Anda di halaman 1dari 12

Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 185

PERBEDAAN PENURUNAN JUMLAH KOLONI CANDIDA


ALBICANS ANTARA PEMBERIAN CEBOKAN REBUSAN BIJI
MANJAKANI DAN DAUN SIRIH MERAH PADA WANITA USIA
SUBUR (WUS) YANG MENGALAMI KEPUTIHAN

Lia Fitria1, M. Nurhalim Shahib2, Herri S. Sastramihardja3


1
Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy Situbondo
2
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
3
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Korespondensi: leeafitria@gmail.com

ABSTRACT
Leucorrhoea is one of the most common that occurs in women whose age is returned
and occurs 80% at the age of 15-45 years. One of the herbal plants to overcome
leucorrhoea is manjakani seeds (Quercus infectoria Gall) and red betel leaf (Piper
crocatum). Manjakani seeds and red betel leaves contain flavonoids, tannins, saponins,
triterpenoids, and quinones that contain antibacterial and antifungal properties. This
research is a quasi-experimental study with a non-equivalent control group design
(pretest and posttest), with a sample involving 28 respondents. The results showed a
significant reduction in the number of colonies with p = 0.001 (p <0.05). The
conclusions of this study do not include differences in the number of Candida albicans
colonies between administering boiled manjakani seeds and red betel leaves to women
of childbearing age (wus) who succeed in recovering vaginal discharge.
Keywords: Manjakani Seeds, Red Betel Leaves, Number of Candida albicans
colonies, Fertile Women, Leucorrhoea

ABSTRAK
Keputihan merupakan salah satu keluhan yang paling umum terjadi pada wanita usia
reproduksi dan terjadi 80% pada usia 15-45 tahun. Salah satu tanaman herbal untuk
mengatasi keputihan adalah biji manjakani (Quercus infectoria Gall) dan daun sirih
merah (Piper crocatum). Biji manjakani dan daun sirih merah memiliki kandungan
flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid dan kuinon yang diyakini sebagai antibakteri dan
antijamur. Penelitian ini merupakan studi Kuasi Eksperimen dengan non equivalent
(pretest dan posttest) control group design, dengan sampel berjumlah 28 responden.
Hasil penelitian perbedaan penurunan jumlah koloni Candida albicans antara
pemberian cebokan rebusan biji manjakani dan sirih merah secara statistik tidak
bermakna dengan nilai p=0,062 (p>0,05), dan perbedaan penurunan keluhan keputihan
antara pemberian cebokan rebusan biji manjakani dan sirih merah secara statistik
bermakna dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat
perbedaan penurunan jumlah koloni Candida albicans antara pemberian cebokan
rebusan biji manjakani dan daun sirih merah pada wanita usia subur (wus) yang
mengalami keluhan keputihan.
Kata kunci : Biji Manjakani, Daun Sirih Merah, Jumlah koloni Candida albicans,
Wanita Usia Subur, Keputihan
Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 186

