Anda di halaman 1dari 22

MASALAH PENDIDIKAN DAN PENANGGULANGANNYA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. KH. Wahyudi Widodo, MBA, M.Pd.I

Oleh (NIM) :
Mila Sukma Dewi (1977011442)
Hikmatun Habsari (1977011447)
Ahmad Hisyam (1977011450)
Annisa Lailatul Wildaniati (1977011463)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI MA’HAD ALY AL – HIKAM
MALANG

DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho – Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Ilmu Pendidikan yang berjudul
“Masalah Pendidikan dan Penanggulangannya”.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu selaku
dosen kami dalam pembelajaran mata kuliah Ilmu Pendidikan dan teman – teman
yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam kami, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan informasi mengenai “Masalah Pendidikan dan
Penanggulangannya” bagi para pembacanya.
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran guna
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila terdapat kata
– kata yang kurang berkenan maupun kekurangan dalam makalah ini, kami mohon
maaf.
Semoga bermanfaat.

Malang, Desember 2020

Penyusun

i | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang .................................................................................. 1


b. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
c. Tujuan Masalah ................................................................................. 1

BAB II ISI

a. Pengertian Pendidikan ....................................................................... 2


b. Sistem Pendidikan di Indonesia ......................................................... 3
c. Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia ............................................ 4
d. Permasalahan Aktual Pendidikan Indonesia ....................................... 10
e. Solusi Masalah Pendidikan di Indonesia ............................................ 14

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ....................................................................................... 18
b. Saran ................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19

ii | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan – persoalan
baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Indonesia merupakan Negara yang mutu pendidikannya rendah jika
dibandingkan dengan negara – negara lain bahkan sesame anggota negara ASEAN
pun kualitas SDM bangsa Indonesia maksud dalan peringkat paling rendah. Hal ini
terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal.
Hal ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa sangat
minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin
rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang professional, biaya pendidikan
mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk
itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari
kecilnya rata – rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, provinsi
maupun kota dan kabupaten.
Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi
dalam dunia pendidikan dalam bentuk makalah yang berjudul “Masalah Pendidikan
di Indonesia dan penanggulangannya”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pendidikan ?
2. Bagaiamana Sistem Pendidikan di Indonesia ?
3. Apa saja Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia?
4. Apa saja Permasalahan Aktual Pendidikan Indonesi ?
5. Bagaimana Solusi Masalah Pendidikan di Indonesia ?
C. TUJUAN MASALAH
Makalah ini disusun untuk mengetahui apa saja yang menjadi masalah
dalam pendidikan di Indonesia dan bagaimana cara mengatasi agar nantinya dapat
diterapkan oleh pengajar dan peserta didik di semua kalangan.

1 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


BAB II
ISI
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. Secara etimologi kata pendidikan dalam bahasa Inggris
disebut education yang berasal dari bahasa latin yaitu educatum yang tersusun atas
dua kata yaitu “E” dan “Duco”. Kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke
luar atau dari sedikit menjadi banyak, sementara Duco berarti perkembangan atau
sedang berkembangan. Hal ini secara etimologi, pengertian pendidikan adalah
menjadi berkembang atau bergerak dari dalam keluar atau dengan kalimat lain,
pendidikan berarti proses mengembangkan kemampuan diri sendiri (inner ibilities)
dan kekuatan individu. Kata education sering juga dihubungkan dengan Educere
(bahasa latin) yang berarti dorongan (propulsion) dari dalam keluar. Artinya untuk
memberikan pendidikan melalui perubahan yang diusahakan melalui latihan atau
praktik. Oleh karena itu definisi pendidikan mengarah untuk suatu perubahan
terhadap seseorang untuk menjadi lebih baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang – Undang SISDIKNAS no. 20 tahun
2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri,
kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian serta akhlak mulia. KBBI menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari
kata “didik” dan mendapat imbuhan pe– dan akhiran –an, yang berarti proses atau
cara perbuatan mendidik. Maak definisi pendidikan menurut bahasa yakni
perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelompok orang dalam usahanya
mendewasakan manusia lewat pelatihan dan pengajaran.
Berikut ini adala pengertin menurut para ahli :
1) Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak – anak yang
bermaksud menuntun segala kekuatan kodrati pada anak – anak itu supaya
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mampu menggapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi – tinginya.

