesuburan tanah ditempatnya bercocok tanam. Para petani
cenderung akan berpindah tempat dari lahannya yang semula jika dirasa lahannya
tersebut sudah tidak menguntungkan karena tidak subur.
Hal itu merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Alasannya
adalah lahan lama yang dibiarkannya akan mengalami tandus dan kekeringan. Jika
terus dibiarkan, lahan tersebut akan terbengkalai dan menyebabkan lahan yang
kekeringan semakin meluas. Penyebabnya adalah petani yang tidak bertanggung
jawab tersebut akan terus berpindah-pindah tempat jika lahan yang ditanaminya
sudah tidak subur kembali. Dengan begitu lahan yang terbengkalai akan semakin
banyak dan semakin luas areanya.
6. Polisi Hutan
Cara terakhir agar tidak terkena hutan gundul dan kerusakan hutan adalah
dengan menempatkan polisi hutan di berbagai wilayah titik hutan yang rawan. Jika di
wilayah hutan tersebut ada flora dan fauna yang dilindungi, perbanyaklah polisi hutan
yang menjaganya. Polisi hutan tersebut haruslah yang jujur, bertanggung jawab dan
memiliki kesadaran tinggi akan kelestarian hutan. Persenjataan yang lengkap serta
teknologi yang canggih diharapkan mampu membantu kerja polisi hutan dalam
memberantas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sanksi yang diberikan
kepada oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut haruslah tegas sesuai dengan
Undang Undang perhutanan yang berlaku di Indonesia.
7. Kebijakan Pemerintah
Banyak perusahaan nakal yang memanfaatkan hutan untuk kepentingan bisnis
seperti perkebunan hingga wisata yang belum tentu bonafit. Bahkan beberapa
diantaranya cenderung merugikan masyarakat sekitar. Nah, kebijakan pemerintah
dalam hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya hutan gundul. Bagaimana
caranya ? Tentu dengan pembatasan izin dalam membabat hutan.
E. Jika Lingkungan Anda Mengalami Kondisi Hutan Gundul Apa Yang Harus
Anda Dan Orang-Orang Di Sekitar Anda Lakukan Untuk Memperbaiki
Kondisi Tersebut ?
1. Melakukan reboisasi utamanya pada lahan-lahan yang kritis.
2. Menerapkan sistem tebang pilih agar kerusakan hutan tidak semakin
bertambah.
3. Mengalakan penyuluhan yang menekankan pentingnya hutan bagi kehidupan.
4. Menindak tegas mereka yang terbukti merusak hutan.
5. Aktif mengevaluasi ijin usaha perusahaan-perusahaan yang aktifitas usahanya
melibakan pembebasan lahan hutan.

Anda mungkin juga menyukai