Disusun oleh :
Dosen pembimbing :
Ibu Hasnira,S.ST
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, para mahasiswa diharapkan:
1. Dapat mengetahui fungsi kerja trafo tegangan
2. Dapat mengetahui jenis-jenis trafo tegangan
3. Dapat mengetahui bagian-bagian trafo tegangan
4. Dapat mengetahui FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
5. Dapat mengetahui prinsip kerja trafo listrik
b. BAHAN
Video 1 berjdul “Materi Presentasi Trafo Tegangan”
Video 2 berjudul “Prinsip Kerja Trafo”
III. PEMBAHASAN
a. Pembahasan video 1
Trafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasikan tegangan sistem yang lebih
tinggi ke tegangan sistem yang lebih rendah untuk kebutuhan peralatan indicator, alat ukur,
dan relai.
2. Konsep Asesmen
Untuk memberikan indikasi penurunan kondisi CVT.
3. In Service Inspection
Kegiatan pengamatan visual pada bagian peralatan yang abnormal.
4. Dielectric
5. Electromagnetic Circuit
a. Memeriksa level ketinggian minyak
b. Memeriksa kebocoran minyak trafo pada seal isolator
c. Memerksa kondisi spark gap
6. Mechanical Structure
a. Memeriksa pondasi dari keretakan
b. Memeriksa rumah VT/CVT dari keretakan dan korosi
c. Memeriksa steel structure VT/CVT dari bengkok, longgar, dan korosi
7. Pentanahan VT
Inspeksi pertanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal
pentanahan agar terhubung ke mess grounding dengan sempurna
8. In Service Measurement
Kegiatan pengukuran yang dilakukan saat peralatan dalam kondisi beroperasi
9. Thermovision
Digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik untuk mendeteksi
losses yang terjadi pada jaringan
14. Rasio
Untuk membandingkan nilai pengukuran dengan nilai pada nameplate
b. Pembahasan video 2
Di Indonesia trafo listrik yang digunakan memiliki tegangan sekitar 220 volt.
Sedangkan listrik yang diproduksi PLN lebih dari itu sekitar 350.000-765.000 volt.
Laluditransmisikan ke seluruh wilayah kemudian voltasenya diturunkan beberapa kali hingga
mencapai 220 volt sesuai kebutuhan pelanggan di Indonesia. Untuk menurunkan tegangan dari
PLN yang sangat besar hingga menjadi 220 volt digunakan alat yang disebut transformator
atau dikenal juga dengan istilah trafo.
Pada trafo terdapat lilitan titanium yang terhubung ke sumber tegangan berupa lilitan
primer sedangkan lilitan yang berfungsi untuk tegangan keluaran adalah lilitan
sekunder.Listrik di PLN menggunakan arus bolak-balik (AC) sehingga arusnya terus menerus
berubah dengan frekuensi 50 Hz.
Karna arusnya bolak-balik maka listrik menghasilkan medan magnet yang juga bolak
balik yang mengalir pada tegangan primer diperkuat oleh inti besi hngga mengalir ke lilitan
sekunder dan menyebabkan perubahan fluks magnetic terus menerus pada bagian lilitan
sekunder. Ketika terjadi perubahan fluks magnetic terus menerus akan menimbulkan GGL
induksi.
Bisa dilihat jika jumlah lilitan primer lebih banyak dibanding jumlah lilitan sekunder
maka trafo akan menurunkan tegangan atau disebut juga dengan trafo step down. Sebaliknya,
jika jumlah lilitan sekunder lebih banyak disbanding jumlah lilitan primer maka trafo akan
menaikkan nilai tegangan atau disebutdengan trafo step up.
Pada trafo yang ideal perubahan fluks magnetic di lilitan primer akan sama dengan
perubahan fluks magnetic di lilitan sekunder. Sehingga dapat dituliskan bahwa tegangan
primer dibagi dengan tegangan sekunder akan sama dengan jumlah lilitan pimer dibagi dengan
jumlah lilitan sekunder.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan dari ke-2 video yang telah ditonton diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat 3 prinsip kerja pada trafo tegangan.
2. Fungsi trafo tegangan adalah untuk mentransformasikan tegangan yang tinggi ke
tegangan yang mebih rendah.
3. Terdapat 2 jenis trafo, yaitu :
Trafo tegangan magnetic (Magnetic Voltage Transformer)
Trafo tegangan kapasitif (Capacitive Voltage Transformer)
4. Bagian trafo sedikit berbeda berdasarkan jenisnya.
5. Terdapat rumus untuk menghitung error trafo :
6. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah Suatu metode untuk menganalisa
penyebab kegagalan pada suatu peralatan.
7. Prinsip kerja pada trafo untuk menurunkan tegangan yang sangat besra dari gardu
induk PLN.
8. Prinsip kerja trafo menggunakan arus listrik bolak-balik.
9. Pada inti besi digunakan bahan besi untuk mengurangi efek histerisis. Inti besi juga
dibuat dalam bentuk kepingan untuk mengurangi arus pusar.
10. Jika jumlah lilitan primer lebih banyak dibanding jumlah lilitan sekunder maka trafo
akan menurunkan tegangan atau disebut juga dengan trafo step down.
11. Jika jumlah lilitan sekunder lebih banyak disbanding jumlah lilitan primer maka trafo
akan menaikkan nilai tegangan atau disebutdengan trafo step up.
12. Tidak semua trafo ideal karna trafo memiliki efisiensi. Efisiensi adalah perbandingan
antara daya di lilitan sekunder dan lilitan primer.