INTRANATAL
(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Maternitas)
Disusun Oleh :
Nama : Septia Budi Priana
Nim: J.0105.20.069
hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir / dengan jalan lain (Mochtar, 2002).
Partus immaturus adalah partus kurang 28 minggu lebih 20 minggu dengan berat
janin antara 500-1000 gram
Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum aterm ( cukup bulan ) dengan berat antara 1000-2500 gram atau tua
kehamilan antara 28-36 minggu
Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih
dari waktu partus yang ditentukan
Partus biasa atau partus fisiologis adalah partus bayi lahir dengan presentasi
belakang kepala tanpa memakai alat atau pertolongan istimewa serta tidak
melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Partus pathologis atau partus abnormal adalah bayi dilahirkan pervaginam
dengan cunam atau ekstraksi vacum,dekapitasi,embriotomi.
1/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
2. Etiologi
Penyebab terjadinya proses persalinan :
a) Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak,
nutrisi janin dari plasenta berkurang.
b) Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin
merangsang terjadinya kontraksi.
c) Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen
mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi
pencetus rangsangan untuk proses persalinan
Selain itu penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum di ketahui secara
pasti/jelas. Namun terdapat beberapa teori antara lain :
a. Teori keregangan / distensia rahim .Otot rahim mempunyai kemampuan meregang
dalam batas tertentu .Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat mulai
b. Teori penurunan progesteron .Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur 28
minggu dimana terjadi penimbunan jaringn ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu .Produksi progesteron mengalami penurunn, sehingga
otot rahim lebih sensitive terhadapoxitocin .Akibatnya otot rahim mulai
berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterontertentu
c. Teori oksitosin internal .Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hypofise parst posterior
2/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
a. Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul. Pada primigravida terjadi saat 4 – 6 minggu terakhir kehamilan,
sedangkan pada multigravida terjadi saat partus mulai.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria), karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
d. Perasaan sakit perut dan dipinggang karena kontraksi lemah dari uterus.
3/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
rahim yang terjadi diluar kesadaran. Power terdiri dari 2 faktor, yaitu
: 1) His (kontraksi otot rahim pada persalinan).
2) Tenaga mengejan.
Adanya kontraksi otot dinding perut maka menyebabkan peningkatan tekanan
intra abdominal (serupa tenaga mengejan sewaktu BAB namun lebih kuat).
Setelah kepala sampai pada dasar panggul timbul suatu reflek pasien menutup
glotisnya, mengkontraksikan otot – otot perutnya dan menekan diafragma
kebawah. Hal ini berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan efektif sewaktu
ada kontraksi.
b. Passage (jalan lahir).
Meliputi jalan lahir keras (rongga pelvis) dan jalan lahir lunak (serviks dan
vagina).
c. Passanger (janin).
Letak janin yaitu hubungan antara sumbu panjang ibu dan sumbu panjang
janin, dimana janin bisa melintang atau memanjang. Presentasi yaitu bagian
terendah janin yang berada di pap; kepala,bokong.bahu,muka.
d. Psikologi.
Apabila ibu hamil mengalami stress psikologis, janin dan ibu akan mengalami
kondisi yang tidak baik,disebabkan saat stress dapat menyebabkan
disekresinya epineprin yang dapat menghambat aktifitas miometrial sehingga
mengakibatkan tidak terkoordinasinya aktivitas uterus. Agar tidak terjadi hal
tersebut sang calon ibu harus diberikan support dan dukungan, karena
berdasarkan penelitian bahwa support emosional dan fisik mempunyai
hubungan signifikan dalam mempercepat persalinan (Departemen Kesehatan
Jawa Tengah, 2004
4/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
5/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
6/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
5. Pemeriksaan Penunjang
Rekaman kardiotografi.
Pemantauan secara berkala denyut jantung janin dengan stetoskop leance atau
doptone yaitu sebuah alat elektronik untuk mendenganr denyut jantung janin.
Dilakukan pada kala 1 untuk mengetahui kekuatan dan sifat kontraksi rahim serta
kemajuan persalinan.
Partograf.
Adalah suatu alat untuk memantau kemajuan proses persalinan dan membantu
petugas kesehatan dan mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pasien. Partograf
berbentuk kertas grafik yang berisi data ibu, janin dan proses persalinan. Partograf
dimulai pada pembukaan mulut rahim 4 cm (fase aktif).
Ultrasonografi (USG).
Digunakan untuk mendeteksi keadaan dan posisi janin dalam kandungan
6. Penatalaksanaan
ASUPAN ORAL.
Makanan harus ditunda pemberiannya selama proses persalainan aktif. Waktu
pengosongan lambung memanjang secara nyata saat proses persalinan berlangsung
dan diberikan obat analgesik. Sebagai akibatnya, makanan dan sebagian besar obat
yang dimakan tetap berada di lambung dan tidak diabsorpsi; melainkan, dapat
dimuntahkan dan teraspirasi Terdapat kecenderungan memberikan cairan dengan
jumlah yang terbatas untuk wanita in partu.
