Oleh :
NIM. 2017008144
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2019
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………..42
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia bisnis saat ini.
Di samping itu, banyaknya bisnis yang berdiri mulai dari bisnis kecil sampai
bisnis yang besar sehingga menimbulkan dampak pada persaingan yang ketat
antara pelaku bisnis satu dengan yang lain, terutama bagi bisnis yang sejenis.
Hal ini menyebabkan pelaku bisnis menerapkan konsep pemasaran yaitu untuk
konsumen. Pada Salah satu cara untuk mencapai tujuan pada suatu bisnis adalah
dengan mengetahui apa saja kebutuhan keinginan yang dicari oleh konsumen.
Para pelaku bisnis harus pandai dalam memilih usaha apa yang sekiranya
berpeluang dan juga harus mempunyai focus sasaran yang banyak meminati
bisnis tersebut. Di zaman milenial ini, bisnis makanan paling banyak diminati
kota Jogja laku keras dan banyak diminati terutama oleh para generasi milenial.
beda. Namun hal tersebut tidak menjadi halangan untuk bisnis makanan tetap
eksis di Kota Jogja. Hal tersebut tidak lain disebabkan karena pertumbuhan
4
penduduk yang semakin meningkat sehingga menyebabkan kebutuhan yang
modern karena mau tidak mau kita dituntut untuk mengikuti perkembangan
untuk berbisnis, tentu hal ini tidak terlepas dari kecanggihan teknologi. Karena
bisa untuk mencari inovasi baru dan menyeimbangkan dengan akal cerdas
Banyaknya bisnis kuliner dari luar Indonesia yang berdiri di Kota Jogja. Para
Kota Jogja yang membawa pengaruh besar bagi masyarakat di wilayah Jogja
salah satunya di bidang kuliner. Dengan adanya tren Korea yang sedang
mewabah ini dimanfaatkan sebagai peluang oleh para pelaku bisnis untuk
khusus bagi penulis salah satunya adalah dengan adanya restaurant Korea yaitu
Chingu Café di Kota Jogja. Chingu café merupakan kuliner Korea yang
makanannya mempunyai ciri khas kental akan rasa, bentuk, serta keaslian dari
masyarakat Indonesia khususnya dapat merasakan cita rasa dari makanan asli
5
menyebar. Tentunya banyak pengunjung yang merasa penasaran dan banyak
adalah tergantung pada apakah produk makanan tersebut diminati atau tidak
oleh konsumen yang memiliki persepsi manfaat dan nilai atas produk tersebut.
Karena persepsi manfaat dan nilai itulah yang dapat menimbulkan niat beli.
Menurut (Fachrodji, 2015) Niat beli adalah rencana sadar individu untuk
tinggi rendahnya penjualan suatu produk. Dalam hal ini, rendahnya penjualan
pada produk makanan Chingu Café merupakan konsekuensi langsung dari niat
beli.
memiliki persepsi yang berbeda-beda. Menurut (Luh & Sari, 2015), Persepsi
suatu nilai yang tersirat dibenak pribadi konsumen. Produk yang ada pada
merasa tertarik dengan nilai produk makanan tersebut. Konsumen bisa menilai
persepsi nilai dengan membandingkan harga dan kualitas dengan café yang
6
sejenis dengan restaurant Korea chingu café. Dimana konsumen bisa merasa
berkesan setelah membeli produk makanan korea di chingu café. Jika konsumen
chingu café maka konsumen maka hal tersebut akan menyebabkan tingginya
juga menilai kuaitas terhadap suatu produk atau toko tersebut. Menurut (Aru
Fico Septanto, Andi Tri Haryono, 2017) Kualitas produk adalah artinya
apakah produk makanan di chingu café berkualitas dari segi harga dan
mempunyai kualitas rasa yang baik. Dengan kualitas yang baik maka konsumen
akan berniat dalam membeli produk makanan tersebut. Selain itu konsumen
juga menilai kualitas layanan di chingu café. Pada dasarnya persepsi kualitas
pada konsumen adalah citra toko. Menurut (Rahayu, Hussein, & Aryanti, 2016)
melihat fungsi kualitas dan sebagian lagi melihat suasana toko sebagai atribut
7
prikologi. Selain konsumen menilai produk makanan dan kualitas pada chingu
lingkungan pada Cingu café tersebut yang bisa menonjolkan citra toko tersebut.