2 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


2) Plato
Pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu perkembangan individu
dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya
kesempurnaan.
3) John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan – kecakapan
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual maupun daya
emosional atau perasaan ke arah alam dan sesama manusia. Kemudian
pendidikan merupakan proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini
mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa
dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan
untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Semua proses ini melibatkan
pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok
dimana dia hidup.
4) Abdullah Ibnu Al – Muqaffa
Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan
menguatkan dan mencapai peradaban yang tinggi (kesempurnaan) yang
merupakan santapan akal dan rohani.
5) Jean – Jacqus Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
kanak – kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
B. Sistem Pendidikan di Indonesia
Indonesia saat ini sedang menganut sistem Pendidikan Nasional. Namun, sistem
Pendidikan Nasional masih belom dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ada
bebrapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya :
1) Sistem Pendidikan Indonesia yang Berorientasi pada Nilai
Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta
didik diberi oengajaran tentang kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan dan
sebagainya. Nilai ini disampaikan melalui pelajaran PKN, bahkan nilai ini juga
disampaikan pada tingkat pendidikan menengah dan perguruan tinggi.
2) Indonesia Menganut Sistem Pendidikan Terbuka

3 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


Dalam sistem ini, peserta didik dituntut untuk dapat bersaing dengan teman,
berfikir kreatif dan inovatif.
3) Sistem Pendidikan Beragam
Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya dan lain –
lain. Serta pendidikan Indonesia terdiri dari pendidikan formal, non – formal
dan informal.
4) Sistem Pendidikan yang Efisien dalam Pengelolaan Waktu
Di dalam KBM, waktu diatur sedemikian rupa agar peserta didik merasa
terbebani dengan materi pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu
singkat atau sebaliknya.
5) Sistem Pendidikan yang Disesuaikan dengan Perubahan Zaman
Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum dengan
keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering mengalami
perubahan / pergantian dari waktu ke waktu, hingga sekarang Indonesia
menggunakan kuriulum K – 13.
C. Masalah Pokok di Indonesia
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial
budaya masyarakat. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa –
apa jika tidak singkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara
bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem,
dimana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian
rupa sehingga permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan
dengan masalah – masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri.
Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari
kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya, darimana murid –
murid sekolah tersebut berasal, serta masih banyak lagi faktor – faktor lainnya di
luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan
juga sangat kompleks, menyangkut banyak komponen dan melibatkan banyak
pihak.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang di hadai oleh dunia pendidikan di
tanah air kita, yaitu :

4 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


a. Bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan
pendidikan.
b. Bagaimana pendidikan dapat membeli peserta didik dengan ketrampilan
kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan
masyarakat.
Dari kedua masalah pokok tersebut maka permasalahan pokok yang pertama
yaitu mengenai masalah pemerataan pendidikan dan masalah pokok yang kedua
menyangkut masalah mutu, efisien dan relevansi penididikan.
Berikut ini adalah jenis – jenis permasalahan pokok pendidikan :
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
Dalam rangka memajukan bangsa dan kebudayaan nasional serta
melaksanakan fungsi dalam mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas demi pembanggunan, maka perlu ditekankan bahwa pendidikan
di Indonesia harus mampu pelaksanakan pendidikan yang merata. Adapun
yang dimaksud pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan
program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi seluruh warga Negara Indonesia untuk dapat memperoleh
pendidikan atau biasa disebut perluasan kesempatan belajar. Pemerataan
pendidikan mencangkup dua aspek penting yaitu equalitydan
equity.equality atau persamaan menggandung arti persamaan kesempatan
untuk memeperoleh pendidikan, sedangkan equity bermakna keadilan
dalam memperoleh kesempatan pendidikan yang sama diantara berbagai
kelompok dalam masyarakat. Sehingga dalam hal ini masalah pemerataan
pendidikan dikatakan timbul apabila masih banyak warga Negara
khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat mengenyam pendidikan atau
dapat dikatakan tidak dapat ditampung di dalam sistem atau lembaga
pendidkan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Sejak awal perhatian terhadap pemerataan pendidikan telah mulai
diganjarkan secara yuridis. Bagi anak – anak usia sekolah, mendapatkan
kesempatan untuk mengenyam pendidikan terutama SD merupakan hal
yang sangat penting. Diharapkan mereka dapat memperoleh bekal dasar

5 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


seperti kemampuan membaca, menulis dan berhitung sehingga mampu
mengikuti perkembangan bangsa.
Permasalahan pemerataan dapat terjadi karena kurang terorganisirnya
koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga
daerah terpencil. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sehingga menyebabkan
control pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak
menjangkau daerah terpencil. Jadi hal ini dapat mengakibatkan mayoritas
penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak dapat mengenyam
pendidikan sebagaimana mestinya.
2. Masalah Mutu Pendidikan
Mutu diartikan sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot.
Pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat
menghasilkan tenaga professional yang berkualitas sesuai kebutuhan
Negara dan bangsa saat ini. Dalam dunia pendidikan, mutu pendidikan
menjadi sorotan karena sangat berperan besar dalam menentukan kualitas
sumber daya manusia yang telah tercetak melalui pendidikan. Sejalan
dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap
jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanankan. Peningkatan
mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses,
guru, sarana dan prasarana serta anggaran yang digunakan untuk
menjalankan pendidikan.
Mutu pendidikan menjadi suatu permasalahan apabila hasil dari
pendidikan tersebut belum mampu mencapai taraf yang diharapkan yaitu
menghasilkan keluarn berupa tenaga profesional yang berguna bagi
bangsanya. Penetapan mutu hasil pendidikkan pertama dilakukan oleh
lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan
sistem sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan kerja,
penilaian dilakukan oleh lembagai pemakai sebagai konsumen tenaga
dengan sistem tes unjuk kerja.
Jika tujuan dari pendidikan nasional dijadikan sebagai kriteria kelulusan
suatu mutu pendidikan, maka keluaran dari suatu sistem pendidikan

6 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


menjadikan pribadi yang bertaqwa, madiri dan berkarya, anggota
masyarakat yang sosial dan bertanggung jawab, warga Negara yang cinta
pada tanah airdan memiliki rasa kesetiakawanan sosial. Dengan demikian
keluaran tersebut diharapkan mampu mewujudkan diri sebagai manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya serta lingkungannya,
Terkadang orang melakukan penilaian salah terhadap mutu pendidikan.
Banyak yang berpendapt bahwa mutu pendidikan dapat dinilai dari hasil
akhir belajar siswa, misalkan saja nilai UN (ujian nasional). Sesungguhnya
mutu pendidikan yang baik hanya akan didapatkan oleh seseorang melalui
proses belajar yang baik pula. Memahami dan mengikuti dengan baik proses
belajar sehingga diharapkan dapat menunjukkan hasil belajar yang bermutu.
Meskipun hasil akhir terlihat memuaskan dari segi nilai, namun jika tidak
mengikuti proses dengan baik maka hasil tidak akan tercipta keluaran
bermutu secara pribadi masing – masing. Sehingga proses pendidikan
sangat menentukan mutu pendidikan.
Masalah mutu pendidikan yang harus disoroti dan diusahakan
penanggulangannya di Indonesia adalah masalah pemerataan mutu
pendidikan teruama antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan.
Pemerataan ini sangat penting adanya agar peningkatan mutu pendidikan
dirasakan oleh semua siswa di berbagai pelosok tanah air sehingga nantinya
memberi dampak positif terhadap munculnya profesional di tanah air ini.
3. Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem
pendidikan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan
efisiensinya tinggi. Jika terjadi sebaliknya maka efisiensinya rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting, yaitu :
a. Bagaimana tenaga pendidikan difungsikan.
b. Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan digunakan.
c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan.
d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga.