PENDAHULUAN wanita, biasanya akan terasa gatal dan


Wanita mudah terkena infeksi keputihan berlebih, berbau tidak sedap
saluran reproduksi karena struktur sehingga menyebabkan
anatominya, ditandai dengan adanya ketidaknyamanan pada bagian genetalia
gejala keputihan (fluor albus) yang wanita tersebut. (Mayaeari, 2015) Saat
merupakan peristiwa alamiah. ini banyak tanaman herbal yang
(Suryandari, 2015) Setidaknya tiga per dimanfaatkan masyarakat sebagai
empat wanita di dunia pernah bagian dari pengobatan. Salah satu
mengalami keputihan sekali seumur tanaman herbal tersebut adalah biji
hidupnya, namun hal ini perlu di manjakani (Quercus infectoria Gall)
waspadai karena dapat berkembang dan daun sirih merah (Piper Crocatum).
menjadi infeksi akibat adanya bakteri, Biji manjakani secara empiris di
virus, jamur dan parasit. (Rani, 2015) gunakan untuk mengobati berbagai
Keputihan merupakan salah satu macam penyakit sebagai antiinflamasi,
keluhan yang paling umum terjadi pada antibakteri dan antijamur. Penggunaan
wanita usia reproduksi dan 80% terjadi biji manjakani biasa digunakan dalam
pada usia 15-45 tahun. Wanita dalam bentuk sediaan serbuk, kapsul, jamu, pil
kelompok usia reproduksi berisiko dan rebusan, namun belum diketahui
mengalami peningkatan terjadinya referensi secara ilmiahnya dalam
Candidiasis, trichomoniasis, gonorrhea mengatasi keputihan. Pemeriksaan uji
dan bacterial vaginosis (BV). (Devi, skrining fitokimia yang dilakukan oleh
Leela. 2013) tim peneliti pada studi pendahuluan
Kandidiasis adalah infeksi yang bersifat menunjukkan hasil yang sama dengan
akut atau subakut disebabkan oleh penelitian sebelumnya yaitu biji
jamur candida albicans yang dapat manjakani memiliki kandungan
terjadi disekitar vagina. Selain di vagina flavonoid, alkoloid, tannin, fenol,
kandidiasis dapat menyerang di kulit, saponin, triterpenoid dan kuinon.
mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus Mekanisme kerja senyawa flavonoid,
dan organ tubuh yang lainnya. Candida tanin, triterpenoid, fenol dan saponin
albicans ini merupakan salah satu jenis yaitu merusak fungsi membran sel
jamur penyebab keputihan pada vagina jamur. Tanin terhidrolisis dan fenol

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 187

mempunyai efek sebagai antijamur toksisitas yang signifikan dan uji klinis
dengan bereaksi terhadap dinding sel dapat dilanjutkan dengan aman.
dan menembus membran sel karena Tanaman sirih merah tumbuh
dapat merusak protein. Sifat lipofilik menjalar seperti halnya sirih hijau.
flavonoid dapat mengganggu membran Batangnya bulat bertangkai berwarna
jamur. Mekanisme saponin sebagai hijau keunguan dan tidak berbunga.
antijamur yang dapat mengganggu Sirih merah bisa tumbuh dengan baik
membran jamur dan menghambat ditempat yang teduh dan tidak terlalu
pertumbuhannya. Berdasarkan studi banyak terkena sinar matahari.
pendahuluan yang dilakukan oleh tim Penggunaan daun sirih merah (Piper
peneliti tentang uji aktivitas ekstrak biji Crocatum) secara empiris sudah banyak
manjakani yang dilakukan di digunakan pada masyarakat sebagai
laboratorium mikrobiologi Fakultas rebusan untuk mengatasi keputihan dan
MIPA ITB didapatkan hasil bahwa dukungan secara ilmiah dari berbagai
kandungan senyawa aktif biji manjakani referensi penggunaan daun sirih merah
sebagai antibakteri dan antijamur. ini sudah banyak. (Zubier, 2010) Pada
Aktivitas KHM (Konsentrasi Hambat daun sirih merah memiliki kandungan
Minimum) dan KBM (Konsentrasi kimia dengan khasiat tertentu yang
Bunuh Minimum) terbesar pada disebut dengan metabolit sekunder yang
konsentrasi 75.000 ppm dengan zona menyimpan senyawa aktif seperti
hambat rata-rata berdiameter 9,8 mm flavonoid, senyawa polifenolat, tannin
dan 8,6 mm. Sedangkan KHM dan dan minyak atsiri. Senyawa fitokimia
KBM terendah terdapat pada yang terkandung dalam daun sirih
konsentrasi 12.500 ppm dengan zona merah yakni alkaloid, saponin dan
hambat 8,2 mm dan 5,8 mm. Semakin flavonoid. Kandungan kimia lainnya
tinggi konsentrasi ekstrak, maka yang terdapat di daun sirih merah
semakin tinggi pula kandungan zat aktif adalah hidroksikavicol, kavicol,
didalamnya sehingga aktivitas kavibetol, allylprokatekol, karvakrol,
antibakteri dan antijamur pada biji eugenol, p-cymene cineole, caryofelen,
manjakani akan semakin besar. Hasil kadimen estragol, terpenena dan fenil.
Studi Iminjan, menunjukkan bahwa Karvakrol bersifat desinfektan dan
ekstrak bii manjakani tidak memiliki antijamur sehingga bisa digunakan

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 188

untuk mengatasi keputihan. Adapun Subjek dalam penelitian ini adalah


manfaat lain dari kandungan senyawa wanita usia subur di Puskesmas
pada daun sirih merah yaitu Eugenol Sukajadi dan Ledeng kota Bandung
yang merupakan turunan dari fenol yang memenuhi kriteria sampel.
senyawa minyak atsiri bersifat Kriteria inklusi: wanita usia subur yang
antijamur dengan menghambat berusia 20-49 tahun, wanita yang
pertumbuhan yeast (sel tunas) dari sudah/pernah menikah, wanita dengan
Candida albicans dengan cara merubah kandidiasis, wanita yang bersedia
struktur dan menghambat pertumbuhan menjadi responden dan menandatangani
dinding sel sehingga menyebabkan informed consent. Kriteria eksklusi:
gangguan fungsi dinding sel dan hamil atau sedang merencanakan
peningkatan permeabilitas membran kehamilan, sedang menstruasi, sedang
terhadap benda asing dan seterusnya menggunakan obat-obatan untuk
menyebabkan kematian sel. (Alves, keputihan, akseptor Kb hormonal,
2014) wanita yang memiliki kulit sensitif atau
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini pernah mengalami reaksi/iritasi setelah
adalah untuk menganalisis perbedaan menggunakan sabun/produk perawatan
penurunan jumlah koloni Candida didaerah kewanitaan. Wanita usia subur
albicans antara pemberian cebokan dinyatakan drop out apabila, wanita
rebusan biji manjakani (Quercuss tidak menggunakan cebokan rebusan
infectoria Gall) dan daun sirih merah manjakani dan daun sirih merah sehari
(Piper crocatum) pada wanita usia 2X (pagi dan sore), wanita yang
subur (wus) yang mengalami keluhan mengundurkan diri sebelum penelitian
keputihan. selesai dan pindah alamat.
Penelitian ini merupakan penelitian
METODE
Kuasi Eksperimen dengan rancangan
Penelitian ini terdiri dari pembuatan
non equivalent (pretest dan posttest)
rebusan biji manjakani dan daun sirih
control group design. Pengambilan
merah. Pembuatan rebusan ini
sampel dilakukan secara concecutive
dilakukan di rumah peneliti dengan
sampling. (Notoatmodjo, 2010)
konsultasi terlebih dahulu dengan
Sampel pada penelitian ini sebanyak
bagian analis di Laboratorium Farmasi
n1=n2=28 responden. Kelompok
ITB. (Farmakope, 2013)
Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 189

perlakuan mendapatkan cebokan penelitian serta berusaha meminimalkan


rebusan biji manjakani dan rebusan kerugian yang mungkin timbul dan
daun sirih merah selama 7 hari. memaksimalkan penelitian. Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini ini telah mendapatkan ethical clearance
adalah pemberian cebokan rebusan biji dari Komite Etik Penelitian Kesehatan
manjakani dan daun sirih merah, Fakultas Kedokteran Universitas
variabel terikatnya adalah jumlah koloni Padjadjaran 94 / UN6.C1.3.2 / KEPK /
Candida albicans, keluhan keputihan. PN / 2017.
Penelitian ini berupaya memegang
teguh sikap ilmiah dan etika dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
Perlakuan
Karakteristik Manjakani Sirih Merah Nilai p*
n % n %
Usia 0,246
25-34 10 71,4 7 50
- >=35 4 28,6 7 50
Pendidikan 0,424
Dasar 4 28,6 3 21,4
Menengah 8 57,1 6 42,9
Tinggi 2 14,3 5 35,7
Pekerjaan 0,385
Bekerja 2 14,3 5 35,7
IRT 12 85,7 9 64,3
Jenis kontrasepsi 0,693
Tidak ada 11 78,6 9 64,3
Kondom 2 14,3 3 21,4
Steril 1 7,1 2 14,3
IMT 0,194
Normal 8 57 13 93
Overweight 6 43 1 7

Tabel 1. Menunjukkan karakteristik subjek pada kedua kelompok penelitian tidak ada
perbedaan yang bermakna (p>0,05), sehingga layak diperbandingkan.

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 190

Tabel 2. Perbedaan Penurunan Jumlah Koloni Candida albicans antara Pemberian


Cebokan rebusan biji manjakani dan daun sirih merah
Perlakuan Nilai p*
Jumlah koloni
Candida albicans Manjakani Sirih merah
(n=30) (n=30)
Pre
Rerata (SD) 2,985x103 (2,784x103) 3,775x103 (2610x103) 0,329
Median 1,900x103 3,475x103
Rentang 30-8820 150-9880

Post
Rerata (SD) 6,67x102 (806x102) 5,88x102 (927x102) 0,285
Median 5,03x102 2,04x102
Rentang 10-3200 10-31000

Perbedaan pre dan p = 0,001 p = 0,001


post

% Penurunan
jumlah koloni
Candida albicans 71 92 0,062
(Median)

Tabel 2. menunjukkan tidak ada perbedaan penurunan jumlah koloni Candida albicans
antara pemberian cebokan rebusan biji manjakani dan daun sirih merah karena secara
statistik tidak bermakna dengan nilai p=0,062(p>0,05).

Tabel 3. Perbedaan Penurunan Keluhan Keputihan Antara Pemberian Cebokan Rebusan


Biji Manjakani dan Daun Sirih Merah Pada Wanita Usia Subur (WUS)
Perlakuan Nilai p*
Jumlah koloni
Manjakani Sirih merah
Candida albicans
(n=30) (n=30)
Pre 0,164
Rerata (SD) 5 (1) 4 (1)
Median 5 4
Rentang 3-7 3-7

Post 0,114
Rerata (SD) 1(0) 1(0)
Median 1 1
Rentang 1-2 1-2

Perbedaan pre dan


post p = 0,001 p = 0,001
% Penurunan
Keluhan keputihan
(Median) 80 66,7 0,001

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 191

Tabel 3. menunjukkan terdapat trichomatis, infeksi jamur seperti


perbedaan penurunan keluhan keputihan Candida dan infeksi parasit seperti
sebelum dan sesudah pemberian trichomonas vaginalis, serta adanya
cebokan rebusan biji manjakani dan infeksi virus seperti candylomata
daun sirih merah secara statistik acuminata dan herpes. Keputihan juga
terdapat perbedaan yang bermakna dapat terjadi karena kurang terjaganya
dengan nilai p=0,001 (p<0,05). kebersihan diri sehingga timbul jamur
Prosentase penurunan median keluhan atau parasit. (Devi, 2013)
keputihan pada kelompok perlakuan Upaya yang dapat dilakukan
daun manjakani lebih tinggi daripada untuk mengatasi keputihan yaitu dengan
kelompok Sirih merah (80% vs 66,7%) menjaga kebersihan sekitar area
secara statistik perbedaan ini bermakna kewanitaan dan menggunakan
dengan nilai p=0,001 (p<0,05). perawatan secara herbal. Salah satu
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat
Perbedaan Penurunan Jumlah untuk keputihan adalah biji manjakani
Koloni Candida albicans Antara
dan daun sirih merah yang telah banyak
Pemberian Cebokan Rebusan Biji
Manjakani dan Daun sirih Merah digunakan oleh masyarakat.
Pada Wanita Usia Subur (WUS)
Manjakani menghasilkan gal
Yang Mengalami Keluhan
Keputihan. yang muncul pada ranting muda atau
Dari hasil penelitian seperti
daun sebagai reaksi akibat tusukan
ditunjukkan pada tabel 2 tidak terdapat
serangga Cynips gallae tinctoria. Gal
perbedaan penurunan jumlah koloni
manjakani menunjukkan efek anti
Candida albicans antara pemberian
inflamasi, anti bakteri dan anti jamur
cebokan rebusan biji manjakani dan
karena sebagian besar mengandung
daun sirih merah karena secara statistik
tanin (50-70%) dan sebagian kecil
tidak bermakna dengan nilai
mengandung asam galat dan asam
p=0,062(p>0,05).
elagat. (Yanti, 2016)
Pada masa ovulasi yaitu masa
Pada rebusan biji manjakani
subur ketika sel telur siap dibuahi, leher
terdapat senyawa fitokimia yang dapat
rahim dibagian atas vagina
menurunkan jumlah koloni Candida
memproduksi lebih banyak cairan.
albicans yaitu berpotensi efektif untuk
Keputihan dapat disebabkan infeksi
mengobati peningkatan kasus
bakteri seperti gonococus, chlamydia,
Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 192

kandidiasis lokal dan sistemik karena Perawatan herbal untuk


memiliki spektrum yang luas sebagai mengatasi keputihan selain penggunaan
aktivitas anti-mikroba. Senyawa yang biji manjakani adalah daun sirih merah
dapat merusak komponen dinding sel (Piper crocatum). Daun sirih merah
jamur diantaranya senyawa tanin dan merupakan salah satu jenis dari tanaman
fenol, tanin terhidrolisis dan fenol merambat dengan bentuk daun seperti
mempunyai efek sebagai antijamur hati berwarna merah dan biasanya hidup
dengan bereaksi terhadap dinding sel pada daerah dataran tinggi. Penggunaan
dan menembus membran sel karena secara tradisional biasanya dengan
dapat merusak protein. Sifat lipofilik merebus daun sirih merah kemudian air
flavonoid dapat mengganggu membran rebusan digunakan untuk kumur atau
jamur. Mekanisme saponin sebagai membersihkan bagian tubuh lainnya
antijamur yang dapat mengganggu termasuk dicebokkan. Tidak terdapat
membran jamur dan menghambat perbedaan antara biji manjakani dan
pertumbuhannya. (Shrestha, 2014) daun sirih merah karena kandungan
Aktifitas ekstrak biji manjakani kimia yang terdapat pada daun sirih
terhadap beberapa jamur seperti merah juga dimiliki biji manjakani
Candida albicans dan glabalata dalam menghambat pertumbuhan
menunjukkan adanya kemampuan jumlah koloni Candida albicans akan
antifungal untuk menghambat tetapi cara kerja pada masing-masing
pertumbuhan dan perkembangan yeast senyawa kimia berbeda. Kandungan
(sel tunas) dari Candida albicans kimia tanaman sirih merah belum
dengan cara menghancurkan kerja diteliti secara detail. Daun sirih merah
organel-organel sel jamur, menganggu mengandung Alkoloid, flavonoid,
biosintesis dinding sel dan membran, senyawa polifenolat, tanin, dan minyak
sistem metabolisme, sistem enzim, atsiri. Senyawa fitokimia yang
perubahan permeabilitas dinding sel terkandung dalam daun sirih merah
menjadi lebih tinggi menyebabkan yakni alkaloid, saponin dan flavonoid.
penurunan volume sel, dan membuat sel Kandungan kimia lainnya yang terdapat
mengerut hingga mengalami lisis. didaun sirih merah adalah
(Yanti, 2016) hidroksikavicol, kavicol, kavibetol,
allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 193

cymene, cineole, caryofelen, kedimen merah secara statistik terdapat


estragol, terpenena dan fenil propada. perbedaan yang bermakna dengan nilai
Alkaloid bersifat detoksifikan yang p=0,001 (p<0,05). Prosentase
dapat menetralisir racun. Flavonoid dan penurunan median keluhan keputihan
polivenolat bersifat antioksidan, pada kelompok perlakuan daun
antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan manjakani lebih tinggi daripada
antiinflamasi. Tanin memiliki kelompok Sirih merah (80% vs 66,7%)
kemampuan dalam mengikat dan secara statistik perbedaan ini bermakna
mengendapkan protein serta sebagai dengan nilai p=0,001 (p<0,05).
antibakteri sedangkan minyak atsiri Perbandingan ini terbalik dengan
yang mengandung diantaranya chavikol penurunan jumlah koloni Candida
dan chavibetol yaitu senyawa yang albicans yang lebih tinggi pada
mempunyai khasiat antiseptik, serta pemberian cebokan rebusan daun sirih
eugenol dalam daun sirih merah yang merah dibandingkan dengan cebokan
bersifat sebagai antifungi dalam rebusan daun sirih merah karena ada
menghambat pertumbuhan yeast (sel beberapa hal diantaranya pengumpulan
tunas) dari Candida albicans dengan data pada pemeriksaan keluhan
cara merubah struktur dan menghambat dilakukan secara subjektif dan tidak
pertumbuhan dinding sel sehingga dapat dikontrol serta bersifat bias.
menyebabkan gangguan fungsi dinding Keputihan merupakan salah satu
sel dan peningkatan permeabilitas keluhan yang paling umum terjadi pada
membran terhadap benda asing dan wanita usia reproduksi dan terjadi 80%
menyebabkan kematian sel. (Jawetz, pada usia 15-45 tahun. Wanita dalam
2010) kelompok usia reproduksi berada pada
Perbedaan Penurunan Keluhan peningkatan risiko untuk bisa terjadinya
Keputihan antara Pemberian
candidiasis, trichomoniasis, gonorrhea
Cebokan Rebusan Biji Manjakani
dan Daun Sirih Merah pada Wanita dan bacterial vaginosis (BV). Hasil
Usia Subur (WUS).
penelitian menyebutkan kejadian infeksi
Dari hasil penelitian tabel 3
yang disebabkan keputihan adalah 24%
menunjukkan terdapat perbedaan
candidiasis, 20% bacterial vaginosis,
penurunan keluhan keputihan sebelum
8% trichomoniasis dan 48% tidak di
dan sesudah pemberian cebokan
temukan kasus penyebab infeksi
rebusan biji manjakani dan daun sirih

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 194

keputihan dan dapat di kategorikan perkembangan yeast (sel tunas) dari


keputihan fisiologis. Secara umum, Candida albicans sehingga dapat
keputihan bisa disebabkan oleh mengatasi keluhan keputihan yang
beberapa faktor yaitu, kurangnya dirasakan oleh wanita khususnya wanita
perhatian terhadap kebersihan organ usia subur.
kewanitaan, kelembaban yang tinggi Pada daun sirih merah juga dapat
didaerah organ kewanitaan, membasuh menurunkan keluhan keputihan
organ kewanitaan kearah yang salah, dikarenakan daun sirih merah
aktivitas fisik yang sangat melelahkan, merupakan bahan alami, sangat mudah
stress, pola hidup yang kurang sehat, didapat dan penggunaannya tidak
menggunakan sabun secara berlebihan membutuhkan biaya tinggi seperti
dan sering menggunakan pakaian dalam antibiotik. Penelitian Zubier mengenai
yang ketat dan lembab. efikasi sabun ekstrak sirih merah dalam
Upaya pencegahan dan mengurangi gejala keputihan juga
pengobatan guna untuk mengurangi menunjukkan bahwa penggunaan sabun
permasalahan keputihan dapat ekstrak sirih merah yang digunakan 2
digunakan pengobatan secara herbal kali sehari selama 1 minggu efektif
yang berasal dari tumbuhan dan bahan – dalam mengurangi lendir pada
bahan alami murni yang tidak memiliki keputihan fisiologis, tanpa mengganggu
efek samping, tingkat bahaya dan resiko flora normal. Hasil pengurangan lendir
yang jauh lebih rendah dibandingkan ini konsisten didapatkan baik dari
dengan obat kimia sintetis. Salah satu penilaian peneliti maupun subjek
tanaman potensial yang terdapat di penelitian.
Indonesia yang sudah dimanfaatkan
untuk pengobatan keputihan SIMPULAN
diantaranya biji manjakani (Quercuss 1. Tidak terdapat perbedaan penurunan
infectoria Gall) dan daun sirih merah jumlah koloni Candida albicans
(Piper crocatum). antara pemberian cebokan rebusan
Pada biji manjakani terdapat biji manjakani (Quercus infectoria
kandungan kimia yang memiliki Gall) dan daun sirih merah (Piper
kemampuan antifungal untuk crocatum) pada wanita usia subur
menghambat pertumbuhan dan

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 195

(WUS) yang mengalami keluhan Leela PK, Ramana VK, Mandhuri LV.
keputihan. Evaluation of various causes of
2. Terdapat perbedaan penurunan leucorrhoea in sexually active
keluhan keputihan antara pemberian females. Int J of Current Pharma &
cebokan rebusan biji manjakani Clin Research. 2013;2(3):93-6.
(Quercus infectoria Gall) dan daun Mayasari IC, Khuzaiyah S, Krisiyanti
sirih merah (Piper crocatum) pada R. Karakteristik wanita dengan flour
wanita usia subur (WUS). albus. Jurnal ilmu kesehatan (JIK).
2015;7(1).
DAFTAR PUSTAKA Shafaie SF, Namazi A. Prevalence, risk
Suryandari FD, Rufaida Z. Hubungan factors, and clinical findings of
pemakaian sabun pembersih candidiasis and trichomoniasis in
kewanitaan dengan terjadinya women supported by selected health
keputihan pada wanita usia subur centers of tabriz, Iran. Crescent J of
(WUS) di Desa Karang Jeruk Medical and Bio Scien.
Kecamatan Jatirejo Kabupaten 2014;3(4):130.
Mojokerto. Hospital Majapahit. Yanti N, Samingan, Mudatsir. Uji
2013;5(1). aktivitas antifungi ekstrak etanol gall
Rani UY, Sarada D, Varalakshmi D, manjakani (Quercus infectoria Gall)
Rajeswari RM, Padmaja Y. terhadap Candida albicans. Jurnal
Microbiological study of leucorrhoea Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
with special reference with special Biologi. 2016(1)1:1-9.
reference to gardnerella vaginalis. Nurcahyo H. Pengaruh minyak atsiri
Int J of Advanced Research. daun sirih merah (Piper crocatum
2015(3)7:1192-1199. Ruiz & Pav) terhadap pertumbuhan
Devi US. A study on prevalence of jamur Candida albicans. 2010.
leucorrhoea in women attending in Shrestha S, Kaushik SV, Eshwarappa
OPD of gynecology and obstetrics BSR, Subaramaihha RS, Ramanna
departement in a tertiary hospital. Int ML, Lakkappa BD. Pharmacognostic
J of Research in Health Sciences. studies of insect gall of Quercus
Oct-Dec 2013;1(3):230-34. infectoria olivier (Fagaceae).
Elsevier. 2014;4(1):35-9.

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 7, Nomor 1, Mei 2020 196

Leela T. Studies on the antibacterial terhadap pertumbuhan candida


activity of quercus infectoria galls. albicans (Eksperimental
Int Conference on Bioscience, laboratoris).2010[SKRIPSI].
Biochemistry and Bioinformatics. Alves TC, Silva S, Pereira L, Williams
2011(5):410. WD, Azeredo J, et.al. Effect of
Iminjan M, Amat N, Li HX, Upur H, progesterone on Candida albicans
Ahmat D, He Bin. Investigation into vaginal pathogenicity. Int J of Med
the toxicity of traditional uygur Microbiol. 2014:1011-17.
medicine quercus infectoria galls Suplemen III. Farmakope Herbal
water extract. Plos One. March Indonesia. Edisi I ed. Jakarta:
2014;9(3):e90756. Kemenkes RI, 2013.
Pin KY, Chuah GT, Rashih AA, Notoatmodjo. Metodologi Penelitian
Rasadah AM, Choong YST, Law Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,
LC. Effects of the concentration of 2010.
Quercus infectoria galls (manjakani) Satari MH, Wirakusumah FF.
extraxt on moisture content and Konsistensi Penelitian dalam Bidang
quality of its freeze-dried product. Int Kesehatan. Bandung: Refika
J of Engineering and Tecno. Aditama, 2011.
2006;3(2):167-74. BPOM RI. Acuan sediaan herbal.
Jawetz E, Melnick, Adelberg. Medical 2011(6):Ed 1
microbiology. 25thEd. Mc Graw
Hill. 2010:625-661.
Zubier F, Bramono K, Widaty S,
Nilasari H, Louisa M, Rosana Y.
Efikasi sabun ekstrak sirih merah
dalam mengurangi gejala keputihan
fisiologis. Maj Kedok Indon.
2010;60(1):9-14.
Gunawan S. Mekanisme daya hambat
kombinasi ekstrak daun sirih hijau
(Piper betle linn) dan ekstrak daun
sirih merah (Piper crocatum)

Hani Sutianingsih,dkk: Analisis Faktor Individu yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskletal
(musculosceletaldisorders/msd) bidan dalam pertolongan persalinan di puskesmas wilayah kerja di dinkes
kabupaten lebak

Anda mungkin juga menyukai