Di chingu Café tentu terdapat nuansa yang bagus sehingga dapat menarik
pengunjung untuk mengunjungi Chingu Café. Chingu Café juga memberi spot
foto yang menarik sehingga para konsumen bisa memperoleh foto dengan
diberikan logo nama boygrup kesukaan Kpop contohnya seperti logo exo, bts,
seventeen. Konsumen bisa memilih sesuka hati logo apa yang diinginkan.
nilai, persepsi kualitas, dan citra toko berpengaruh terhadap niat beli. Penelitian
ini sangat menarik bagi peneliti karena peneliti merasa tertarik dengan adanya
Chingu Café karena peneliti adalah salah satu penggemar Kpop. Penelitian ini
disusun guna memenuhi salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar
Sarjanawiyata Tamansiswa.
8
1.2 Perumusan Masalah
Chingu Café?
Chingu Café ?
c. Untuk mengetahui pengaruh positif citra toko terhadap niat beli konsumen
di chingu café.
kepada semua pihak yang membacanya maupun yang terkait secara langsung
didalamnya.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah agar dapat dijadikan sebagai bahan
informasi serta evaluasi pengembangan pada restaurant Korea Chingu kafe atas
9
hubungannya dengan pengaruh persepsi nilai, persepsi kualitas, dan citra toko
terhadap niat beli konsumen. Penelitian ini juga berguna pihak Chingu café sebagai
a. Manfaat Teoritis
kualitas, dan citra toko terhadap niat beli konsumen pada Chingu Café
Yogyakarta.
b. Manfaat Praktis
kualitas, dan citra toko terhadap niat beli konsumen pada restaurant Korea
10
1.5 Sistematika Penelitian
BAB I :
penelitian.
BAB II :
Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan tentang landasan teori yang merupakan
teori-teori lain yang mendukung. Bab ini juga berisi hasil penelitian terdahulu,
BAB III :
Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang variabel penelitian dan definisi
operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode
BAB IV :
11
Hasil dan Pembahasan Bab ini berisikan tentang pembahasan hasil penelitian,
BAB V :
Penutup Bab ini berisikan tentang simpulan dari pembahasan hasil penelitian
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Representatif
b. Ketersediaan (availability)
a. Fungsi nilai
kedua, prospek yang sudah diedit dievaluasi dan prospek dengan nilai
lain :
13
1) Coding. konsumen lebih mempersepsikan hasil sebagai
14
referensi, serta stimulus yang dipersepsikan. Jadi seseorang
dinyatakan Makmur.
a. Weight Function
Fungsi bobot ini bukanlah probabilitas dan bukan pula ukuran dari
15
kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Purchase Intention atau
Niat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
motivasi yang terus terekam dalam benaknya, yang pada akhirnya ketika
masa depan.
16
pasar produk, dan tergantung pada kemampuan produk untuk memenuhi
pelanggan dari barang atau jasa tertentu. Persepsi nilai memainkan peran
konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli (B.Dimas, 2017)
diantaranya adalah:
17
1. Kinerja (performance), merupakan karakteristik operasional
melakukan pembelian.
18
2.1.5 Citra toko
bagian berinteraksi satu sama lain dalam pikiran konsumen (Putri, 2016)
pancaran atribut psikologis dan sebagian lagi oleh kualitas fungsional toko.
