Anda di halaman 1dari 3

KEWARGANEGARAAN

Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Disusun oleh :

Salsa Fahisa (4231901021)

Dosen pembimbing :

Ibu Eka Mutia Lubis, S.pd., M.pd

Rekayasa Pembangkit Energi 3A

Politeknik Negeri Batam

2020/2021
Kasus Pengingkaran Kewajiban oleh Warga Negara

MELANGGAR HAK ASASI ORANG LAIN

Hak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah kepunyaan, milik,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb. atau kekuasaan yang benar atas sesuatu. Sedangkan kewajiban yaitu sesuatu yang
harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Menurut KBBI, kewajiban adalah
sesuatu yang diwajibkan, yang harus dilaksanakan; pekerjaan, tugas menurut hukum; segala
sesuatu yang menjadi tugas manusia.

Untuk menjaga kehidupan harmonis di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


hendaknya kita mendapatkan hak yang adil sebagai warga Negara dan menunaikan kewajiban
sebagai warga Negara. Kali ini saya akan membahas artikel dengan judul Pelanggaran Hak Asasi
Manusia.

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sepereangkat hak yan gmelekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, Pemerintah dan
setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Sedangkan Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara melawan hokum mengurangi, menghalangi, membatasi dan mencabut Hak Asasi
Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang, dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hokum yang adil dan
benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.Contoh kegiatan yang termasuk pelanggaran
HAM adalah pencurian, pencemaran nama baik, pengancaman, penghinaan, Pemfitnahan,
Kekerasan fisik, Membungkam aspirasi, serta pmbunuhan.

Di Indonesia kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi dengan dan pelakunya pun
beragam. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah kasus pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh ‘Pemerintah’ kepada warga Negara terlebih warga Negara yang sering
menyuarakan pendapatnya tentang sistem pemerintahan. Saya kecewa dengan para petinggi
Negara yang diberikan otoritas namun malah bersikap otoriter. Contohnya seperti kasus UU ITE
tentang buruh baru-baru ini dimana saat para aktivis dari lingkungan masyarakat dan mahasiswa
menyuarakan pendapatnya melalui demo terjadi beberapa hambatan yang mungkin dalang nya
adalah pemerintah yang dikritik.

Pada saat akan dilaksanakannya demo kenapa banyak sekali media sosial mahasiswa
yang diretas dan mengirimkan hal tak senonoh yang membuat dosen cukup marah. Rekan
mahasiswa juga banyak yang dibuntuti saat melangsungkan rapat serta konsolidasi antar
mahasiswa. Dan saat dilangsungkannya demo , pemerintah mengirimkan polisi untuk menjadi
pembatas aspirasi mahasiswa dan masyarakat pada pemerintah. Banyak sekali berita betapa
kelewatannya tindakan beberapa aparat Negara hingga mengeroyok bahkan menculik mahasiswa
meskipun tidak semua aparat melakukan hal tersebut. Juga saat demo banyak sekali pihak yang
menyamar sebagai mahasiswa lalu merusak fasilitas umum yang menimbulkan stigma negative
pada mahasiswa yang berdemo. Saya pikir kenapa pemerintah yang dikritik malah bertindak
sejauh itu untuk membungkam aspirasi mahasiswa padahal demi kesejahteraan dan kemakmuran
Negara ini sendiri.

Contoh lain kasus pelanggaran HAM dengan pemerintah sebagai dalang nya adalah kasus
Penembakan Misterius (Petrus) dari tahun 1982-1985. Kasus ini benar-benar dapat
membungkam siapa saja yang menyuarakan kritik nya terhadap pemerintah bungkam. Dalam
tiga tahun selama kasus ini terjadi telah menewaskan kurang kurang lebih 10000 orang. Nyawa
sebanyak itu juga dihasilkan dari korban salah sasaran oleh pelaku. Karna motif penembakan
saat itu sudah diketahui banyak orang kemudia diganti dengan teknik mencekik leher korban
dengan tali. Dengan keadaan yang mencekam seperti itu benar-benar berhasil membuat Negara
sedikit aman karna para penjahat menjadi lebih takut saat akan berbuat kejahatan namun terjadi
krisis demokrasi karna para aktivis yang menyuarakan pendapatnya dianggap sebagai kriminal
yang membuat pemerintah semakin semena-mena dalam menjalankan pemerintah tanpa
mendengarkan suara rakyat. Sangat tragis ketika pemerintah yang harusnya membantu dan
melindungi warga nya malah membuat warga berada di dalam keterpurukan dan keadaan yang
sangat menakutkan.

Kalau dipikir bukankah pemerintahan Indonesia pada periode tertentu cukup kotor karna
pemerintah melakukan hal jahat yang sangat tidak seharusnya. Mereka melarang masyarakat
berorasi dan mengemukakan pendapat dengan cara menculik, menyiksa, menghilangkan, dan
membunuh orang-orang kritis yang menyuarakan keadilan. Oleh karena itu harapan saya
terhadap pemerintahan yang terjadi adalah seluruh warga Negara Indonesia benar-benar harus
bersatu tanpa ada seorang hipokrit. Semuanya satu suara dan saling membela, ketika ada yang
dihilangkan kembali kita munculkan individu yang lain untuk terus menyuarakan ketidak adilan
yang terjadi di tanah kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai