Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

RELASI PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN


UUD 1945

DISUSUN OLEH :

1. Neza Pratama Putri 1901414303


2. Putu Muriani 1901414241
3. Jelmi1901414275
4. Ramadanti 1901414098

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVRSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini berjudul “Relasi Pancasila dengan Pembukaan UUD
1945” dan ditulis sebagai tugas Pendidikan Kewarga Neagaraan. Makalah ini
juga dibuat untuk menambah wawasan tentang Relasi Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945.
Makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang
menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah.
Pembahasan yang menjelasakan Relasi Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945,
punutup yang berisi tentang saran yang bersi menyelesaikan masalah dengan
meberikan solusi atau saran. Kemudian kesimpulan yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga saya
lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dari referensi bahan
dalam penyusupan.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalah menjadi lebih baik.Dengan meberikan saran dan kritik dapat
menyelesaikan makalah dengan baik.
Untuk saran dan kritik itu kami mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Peneliti
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

PEMBAHASAN
A. Pengertian UUD 1945
B. Fungsi UUD 1945
C. Kedudukan UUD 1945
D. Sifat UUD 1945
E. Relasi atau Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
F. Tujuan dan Manfaat

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Secara etimologi dalam bahasa Sansekerta (Bahasa Brahmana India), Pancasila
berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’. Panca artinya lima, sila atau syila yang berarti batu
sendi atau dasar. Kata sila bisa juga berasal dari kata susila, yang berarti tingkah laku
yang baik. Jadi secara kebahasaan dapat disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti lima
batu sendi atau dasar. Atau dapat juga berarti lima tingka laku yang baik.
Secara terminologi, Pancasila digunakan oleh Bung Karno sejak sidang BPUPKI
pada 1 Juni 1945 untuk memberi nama pada lima prinsip dasar Negara . Pancasila
sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi warga negara
Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-nilai
tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya
bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa
sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan sesuatu
yang sangat bernilai. Pancasila sebagai pandangan hidup berisi konsep kehidupan
yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sekaligus mengandung pemikiran
ataupun gagasan yang mendasar mengenai tatanan kehidupan, sesuai dengan
nilainilai Pancasila. Selain itu Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah untuk
melaksanakan kegiatan dalam segala bidang kehidupan, baik kehidupan di dunia
maupun pasca kehidupan di dunia. Pandangan hidup inilah yang menjadikan suatu
bangsa memiliki arah yang jelas.
Pandangan hidup akan memberikan wawasan menyeluruh terhadap
kehidupan. Pancasila sebagai 3 pandangan hidup juga memberikan pedoman dan
kekuatan bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup wajib dilaksanakan oleh
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila harus dilaksanakan secara utuh dan
konsekuen. Selain itu, mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk
pada Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup disosialisasikan, diajarkan, bahkan
ditanamkan melalui lembaga pendidikan. Salah satunya melalui kurikulum yang
mengajarkan Pancasila sebagai pandangan hidup, harapannya akan terbentuk perilaku
siswa yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian uud 1945?
2. Apa fungsi dari uud 1945?
3. Apa kedudukan uud 1945?
4. Apa sifat uud 1945?
5. Bagaimana relasi atau hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945?
6. Apa saja tujuan dan manfaat uud 1945?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian uud 1945.
2. Untuk mengetahui fungsi dari uud 1945.
3. Untuk mengetahui kedudukan uud 1945.
4. Untuk mengetahui Sifat uud 1945.
5. Untuk mengetahui relasi atau hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945.
6. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat uud 1945
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian UUD 1945
Undang-undang dasar adalah peraturan perundang-undangan Negara yang
tertinggi tingkatannya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang
tertulis. Undang-undang dasar harus memuat ketentuan-ketentuan hukum yang
mengatur hal-hal berikut:

1. Bentuk Negara dan Organisasinya


2. Susunan pengangkatan dan wewenang pemerintah dalam arti luas: badan
legislatif,   badan eksekutif, dan badan yudikatif, pemilihan dan sistemnya.
3. Hak-hak fundamental warganegara dan badan-badan hukum termasuk
bidang politik.
4. Dan lain-lain yang bersifat mendasar.