Citra toko merupakan bagia dari kepribadian toko. Terdapat lima dimensi
19
2.2 Penelitian terdahulu
(H5).
sebab akibat antara variable independen dan variable dependen dengan hasil
nilai dan persepsi kualitas sebagai variabel independen; dan purchase intention
dengan hasil persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap niat beli (H5)dan
persepsi kualitas sebagai variabel independen; dan niat beli sebagai variabel
dependen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan hasil
20
Penelitian oleh Paul C.S. Wu a, Gary Yeong-Yuh Yeh, Chieh-Ru Hsiao
(2011). Penelitian ini menggunakan store image sebagai variabel independen; dan
reliabilitas dan validitas dengan hasil store image berpengaruh positif terhadap
Tabel 1.1
niat beli.
21
H2 Putu Gede,Ni Analisis regresi Persepsi kualitas
Hsiao (2011).
yang terdapat pada nilai persepsi konsumen ada empat dimensi yaitu nilai
Jelas, konsumen ingin membeli produk dengan biaya yang lebih murah.
22
Bahkan, literatur telah menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan memiliki
hubungan antara nilai yang dirasakan dan niat beli memiliki pengaruh
2015)
bertindak sebagai sinyal positif yang akan memengaruhi niat beli. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi nilai yang dirasakan bagi konsumen, maka
dirasakan konsumen yaitu nilai suatu produk yang lebih tinggi, maka
23
produk tersebut. Menurut keputusan pembelian, konsumen yang
yang dibeli memiliki kualitas yang bagus sehingga produk tersebut bias
tahan lama jika berupa barang. Jika hal produk makanan, para konsumen
24
dapat menarik niat beli konsumen. Dengan demikian adanya pernyataan
bahwa kualitas yang dirasakan memiliki dampak positif pada niat beli
(Konuk, 2018b)
kualitas tinggi secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan niat
adalah persepsi kualitas. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang
terhadap niat beli (Gumilar, 2017) Persepsi konsumen yang baik terhadap
adalah niat beli. Hal ini sesuai sebuah pendapat bahwa kesan kualitas
25
pengaruh persepsi kualitas terhadap niat beli, terdapat pengaruh langsung
tersebut maka pengunjung pada toko akan semakin banyak dan toko akan
seluruh papan pada niat beli produk yang ditawarkan oleh sebuah toko. Citra
toko memiliki pengaruh positif pada niat konsumen untuk membeli produk
toko untuk menilai produk yang dijual pada toko itu. Dimana persepsi tinggi
maka hal itu akan mewujudkan hal yang baik pada merek yang dibawa oleh
toko, akhirnya konsumen akan melirik produk yang disediakan pada toko
26
penelitian ini adalah persepsi nilai, persepsi kualitas, dan citra toko.
mengandalkan informasi dari orang lain yang dimana dia terlebih dahulu
yang memiliki arti atau makna yang bersifat koheren. Nilai yang terhantar
pada konsumen merupakan selisih dari jumlah nilai bagi konsumen dan
total biaya dari konsumen, serta total nilai bagi pelanggan adalah
kualitas yang baik di mata konsumen. Dengan begitu akan memberi alasan
yang kuat di benak konsumen agar tidak ragu dalam memilih produk
(Kriswianti, 2017)
Citra toko sering menjadi salah satu sorotan dalam hal penilaian
produk. Oleh karena itu, adanta pernyataan bahwa citra toko memiliki
27
produk. Jika citra toko semakin dipandang di mata konsumen , maka akan
Model Penelitian
PERSEPSI NILAI
(X1)
(X2) (Y)
CITRA TOKO)
(X3)
28
BAB III
METODE PENELITIAN
akibat antara variabel bebas yaitu persepsi nilai, pesepsi kualitas, citra toko dan
variabel terikat yaitu niat beli . Dalam penelitan ini juga digunakan pendekatan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dan pengumpulan datanya
29
3.2 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
kualitas, dan citra toko. Sedangkan variable dependennya adalah niat beli.
terhadao toko
30
Populasi yang akan di ambil dalam penelitian ini adalah pada seluruh
konsumen di Chingu Café. Sampel pada penelitian ini dilakukan secara acak
dengan memilih responden secara lsngsung dan secara tidak langsung melalui
yang telah memiliki informasi dan pengetahuan tentang Chingu Cafe. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 220 responden. Teknik pengambilan sampel
berupa data primer dan sekunder. Data diperoleh melalui penyebaran kuisioner
melalui kertas angket kuisioner dengan survey langsung ke tempat dan secara
berbagai data serta dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian.
tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang diukur
31
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
Nilai
2 Setuju (S) 4
Sumbernya adalah data primer. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari hasil observasi dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah
sampel responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili
seluruh populasi yang dalam penelitian ini yaitu konsumen Chingu Café.