7 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


Jika dikaitkan dengan permasalahan nyata di masyarakat, maka masalah
efisiensi pendidikan yang pelu memperoleh sorotan yaitu perihal
pengangkatan, penempatan dan pengembangan tenaga.
Pengangkatan yang dimaksud disini adalah pengangkatan tenaga
kependidikan untuk memenuhi kebutuhan dilapangan. Namun masalah
yang terjadi dalam pengangkatan ini adalah kesenjangan antara tenaga yang
berlomba – lomba untuk mendapakan pengangkatan dengan kuota
pengangkatan yang sangat terbatas. Kebutuhan lapangan tidak mampu
menampung semua tenaga kependidikan yang ada, sehingga hal ini berarti
keberadaan tenaga tersebut tidak dapat segera difungsikan.
Begitu pula dengan masalah penempatan, di Indonesia masalah
penempatan guru masih saja terjadi dalam lingkungan pendidikan.
Seringkali ditemukan bahwa seorang guru mengajar suatu bidang studi yang
tidak sesuai dengan lulusannya. Hal ini juga dikarenakan oleh masalah jatah
pengangkatan yang kurang efisien sehingga ada sekolah dengan jumlah
guru bidang studi tertentu berlebihan namun kekurangan guru untuk suatu
bidang studi. Sehingga keberadaan guru yang berlebihan akan dialokasikan
oleh sekolah untuk mengajarkan bidang studi yang gurunya kurang
meskipun diluar kewenangan guru tersebut. Misalkan saja guru IPA harus
mengajarkan budi pekerti atau agama. Hal ini tentu menunjukkan bahwa
kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan atau memfungsikan tenaga
kependidikan.
Jika ditinjau dari masalah pengembangan tenaga kependidikan maka
kaitannya adalah penanganan pengembangan tenaga pelaksana di lapangan
sangat lambat. Sebagai salah satu contohnya yaitu kesiapan tenaga
kependidikan dalam menyambut kurikulum baru. Meskipun ada suatu
pembekalan namun para tenaga kependidikan seringkali beranggapan
bahwa perubahan kurikulum terlalu cepat dan tidak dibarengi oleh kesiapan
dari tenaga pendidik. Kesiapan ini kurang dikarenakan pengembangannya
dilapangan juga sangat lambat yaitu berupa penggalakan penyuluhan,
latihan, lokakarya serta penyebaran buku panduan baru yang kurang cepat
dalam pelaksanaannya. Sehingga masih ada istilah keterlambatan.

8 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


Keputusan untuk memberlakukan kurikulum ini pun menjadi perbincangan
pro dan kontra sehingga memerlukan waktu lama untuk menyepakatinya.
Sehingga hal ini dianggap bahwa proses pendidikan kurang efektif dan
efisien.
Masalah efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana sering juga
terjadi dalam dunia pendidikan. Kurangnya perencanaan dalam pengadaan
sarana dan prasarana dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sebagai
salah satu contoh yaitu adanya pengadaan sarana pembelajaran tanpa
dibarengi dengan pembekalan kemampuan dan keterampilan dari pemakai.
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Sesuai dengan tujuan dari pendidikan adalah menyiapkan sumber daya
manusia untuk pembangunan. Oleh karena itu sistem pendidikan harus
dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Jika hal itu tidak dapat teratasi maka telah mencakup masalah relevansi
pendidikan.
Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak sesuainya
sistem pendidikan dengan keperluan pembangunan nasional. Masalah ini
berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan
dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau institusi yang
membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan
pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal
untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga
dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu,
yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak
siap untuk bekerja.
Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan ketahanan
nasional. Oleh sebab itu, perlu keterpaduan di dalam perencanaan dan
pelaksanaan pendidikan dengan pembangunan nasional tersebut. Sebagai
contoh pendidikan di sekolah harus di rencanakan berdasarkan kebutuhan
nyata dalam pembangunan nasional kedepannya yang telah terencana, serta

9 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


memperhatikan ciri-ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan
lingkungan di wilayah – wilayah lingkungan tertentu.
Luaran pendidikan dalam hal ini diharapkan dapat mengisi beraneka
ragam sektor pembangunan seperti produksi, sektor jasa dan lain – lain baik
dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan mampu
memmenuhi segala tuntutan pembangunan nasional tersebut maka relevansi
pendidikan dianggap tinggi.
D. Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia
Permasalahan aktual berupa kesenjangan – kesenjangan antara apa yang
diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan yang pada saat
ini kita hadapi perlu ditanggulangi secepatnya. Permasalahan aktual pendidikan
meliputi masalah – masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan
guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.
Masalah aktual dibagi menjadi dua, yaitu mengenai konsep dan mengenai
pelaksanaannya. Misalnya, munculnya kurikulum baru merupakan masalah konsep.
Maksudnya, apakah kurikulum tersebut cukup andal secara yuridis dan secara
psikologis ataukah tidak. Jika tidak, timbulah masalah pelaksanaan atau masalah
operasional.
Berikut masalah aktual pendidikan yang ada di Indonesia :
1. Masalah keutuhan pencapaian sasaran
Pada Undang – Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab II pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional
ialah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Kemudian dipertegas
lagi di dalam GBHN butir 2a dan b tentang Arah dan Tujuan Pendidikan
bahwa yang dimaksud dengan manusia utuh adalah manusia yang sehat
jasmani dan rohani, manusia yang memiliki hubungan vertikal (dengan
Tuhan), horizontal (dengan lingkungan dan masyarakat) dan konsentris
(dengan diri sendiri); yang berimbang antara duniawi dan ukhrawi. Tetapi
di dalam pelaksanaanya pendidikan afektif belum ditangani semestinya.
Kecenderungan mengarah kepada pengutamaan pengembangan aspek
kognitif. Untuk itu banyak hambatan yang perlu dihadapi untuk mencapai

10 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


sasaran secara utuh. Adapun hambatan yang harus dihadapi adalah sebagai
berikut :
a. Beban kurikulum sudah terlalu syarat.
b. Pendidikan afektif sulit diprogramkan secara eksplisit, karena
dianggap menjadi bagian dari kurikulum tersembunyi yang
keterlaksanaannya sangat tergantung pada kemahiran dan
pengalaman guru.
c. Pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu, sehingga
memerlukan ketekunan dan kesabaran pendidik.
d. Penilaian hasil pedidikan afektif tidak mudah.
2. Masalah Kurikulum
Begitu banyak masalah – masalah kurikulum dan pembelajaran yang
dialami Indonesia. Masalah – masalah ini turut andil dalam dampaknya
terhadap pembelajaran dan pendidikan Indonesia. Masalah kurikulum
meliputi masalah konsep dan masalah pelaksanaannya. Sumber masalahnya
ialah bagaimana sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk
terjun ke lapangan kerja (bagi yang tidak melanjutkan sekolah) dan
memberikan bekal dasar yang kuat untuk ke perguruan tinggi (bagi mereka
ingin lanjut).
Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum :
a. Kurikulum Pendidikan Indonesia Terlalu Kompleks
Jika dibandingkan dengan kurikulum pendidikan di negara maju,
kurikulum yang dijalankan di Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan
berakibat bagi guru dan siswa. Siswa akan terbebani dengan segudang
materi yang harus dikuasainya. Sehingga siswa harus berusaha keras
untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan. Kedua
hal tersebut akan mengakibatkan ketidakpahaman siswa terhadap
keseluruhan materi yang diajarkan.
Siswa akan lebih memilih untuk mempelajari materi dengan hanya
memahami sepintas tentang materi tersebut. Selain berdampak pada
siswa, guru juga akan mendapat dampaknya. Tugas guru akan semakin
menumpuk dan kurang maksimal dalam memberikan pengajaran. Guru

11 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


akan terbebani dengan pencapaian target materi yang terlalu banyak,
sekalipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan, guru harus
tetap melanjutkan materi. Hal ini tidak sesuai dengan peran guru.
b. Seringnya Berganti Nama
Kurikulum pendidikan di Indonesia sering sekali mengalami
perubahan. Namun, perubahan tersebut hanyalah sebatas perubahan
nama semata. Tanpa mengubah konsep kurikulum, tentulah tidak akan
ada dampak positif dari perubahan kurikulum pendidikan Indonesia.
Pengubahan nama kurikulum pendidikan tentulah memerlukan dana
yang cukup banyak. Apabila dilihat dari sudut pandang ekonomi,
alangkah baiknya jika dana tersebut digunakan untuk bantuan
pendidikan yang lebih berpotensi untuk kemajuan pendidikan.
c. Kurangnya Sumber Prinsip Pengembangan
Pengembangan kurikulum pendidikan tentu saja berdasarkan
sumber prinsip, untuk menunjukan dari mana asal mula lahirnya suatu
prinsip pengembangan kurikulum. Sumber prinsip pengembangan
kurikulum yang dimaksud adalah data empiris (pengalaman yang
terdokumentasi dan terbukti efektif), data eksperimen (temuan hasil
penelitian), cerita / legenda yang hidup di masayaraksat (folklore of
curriculum), dan akal sehat (common sense).
Namun dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu
sifatnya sangat terbatas. Terdapat banyak data yang bukan diperoleh
dari hasil penelitian juga terbukti efektif untuk memecahkan masalah –
masalah yang komploks, diantaranya adat kebiasaan yang hidup di
masyarakat (folklore of curiculum). Ada juga hasil pemikiran umum
atau akal sehat (common sense).
3. Masalah Peranan Guru
Sejalan dengan pengembangan IPTEK yang pesat dan realisasinya
dipandu oleh kurikulum yang selalu disempurnakan, maka guru sebagai
suatu komponen sistem pendidikan juga harus berubah. Dari sisi kebutuhan
murid, guru tidak mungkin seorang diri melayaninya. Untuk memandu

12 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


proses pembelajaran murid ia dibantu oleh sejumlah petugas lainnya seperti
konselor (guru BP), pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.
Seorang guru diharapkan mampu mengelola proses pembelajaran
(sebagai manajer), menunjukkan tujuan pembelajaran (direktor),
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran (koordinator),
mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar (komunikator),
menyediakan dan memberikan kemudahan belajar (fasilitator), dan
memberikan dorongan belajar (stimulator).
4. Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun
UU RI Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 6 menyatakan tentang Hak Warga
Negara untuk mengikuti pendidikan sekurang – kurangnya tamat
pendidikan dasar, dan Pasal 13 menyatakan tujuan pendidikan dasar.
Kemudian PP Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar, Pasal 2
menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun, terdiri
atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan 3 tahun di
SLTP, Pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu memberikan bekal
kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat
manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
menengah.
Ketetapan – ketetapan tersebut merupakan realisasi GBHN 1993 tentang
Arah Pendidikan Nasional butir 26 antara lain mengatakan perlunya
peningkatan kualitas serta pemerataan pendidikan, terutama peningkatan
kualitas pendidikan dasar.
Dilihat dari segi lamanya waktu belajar pada pendidikan dasar yaitu 9
tahun, kita sudah mengalami langkah maju dibandingkan dengan masa-
masa sebelumnya yang menetapkan wajib belajar hanya 6 tahun. Secara
konseptual dan acuan yang diberikan oleh ketetapan – ketetapan resmi
tersebut sudah sejalan dengan kebutuhan pembangunan.
Hambatan – hambatan dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun,
antara lain :

13 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


a. Realisasi pendidikan dasar yang diatur dengan PP No. 28 Tahun
1989 masih harus dicarikan titik temunya dengan PP No. 65 Tahun
1951 yang mengatur sekolah dasar sebagai bagian dari pendidikan
dasar, karena PP tersebut belum dicabut.
b. Kurikulum yang belum siap.
c. Pada masa transisi pelaksana pendidikan dilapangan peru disiapkan
melalui bimbingan – bimbingan, penyuluhan, penataran dan lain –
lain.
E. Solusi Masalah Pendidikan di Indonesia
1. Solusi Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia
a. Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan
Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan
pendidikan Indonesia adalah dana serta birokrasi yang jelas dan mudah.
Dana dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperbaiki sarana dan
prasana sekolah yang ada di daerah, membiayai guru yang berkualitas,
membangun atau menciptakan sumber daya manusia di daerah, dan
pemberian subsidi supaya seluruh golongan masyarakat dapat
menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya birokrasi sangat
membantu kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri
Indonesia.
Demi mewujudkan generasi – generasi bangsa yang cerdas dan
berguna bagi pembangunan, maka pemerintah tentu berfikir keras guna
memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia. Untuk
itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional dan cara
inovatif.
Cara konvensional antara lain :
a) Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruang
belajar.
b) Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem
bergantian padi dan sore).
Cara Inovatif antara lain :

14 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


a) Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan
guru) atau Inspact System (Instructionar Management by
Parent, community and teacher). Sistem tersebut dirintis di solo
dan diseminasikan ke beberapa provinsi.
b) SD kecil pada daerah terpencil.
c) Sistem guru kunjung.
d) SMP Terbuka (ISOSA (In School Out off School Approach)).
e) Kejar paket A dan B.
f) Belajar jarak jauh, seperti Universitas terbuka.
b. Solusi Masalah Mutu Pendidikan
Meskipun untuk tiap jenis dan jenjang pendidikan masing – masing
memiliki kekhususan, namun pada dasarnya pemecahan masalah mutu
pendidikan bersasaran pada perbaikan kualitas komponen pendidikan
serta mobilitas komponen tersebut. Upaya tersebut pada gilirannya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dan
pengalaman belajar peserta didik, dan menghasilkan hasil pendidikan.
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya
meliputi hal – hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan
manajemen, sebagai berikut :
a) Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah,
khususnya SLTA dan PT (perguruan tinggi).
b) Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi
lanjut.
c) Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang
tenteram untuk belajar.
d) Penyempurnaan kurikulum.
e) Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media
pembelajaran dan lain – lain.
f) Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai
anggaran.
g) Kegiatan pengendalian mutu.

15 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


Dari masalah pendidikan diatas dapat dikatakan teratasi jika
pendidikan :
a) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya
semua warga Negara yang butuh pendidikan dapat ditampung
dalam suatu satuan pendidikan.
b) Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya : perencanaan,
pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan.
c) Dapat terlaksana secara efisien artinya : pemrosesan pendidikan
sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam
rancangan.
d) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: hasil
pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan.
2. Solusi Masalah Aktual Pendidikan di Indonesia
Menurut Tirta Rahardja pada (2010:249) beberapa upaya yang perlu
dilakukan untuk menanggulangi masalah – masalah aktual pendidikan, antara lain
sebagai berikut :
a. Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram, tidak cukup
berlangsung hanya secara incidental, pendekatan ketrampilan proses
yang sudah disebarluaskan konsepnya perlu ditinjaklanjuti dengan
penyebaran buku panduannya kepada sekolah – sekolah. Dalam
hubungan ini pelaksanaan pendidikan kesenian perlu diperhatikan
khusus sehingga tidak menjadi pelajaran yang dikesampingkan.
b. Pelaksanaan KO dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh
kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir
ataupun pelulusan, untuk itu perlu dikaitkan dengan pemberian intensif
bagi guru.
c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar
keperguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat, merupakan
hal yang prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara
potensial mampu belajar diperguruan tinggi. Oleh karena itu perlu

16 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


disusun rancangan yang mantap untuk itu. Misalnya antara lain sekolah
menengah kejuruan tingkat atas diperbanyak dengan berbagai jenisnya.
Disegi lain pendirian perguruan tinggi swasta dibatasi dan akreditasi
terhadap PTS diperketat.
d. Pendidikan tenaga kependidikan (pejabat dan dalam jabatan) perlu
diberi perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya
guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang
berkualitas untuk pembangunan. PKG (pusat kegiatan guru) MGBS
(musyawarah guru bidang studi) dan MGMP ( musyawara guru mata
pelajaran) perlu ditumbuhkembangkan terus sebagai model
pengembangan kemampuan guru (self sustaining competencies).
Pendayagunaan sumber belajar yang beraneka ragam perlu
ditingkatkan, upaya ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah, guru
dan teknisi sumber belajar.
e. Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan
dengan gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas
pada masyarakat untuk menemukan faktor penunjang utamanya, faktor
penghambatnya.
Kepada masyarakat luar perlu diberikan informasi yang sifatnya
memperjalas dan persuasive tentang makna dari pendidikan dasar. Realisasi dari
pelaksanaan pendidikan dasar ini dilakukan secara bertahap.

17 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. Pengertian pendidikan menurut Undang – Undang
SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya
peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki
pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan
spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
Di Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional, beberapa sistem
pendidikan Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah Sistem
Pendidikan yang berorientasi pada nilai, Sistem Pendidikan terbuka, Sistem
Pendidikan beragam, Sistem Pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu,
Sistem Pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di
Indonesia yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar semua warga Negara dapat
menikmati kesempatan pendidikan serta pendidikan dapat membekali peserta didik
dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah
kehidupan bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah pokok pendidikan yang
diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu masalah pemerataan
pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan dan masalah
relevansi pendidikan.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami sajikan. Apabila terdapat kesalahan dalam
bahasa maupun penulis dan penulisan mohon dimaklumi. Dengan kerendahan hati
kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

18 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA


DAFTAR PUSTAKA
together with hanna: MAKALAH MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
DAN SOLUSINYA (hanna-expoest.blogspot.com)

19 | MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN PENAGGULANGANNYA

Anda mungkin juga menyukai