Undang-Undang Dasar 1945 adalah suatu hukum dasar tertulis atau


konstitusi negara yang mejadi dasar dan sumber dari peraturan-peraturan lain atau
perundang-udangan lain yang berlaku di wilayah negara kesatuan Republik
Indonesia. Undang- Undang Dasar 1945 merupakan sebuah naskah yang meliputi

a. Pembukaan, yang terdiri dari 4 alinea; batang tubuh, yang terdiri atas 16
Bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan dan
penjelasan, yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi
pasal.
b. Ditetapkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945,
c. Diundangkan dalam berita RI tahun II nomor 7 tanggal 15 Februari 1946.
Undang-Undang Dasar 1945 karena Undang-undang Dasar tersebut disusun
dan ditetapkan pada tahun 1945.
1) Undang-Undang Dasar lain yang pernah dimiliki dan digunakan oleh
bangsa Indonesia adalah: Undang-Undang Dasar 1949 Konstitusi RIS
1949);
2) Undang-Undang Dasar 1950 (UUDS 1950). UUD 1945 bukanlah hukum
biasa, malainkan hukum dasar. Sebagai hukum dasar maka UUD
merupakan sumber hukum. Setiap produk hukum seperti Undang-undang,
peraturan atau keputusan pemerintah, dan setiap tindakan kebijakan
pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumberkan pada peraturan yang
lebih tinggi yang pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan pada
ketentuan-ketentuan UUD 1945.

Pembukaan terdiri atas 4 Alinea, yang di dalam Alinea keempat terdapat


rumusan dari Pancasila, dan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari
20 Bab (Bab I sampai dengan Bab XVI) dan 72 pasal (pasal 1 sampai dengan
pasal 37), ditambah dengan 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan
Tambahan. Bab IV tentang DPA dihapus, dalam amandemen keempat penjelasan
tidak lagi merupakan kesatuan UUD 1945. Pembukaan dan Pasal-pasal UUD
1945 merupakan satu kebulatan yang utuh, dengan kata lain merupakan bagian-
bagian yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan. Naskahnya yang resmi
telah dimuat dan disiarkan dalam “Berita Republik Indonesia” Tahun II No. 7
yang terbit tanggal 15 Februari 1946, 6 suatu penerbitan resmi Pemerintah RI.
Sebagaimana kita ketahui UndangUndang Dasar 1945 itu telah ditetapkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indoneisa (PPKI) dan mulai berlaku pada tanggal
18 Agustus 1945. Rancangan UUD 1945 dipersiapkan oleh suatu badan yang
bernama Badan Penyelidik Usaha-usaha Pesiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tjoosakai, suatu badan bentukan Pemerintah
Penjajah Jepang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
rangka persiapan kemerdekaan Indonesia.
B.Fungsi UUD 1945
Setiap sesuatu dibuat dengan memiliki sejumlah fungsi, sebagai contoh
kunci dibuat dengan fungsi sebagai penutup dan pembuka sebuah pintu, dengan
demikian secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kunci berfungsi sebagai
pembeda antara pemilik dan bukan pemilik sebuah rumah. Demikian juga halnya
dengan UUD 1945, apakah sebenarnya yang menjadi fungsi dari sebuah UUD
1945 dalam praktek penyelenggaraan Negara.

Marilah bersama-sama kita membahas hal tersebut. Di atas telah kita bahas
bersama bahwa yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis.
Dari pengertian tersebut dapatlah dijabarkan bahwa UUD 1945 mengikat
pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat
setiap warga negara Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat
setiap penduduk yang berada di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai
hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan aturanaturan yang harus ditaati
dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut di atas. Undang-undang Dasar
bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan
demikian setiap produk hukum seperti undangundang, peraturan pemerintah,
peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah
haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada
akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya
adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU
No. 10 Tahun 2004).
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata
urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia menempati
kedudukan yang tertinggi.
Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol,
dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah
sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya
apakah normanorma hukum tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan
UUD 1945.

