Anda di halaman 1dari 3

PAPER TENTANG SOCIETY CULTURE YANG

MEMPENGARUHI CORPORATE CULTURE

Nama : Ari Indriyani

Nim : 30401800373

Matkul: Bisnis internasional

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


pasar Arab Saudi harus dapat menyesuaikan dengan nilai-nilai budaya Islam. Apabila tidak
dapat mengontrol adanya perbedaan budaya tentunya pemasaran tidak akan berjalan lancar.
Bisnis internasional sebagai perdagangan lintas batas ini semakin berkembang dari tahun ke
tahunnya mengingat tingginya permintaan pasar maupun persaingan dalam bisnis. Semakin
kompleksnya tantangan dalam bisnis internasional ini mendorong para aktor pasar untuk
mengatasi adanya perbedaan nilai atau norma maupun sikap dan pola perilaku untuk mampu
mengontrol interaksi antara aktor dalam pasar (Czinkota & Ronkainen, 2013). Menurut
Bhaskaran (2007) maksud budaya dalam bisnis internasional adalah hal yang merujuk pada
etnis, adat istiadat dan juga kepercayaan dalam berperilaku bisnis maupun negara tempat
pemasaran. Sedangkan menurut Czinkota & Ronkainen (2013) budaya adalah suatu pola
pemikiran yang terintergrasi sebagai karakteristik anggota suatu kelompok marsyarakat
dengan kelompok lainnya yang bersifat berkelanjutan dan konservatif.  
Selain itu, kebudayaan nasional juga penting dalam menentukan model interaksi apa yang
akan terjadi dalam bisnis internasional oleh para aktor bisnis (Leung, et al., 2005). Contoh
kebudayaan nasional yang mempengaruhi bisnis internasional yaitu nilai, struktur,
kepercayaan, norma dan perilaku yang diterapkan oleh kelompok nasional, baik aktor negara
ataupun aktor non-negara (Leung, et al., 2005). Pengertian budaya memiliki beberapa poin di
dalamnya, yaitu bahasa, nilai-nilai dalam masyarakat, artifak materi dan perasaan dalam
masyarakat. Terdapat strategi-strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam menghadapi
perbedaan budaya, yakni pertama mendukung dan menghargai budaya lokal, mempererat
hubungan dengan masyarakat setempat, melibatkan pekerja tenaga kerja lokal sebagai cara
untuk dapat memahami budaya, menyelaraskan antara produk dan budaya dan dapat
meciptakan masyarakat yang menerima dan paham akan produk dari perusahaan. Namun
perlu diketahui bahwa bisnis internasional juga dapat menyebabkan begesernya tradisi
masyarakat seperti pola konsumsi, gaya berpakaian maupun organisasi sosial (Czinkota &
Ronkainen, 2013).
Menurut Cateora, et. al (2011) terdapat sepuluh poin dalam budaya yang mempengaruhi
bisnis internasional, yaitu bahasa, tulisan, agama, nilai, cara dan adat, elemen material,
estetika, pendidikan, institusi sosial dan sumber pengetahuan kultural. Poin pertama, bahasa
yang menjadi poin utama dalam komunikasi untuk melakukan pemasaran bisnis
seperti language aids, language provides dan language capability. Selanjutnya, tulisan atau
bahasa non-verbal yang fokus terhadap waktu, ruang, harta benda, pola pertemanan dan
perjanjian bisnis (Czinkota & Ronkainen, 2013). Ketiga, agama sebagai pedoman tata cara
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, nilai selaku kepercayaan masing-masing
individu yang kemudian terapkan ke perilaku. Kelima, cara dan adat masing-masing negara
berbeda sehingga harus dapat menyesuaikan pemasarannya dengan strategi cultural
convergance. Selanjutnya, elemen material meliputi kondisi ekonomi, sosial dan finansial
mempengaruhi aktivitas ekonomi. Ketujuh, estetika seperti simbol, warna, musik dan lain-
lain akan mempengaruhi strategi pemasaran untuk mengidentifikasi brand sesuai selera
masyarakat. Pendidikan menjadi wadah berbagi budaya dan saling memahami masing-
budaya. Kemudian kinerja pemasaran institusi sosial turut berpengaruh pemasaran produk.
Terakhir, sumber pengetahuan budaya yang memerlukan keahlian sehingga komunikasi,
penelitian dan juga edukasi berjalan dengan baik (Czinkota & Ronkainen, 2013).
Contoh kasus bahwa budaya dapat mempengaruhi bisnis internasional adalah penjualan
album musik di Arab Saudi. Arab Saudi sebagai negara berpenduduk mayoritas Islam
menegakkan hukum-hukum kesopanan yang ketat pada wanita sesuai dengan budaya dan
hukum Islam, yang mana melarang menunjukan kulit selain wajah dan tangan. Seperti yang
kita ketahui bahwa banyak cover album dari penyanyi pop wanita yang menggunakan
pakaian terbuka sehingga hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai budaya Islam.
Kemudian kebijakan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi oleh pihak perusahaan adalah
harus menyensor cover album yang dianggap ‘seksual’ dan melanggar nilai-nilai budaya
Islam (Gordon, 2015). Perusahaan rekaman dalam melakukan strategi pemasaran pun juga
dituntut untuk dapat memahami akan keyakinan dan tradisi budaya dari setiap pasar.
Sehingga seluruh perusahaan rekaman jika ingin memasarkan produknya ke pasar Arab Saudi
harus menyesuaikan cover album untuk menghindari pelanggaran (Gordon, 2015).
Dalam mengontrol masuknya perusahaan asing, Arab Saudi memiliki CPVP sebagai lembaga
pemerintah yang mempekerjakan polisi agama atau Muttawa, untuk memastikan bahwa
warga mematuhi ajaran-ajaran Islam, terutama yang berkaitan dengan pakaian, sosialisasi,
moralitas dan doa (Lakrtiz, 2017). Muttawa ini bertugas dalam menyeleksi dan menyensor
cover album untuk masuk ke pasar Arab Saudi. Beberapa contoh cover album yang telah
dirubah untuk menyesuaikan nilai-nilai budaya Islam adalah Katy Perry, Lady Gaga,
Madonna, Mariah Carey, Christina Aguilera hingga Miley Cyrus. Dapat dilihat bahwa
perusahaan dalam melakukan pemasaran harus dapat menyesuaikan diri dengan budaya dari
target pasarnya agar tetap mendapatkan profit.
Kesimpulannya, bisnis internasional memperhatikan aspek budaya sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku bisnis. Dengan budaya, kita dapat menilai perilaku bisnis dan
memahami perbedaan antar aktor. Budaya juga mempengaruhi proses berjalannya bisnis
karena budaya merupakan suatu struktur yang berproses secara turun menurun. Budaya
dalam konteks bisnis internasional ini membantu kita untuk dapat mengontrol adanya
perbedaan nilai-nilai dan norma dalam interaksi antara aktor di pasar. Pemasaran perusahaan
akan berjalan lancar apabila berhasil adaptasi dan toleransi terhadap budaya pasar setempat.
Seperti yang dilakukan oleh perusahaan rekaman dalam memasuki

Anda mungkin juga menyukai