CAIRAN INTRAVENA.
persalinan yang lebih lama, pemberian glukosa, natrium dan air untuk wanita yang
sedang berpuasa dengan kecepatan 60 sampai 120 ml per jam, efektif untuk mencegah
dehidrasi dan asidosis (Tabel13-3).
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-intranatal-56182469101a9
9/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-intranatal-56182469101a9
10/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
ANALGESIA.
Seperti tercantum pada Tabel13-3, analgesi paling sering mulai diberikan
berdasarkan rasa nyeri pada wanita yang bersangkutan. Jenis analgesia, jumlahnya,
dan frekuensi pemberian hendaknya didasarkan pada kebutuhan untuk
menghilangkan nyeri di satu pihak, dan kemungkinan melahirkan bayi yang sakit di
lain pihak Penetapan waktu, metoda pemberian, dan ukuran dosis awal serta lanjutan
obat-obat
analgesik yang bekerja secara sistemik sangat didasarkan pada interval waktu yang
diharapkan sampai pelahiran. Oleh karenanya, pemeriksaan vagina berulang sebelum
memberikan analgetik lebih banyak sering kali dapat diterima. Dengan munculnya
gelaja-gejala khas persalinan kala dua, yaitu dorongan untuk mengejan, status serviks
dan bagian terbawah janin harus dievaluasi kembali.
11/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
AMNIOTOMI.
Jika amniotomi dilakukan, harus diupayakan menggunakan teknik aseptik.
Yang penting, kepala janin harus tetap berada di serviks dan tidak dikeluarkan dari
panggul selama prosedur; karena tindakan seperti itu akan menyebabkan prolaps tali
pusat.
12/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
(maksimal 60 merit). Ibu dapat dianjurkan untuk ganti posisi meneran : miring,
jongkok, atau merangkak. Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi. Bila bayi
belum lahir setelah dipimpin meneran selama 2 jam (primipara) atau I
jam(multipara), segera lakukan rujukan.
Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 - 6 cm, pasang handuk
bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu. Ambit kain bersih. melipat 1/3
bagian dan diletakkandibawah bokong, ibu. Buka Cutup partus set. Pasang
sarung Langan D FT.
Menolong kelahiran bayi
Saat sub-ocsiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum
dengandialas lipatan kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan
puneak kepalaagar tidak terjadi defleksi yang tertalu cepat saat kepala lahir.
Minta ibu untuk tidak meneran dengan bernafas pendek- pendek).
Mengusapkan kasa/ kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan
darah.Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir
lakukan penghisapan lendir De Lee. Periksa adanya lilitan tali pusat pada
leherjanin.
Tunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
Setelah kepala janin menghadap papa ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietalkepala janin, tarik ke arah bawah sampai bahu anterior/ depan
lahir, kemudian tarik secara hati- hati ke alas sampai bahu posterior/
belakang lahir. Bila terdapat lilitan tali pusat yang terlalu eras hingga
menghambat putaran
paksi luar atau lahirnya bahu, mintaibu berhenti meneran, dengan perlindungan
tangan kiri, pasang klem di dua tempat padatali pusat dan potong tali pusat
diantara kedua klem tersebut.
Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian kepala) dan keempat
jari pada bahudan dada, pung gung janin, sementara tangan kiri memegang
lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri punggung kearah bokong
dantungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk
13/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
Kala IV (Pengawasan).Dimana salami 1 - 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutamaterhadap bahaya perdarahan post parfum
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
sabun dan air bersih mengalir kemudian keringan tangan dengan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dankering.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa
dalam.
6. Masukkan oksitasin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai
sarung tanganDTT) dan setril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik)
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
15/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
Jika ada pewarna mekonium pd air ketuban, perlu dilakukan persiapan dan
upaya antisipatif utk melahirkan bayi dgn cairan ketuban yg
mengandung mekonium
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih
memakai sarungtangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan
rendamkan dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.
10. Periksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi atau saat relaksasi uterus
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan
16/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis
dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah
kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri
dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong
dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk
tangan kiri diantara kedua lutut janin)
25. Melakukan penilaian selintas : 1) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal. Jika
plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan
menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.
17/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai
dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorso- kranial).
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-
hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan
lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan
kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap,
dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan
pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik.
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
18/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan
kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila
ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
57. Mencuci tangan dengan sabun dan air
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Klien mengungkapkan
meringis lagi.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-intranatal-56182469101a9
19/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
Kriteria hasil
Klien mengungkapkan
kenyamanan psikologis dan
fisiologisnya.
Klien mengungkapkan
ansietasnya berkurang /
hilang.
tepat.
20/22
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
5/19/2018 LaporanPendahuluanIntraNatal-slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2005). Pelatihan APN. Retrieved October 18, 2008, from Instalasi Kesehatan
Reproduksi Pemalang: http://kesehatanreproduksi.tripod.com/apn.html (Diakses tanggal
04 Juli 2014)
http://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-persalinan-
normal.html#.U7af59ySyeI (Diakses tanggal 04 Juli 2014)
22/22