C.Kedudukan UUD 1945


Sebagaimana telah dijelaskan di muka, bahwa UUD 1945 bukanlah hukum
biasa, melainkan hukum dasar. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan
sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk hukum di Indonesia. Produk-
produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan
presiden, dan lain-lainnya, bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah
harus dilandasi dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada
akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD
1945.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah: dalam kedudukannya yang
demikian, dimanakah letak UUD 1945 dalam tata urutan peraturan perundangan
kita atau secara hierarki dimanakah kedudukan UUD 1945 dalam tata urutan
perundangan Republik Indonesia. Tata urutan peraturan perundang-undangan
pertama kali diatur dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, yang kemudian
diperbaharui dengan Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, dan terakhir diatur
dengan Undangundang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundangundangan, dimana dalam Pasal 7 diatur mengenai jenis dan hierarki
Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah Peraturan Daerah meliputi:
a. Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi bersama dengan Gubernur;
b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota bersama Bupati/Walikota;
6.Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan
desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.
Undang-Undang Dasar bukanlah satu-satunya atau keseluruhan hukum
dasar, melainkan hanya merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu hukum dasar
yang tertulis. Disamping itu masih ada hukum dasar yang lain, yaitu hukum dasar
yang tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis tersebut merupakan
aturanaturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara -meskipun tidak tertulis – yaitu yang biasa dikenal dengan nama
‘Konvensi’. Meskipun Konvensi juga merupakan hukum dasar (tidak tertulis), ia
tidaklah boleh bertentangan dengan UUD 1945. Konvensi merupakan aturan
pelengkap atau pengisi kekosongan hukum yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan ketatanegaaan, karena Konvensi tidak terdapat dalam
UUD 1945.
Contoh : 10 Konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan yang masih
dipelihara selama ini adalah setiap tanggal 16 Agustus, Presiden RI
menyampaikan pidato pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Praktek yang demikian tidak diatur dalam UUD 1945, namun tetap dijaga dan
dipelihara dalam praktek penyelenggaraan kenegaraan Republik Indonesia.
Kedudukan Pancasila sebagai Hukum dasar yang tertulis (di samping itu masih
ada hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu Konvensi)
1. Sebagai (norma) hukum :
a. UUD bersifat mengikat terhadap:
Pemerintah, setiap Lembaga Negara/Masyarakat, setiap WNRI dan
penduduk di RI.
b. Berisi norma-norma:
sebagai dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara harus
dilaksanakan dan ditaati.
2. Sebagai hukum dasar:
a. UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi) Setiap produk
hukum (seperti UU, PP, Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan Pemerintah
berlandaskan UUD 1945.
b. Sebagai Alat Kontrol Yaitu mengecek apakah norma hukum yang lebih
rendah sesuai dengan ketentuan UUD 1945.

D.Sifat UUD 1945


1. Elastis
  Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat itu dinamis. Negara
Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan zaman.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus tetap menjaga supaya sistem Undang-
Undang Dasar tidak ketinggalan zaman.

2. Rigid

Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan


perundang-undangan yang lain, serta hanya dapat diubah dengan cara khusus dan
istimewa.
E. Relasi atau Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945

Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan


rakyat Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan
kepribadian bangsa dan perjanjian luhur serta tujuan yang hendak diwujudkan.
Karena itu Pancasila dijadikan ideologi negara. Pancasila merupakan kesadaran
cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang memiliki suasana kejiwaan serta
watak bangsa Indonesia dan melandasi proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus
1945. Pancasila merupakan satu kesatuan nilai dan norma yang terpadu yang tidak
dapat dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD 1945.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV. Oleh karena itu justru dalam Pembukaan
itulah secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia. Maka hubungan antara Pembukaan UUD 1945 adalah
bersifat timbal balik sebagai berikut:

1. Hubungan secara Formal

Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam pembukaan


UUD 1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum
positif.Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
asas-asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan
keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural,
religius, dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.

Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat disimpulkan


sebagai berikut.
1. Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
2. Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila adalah tidak
tergantung pada Batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
3. Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai
hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan
hidup negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17
Agustus 1945.
4. Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, dan tidak dapat diubah dan
terletak pada kelangsungan hidup negara republik Indonesia.

2. Hubugan secara Material

Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang


bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material
sebagai berikut:

Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan  Pembukaan


UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang
pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD
1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI
membicarakan dasar filsafat Negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam
Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan
UUD 1945. Jadi berdasarkan urutan-urutan itu, Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumber
pada Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai sumber tertib hukum
Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib
hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk, dan sifat.
F. Tujuan Dan Manfaat

1. Pancasila Merupakan Kaidah Negara yang Mendasar


Ketika sebuah negara menyatakan kemerdekaannya, tentu negara tersebut
membutuhkan sebuah panduan atau pedoman untuk arah gerak negara itu. Tanpa
adanya pedoman atau panduan tersebut, tentu sebuah negara akan mengalami
kebingungan dan tidak jelas ketika ingin menghasilkan sebuah kebijakan. Maka
dari itu, dibutuhkan adanya kaidah negara yang mendasar sebagai upaya untuk
memperjelas jalannya sebuah negara.