32
melalui email. Waktu penelitian yaitu pada bulan Desember 2019 – Januari 2020
atau sampai dengan selesai melakukan pengambilan data dan selesai menyusun
laporan penelitian.
persepsi nilai (X1) terdiri dari 13 item pernyataan, variable persepsi kualitas
(X2) terdiri dari 3 item pernyataan, dan citra toko (X3) terdiri dari 6 item
pernyataan.
2. Saya melakukan
pembelian murah.
3. Saya mendapatkan
pembelian yang
membuatnya di tempat
lain.
33
4. Produk makan yang akan
baik.
dapat diterima.
diandalkan.
benar-benar menyerap
perasaan saya
menghibur saya.
menyenangkan.
pengalaman membeli
sendiri.
merasa diterima.
34
12. Akan meningkatkan cara
saya dipersepsikan.
lain.
tinggi.
2. Produk makanan di
produk unggulan.
3. Produk makanan di
Café.
layanan keseluruhan
yang baik.
35
4. Chingu Cafe menyajikan
produk makanan
berkualitas tinggi.
membantu dan
berpengetahuan.
pengalaman membeli
menarik.
36
validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total
item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama
atau di atas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika
Keterangan:
Setelah itu, dibandingkan dengan nilai kritisnya. Bila thitung > ttabel, berarti
data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis
penelitian. Sebaliknya bila thitung < ttabel, berarti data tersebut tidak signifikan
37
(tidak valid) dan tidak akan diikut sertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for
Social Science). Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output
SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistik. Menilai valid tidaknya masing
masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected item Total Correlation
38
Arikunto (2010: 164), instrumenyang berbentuk multiple
1) Uji Normalitas
39
digunakan yaitu dengan melihat probability plot dan uji One Sampel
2) Uji Multikolinieritas
variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
3) Uji heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak
4) Uji Autokorelasi
40
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
41
Daftar Pustaka
Aru Fico Septanto, Andi Tri Haryono, D. C. H. (2017). Pengaruh Kualitas Produk,
Bao, Y., Bao, Y., & Sheng, S. (2011). Motivating Purchase Of Private Brands:
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2010.02.007
Image, Dan Persepsi Risiko Dengan Minat Beli Private Label. Jurnal
Fachrodji, A. dan. (2015). Pengaruh Persepsi Kualitas Produk, Citra Merek dan
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Iriani, S. R. I. S. (2014). Kurnia Ariyanti dan Sri Setyo Iriani; Pengaruh Persepsi
42
Pada Konsumen Blibli.Com Di Kota Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Konuk, F. A. (2018). The role of store image, perceived quality, trust and perceived
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2018.04.011
Putri, A. L. (2016). Analisis pengaruh citra toko dan harga kompetitif terhadap
Rahayu, M., Hussein, A., & Aryanti, R. (2016). Analisis Pengaruh Citra Toko, Citra
Merek Produk Private Label, dan Nilai Yang Persepsikan Terhadap Loyalitas
terhadap Niat Beli Tablet Pc Advan (Studi pada Pengunjung Royal Plaza dan
43
Wang, J., Bao, J., Wang, C., & Wu, L. (2017). The Impact Of Different Emotional
Wu, P. C. S., Yeh, G. Y. Y., & Hsiao, C. R. (2011). The Effect Of Store Image
And Service Quality On Brand Image And Purchase Intention For Private
https://doi.org/10.1016/j.ausmj.2010.11.001
44