TINJAUAN PUSTAKA
menuntut daya saing tinggi dengan Negara lain. Tentu saja dengan
10
meliputi:
perpajakan;
11
sosial budaya maupun politik perubahan ini dipengaruhi oleh faktor internal
12
karena masih ada sesuatu yang harus dipersiapkan lebih matang maka
(KUP),
13
(PPN/PPnBM),
Sangketa Pajak,
Daerah,
Paksa,
Pajak,
14
Perpajakan (KUP),
Surat Paksa
15
(WP).
yaitu 10%, 15% dan 30% menjadi tarif tunggal 28% di tahun
16
bagi perusahaan.
17
kepatuhan WP.
luar negeri adalah pembayaran pajak di muka bagi orang pribadi yang
18
sebesar 10% dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 1,32 juta dengan paling
menjadi undang-undang.
a. Pengenaan tarif 20% lebih tinggi dari tarif normal untuk WP non
b. Pengenaan tarif 100% lebih tinggi dari tarif normal untuk WP non
c. Pengenaan tarif 100% lebih tinggi dari tarif normal untuk WP non
19
penghasilan bruto.
infrastruktur sosial
Indonesia.
a. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh lembaga atau badan nirlaba
20
UU PPh.
pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan kena pajak baik untuk
10%, 15% dan 30% [UU No. 17 tahun 2000 pasal 17 ayat (1b)], sedangkan
tunggal sebesar 28%. Kemudian, dalam ayat 2a diatur lebih lanjut bahwa
mulai tahun pajak 2010 tarif yang berlaku diturunkan lagi menjadi 25%.
dimana tarif PPh Badan menggunakan tarif tunggal 28% untuk tahun pajak
2009 (Pasal 17 ayat 1 huruf b) dan berubah menjadi 25% untuk tahun pajak
Sesuai Pasal 31E ayat (1) menyatakan bahwa : Wajib Pajak badan
21
Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan
dalam negeri dan subjek Pajak Badan Luar Negeri. Subjek Pajak
dan berakhir pada saat badan tersebut dibubarkan atau tidak lagi
22
dimulai pada saat menjalankan usaha melalui BUT atau pada saat
Indonesia.
PPh) adalah :
yang berlaku;
APBD;
23
Fungsional Negara.
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang
selisih kurs).
1. Laba Usaha,
termasuk :
24
apapun;
pengembalian pajak,
5. Dividen,
harta,
25
kenikmatan;
syarat :
26
dan;
modal disetor.
pegawai;
27
Indonesia.
11. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga
28
dikatakan sehat dan berjalan baik sehingga dapat memenuhi kewajiban dan
mengenai arti kinerja keuangan yaitu keadaan atau potensi keuangan yang
dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan keuangan dapat
dijadikan jendela untuk melihat kondisi atau aktivitas yang telah dijalankan
adalah :
29
batas kredit;
laporan keuangan.
pada masa yang akan datang. Informasi yang tersedia dalam laporan
30
tertentu;
tertentu;
31
sebagai berikut :
1. Neraca
32
lain yang telah diterima oleh bak dari nasabah secara tunai atau
umum konvensional.
33
posisi devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktivtas lainnya.
34
berikut :
1. Permodalan (capital)
35
berikut :
CAR = x 100%
Keterangan :
36
dengan profil resiko peringkat dua, 10% sampai kurang 11% dari
dengan 14% untuk bank dengan profil peringkat empat dan lima.
berikut :
total kredit,
37
sebagai berikut :
RORA =
3. Manajemen (Management)
38
4. Earning (Rentabilitas)
39
Return On Assets =
b. Return On Equity
40
berikut :
NIM=
(BOPO)
sebagai berikut :
41
5. Likuiditas (Liquitdity )
a. Cash Ratio
Cash Ratio =
42
money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari
dengan indikator.
43
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
44
45
Uji Beda
X1 = Capital X1 = Capital
X2 = Assets X2 = Assets
X3 = Management X3 = Management
X4 = Earnings X4 = Earnings
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Sumber : Penulis, 2014
2.4 Hipotesis
46
dengan maksud untuk diuji secara empiris. Hipotesis merupakan dugaan atau
jawaban sementara terhadap masa;ah yang diteliti, melalui analisis data yang
2008.
47