Begitu juga halnya dengan negara kita, Pancasila menjadi kaidah yang
mendasar dalam setiap langkah dan penentuan kebijakan yang berpihak kepada
rakyat. Pancasila sebagai kaidah negara selanjutnya dijiwai di dalam seluruh
batang tubuh  atau pasal dan ayat dalam UUD 1945, sehingga secara tidak
langsung UUD 1945 merupakan kaidah dasar negara juga.

2. Pancasila Sebagai Inti dari Pembukaan UUD 1945


Tentunya banyak di antara pembaca yang sudah mengetahui atau bahkan
menghafal isi dari pembukaan UUD 1945. Bersama kita mengetahui bahwa alinea
keempat dari pembukaan UUD 1945 tidak lain dan tidak bukan merupakan
rumusan dari Pancasila yang kita kenal sampai saat ini. Hal tersebut menunjukkan
bahwa inti dari pembukaan UUD 1945 adalah Pancasila itu sendiri

UUD 1945 yang merupakan sumber hukum tertinggi di negara indonesia.


Maka dari itu, sejatinya inti dari sumber hukum tertinggi itu adalah Pancasila. Isi
dari UUD 1945 tidak boleh berlawanan dengan isi dari Pancasila. Ketika terjadi
pertentangan tersebut, maka supremasi hukum di Indonesia tidak bisa diwujudkan
dengan semestinya. Dengan demikian, keserasian di antara pancasila dengan UUD
1945 merupakan sebuah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. semuanya
untuk terlaksananya demokrasi pancasila yang seharusnya.
3. Pembukaan UUD 1945 Tak Bergantung Kepada Batang Tubuh UUD
1945
Batang tubuh UUD 1945 yang terdiri dari pasal-pasal dan ayat-ayat
merupakan penjelasan dari pembukaan UUD 1945, sedangkan inti dari
pembukaan UUD 1945 adalah Pancasila. Hal ini merupakan salah satu hubungan
Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan sejarah dalam ruang lingkup formal.
Berdasarkan hal ini, kita bisa menyimpulkan bahwa sejatinya pembukaan UUD
1945 tidak bergantung pada batang tubuhnya.

Arti dari hal ini adalah, batang tubuh dari UUD 1945 bisa terus berubah
mengikuti perkembangan zaman selama dia tidak berlawanan dengan nilai-nilai
dasar Pancasila yang ada di dalam pembukaan UUD 1945. Ketika terjadi
pertentangan di antara batang tubuh dengan Pancasila, maka hal tersebut haruslah
dicegah supaya tidak terjadi bentur di dalam peraturan perundang-undangan.
sekalipun demikian, maka yang tetap harus dipertahankan adalah nilai-nilai yang
dimiliki oleh ideologi negara kita yaitu pancasila.

4. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara


Poin pertama dari hubungan Pancasila dengan UUD 1945 adalah Pancasila
merupakan kaidah dasar negara, sedangkan inti dari pembukaan UUD adalah
Pancasila. Maka dari itu, hubungan Pancasila dengan UUD 1945 selanjutnya
adalah pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara.

Ketika pembukaan UUD 1945 menjadi pokok kaidah negara, maka setiap
tahapan kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah harus selalu
berdasarkan pada pembukaan UUD 1945 tersebut. pihak yang memegang
kekuasaan legislatif harus selalu mengawasi pemerintah supaya pemerintah tetap
berpegang teguh pada Pancasila dan ketentuan di dalam UUD 1945, baik di dalam
pembukaan atau batang tubuhnya.
5. Isi Pancasila Terangkum dalam Empat Alinea UUD 1945
Secara material, hubungan Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan
sejarah adalah isi Pancasila tercantum di dalam alinea keempat pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Lebih dari itu, isi dari Pancasila sudah terangkum di
dalam setiap alinea pembukaan UUD 1945. Di dalam alinea pertama, kita bisa
menemukan secara lugas sila kedua dari Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil
dan beradab. sila pertama bisa kita temui di dalam alinea yang ketiga. Sila ketiga
ada di alinea kedua dari pembukaan UUD 1945. Sila keempat dan kelima bisa
secara jelas ditemui di dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945.

