Anda di halaman 1dari 4

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

PENGUMPULAN DATA

DI SUSUN OEH
MOH AGUNG
P10118090

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
Pengumpulan Data
Hal yang penting dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data adalah menetapkan
prioritas data mana yang diperlukan. Apa yang menjadi prioritas masalah kesehatan dalam
program tersebut. Prioritas masalah ini bisa ditetapkan dengan menimbang frekuensi kejadian
(insidensi, prevalensi, mortalitas), tingkat keparahan (case-fatality rate, hospitalization rate,
disability rate, years of potential rate, quality-adjusted life year lost), biaya yang dikeluarkan
terkait dengan masalah tersebut (baik langsung maupun tidak langsung), kemungkinan
pencegahan dan penularan penyakit tersebut serta perhatian publik terhadap masalah kesehatan
tersebut.
Selain itu, penting juga penetapan sistem surveilans yang dianut dalam pengumpulan data
ini, apakah berupa pelaporan atau pelacakan di lapangan. Pengumpulan data terjadi di puskesmas
dan dinas kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk pengumpulan data di puskesmas di peroleh dari
kegiatan pencatatan dan pelaporan bidan, dokter praktek, petugas imunisasi, petugas P2PL.
pengumpulan data di dinas kesehatan dilakukan pada masing-masing subdin yang bersangkutan
kemudian data dilaporkan ke unit surveilans terpadu untuk di lakukan kegiatan analisis.
A. Pengumpulan dan substansi data di tingkat puskesmas
Pengumpulan dan substansi data di tingkat puskesmasPengumpulan data ditingkat
puskesmas melibatkan bidan atau bidan desa, masyarakat (posyandu lansia, balita) data
dikumpulkan ke bidan diwilayah kerjanya, dokter praktek, petugas imunisasi, dan petugas
program di P2PL puskesmas (penyakit kolera, tipus perut klinis, disentri, diare, TBC paru
BTA +, Tersangka TBC Paru, Kusta PB,Kusta MB, Tetanus, Difteri, Batuk rejan, Sifilis,
Gonorhoe, Frambusia, DBD, Demam Dengue, Campak, Hepatitis Klinis, Malaria Falsiparum,
Malaria Vivax, Malaria Mix, Malaria klinis, Filariasis, Diabetes Milites, Hipertensi, Influensa,
Pneumonia)
B. Pengumpulan data dan substansi di tingkat Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Kegiatan pengumpulan data selama ini dilakukan pada masing-masing program. Data
yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah data yang berasal dari
Puskesmas, Poliklinik, Rumah Bersalin, Rumah Sakit.
Tahap ini merupakan permulaan kegiatan surveilans yang sangat penting untuk
menghasilkan data kejadian penyakit yang baik. Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan
secara aktif dan pasif .
Sumber data yang bisa digunakan dalam surveilans antara lain: Laporan penyakit,
Pencatatan kematian, Laporan wabah, Pemeriksaan laboratorium, Penyelidikan peristiwa
penyakit, Penyelidikan wabah, Survey/Studi Epidemiologi, Penyelidikan distribusi vektor dan
reservoir, Penggunaan obat-serum-vaksin, Laporan kependudukan dan lingkungan, Laporan
status gizi dan kondisi pangan, dan sebagainya.
Sedangkan jenis data surveilans meliputi: Data kesakitan, Data kematian, Data
demografi, Data geografi, Data laboratorium, Data kondisi lingkungan, Data status gizi, Data
kondisi pangan, Data vektor dan reservoir, Data dan informasi penting lainnya.
Dilihat dari frekuensi pengumpulannya, data surveilans dibedakan dalam empat kategori:
a. Data rutin bulanan, yang digunakan untuk perencanaan dan evaluasi. Misalnya: data yang
bersumber dari SP2TP, SPRS;
b. Data rutin harian dan mingguan, yang digunakan dalam Sistem Deteksi Dini pada
Kejadian Luar Biasa (SKD KLB). Misalnya: data yang bersumber dari Laporan Penyakit
Potensial Wabah (W2)
c. Data insidensil. Misalnya: Laporan KLB (W1)
d. Data survey.
Adapun syarat yang dibutuhkan agar data surveilans yang dikumpulkan berkualitas adalah
sebagai berikut:
1. Memuat informasi epidemiologi yang lengkap. Misalnya
 Angka kesakitan dan angka kecacatan menurut umur, jenis kelamin dan tempat tinggal
 Angka cakupan program 
 Laporan Faktor Risiko Penyakit
2. Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus dan sistematis
3. Data kejadian penyakit yang dikumpulkan selalu tepat waktu, lengkap dan benar  
4. Mengetahui dengan baik sumber data yang dibutuhkan, misalnya dari Puskesmas, pelayanan
kesehatan swasta, laporan kegiatan lapangan Puskesmas, dan sebagainya 
5. Menerapkan prioritas dalam pengumpulan data yang diutamakan pada masalah yang
signifikan.
Pengumpulan dilakukan dengan cara: aktif dan pasif.
1. Pengumpulan data secara aktif dilakukan dengan cara mendapatkan data secara langsung dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, melalui kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi, surveilans aktif puskesmas/rumah sakit, survei khusus, dan
kegiatan lainnya.
2. Pengumpulan data secara pasif dilakukan dengan cara menerima data dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, dalam bentuk rekam medis, buku register
pasien, laporan data kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan masyarakat dan bentuk
lainnya.
Penyelenggaraan Berdasarkan Aktifitas Pengumpulan Data

1. Pola Kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku
untuk penanggulangan KLB dan atau wabah dan atau bencana
2. Pola Selain Kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang
berlaku untuk keadaan diluar KLB dan atau wabah dan atau bencana

Persyaratan pengumpulan data

1. Data yang dikumpulkan memuat informasi epidemiologi seperti : kesakitan atau kematian
menurut umur, jenis kelamin, tempat tinggal, status imunisasi dsb.
2. Pengumpulan dilaksanakan teratur dan terus menerus.
3. Data yang dikumpulkan selalu tepat waktu

Anda mungkin juga menyukai