6. Pancasila dan UUD 1945 Sebagai Sumber Hukum Dasar Indonesia


Sebuah negara untuk membangun sektor hukumnya, diperlukan sumber
hukum yang menjadi dasar dari setiap tata aturan perundang-undangan. Sama
halnya dengan negara tercinta kita ini, diperlukan sumber hukum tertinggi untuk
menjadi dasar untuk setiap hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila dan UUD
1945 menjadi 2 serangkai yang menjadi sumber dasar hukum di Indonesia. Setiap
hukum yang berlaku di Indonesia harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Sebuah peraturan perundang-undangan tidak akan lulus atau diberlakukan ketika
dia berlawanan dengan sumber hukum tertinggi itu.

7. Nilai-Nilai Pancasila Harus Diwujudkan dalam UUD 1945


Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, inti dari pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 adalah Pancasila. Hal tersebut berimplikasi pada
adanya sebuah kewajiban yang harus diikuti yakni setiap nilai-nilai Pancasila
yang ada di dalam alinea keempat harus diwujudkan di dalam batang tubuh UUD
1945. Maka dari itu, ketika kita memperhatikan secara mendalam setiap pasal di
dalam UUD 1945, maka kita bisa menentukan pasal tersebut merupakan
penerapan dari Pancasila sila keberapa. Untuk saat ini, tidak mungkin ada sila di
dalam Pancasila yang tidak ada pembahasannya di dalam pasal-pasal UUD 1945.
8. Pancasila Sebagai Sumber Semangat bagi UUD 1945
Hal Ini merupakan salah satu hubungan Pancasila dengan UUD 1945
berdasarkan sejarah dalam lingkup material yang paling hangat pembahasannya.
Maksud dari Pancasila sebagai sumber semangat bagi UUD 1945 adalah dalam
setiap pembahasan tentang pasal-pasal UUD 1945 didasari dengan semangat serta

tujuan dari keberadaan Pancasila.


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang
sangat bernilai. Pancasila sebagai pandangan hidup berisi konsep kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sekaligus mengandung pemikiran ataupun
gagasan yang mendasar mengenai tatanan kehidupan, sesuai dengan nilainilai
Pancasila.
Undang-undang dasar adalah peraturan perundang-undangan Negara yang
tertinggi tingkatannya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang
tertulis. Undang-Undang Dasar 1945 adalah suatu hukum dasar tertulis atau
konstitusi negara yang mejadi dasar dan sumber dari peraturan-peraturan lain atau
perundang-udangan lain yang berlaku di wilayah negara kesatuan Republik
Indonesia.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan aturanaturan
yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut di atas.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber
hukum tertulis. Dengan demikian setiap produk hukum seperti undangundang,
peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau
kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang
lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan
tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945,
dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara
(Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004).
Pancasila merupakan satu kesatuan nilai dan norma yang terpadu yang
tidak dapat dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD
1945.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV. Oleh karena itu justru dalam
Pembukaan itulah secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia. Maka hubungan antara Pembukaan UUD 1945 adalah
bersifat timbal balik yaitu hubungan secara formal dan hubungan secara material.

2. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi
dan menerapkan nilai-nilai luhur pancasila di segala bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka , “marilah bersama-sama
memahami mendalami ajaran pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan tujuan dapat
mengurangi sedikit demi sedikit hal hal yang dapat mengancam dan
membahayakan pancasila yang tidak hanya datang dari luar tetapi juga dari dalam,
terlebih lagi di era globalisasi sekarang ini.
Amandement dirasakan perlu, karena makna dan isi dari UUD 1945 itu sendiri
agar bisa sesuai dengan perkembangan zaman.Dan selain itu juga agar UUD 1945
dapat terus dijadikan sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Hubungan Pancasila dan UUD 1945.academi.edu.sukabumi.oktober.2017
Pengertian Pembukaan UUD 1945.staff.uny.ac.id
UUD 1945 fungsi dan Kedudukan UUD 1945.ropeg.kkp.go.id.2017
Sifat UUD 1945 dan Hubungan UUD 1945.duniapendidikan.co.id
Hisham.id.Hubungan formal dan material serta Pembukaan UUD dengan Pancasila.
Fauziyah.Fiky.4 desember 2015.Makalah Pancasila dan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai